Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN TENTANG PENTINGNYA PEMERIKSAAN

PENUNJANG CT-SCAN UNTUK PASIEN COVID 19


DI INSTALANSI GAWAT DARURAT

Disusun Oleh:

Latifah Siregar 214119006


Mega Ayuning Lestari 214119007
Tio Agung Pratama 214119008
Grisna Nur Maulida 214119009
Yoga Rangga Fadilah 214119022

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada tanggal 3 desember 2019, tiongkok melaporkan kasus pneumonia misterius yang
tidak di ketahui penyebabnya namun diduga berasal dari pasar hewan wuhan, dalam 3 hari
pasien dengan kasus tersebut berjumlah 44 pasien dan terus bertambah hingga saat ini
berjumlah ribuan kasus,penyebaran COVID-19 terjadi sangat cepat dan meluas karena dapat
menular melalui kontak anatara manusia ke manusia. Saat ini sebanyak 29 negara
mengkonfirmasi terdapatnya kecurigaan serta terkonfirmasi kasus COVID-19. Corornavirus
adalah virus RNA non-segmented,enveloped dan positif sense yang berasal dari famili
coronaviridae dan ordo nidovirales

Gejala yang paling umum pada awal timbulnya penyakit ini adalah demam (40 [98%]
dari 41 pasien),batuk (31 [76%]), dan mialgia atau kelelahan (18 [44%]); gejala yang kurang
umum adalah produksi sputum (11 [28%] dari 39), nyeri kepala (3 [8%] dari 38), hemoptisis (2
[5%] dari 39), dan diare (1 [3%] dari 38). Lebih dari setengah jumlah pasien (22 [55%] dari 40)
mengalami dispnea. Rata-rata durasi dari timbulnya penyakit hingga dispnea adalah 8. hari
(IQR 5–13). Waktu rata-rata sejak timbulnya gejala sampai masuk rumah sakit adalah 7 hari (4–
8), napas pendek 8 hari (5–13), ARDS 9 hari (8–14), penggunaan ventilasi mekanis 10hari (7–
14), dan sampai dirawat di ICU 10 hari.

Dalam ketiadaan obat terapi tertentu atau vaksin untuk 2019 penyakit coronavirus baru
(COVID19), adalah penting untuk mendeteksi penyakit pada tahap awal, dan segera
mengisolasi orang yang terinfeksi dari populasi yang sehat. Menurut pedoman terbaru dari
Diagnosa dan Pengobatan Pneumonitis Disebabkan oleh 2019-nCoV (trial versi keenam) yang
diterbitkan oleh pemerintah China, diagnosis COVID-19 harus dikonfirmasi oleh reaksi berantai
terbalik transkripsi polimerase (RT-PCR ) atau sequencing gen untuk spesimen pernafasan
atau darah, sebagai indikator kunci untuk rawat inap. Namun, dengan keterbatasan
pengumpulan sampel dan transportasi, dan kinerja tingkat positif total RT-PCR untuk sampel
swab tenggorokan dilaporkan menjadi sekitar 30% sampai 60% pada presentasi awal. Dalam
darurat saat ini, sensitivitas rendah dari RT-PCR menunjukkan bahwa banyak COVID-19 pasien
tidak dapat diidentifikasi dan mungkin tidak menerima perawatan yang tepat dalam waktu yang
singkat pasien tersebut merupakan resiko untuk menginfeksi populasi yang lebih besar
mengingat sifat sangat menular virus. Dada CT, sebagai alat pencitraan rutin untuk diagnosis
pneumonia, relatif mudah untuk melakukan dan dapat menghasilkan diagnosis yang cepat.
Dalam konteks ini, dada CT dapat memberikan manfaat untuk diagnosis COVID-19.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka yang menjadi pokok
masalah dalam analisa jurnal ini adalah
1. Apakah pemeriksaan CT-scan memudahkan penegakan diagnosa pada pasien suspect
COVID-19
2. Apakah pemeriksaan CT-scan dapat mengurangi pencegahan penularan COVID-19
3. Apakah 2 jurnal Internasional sebagai acuan memiliki kesamaan dalam penanganan
pasien COVID19 dengan penggunaan pemeriksaan penunjuang Ct-scan
C. Tujuan Analisa
Berdasarkan Rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam analisa jurnal ini adalah
1. Mengetahui dengan pemeriksaan penunjang CT-scan bisa membedakan antara
diagnosa Pneumonia dengan COVID19
2. Mengetahui bahwa pemeriksaan penunjang CT-scan menguntungkan tenaga medis
agar pasien COVID19 agar segera di tangani sehingga terhindar dari penularan
3. Mengetahui bahawa CT-scan lebih cepat medekteksi pasien dengan COVID19
D. Manfaat Analisa
Berdasarkan tujuan diatas maka manfaat yang diharapkan untuk mahasiswa dalam analisa
ini :
1. Mahasiswa bisa mengetahui pemeriksaan penunjang yang membantu penegakan
diagnose COVID19
2. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai perbedaan antara Pneumonia dengan
COVID19 saat di CT-scan
3. Menambah pengetahuan mahasiswa dengan membandingkan 2 jurnal internasional
tentang pentingnya pemeriksaan penunjang CT-san
BAB II
ANALISA JURNAL

A. Cara Mencari Jurnal


Langkah-langkah yang dilakukan dalam mencari jurnal, antara lain:
1. Membuka situs www.google.com
2. Membuka website google scholar kemudian menelusuri menggunakan keyword
“jurnalcovid-19 pdf”, “covid-19 pdf”
3. Membuka beberapa jurnal penelitian yang terbaru.
4. Mendownload jurnal publikasi dalam bentuk PDF. Jurnal yang di download merupakan
jurnal internasional sehingga penulis melakukan translate bahasa menggunakan
“translate Doc” menggunakan file/dokumen jurnal secara menyeluruh.
A. Resume Jurnal
1. Judul Jurnal
Jurnal 1: “Clinical features of patiens infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan,
China” (Diterjemahkan oleh Dian Kurnia Saputri, Siti Aminah, Muhammad Ihsan, Intan
Widya Astuti, Ni Putu Vivi Adriani, Della Oktavia Setyorini, Salaudin Al Ayubi, Mahlina
Nur Laili, Nur Ahlina Hanifah, dan Izzaty Firdawati. Dokter Muda Laboratorium Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Samarinda
Kalimantan Timur).
Jurnal 2 (jurnal Pembanding): “Correlation of Chest CT and RT-PCR Testing in
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) in China: A Report of 1014 Cases”.
2. Nama Penulis
Jurnal 1: Chaolin Huang, Ywming Wang, Xingwang Li, Lili Ren, Jianping Zhao, Yi Hu,
Li Zhang, Guohui Fan, Jiuyang Xu, Xiaoying Gu, Zhenshun Cheng, Ting Yu, Jiaan Xia,
Yuan Wei, Wenjuan Wu, Xuelei Xie, Wen Yin, Hui Li, Min Liu, Yan Xiao, Hong Gao, Li
guo, Jungang Xie, Guangfa Wang, Rongmeng Jiang, Zhancheng Gao, Qi Jin, Jianwei
Wang, Bin Cao.
Jurnal 2: Tao Ai MD, PhD., Zhenlu Yang MD, PhD., Hongyan Hou, MD., Chenao Zhan,
MD., Chong Chen, MD., Wenzhi Lv., Qian Tao, PhD., Ziyong Sun MD., Liming Xia, MD
PhD.
3. Tujuan Penelitian
Jurnal 1: Penelitian pada jurnal ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik
epidemologi, klinis, hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, pengobatan dan hasil
klinis pengobatan pada pasien yang telah dikonfirmasi terinfeksi 2019-nCov, dan untuk
membandingkan karakteristik klinis antara pasien yang dirawat di ICU dan yang tidak
dirawat di ICU.
Jurnal 2: Penelitian pada jurnal ini bertujuan untuk menyelidiki nilai diagnostik dan
konsistensi dari CT dada dibandingkan dengan dibandingkan dengan uji RT-PCR di
COVID-19.
4. Waktu dan Tempat
Jurnal 1: Waktu penelitian : 16 Desember 2019 – 2 Januari 2020, tempat penelitian:
Rumah Sakit Jin Ying-tan, Wuhan, China.
Jurnal 2: Waktu penelitian: 6 Januari – 6 Februari 2020, tempat penelitian : Rumah
Sakit Tongji Medical College of Huazhong Universitas Sains dan Teknologi, Wuhan,
Hubei, China.
5. Metode Penelitian
Jurnal 1: metode pengambilan data pada penelitian ini dengan observasi dan
wawancara secara langsung pada pasien dan keluarga pasien, sedangkan penyajian
data dengan analisis secara deskriptif.
Jurnal 2: metode pengambilan data pada penelitian ini dengan observasi dan metode
eksperimen, sedangkan penyajian data dengan analisis secara deskriptif.
6. Persamaan Dalam Penelitian
Persamaan dalam penelitian pada jurnal 1 maupun jurnal 2 yaitu peneliti sama-sama
melakukan pemeriksaan laboratorium CT Dada dan real time RT-PCR dengan sampel
swab dari specimen saluran napas.
7. Hasil Penelitian
Jurnal 1: Hasil penelitian pada jurnal 1, dari 59 kasus suspek 2019-nCov 41 kasus
dinyatakan terinfeksi 2019-nCov. Rata-rata pasien berusia 49,0 tahun. Dari 41 pasien
tersebut tidak ada anak-anak atau remaja yang terinfeksi. 13 pasien dari 41 pasien di
rawat di ruang ICU karena membutuhkan nasal kanul aliran tinggi. Sebagian besar
pasien yang terinfeksi adalah berjenis kelamin laki-laki (30 pasien (73%)), kurang dari
setengahnya (13 pasien (32%)) memiliki penyakit yang mendasari, yaitu DM (8
(20%)), hipertensi (6(15%)), penyakit kardiovaskuler (6 (15%)). Saat masuk rumah
sakit ditemukan gambaran CT dada yang abnormal pada semua pasien yang
dinyatakan terinfeksi. Gambaran khas CT dada pada pasien ICU saat masuk berupa
lobular multiple bilateral dan konsolidasi pada area subsegmental. Gambaran pada
pasien non-ICU menunjukkan adanya groundglass opacity dan konsolidasi
subsegmental.
Jurnal 2: Hasil penelitian pada jurnal 2, peneliti mengatakan bahwa pemeriksaan
menggunakan CT dada memiliki sensitivitas tinggi yaitu 97% (95% CI, 95-98%, 580-
601) yang dikombinasi dengan pemeriksaan RT-PCR. Sedangakan sensitivitas pada
pemeriksaan RT-PCR yaitu 75% (308-413) yang dikombinasi dengan pemeriksaan CT
dada.
B. Analisa Kritis (Critical Aprasial)

Komponen yang Dinilai Ya/Tidak Jurnal Penelitian Jurnal Pembanding


Judul dan abstrak:
 Apakah judul sesuai dengan isi? Ya Karena judul pada jurnal termasuk Karena judul pada jurnal tersebut
acuan atau literature yang berguna mengandung kegunaan praktis dan
untuk masyarakat dan ilmu penting untuk diterapkan yaitu hasilnya
pengetahuan. berguna untuk masyarakat dan ilmu
pengetahuan.
 Apakah tujuan penelitian Ya Didalam jurnal penelitian ini telah Didalam jurnal penelitian ini telah
disebutkan? apa? dijelaskan tujuannya dijelaskan tujuannya.

 Apakah abstrak memberikan Ya Pada jurnal ini tidak / belum Abstrak sudah memberikan informasi
informasi yang lengkap: latar dicantumkan abstrak. yang lengkap: latar belakang, metode,
belakang,metode, hasil? dan hasil penelitian.
Justifikasi, metodologi, desain:
 Apakah dijelaskan alasan melakukan Ya Alasan melakukan penelitian telah Alasan melakukan penelitian telah
penelitian (di latar belakang dan dijelaskan dalam latar belakang dan dijelaskan dalam latar belakang dan
tinjauan pustaka)? tinjauan pustaka. tinjauan pustaka.
 Apakah tinjauan pustakanya Ya Peneliti menggunakan 37 referensi, > Peneliti menggunakan 15 referensi,
lengkap/ cukup? 10 tahun terakhir sebanyak 11 referensi referensi dengan rentang tahun 2019-
dan 10 tahun terakhir sebanyak 26 2020.
referensi.
 Apakah menggunakan referensi Ya Terdapat 17 referensi yang di gunakan Seluruh referensi yang digunakan peneliti
terbaru? (maksimal 5 tahun) peneliti sebagai referensi terbaru. adalah tahun 2019 dan 2020.
 Apakah hipotesisnya disebutkan? Tidak Peneliti tidak menyebutkan hipotesis Peneliti tidak menyebutkan hipotesis
penelitian. penelitian.
 Jika eksperimen, apakah kelompok Tidak Peneliti menggunakan 59 responden Peneliti menggunakan 1014 responden
intervensi dan control dijelaskan? yang menjadi suspek virus 2019-nCov yang menjadi suspek virus 2019-nCov
untuk dilakukan pemeriksaan untuk dilakukan pemeriksaan
laboratorium laboratorium
Sampling :
 Bagaimana populasi dipilih? Ya Populasi yang digunakan peneliti Populasi yang digunakan oleh peneliti
merupakan pasien yang menjadi adalah orang dengan suspek 2019-nCov
suspek virus 2019-nCov. yang melakukan pemeriksaan CT dada
dan RT-PCR tes.
 Apakah kriteria inklusi dan eksklusi ya Peneliti menjelaskan di dalam jurnal Peneliti menjelaskan di dalam jurnal
disebutkan? apa? penelitian penelitian

 Apakah ukuran sampel cukup?

Pengumpulan data:
 Bagaimana cara pengumpulan Ada Peneliti melakukan pengumpulan data Peneliti menggunakan data catatan
datanya (kuesioner atau ada yang menggunakan rekam medis klinis, rekam medis dan pemeriksaan secara
lain) catatan perawatan, hasil pemeriksaan langsung kepada pasien.
laboratorium dan x-ray dada. Selain itu
peneliti melakukan observasi dan
wawancara secara langsung kepada
pasien dan keluarga pasien.
 Siapa yang mengumpulkan data? Ya Peneliti Peneliti
 Apakah instrument diuji dulu? Tidak - -
 Apakah confounding factors Tidak dijelaskan di dalam jurnal. Tidak dijelaskan di dalam jurnal.
diidentifikasi?
 Apakah ada penjelasan validitas dan Tidak Tidak dijelaskan di dalam jurnal. Tidak dijelaskan di dalam jurnal
reliabilitas instrumen?

Pertimbangan etik:
 Apakah penelitian menggunakan Ya Peneliti sudah menjelaskan didalam Peneliti sudah menjelaskan didalam
ethical approval dari komite etik? jurnal jurnal
 Apakah ada informed consent dalam Tidak Informed consent tertulis sudah Izin tertulis sudah dibebaskan oleh dewan
penelitian? dihapuskan oleh komisi etik untuk peninjau kelembagaan rumah sakit
penyakit infeksius yang mulai muncul. tempat penelitian.
Analsis data dan hasil:
 Apakah hasil disampaikan dengan Ya Hasil dari jurnal penelitian ini hanya peneliti mengatakan bahwa pemeriksaan
jelas? tidak disampaikan dengan jelas, namun menggunakan CT dada memiliki
peneliti berharap penelitiannya dapat sensitivitas tinggi yaitu 97% (95% CI, 95-
dijadikan sebagai literature untuk 98%, 580-601) yang dikombinasi dengan
mengetahui persebaran dari 2019- pemeriksaan RT-PCR. Sedangakan
nCov. sensitivitas pada pemeriksaan RT-PCR
yaitu 75% (308-413) yang dikombinasi
dengan pemeriksaan CT dada.
 Apakah p-value dan confidence tidak Peneliti tidak menampilkan p-value p-value ditampilkan dalam penelitian
interval dilaporkan?
 Apakah hasilnya signifikan? Tidak Peneliti tidak menjelaskan didalam Sudah dijelaskan didalam jurnal
jurnal
 Apakah kesimpulan penelitian ini? Ya Kesimpulan sudah dijelaskan didalam Kesimpulan sudah dijelaskan didalam
jurnal jurnal
Hasil dan keterbatasan penelitian:
 Apakah hasil bisa digeneralisasikan? Tidak Tidak dijelaskan didalam jurnal Tidak dijelaskan didalam jurnal
 Apakah keterbatasan penelitian Ya Sudah dijelaskan didalam jurnal Sudah dijelaskan didalam jurnal
disebutkan?
 Apakah ada saran untuk penelitian Ya Sudah dijelaskan didalam jurnal Sudah dijelaskan didalam jurnal
selanjutnya?
 Apakah ada implikasi penelitian Ya Telah disebutkan dalam jurnal Telah disebutkan dalam jurnal penelitian
tersebut? (yang disebutkan dalam penelitian
jurnal)
BAB III
PEMBAHASAN

A. Hasil Perbandingan Jurnal


Hasil penelitian dari Huang, C dkk mengatakan 41 pasien yang dirawat di rumah sakit
telah diidentifikasi terinfeksi COVID-19 melalui pemeriksaan laboratorium menggunakan RT-
PCR (Real Time Polymerase Chain Reaction). Seluruh 41 pasien berlanjut menjadi
pneumonia dengan hasil abnormal CT Scan. Keterbatasan pengumpulan sampel dan
transportasi, dan kinerja tingkat positif total RT-PCR untuk sampel swab tenggorokan
dilaporkan menjadi sekitar 30% sampai 60% pada presentasi awal. Dalam darurat saat ini,
sensitivitas rendah dari RT-PCR menunjukkan bahwa banyak COVID-19 pasien tidak dapat
diidentifikasi dan mungkin tidak menerima perawatan yang tepat dalam waktu yang singkat
pasien tersebut merupakan resiko untuk menginfeksi populasi yang lebih besar mengingat
sifat sangat menular virus. CT Scan dada, sebagai alat pencitraan rutin untuk diagnosis
pneumonia, relatif mudah untuk melakukan dan dapat menghasilkan diagnosis yang cepat.
Dalam konteks ini, CT Scan dada dapat memberikan manfaat untuk diagnosis COVID-19.
Dibuktikan dengan hasil penelitian dari Susilo, dkk bahwa berdasarkan telaah sistematis
oleh Salehi, dkk temuan utama pada CT Scan dada adalah Opasifikasi Ground-glass (88%),
dengan tanpa konsolidasi, sesuai dengan pneumonia viral.
Hasil penelitian dari Ai Tao, dkk tentang korelasi CT Scan dada dan RT-PCR bahwa seri
uji RT-PCR dan Scan, 90% dari pasien yang memiliki CT Scan dada positif yang konsisten
dengan COVID-19 sebelum hasil positif RT-PCR awal, dengan demikian, dapat
berspekulasi bahwa dengan hasil negatif RT-PCR bisa menjadi masalah. Pada pasien
dengan negatif tes RT-PCR, kombinasi dari adanya paparan, gejala klinis dan fitur CT Scan
yang khas, dan perubahan dinamis harus digunakan untuk mengidentifikasi COVID-19
dengan sensitivitas yang lebih tinggi.
Hasil perbandingan menyimpulkan bahwa pemeriksaan diagnostik menggunakan CT
Scan dada memiliki sensitivitas tinggi untuk diagnostik COVID-19 dengan analisis yang
komprehensif dari gejala klinis yang artinya bahwa CT Scan dada harus dipertimbangkan
untuk COVID-19 screening, evaluasi komprehensif, terutama di daerah epidemi dengan
probabilitas pres-rest untuk penyakit.
B. Penjelasan isi jurnal (Metode, Tempat) Terkait Kasus
1. Analisa Jurnal
ANALISA JURNAL PENELITIAN
Judul 1. Gejala Klinis Pasien Terinfeksi Novel Corona Virus 2019 Di
Penelitian Wuhan, China
2. Korelasi CT-Scan dan RT-PCR Pengujian Novel Corona Virus
2019 (COVID-19) di Cina
Nama Peneliti 1. Huang, C., Wang, Y., Li, X., Ren, L., Zhao, J., Zhang, L.,Fan, G.,
Xu, J., Gu, X, and Cheng, Z.
2. Ai, T., Yang, Z., Hou, H., Zhan, C., Chen, C., Wenzhi., Tao, Q.,
Sun, Z.
Waktu dan 1. Penelitian dilakakukan di Di Rumah Sakit Khusus di Wuhan
Tempat 2. Penelitian dilakukan di Departemen Radiologi di Cina
Penelitian
Metode 1. Penelitian ini melihat data rekam medis klinis, hasil laboratorium
Penelitian dan X-rays dada dengan dianalisis secara deskriptif.
2. Metode pengambilan data dengan menyelidiki nilai diganostik dan
konsistensi dari CT Scan dibandingkan dengan uji RT-PCR dan
dianalisis secara deskriptif.
Populasi dan 1. Populasi adalah seluruh klien yang terinfeksi Covid-19 di Rumah
sampel Sakit Khusus Wuhan, sampelnya berjumlah 41 pasien.
Penelitian 2. Populasi 1.014 pasien

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
CT Scan dada memiliki sensitivitas yang lebih tinggi untuk diagnosis COVID-19
dibandingkan dengan pemeriksaan laboratorium Real Time Polymerase Chain
Reaction (RT-PCR) dari sampel swab. CT Scan dada memiliki sensitivitas tinggi
dengan analisis yang komprehensif dari gejala klinis yang artinya bahwa CT Scan dada
harus dipertimbangkan untuk COVID-19 screening, evaluasi komprehensif, terutama di
daerah epidemi dengan probabilitas pres-test untuk penyakit.
B. Saran
Diharapkan Petugas kesehatan atau tim medis sebaiknya dapat melanjutkan penelitian
ini untuk membantu menemukan apakah pemeriksaan diagnostik pada CT Scan dada
ini lebih cepat mendeteksi pasien dengan COVID-19.

Anda mungkin juga menyukai