Anda di halaman 1dari 9

PROSES BLEACHING

Pulping and Bleaching

Prinsip proses pembuatan pulp (pulping) :


menyisihkan lignin dari selulosa
Kinerja pulping :
diukur dengan Kappa Number (menyatakan
lignin yang masih tersisa dalam pulp)
Target Bilangan Kappa (Kappa Number)
16 – 22 untuk kayu serat pendek (hardwood)
20 – 32 untuk kayu serat panjang (softwood)

Prinsip proses pemutihan pulp (bleaching) :


- menyisihkan sisa lignin hasil pulping
Kinerja bleaching, diukur dengan :
- Kappa Number
- Brightness (derajat putih)
- Viskositas
Bahan Kimia Pemutih

Pemutihan harus dilakukan secara bertingkat


(bertahap) untuk mendapatkan derajat putih
yang tinggi serta menghindari terputusnya
serat selulosa
Contoh pemutihan bertahap berbasis klor :
CEHEH, CEDED, CEHED

Pemutihan pulp dengan klor (Cl2) sampai


awal tahun 90-an masih banyak digunakan
pada banyak industri pulp dan kertas di
seluruh dunia karena :
- klor bersifat reaktif dalam reaksi
pemutihan (bleaching)
- efektif
- harga relatif murah
- menghasilkan pulp dengan sifat fisik dan
derajat putih tinggi

Penggunaan klor pada pemutihan pulp


dikurangi karena :

menimbulkan persoalan lingkungan yang


sangat serius dan menjadi titik permasalahan
yang dihadapi oleh industri pulp dan kertas
Dampak negatif yang ditimbulkannya adalah
pada buangannya yang berupa senyawa klor-
organik
Adsorbable organic halogen (AOX) telah
digunakan sebagai parameter yang
menyatakan tingkat pencemaran yang
berbahaya dan digunakan diseluruh dunia.
AOX :

A – Adsorbable
O – Organic : dioxin, furan
H – halogen/halides : chlorine
Dioxin and Furan

Senyawa organik terklorinasi yang paling


beracun :
2,3,7,8 Tetra Chloro Dibenzo-p-Dioxin
(2,3,7,8 TCDD), dan
2,3,7,8 Tetra Chloro Dibenzo Furan (2,3,7,8
TCDF).

Secara singkat disebut dengan dioxin dan


furan
Tingkat keracunan 2,3,7,8 TCDD diberi nilai
1, maka senyawa dioxin dan furan lainnya
nilainya sekitar 1/10 bila dibandingkan
dengan 2,3,7,8 TCDD.

Nilai ekivalen tingkat keracunan adalah


sebagai berikut :
TCDD

TCDF
Peraturan AOX

Strategi mengurangi AOX :


- Substitusi klor dengan klordioksida
- Pembuatan pulp bilangan kappa rendah
(dan hemat energi)
Contoh : ITC (Isothermal Cooking, RDH
(Rapid Displacement Heating), Superbatch,
Lo-solids
- Teknologi pemutihan pulp ramah
lingkungan
TEKNOLOGI PEMUTIHAN PULP RAMAH
LINGKUNGAN

ECF (ELEMENTAL CHLORINE-FREE)

TCF (TOTALLY CHLORINE-FREE)

TEF (TOTAL EFFLUENT-FREE)

ECF BLEACHING

Proses pemutihan dengan sistem ini tidak


memakai klor dalam bentuk elemen (Cl2)
Hipoklorit (NaOCl) juga tidak diperbolehkan
karena akan membentuk kloroform dalam
air
Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam
pemutihan ini antara lain :
- D (ClO2) : senyawa ini menggantikan klor
- E (NaOH)
- (O2)
- P (H2O2)
- Kadang-kadang dapat dikombinasikan
dengan ozon (O3)

Contoh pemutihan pulp dengan sistem ECF


dengan beberapa tahapan (bleaching
sequences) :
OD0ED1D2 (5 tahap pencucian) :
delignifikasi oksigen, klordioksida awal,
ekstraksi, klordioksida-1, klordioksida-2
setiap tahap diselingi dengan proses
pencucian (setelah tahap O, D0, E, D1, D2)
untuk meningkatkan derajat putih biasanya
pada tahap E ditambahkan O2 atau H2O2,
sehingga menjadi : OD0EoD1D2 dan
OD0EopD1D2

modifikasi juga dilakukan pada tahap D1


dilanjutkan netralisasi menggunakan NaOH
dengan tujuan untuk menetralkan asam-
asam yang yang terbentuk sehingga efisiensi
bahan kimia pemutih lebih optimal, sehingga
menjadi
OD0EoD1ND2
Pemutihan tahap OD0EoD1D2 dan
OD0EopD1D2 dan OD0EoD1ND2 merupakan
tahapan yang paling banyak digunakan oleh
industri pulp didunia maupun di Indonesia

TCF BLEACHING

Proses pemutihan dengan sistem ini tidak


memakai klor dalam bentuk elemen (Cl2)
maupun dalam bentuk senyawa (NaOCl dan
ClO2)

Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam


pemutihan ini antara lain :
Z (O3) (ozon) : senyawa ini menggantikan
peran D
E (NaOH)
O (O2)
P (H2O2)
Q (chelating agent)

Anda mungkin juga menyukai