Anda di halaman 1dari 36

TANTANGAN DAN SOLUSI DALAM

PENANGANAN PASIEN COVID - 19 DI


IGD
ROFIK JEMY SETIAWAN,S.Kep.,Ns
ROFIK JEMY SETIAWAN,S.Kep.,Ns.

TTL : Jakarta, 28 Januari 1980


Perawat IGD masa kerja 2002 - sampai sekarang
Pengalaman di bidang Organisasi:
1. Anggota Sub Mutu Komite Keperawatan
2. Anggota Pengurus Komisariat PPNI RSUD Dr Iskak
Tulungagung
3. Anggota Pengurus HIPGABI Jatim
4. Team Akreditasi SNARS (Sekretaris Pokja ARK )
5. Anggota SPI RSUD Dr.ISKAK Tulungagung ( Sub DIklat )
TATA LAKSANA COVID - 19 DI
IGD
PELAYANAN IGD DI ERA Covid19

1. Pemisahan area dan petugas perawatan pasien COVID-19 yang resiko tinggi dan
resiko rendah COVID -19 bila memungkinkan.
2. Pembentukan Hotline Telemedicne untuk mengatur pasien yang berisiko rendah di IGD.
3. Cluster pelayanan COVID -19 di tempat yang ditunjuk seperti Puskesmas atau Rumah
sakit darurat dengan kapasitas untuk melakukan tes terbatas seperti rontgen dan
laboratorium dan pada kasus yang ringan.
4. Mengatur pelayanan IGD hanya untuk pasien yang menderita sakit akut atau COVID-
19 berat yang membutuhkan resusitasi.
5. Mengirimkan dan menyebarkan sumber daya Pre Hospital Care (PHC) seperti tim
COVID-19 yang mobile dan Ambulan untuk perawatan kasus COVID-19.
6. Tim PHC dapat terlibat dalam mengurangi volume IGD melalui penilaian berbasis Home care
khususnya kelompok resiko tinggi.
7. Membatasi pengunjung / pengantar pasien ke IGD.
8. Memodifikasi Triage IGD di Era Pandemi COVID-19 tanpa menghilangkan fungsi sebelumnya.
International Federation Emergency Medicine
TRIAGE PADA DAERAH TRANSMISI COVID-19

Transmisi utama dari COVID-19 adalah melalui droplet pernapasan ketika


individuterinfeksi batuk atau bersin. Setiap individuyang
kontak erat dengan seseorang yang memiliki gejala pernapasan,
berisiko tinggi terpapar droplet. Droplet biasanya mendarat di
Permukaan objek dimana virus dapat bertahan beberapa jam sampai
beberapa hari.

Transmisi melalui kontak dari tangan dengan permukaan yang


terkontaminasi juga dapat terjadi melalui mukosa seperti hidung, mulut
dan mata.
Hal yang dapat dilakukan sebelum pasien sampai di fasilitas
kesehatan/IGD

1. Menginformasikan kepada petugas bahwa pasien akan


membutuhkan perawatan dengan gejala pernapasan.
2. Menggunakan wajib masker yang tersedia disiapkan petugas
primer triage
3. Beritahu Registry triage tentang gejala pernapasan sesampainya di
fasilitas kesehatan/ IGD.
4. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan
handsrub yang berbasis alkohol
5. Membawa tissue sebagai penutup mulut dan hidung ketika batuk atau
bersin.
6. Atur jarak di keramaian dengan mempertahankan jarak 1-2 meter
dengan yang lain.
Pelayanan Telemedicine Call Center 119
(WhatsApp Chat,Video Call)

YANG DAPAT DILAKUKAN TENAGA KESEHATAN HOTLINE


UNTUK MEMINIMALISIR INFEKSI
ANTARAPASIEN DANTENAGA KESEHATAN
1. Berkomunikasi dengan pasien sebelum tiba di Triage zone
Pasien dapat menelepon dan mengirim pesan memberitahu
fasilitas kesehatan/IGD bahwa mereka membutuhkan
perawatan dengan gejala pernapasan, konsultasi via phone
dengan pasien, menentukan kebutuhan pasien untuk
mengunjungi fasilitas kesehatan berfungsi untuk memberi tahu
pasien tentang tindakan pencegahan yang harus diambil ketika
mereka datang ke fasilitas Kesehatan/ IGD.
YANG DAPAT DILAKUKAN TENAGA KESEHATAN UNTUK
MEMINIMALISIR INFEKSI ANTARA PASIEN DAN TENAGA
KESEHATAN

HOTLINE

2. Memberikan informasi kepada masyarakat


umum melalui media masa lokal seperti
radio, televisi, surat kabar dan platform
media sosial tentang ketersediaan hotline
dan gejala covid-19.

3. Fasilitas layanan kesehatan, bersama dengan


pemerintah, harus mempertimbangkan
penggunaan telemedicine untuk memberikan
pemeriksaan klinis tanpa kontak langsung
dengan pasien (physical distancing).
YANG DAPAT DILAKUKAN TENAGA KESEHATAN UNTUK
MEMINIMALISIR INFEKSI ANTARA PASIEN DAN TENAGA
KESEHATAN

ATUR DAN LENGKAPI TRIAGE

1. Memiliki alur yang jelas di pintu masuk fasilitas


kesehatan yang mengarahkan pasien dengan gejala
pernapasan untuk segera melapor ke pendaftaran
di IGD
● Pertimbangkan memiliki meja pendaftaran
terpisah antara pasien yang memiliki gejala
atau tidak
2. Pastikan ketersediaan masker dan tissu di meja
pendaftaran, serta tempat mencuci tangan
terdekat. Tempat sampah dengan penutup harus
tersedia.
3. Pasang penghalang fisik/ barrier antara
pegawai di meja pendaftaran dengan pasien
lanjutan.....
ATUR DAN LENGKAPI TRIAGE

4. Buat peringatan visual di pintu masuk dan area strategis


tentang kebersihan dan etika batuk serta menjaga jarak
(physical distancing)

5. Tetapkan petugas khusus untuk evaluasi fisik pasien yang memiliki


gejala pernapasan pada Tahap Triase. Petugas ini harus dilatih
tentang prosedur triase, defenisi kasus covid-19, penggunaan APD
yang tepat

6. Latih personel administrasi yang bekerja dalam


penerimaan pasien tentang cara melakukan cuci
tangan, menjaga jarak yang sesuai dan tentang
bagaimana memberi nasihat kepada pasien COVID-19.
Alur Pelayanan COVID-19 di IGD
PRIMARY TRIAGE

Proaktif Triage menggunakan APD


PRIMARY TRIAGE
SECONDRY TRIAGE

Rapid Test oleh perawat sekunder


AKSES ISOLASI IGD
RED ZONE
YELLOW ZONE
Triage Covid-19 Zone / COVID-19 Room

RSUD Dr. Iskak Tulungagung


Antero Room IGD
Radiologi di IGD
ISOLASI/KARANTINA DI
ISOLASI RUANGAN RUSUNAWA
PRE HOSPITAL COVID - 19
DESINFEKTAN AMBULAN
BAGAIMANA KASUS COVID 19
DI KAB.TULUNGAGUNG
PETA SEBARAN COVID – 19
KABUPATEN TULUNGAGUNG
PETA SEBARAN COVID – 19
KABUPATEN TULUNGAGUNG
SITUASI KABUPATEN TULUNGAGUNG

• Berdasarkan data update per 13 Mei 2020, terdapat 32 kasus


konfirmasi dengan rincian 20 kasus di lakukan karantina, 12
dinyatakan sembuh serta kasus di rawat 0 (Dinas Kesehatan
Kabupaten Tulungagung)

• Sebaran kasus berada di 7 Kecamatan dari 19 Kecamatan yang


ada di wilayah kabupaten Tulungagung (36 %)
ODP 1138  2,8 % kasus konfirm
PDP 496  6,5 % kasus konfirm
lanjutan.....

• Dengan tidak adanya kasus konfrimasi yang di rawat serta tidak


adanya kematian kasus konfirmasi menunjukkan jika Kabupaten
Tulungagung cukup baik dalam melakukan deteksi dini serta tracing
kontak yaitu mampu mampu mempertahankan kasus konfirmasi
dalam kondisi baik

• Tulungagung merupakan 10 besar kasus tertinggi di Jawa Timur,


sehingga perlu kewaspaan yang tinggi dalam deteksi dini kasus
maupun tracing kontak
BAGAIMANA SITUASI KASUS YANG DI
TANGANI IGD ??

DATA KUNJUNGAN IGD

DATA KUNJUNGAN PASIEN SUSP COVID 19

DATA KUNJUNGAN PASIEN PDP


JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN IGD

JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN IGD


JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN DI IGD PEB - APRIL
RSUD dr. Iskak Tulungagung
4300
NO BULAN JUMLAH 4200 4161
1 PEBRUARI 4161 4100

2 MARET 3827 4000

3900 3827
3 APRIL 3560 3800

11548 3700

3600 3560
3500

3400

3300

3200
PEBRUARI MARET APRIL
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN SUSP COVID

JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN


JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN SUSP COVID
NO BULAN JUMLAH PEBRUARI - MEI
1 PEBRUARI 2 RSUD Dr. Iskak Tulungagung
2 MARET 47
450
3 APRIL 400 400
4 MEI 161 400
610
350

300

250

200
161
150

100
47
50
2
0
PEBRUARI MARET APRIL MEI
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN PDP

JUMLAH KUNJUNGAN PDP COVID


JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN PDP
PEB - MEI
NO BULAN JUMLAH RSUD dr. Iskak Tulungagung
1 PEBRUARI 2 400

2 MARET 34 337
350
3 APRIL 337
4 MEI 152 300
525
250

200
152
150

100

50 34
2
0
PEBRUARI MARET APRIL MEI
TANTANGAN DAN PELUANG DETEKSI COVID - 19 DI
IGD RSUD Dr ISKAK TULUNGAGUNG
TANTANGAN DAN SOLUSI
1. Perencanaan Tim Gawat Darurat menghadapi wabah COVID-19 harus
mempertimbangkan segala aspek mulai dari pra rumah sakit, transport, admisi,
zona triase, keamanan dan pengontrolan overcrowdit, suplai logistik (Rapid
Test) dan kebutuhan medis, APD, bahkan rencana untuk menutupi kekurangan
tenaga medis jika terjadi.
2. Manajemen triage yang baik dapat menyaring pasien kemungkinan covid-19
sehingga melimitasi paparan pasien covid-19 dengan lingkungan sekitarnya
3. Telemedicine sangat membantu dalam mempersiapkan pasien sebelum
dilakukan Triage di rumah sakit dan membantu masyarakat untuk
mendapatkan konsultasi tanpa harus mengunjungi rumah sakit.
4. Tim Gawat Darurat harus bekerjasama dengan sektor lainnya dalam
menghadapi wabah COVID-19 untuk dapat saling membantu dalam meregulasi
lonjakan atau bahkan krisis infrastruktur lainnya.
Lanjutan....

5.Regulasi dan pemanfaatan Pelayanan Pra rumah sakit yang baik dapat memudahkan
limitasi lonjakan pasien di IGD.
6.Penggunaan Aplikasi Mobile sangat membantu dalam pelaporan gawat darurat
danpendataan penyebaran COVID-19.
7.Peran RS Jejaring, Puskesmas Penyangga Covid 19 maupun non penyangga
8.Peran lintas sector (Gugus Tugas )
9. Peran masyarakat secara umum (kedisiplinan dalam melaksanakan protokol
pencegahan)
10.Dukungan regulasi
PELUANG

1. IGD merupakan pintu masuk terbesar deteksi dini Covid - 19


yang dilakukan melalui pemeriksaan Rapid Test
2. Sebagai active responder dan coordinator tingkat lokal bagi
Rumah Sakit sekitarnya dan FKTP
3. Pemanfaatan IGD secara maksimal diharapkan menurunkan
angka kematian, diantaranya dengan melakukan penanganan
kasus “true emergency” maupun “false emergency.
TERIMA KASIH

SEMOGA BERMANFAAT

TETAP SEMANGAT GARDA TERDEPAN

Anda mungkin juga menyukai