Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun hasil yang didapat pada percobaan jangka sorong, sebagai berikut :
4.1.1 Pipa Plastik Kecil
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Pipa Plastik Kecil
Diameter Luar Diameter Dalam Kedalaman
N Skala Skala Hasil Skala Skala Hasil Skala Skala Hasil
O Utama Nonius (mm) Utama Nonius (mm) Utama Nonius (mm)

1 17 4 17,2 15 7 15,35 125 4 125,2

2 17 8 17,4 15 4 15,2 125 5 125,25

3 16 5 16,25 15 5 15,25 125 4 125,2

4 16 1 16,05 15 1 15,05 126 2 126,1

5 17 7 17,35 15 5 15,25 125 5 125,25

Rata-rata : 16,85 Rata-rata : 15,21 Rata-rata : 125,39

4.1.2 Pipa Besi


Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Pipa Besi
Diameter Luar Diameter Dalam Kedalaman
N
Skala Skala Hasil Skala Skala Hasil Skala Skala Hasil
O
Utama Nonius (mm) Utama Nonius (mm) Utama Nonius (mm)
1 25 3 25,15 22 0 15,35 99 7 99,35

2 25 5 25,25 22 0 15,2 99 4 99,2

3 25 5 25,25 22 3 15,25 99 7 99,35

4 25 4 25,2 22 4 15,05 99 6 99,3

5 25 2 25,1 22 2 15,25 99 5 99,25

Rata-rata : 25,19 Rata-rata : 22,09 Rata-rata : 99,29

4.1.3 Pipa Plastik PVC


Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Pipa Plastik PVC
Diameter Luar Diameter Dalam Kedalaman
N Skala Skala Hasil Skala Skala Hasil Skala Skala Hasil
O Utama Nonius (mm) Utama Nonius (mm) Utam Nonius (mm)
a
1 21 7 21,35 18 1 18,05 117 2 117,1

2 21 4 21,2 18 3 18,15 117 4 117,2

3 21 2 21,1 18 1,5 18,07 117 3 117,15


5
4 21 3 21,15 18 4 18,2 117 4 117,2

5 21 7 21,35 18 7 18,35 117 6 117,3

Rata-rata : 21,23 Rata-rata : 18,16 Rata-rata : 117,19

4.2 Pembahasan
Jangka sorong adalah suatu alat ukur yang dapat mengukur benda seperti
pipa, cincin, silinder atau ketebalan dari suatu benda seperti triplek, asbes dan
lainnya. Kegunaan jangka sorong lainnya adalah dapat mengukur diameter dalam,
diameter luar dan kedalaman dari suattu benda. Jangka sorong yang digunakan
pada praktikum ini adalah jangka sorong analog yang memiliki ketelitian 0,05 cm.
Pada percobaan jangka sorong ini bahan yang digunakan adalah pipa plastik
PVC, pipa plastik kecil, dan pipa besi. Yang akan diukur adalah diameter luar,
diameter dalam, dan kedalaman masing-masing bahan. Setiap pengukuran
dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali. Untuk pipa plastik kecil, diperoleh hasil
pengukuran rata-rata diameter luar adalah 16,85 mm, rata-rata diameter dalam
15,21 mm, dan rata-rata kedalamannya adalah 125,39 mm. Untuk pipa besi
diperoleh hasil pengukuran rata-rata diameter luar yaitu 25,19 mm, rata-rata
diameter dalamnya 22,09 mm dan rata-rata kedalamnnya adalah 99,29 mm. Untuk
pipa plastik PVC diperoleh hasil pengukuran rata-rata diameter luar yaitu 21,23
mm, rata-rata diameter dalam yaitu 18,16 mm dan rata-rata kedalamannya adalah
117,19 mm. Sebelum hasil pengukuran dirata-ratakan hasil untuk setiap kali
ulangan berbeda-beda. Hal ini disebabkan perbedaan titik permukaan benda yang
diambil saat akan mengukur dan mungkin disebabkan karena bahan yang diukur
belum tepat terjepit pada rahang jangka sorong. Ataupun adanya kesalahan
pengamatan dalam pembacaan skala nonius dan skala noniusnya. Tujuan dari
setiap kali pengulangan adalah untuk melihat perbandingan nilai yang diperoleh
antara pengulangan 1 sampai 5, semakin sedikit selisih yang diperoleh untuk
setiap kali pengulangan semakin akurat hasil yang didapat.
Pada proses pengukuran pipa plastik diperoleh hasil seperti pada tabel
pegukuran, diameter luar pada percobaan pertama hasilnya sedikit lebih jauh
berbeda dibandingkan dengan hasil pengukuran pengulagan kedua dan ketiga. Hal
ini disebabkan bentuk pipa plastik yang tidak bulat sempurna. Pada pengukuran
diameter dalam dan kedalaman pipa diperoleh hasil yang hamper sama,
perbedaannya hanya terletak pada angka skala noniusnya. Dan pada pipa besi
diperoleh hasil pengukuran diameter dalam terdapat perbedaan ukuran, karena
pipa besi memiliki bentuk bulat yang sempurna. Pengukuran dari masing-masing
benda diperoleh hasil perhitungan rata-rata diameter luar, diameter dalam dan
kedalamannya.
Pada percobaan percobaan jangka sorong tersebut diketahui bahwa skala
nonius dan skala utama yang didapat pada setiap pengukuran mendapatkan nilai
atau angka yang sedikit mirip dengan bahan yang berbeda. Hal ini disebabkan
karena permukaan yang diambil pada saat mengukur pipa berbeda-beda dan
permukaan pipa yang digunakan sebagai bahan juga tidak merata. Dan pada
percobaan ini jangka sorong yang digunakan adalah ukuran 0-150 mm, karena
pada saat mengukur kedalaman suatu pipa hasil tertinggi yang didapatkan adalah
125,25 mm.
Jangka sorong dikalibrasi dengan cara mendorong rahang geser hingga
meyentuh rahang tetap. Apabila rahang geser berada pada posisi yang tepat
diangka nol, yaitu angka nol pada skala utama dengan angka nol skala nonius
saling berhimpit pada satu garis lurus, maka jangka sorong tersebut sudah
terkalibrasi dan siap digunakan.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Untuk pipa plastik kecil diperoleh rata-rata diameter luar yaitu 16,85 mm,
diameter dalam 15,212 mm, dan rata-rata kedalaman 125,39 mm.
2. Untuk pipa plastik besi diperoleh rata-rata diameter luar yaitu 25,19 mm,
diameter dalam 22,09 mm dan kedalamannya yaitu 99,29 mm.
3. Untuk pipa plastik PVC diperoleh rata-rata diameter luar yaitu 21,23 mm,
diameter dalam 18,165 mm, dan kedalamannya yaitu 117,9 mm.
4. Perbedaan hasil untuk setiap kali ulangan disebabkan perbedaan titik
permukaan benda yang diambil pada saat akan mengukur. Dilakukan
pengulangan pengukuran agar hasil yang didapat semakin akurat.
5. Secara umum, jangka sorong terdiri atas rahang tetap dan rahang geser, rahang
geser mengukur diameter luar benda, rahang atas mengukur diameter dalam
dari suatu benda.

5.2 Saran
Hendaknya dalam melakukan pengukuran percobaan ini harus lebih teliti
lagi dalam meletakkan bahan yang akan diukur, pastikan bahan telah tepat terjepit
pada rahang jangka sorong dan lebih teliti dalam melihat skala utama dan skala
nonius agar pengukuran dan perhitungan yang didapat lebih akurat.

Anda mungkin juga menyukai