1. Pemisahan area dan petugas perawatan pasien COVID-19 yang resiko tinggi dan
resiko rendah COVID -19 bila memungkinkan.
2. Pembentukan Hotline Telemedicne untuk mengatur pasien yang berisiko rendah di IGD.
3. Cluster pelayanan COVID -19 di tempat yang ditunjuk seperti Puskesmas atau Rumah
sakit darurat dengan kapasitas untuk melakukan tes terbatas seperti rontgen dan
laboratorium dan pada kasus yang ringan.
4. Mengatur pelayanan IGD hanya untuk pasien yang menderita sakit akut atau COVID-
19 berat yang membutuhkan resusitasi.
5. Mengirimkan dan menyebarkan sumber daya Pre Hospital Care (PHC) seperti tim
COVID-19 yang mobile dan Ambulan untuk perawatan kasus COVID-19.
6. Tim PHC dapat terlibat dalam mengurangi volume IGD melalui penilaian berbasis Home care
khususnya kelompok resiko tinggi.
7. Membatasi pengunjung / pengantar pasien ke IGD.
8. Memodifikasi Triage IGD di Era Pandemi COVID-19 tanpa menghilangkan fungsi sebelumnya.
International Federation Emergency Medicine
TRIAGE PADA DAERAH TRANSMISI COVID-19
HOTLINE
3900 3827
3 APRIL 3560 3800
11548 3700
3600 3560
3500
3400
3300
3200
PEBRUARI MARET APRIL
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN SUSP COVID
300
250
200
161
150
100
47
50
2
0
PEBRUARI MARET APRIL MEI
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN PDP
2 MARET 34 337
350
3 APRIL 337
4 MEI 152 300
525
250
200
152
150
100
50 34
2
0
PEBRUARI MARET APRIL MEI
TANTANGAN DAN PELUANG DETEKSI COVID - 19 DI
IGD RSUD Dr ISKAK TULUNGAGUNG
TANTANGAN DAN SOLUSI
1. Perencanaan Tim Gawat Darurat menghadapi wabah COVID-19 harus
mempertimbangkan segala aspek mulai dari pra rumah sakit, transport, admisi,
zona triase, keamanan dan pengontrolan overcrowdit, suplai logistik (Rapid
Test) dan kebutuhan medis, APD, bahkan rencana untuk menutupi kekurangan
tenaga medis jika terjadi.
2. Manajemen triage yang baik dapat menyaring pasien kemungkinan covid-19
sehingga melimitasi paparan pasien covid-19 dengan lingkungan sekitarnya
3. Telemedicine sangat membantu dalam mempersiapkan pasien sebelum
dilakukan Triage di rumah sakit dan membantu masyarakat untuk
mendapatkan konsultasi tanpa harus mengunjungi rumah sakit.
4. Tim Gawat Darurat harus bekerjasama dengan sektor lainnya dalam
menghadapi wabah COVID-19 untuk dapat saling membantu dalam meregulasi
lonjakan atau bahkan krisis infrastruktur lainnya.
Lanjutan....
5.Regulasi dan pemanfaatan Pelayanan Pra rumah sakit yang baik dapat memudahkan
limitasi lonjakan pasien di IGD.
6.Penggunaan Aplikasi Mobile sangat membantu dalam pelaporan gawat darurat
danpendataan penyebaran COVID-19.
7.Peran RS Jejaring, Puskesmas Penyangga Covid 19 maupun non penyangga
8.Peran lintas sector (Gugus Tugas )
9. Peran masyarakat secara umum (kedisiplinan dalam melaksanakan protokol
pencegahan)
10.Dukungan regulasi
PELUANG
SEMOGA BERMANFAAT