HOME
NASIONAL
REGIONAL
MEGAPOLITAN
INTERNASIONAL
MONEY
BOLA
TEKNO
SAINS
VIK
ENTERTAINMENT
OTOMOTIF
LIFESTYLE
PROPERTI
TRAVEL
EDUKASI
KOLOM
IMAGES
JEO
KOMPAS TV
KOMPASIANA
GRIDOTO
GRAMEDIA
KONTAN
BOLASPORT
KOMPASKARIER
GRID.ID
KGMEDIA.ID
Kompas.com App
Aplikasi Berita Terkini dan Terpercaya
VIEW
Home
Money
Whats New
Komentar
Lihat Foto
KOMPAS.COM/JUNAEDI
Pemkab Majene Siapkan Rp 18,8 Milyar BLT Bagi Warga Terdampak Covid-19
Penulis: Muhammad Idris
|
Editor: Muhammad Idris
Penyaluran BLT ini diberikan selama tiga bulan dari April hingga Juni. Bantuan ini hanya
dikhususkan bagi warga miskin yang tinggal di luar Jabodetabek. Sementara untuk
masyarakat kurang mampu di Jabodetabek akan kebagian paket sembako dengan nilai yang
sama.
"Syarat penerimanya adalah keluarga miskin yang bukan termasuk penerima Program
Keluarga Harapan (PKH), tidak memperoleh Kartu Sembako dan Kartu Prakerja," tulis
Kementerian Keuangan di laman resminya, Rabu (13/5/2020).
Penerima BLT ini didasarkan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Ketentuan
mengenai mekanisme pendataan, penetapan data penerima manfaat, dan pelaksanaan
pemberian BLT Desa dilakukan sesuai ketentuan Menteri Desa PDTT.
Calon penerima adalah masyarakat yang masuk dalam pendataan RT/RW dan berada di
desa.
Calon penerima adalah mereka yang kehilangan mata pencarian di tengah pandemi corona.
Calon penerima tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos) lain dari
pemerintah pusat. Ini berarti calon penerima BLT dari Dana Desa tidak menerima Program Keluarga
Harapan (PKH), Kartu Sembako, Paket Sembako, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) hingga Kartu
Prakerja.
Jika calon penerima memenuhi syarat, tetapi tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan
(NIK) dan Kartu Penduduk (KTP), tetap bisa mendapat bantuan tanpa harus membuat KTP lebih dulu.
Tapi, penerima harus berdomisili di desa tersebut dan menulis alamat lengkapnya.
Jika penerima sudah terdaftar dan valid maka BLT akan diberikan melalui tunai dan non-
tunai. Non-tunai diberikan melalui transfer ke rekening bank penerima dan tunai boleh
menghubungi aparat desa, bank milik negara atau diambil langsung di kantor pos terdekat.
Jika semua syarat terpenuhi namun belum terdaftar sebagai penerima oleh aparat desa atau
kelurahan, maka masyarakat terdampak Covid-19 bisa mendaftarkan diri ke pemerintah desa
secara langsung.