Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

UIN SUSKA RIAU

PENDAHULUAN
AGROFORESTRI
EKO WAHYUDI, S.P., M.P
DEFENISI
Sampai dengan saat ini belum ada
kesatuan pendapat di antara para
ahli tentang definisi “agroforestri”.
Hampir setiap ahli mengusulkan
definisi yang berbeda satu dari yang
lain.

Mendefinisikan agroforestri sama


sulitnya dengan mendefinisikan
hutan.

EKO WAHYUDI. 2019


DEFENISI

sistem pengelolaan lahan


sistem penggunaan lahan sistem pengunaan lahan yang
berkelanjutan dan mampu
terpadu, yang memiliki aspek mengkombinasikan tanaman
meningkatkan produksi lahan
sosial dan ekologi, berkayu dengan tanaman
secara keseluruhan, merupakan
dilaksanakan melalui tidak berkayu (kadang-
kombinasi produksi tanaman
pengkombinasian pepohonan kadang dengan hewan) yang
pertanian (termasuk tanaman
dengan tanaman pertanian tumbuh bersamaan atau
tahunan) dengan tanaman
dan/atau ternak (hewan), bergiliran pada suatu lahan,
hutan dan/atau hewan (ternak),
baik secara bersama-sama untuk memperoleh berbagai
baik secara bersama atau
atau bergiliran, sehingga dari produk dan jasa (services)
bergiliran, dilaksanakan pada
satu unit lahan tercapai hasil sehingga terbentuk interaksi
satu bidang lahan dengan
total nabati atau hewan yang ekologis dan ekonomis antar
menerapkan teknik pengelolaan
optimal dalam arti komponen tanaman (ICRAF =
praktis yang sesuai dengan
berkesinambungan (P.K.R. International Centre for
budaya masyarakat setempat
Nair) Research in Agroforestry)
(K.F.S. King dan M.T. Chandler)
TUGAS

1. Carilah definisi-definisi tentang agroforestri dari


berbagai literatur di luar yang sudah dituliskan dalam
teks ini, kemudian buatlah ringkasannya!
2. Setelah membaca dan memahami berbagai definisi
tadi, susunlah dengan kalimat sendiri definisi
agroforestri menurut pemahaman anda!

EKO WAHYUDI. 2019


CIRI PENTING AGROFORESTRI
LUNDGREN DAN RAINTREE, (1982)

Agroforestri biasanya tersusun Ada interaksi (ekonomi


dari dua jenis tanaman atau dan ekologi) antara
lebih (tanaman dan/atau tanaman berkayu
hewan). Paling tidak satu di dengan tanaman tidak
antaranya tumbuhan berkayu. berkayu.

Selalu memiliki dua macam


Siklus sistem
produk atau lebih (multi
th agroforestri
product), misalnya pakan
selalu lebih dari
ternak, kayu bakar, buah-
satu tahun.
buahan, obat-obatan.

EKO WAHYUDI. 2019


KOMPONEN
AGROFORESTRI
teknologi dan informasi, alokasi sumber-sumber daya, infrastruktur
dan pemukiman, permintaan dan penawaran, dan disparitas
penguasaan/pemilikan lahan.

Tumbuhan berkayu (pohon, perdu, palem, bambu dll) serta


tumbuhan tidak berkayu (tanaman tahunan, tanaman
keras, tanaman musiman dll), binatang (ternak, burung,
ikan, serangga dll), dan mikroorganisme.

air, tanah, iklim, topografi, dan


mineral.

Lingkungan Lingkungan Lingkungan


Abiotis: Biotis: Budaya:
EKO WAHYUDI. 2019
RUANG LINGKUP AGROFORESTRI

Item
33. 3
1
% Agrisilvikultur
Kombinasi antara komponen atau kegiatan
kehutanan (pepohonan, perdu, palem,
Silvopastura bambu, dll.) dengan komponen pertanian.
3
Item
%

Kombinasi antara komponen atau


. 3
33

kegiatan kehutanan dengan


peternakan

Agrosilvopastura
Item
3%
33.

Kombinasi antara komponen atau


kegiatan pertanian dengan kehutanan
dan peternakan/hewan
EKO WAHYUDI. 2019
KEUNGGULAN
AGROFORESTRI DIBANDINGKAN SISTEM
PENGGUNAAN LAHAN LAINNYA,

PRODUKTIVITAS DIVERSITAS
(PRODUCTIVITY): (DIVERSITY):
Dari hasil penelitian dibuktikan bahwa produk Adanya pengkombinasian dua komponen atau
total sistem campuran dalam agroforestri jauh lebih dari pada sistem agroforestri menghasilkan
lebih tinggi dibandingkan pada monokultur. Hal diversitas yang tinggi, baik menyangkut produk
tersebut disebabkan bukan saja keluaran maupun jasa. Dengan demikian dari segi
(output) dari satu bidang lahan yang beragam, ekonomi dapat mengurangi risiko kerugian
akan tetapi juga dapat merata sepanjang tahun. akibat fluktuasi harga pasar. Sedangkan dari
Adanya tanaman campuran memberikan segi ekologi dapat menghindarkan kegagalan
keuntungan, karena kegagalan satu fatal pemanen sebagaimana dapat terjadi pada
komponen/jenis tanaman akan dapat ditutup oleh budidaya tunggal (monokultur).
keberhasilan komponen/jenis tanaman lainnya.

EKO WAHYUDI. 2019


KEUNGGULAN
AGROFORESTRI DIBANDINGKAN SISTEM
PENGGUNAAN LAHAN LAINNYA,

KEMANDIRIAN (SELF- STABILITAS


REGULATION): (STABILITY):
Diversifikasi yang tinggi dalam agroforestri Praktek agroforestri yang memiliki diversitas dan
diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pokok produktivitas yang optimal mampu memberikan
masyarakat, dan petani kecil dan sekaligus hasil yang seimbang sepanjang pengusahaan
melepaskannya dari ketergantungan terhadap lahan, sehingga dapat menjamin stabilitas (dan
produkproduk luar. Kemandirian sistem untuk kesinambungan) pendapatan petani.
berfungsi akan lebih baik dalam arti tidak
memerlukan banyak input dari luar (a.l. pupuk,
pestisida), dengan diversitas yang lebih tinggi
daripada sistem monokultur

EKO WAHYUDI. 2019


AGROFORESTRY DAN KONSERVASI TANAH DAN AIR

selalu melibatkan
tanaman pohon
sebagai komponen
Agrosilvopastura penyusunnya.
Diharapkan dengan
silvofishery keterlibatan pohon

silvopastura tersebut akan mampu


membantu konservasi
agrosilvi tanah dan air
kultur
apiculture

EKO WAHYUDI. 2019


KEUNTUNGAN PENERAPAN SISTEM AGROFORESTRY UNTUK
KONSERVASI TANAH DAN AIR

Meningkatkan Menambah Memperbaiki sifat


kandungan bahan mikroorganisme fisik tanah seperti
organik tanah melalui tanah yang permeabilitas
pembusukan bagian- menguntungkan di tanah, daya pegang
bagian tanaman, daerah perakaran tanah, stabilitas
bukan hanya pada oleh karena adanya agregat tanah, suhu
lapisan tanah atas saja penambahan bahan tanah dan
tetapi juga pada organik tanah kelembaban tanah.
lapisan tanah dalam secara perlahan-
(pembusukan akar) lahan.

EKO WAHYUDI. 2019


KEUNTUNGAN PENERAPAN SISTEM AGROFORESTRY UNTUK
KONSERVASI TANAH DAN AIR

Mampu mengurangi laju aliran Memelihara tingkat stabilitas


permukaan (run off) dan erosi tanah lingkungan (tanah, air, udara, dll)
khususnya pada lahan agroforestry seperti proses pelepasan oksigen
serta mengendalikan sedimentasi dan penyerapan karbondioksida
secara langsung terhadap daerah untuk kepentingan makhluk hidup
daerah yang ada di bawahnya sehingga terutama manusia.
kehilangan unsur hara oleh adanya
erosi dapat dikurangi.

EKO WAHYUDI. 2019


SISTEM PENGGUNAAN LAHAN
JENIS
AGROFORESTRI
Menurut De Foresta dan
HUTAN ALAMI HUTAN BUATAN PERTANIAN Michon (1997), agroforestri
dapat dikelompokkan menjadi
dua sistem, yaitu sistem
agroforestri sederhana dan
AGROFORESTRI PERKEBUNAN
sistem agroforestri kompleks

AF SEDERHANA HUTAN TANAMAN


AF KOMPLEKS INDUSTRI

EKO WAHYUDI. 2019


Sistem
bernilai ekonomi tinggi (kelapa, karet, cengkeh, kopi,
kakao, nangka, melinjo, petai, jati, mahoni) atau
bernilai ekonomi rendah (dadap, lamtoro, kaliandra).
agroforestri Jenis tanaman semusim biasanya berkisar pada
tanaman pangan (padi gogo, jagung, kedelai, kacang-

sederhana kacangan, ubikayu), sayuran, rerumputan atau jenis-


jenis tanaman lainnya.
suatu sistem pertanian di mana
pepohonan ditanam secara tumpangsari
dengan tanaman semusim. Pepohonan
Bentuk agroforestri sederhana yang paling banyak
bisa ditanam sebagai pagar mengelilingi
dijumpai di Jawa adalah tumpangsari (Bratamihardja,
petak lahan tanaman pangan, secara acak
1991)
dalam petak lahan, atau dengan pola lain
misalnya berbaris dalam larikan sehingga
membentuk lorong/pagar.

EKO WAHYUDI. 2019


Sistem agroforestri Di dalam sistem ini, selain terdapat beraneka jenis pohon,
juga tanaman perdu, tanaman memanjat (liana), tanaman
kompleks : musiman dan rerumputan dalam jumlah banyak. Penciri

Hutan dan Kebun


utama dari sistem agroforestri kompleks ini adalah
kenampakan fisik dan dinamika di dalamnya yang mirip
Sistem agroforestri kompleks dengan ekosistem hutan alam baik hutan primer maupun
hutan sekunder, oleh karena itu sistem ini dapat pula
adalah suatu sistem pertanian
disebut sebagai agroforest
menetap yang melibatkan banyak
jenis pepohonan (berbasis pohon Berdasarkan jaraknya terhadap tempat tinggal, sistem
baik sengaja ditanam maupun yang agroforestri kompleks ini dibedakan menjadi dua, yaitu
tumbuh secara alami pada sebidang kebun atau pekarangan berbasis pohon (home garden)
yang letaknya di sekitar tempat tinggal dan ‘agroforest’,
lahan dan dikelola petani
yang biasanya disebut 'hutan’ yang letaknya jauh dari
mengikuti pola tanam dan tempat tinggal (De Foresta, 2000).
ekosistem yang menyerupai hutan.
EKO WAHYUDI. 2019
TERIMA KASIH
Every expert started from a beginner

ekowahyudhi93@gmail.com

@ekowahyudi_sp

+628 12 7593 3224

Anda mungkin juga menyukai