Anda di halaman 1dari 88

Kesiapan SOP & Sumber Daya

RSUD Dr. Soetomo


untuk Melayani Kasus Covid-19

Surabaya, 6 April 2020


Menejemen RS dalam Bencana
Manejemen RS dalam Pandemi Covid-19
MENEJEMEN NORMAL
SITUASI BENCANA:
( Sehari – hari )
. Kebutuhan melampaui
. Kapasitas
. Waktu yang pendek untuk CHAOS:
proses pengambilan keputusan Mortalitas-Morbiditas
. Relawan Yg tinggi
Menejemen RS dalam Bencana
. Bantuan Logistik
. Arus informasi yang tinggi

MENEJEMEN BENCANA:
. Organisasi
. Logistik
SITUASI BENCANA: . Komandu Terpadu
. Kebutuhan melampaui
. Kapasitas
. Waktu yang pendek untuk
proses pengambilan keputusan HASIL OPTIMAL
. Relawan
. Bantuan Logistik
. Arus informasi yang tinggi
Apa yang harus disiapkan
RSUD Dr. Soetomo
dalam Pandemi Covid-19 ?

RS perlu RS mempunyai
Outbreak di Outbreak di
COVID-19 masyarakat mempunyai Skenario
RS penempatan
disaster plan
pasien

PPI
MFK 6
8.3
18 Maret 2020
Hospital Diasaster Plan (HDP)
untuk Covid-19
Tujuan
1.  Pasien dalam jumlah yang banyak mendapat
penanganan sebaik mungkin, melalui
2.  Optimalisasi kapasitas penerimaan dan penanganan
pasien, dan pengorganisasian kerja secara
profesional, sehingga pasien tetap dapat ditangani
secara individu, termasuk pasien yg biasanya dirawat
sebelum pandemi terjadi.
Hospital Disaster Plan (HDP)
untuk Covid-19
Prosedur
•  Organisasi berbasis pada organisasi RS sehari-hari. Perubahan
yg terlalu besar berpotensi gagal.
•  Prosedur dalam HDP dibuat sesederhana mungkin, tapi
mencakup semua yg diperlukan
•  Prosedur lengkap dibuat secara rinci, tetapi untuk pekerja
lapangan perlu dibuat checklist.
Konsep dasar
•  Melindungi semua pasien, karyawan, dan tim penolong
•  Respon yang optimal dan efektif dari tim penanggulangan
bencana yg berbasis pada struktur organisasi RS sehari-hari
Operasionalisasi HDP untuk Pandemi
Covid-19 di RSUD Dr. Soetomo
1.  Kewenangan untuk menggerakkan tim harus dibuat sesederhana
mungkin, jangan bergantung pada pimpinan tertinggi / direktur RS. Proses
pelimpahan wewenang harus dibuat sependek mungkin.
2.  Penilaian kapasitas RS jangan hanya berdasar pada jumlah tempat tidur,
supaya tidak terjadi penilaian yg terlalu optimistic.
3.  Penyiapan fasilitas dan area yang terencana dengan baik pada masa pra-
bencana.
4.  Alur lalu-lintas di area RS dan sekitarnya dipersiapkan dengan cermat.
5.  Penggunaan tanda pengenal utk pasien yang jelas.
6.  Komunikasi intra RS dengan alternatifnya.
7.  Sistim Triase yg sesuai.
8.  Penyiapan logistic.
9.  Pengamanan untuk korban dan segenap karyawan serta tim penolong.
10.  Menejemen informasi internal maupun eksternal.
11.  Prosedur evakuasi RS bila diperlukan.
Dasar Hospital Disaster Plan (HDP)
untuk Covid-19

Standar MFK 6

RS mengembangkan, memelihara, program


manajemen disaster untuk menanggapi keadaan
disaster dan bencana alam atau lainnya yang
memiliki potensi terjadi dimasyarakat
Dasar Hospital Disaster Plan (HDP)
untuk Covid-19
Dasar Hospital Disaster Plan (HDP)
untuk Covid-19
Dasar Hospital Disaster Plan (HDP)
untuk Covid-19
Skenario Penempatan Pasien
di RSUD Dr. Soetomo
dalam Pandemi Covid-19
Skenario Penempatan Pasien
di RSUD Dr. Soetomo
dalam Pandemi Covid-19
Skenario Penempatan Pasien
di RSUD Dr. Soetomo
dalam Pandemi Covid-19
Strategi
Rumah Sakit Siaga RSUD Dr. Soetomo
Bencana
dalam Siaga
( Safe Bencana
Hospital ) Pandemi Covid-19
Komponen HDP
Unsur Kesiap-siagaan RS: Komponen RS Siaga Bencana

. SDM yang memenuhi persyaratan, • Kebijakan


baik secara kwalitatif maupun • Organisasi
kwantitatif
. Bangunan dan yang memenuhi
• Sumber Daya / Logistik
standar keamanan • Fasilitas
. Sarana dan Pra-sarana yang cukup • Protap
• Monev
Prosedur PB
Perencanaan yang terstruktur dan komperhensif Prosedur RS Siaga Bencana
• All hazards preparedness
• Emergency Operation Plan
HOSPITAL DISASTER PLAN
• Specific Operation Plan

• Lessons Learnt dari gempa Bantul 2007:


– Specific Operation Plan tidak sesuai
Pedoman untuk Penyusunan Strategi
RSUD Dr. Soetomo dalam Siaga Bencana
Pandemi Covid-19
Strategi Pencegahan Standar di
RSUD Dr. Soetomo dalam Siaga Bencana
Pandemi Covid-19
Strategi Pencegahan Standar di
RSUD Dr. Soetomo dalam Siaga Bencana
Pandemi Covid-19
Strategi Pencegahan Standar di
RSUD Dr. Soetomo dalam Siaga Bencana
Pandemi Covid-19
Strategi Surveilans Standar di
RSUD Dr. Soetomo dalam Siaga Bencana
Pandemi Covid-19
Strategi Surveilans Standar di
RSUD Dr. Soetomo dalam Siaga Bencana
Pandemi Covid-19
Strategi Surveilans Standar di
RSUD Dr. Soetomo dalam Siaga Bencana
Pandemi Covid-19
Triase di RSUD Dr. Soetomo dalam Siaga
Bencana Pandemi Covid-19
Triase di RSUD Dr. Soetomo dalam Siaga
Bencana Pandemi Covid-19
Triase di IGD RSUD Dr. Soetomo dalam
Siaga Bencana Pandemi Covid-19
Triase di IGD RSUD Dr. Soetomo dalam
Siaga Bencana Pandemi Covid-19
Screening Pasien Covid-19
Screening Pasien Covid-19
mengurangi dan memutus penyebaran serta mengurangi keparahan penyakit dan angka
kematian COVID-19 di Indonesia.
BAB 4

2.1.
Screening Pasien Covid-19
TATAKELOLA RAPID TEST DAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Definisi Operasional (Lampiran 1)
a. Orang Tanpa Gejala
Penanganan (OTG)
COVID-19 di Indonesia menggunakan Rapid Test (RT) Antibodi dan/atau
1. Orang
Antigen yang kontak
pada kasus tidak bergejala dan
dari pasien memiliki
positif. risiko tertular
RT Antibodi dari orang
juga digunakan positif
untuk COVID-
deteksi kasus
19PDP pada wilayah yang tidak mempunyai fasilitas untuk pemeriksaan RT-PCR. Hasil
ODP dan
Pemeriksaan
2. OrangRT Antibodi
tanpa tetap
gejala dikonfirmasi
merupakan dengan
kontak eratmenggunakan RT-PCR.
dengan kasus positif COVID-19
Di fasilitas kesehatan, pasien akan dibedakan menjadi tiga kelompok (Lampiran 2), yaitu:
1. Kelompok OTG
b. Orang Dalam Pemantauan (ODP)
Kelompok pertama merupakan orang yang tidak memilki gejala, namun memiliki riwayat
1. Orang yang mengalami demam (≥380C) atau riwayat demam; atau gejala
kontak erat dengan orang yang positif COVID-19 yang disebut Orang Tanpa Gejala (OTG).
gangguan
Kelompok
sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk DAN pada 14
ini akan melalui pemeriksaan RT antibodi, jika pemeriksaan pertama
hari terakhir
menunjukkan sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
hasil:
GUGUS TUGAS PERCEPATAN PENANGANAN COVID-19 1

a. negara/wilayah yangselanjutnya
Negatif, tatalaksana melaporkanadalah
transmisi lokal; mandiri dengan menerapkan PHBS
karantina
dan physical
2. Orang distancing; pemeriksaan
yang mengalami ulang sistem
gejala gangguan pada hari ke 10. Jikaseperti
pernapasan hasil pemeriksaan
pilek/sakit
ulang positif, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan RT PCR sebanyak 2 kali selama 2
tenggorokan/batuk DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki
hari berturut-turut, apabila tersedia fasilitas pemeriksaan RT PCR.
riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau probabel COVID-19.
b. Positif, tatalaksana selanjutnya adalah karantina mandiri dengan menerapkan PHBS
dan physical distancing; Pada kelompok ini juga akan dikonfirmasi dengan pemeriksaan
c. Pasien
RT Dalam Pengawasan
PCR sebanyak (PDP)
2 kali selama 2 hari berturut-turut, apabila tersedia fasilitas
1. pemeriksaan
Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam (≥38oC)
RT PCR.

atau riwayat demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan


2. Kelompok ODP
ODP dan PDP pada wilayah yang tidak mempunyai fasilitas untuk pemeriksaan RT-PCR. Hasil
19
Pemeriksaan RT Antibodi tetap dikonfirmasi dengan menggunakan RT-PCR.
2. Orang tanpa gejala merupakan kontak erat dengan kasus positif COVID-19
Screening Pasien Covid-19
Di fasilitas kesehatan, pasien akan dibedakan menjadi tiga kelompok (Lampiran 2), yaitu:
1. Kelompok OTG
Kelompok pertama merupakan orang yang tidak memilki gejala, namun memiliki riwayat
b. kontak
Orangerat
Dalam Pemantauan (ODP)
dengan orang yang positif COVID-19 yang disebut Orang Tanpa Gejala (OTG).

1. Orang yang
Kelompok mengalami
ini akan pemeriksaan 0RT antibodi, jika pemeriksaan pertama
melalui demam (≥38 C) atau riwayat demam; atau gejala
menunjukkan hasil:
a.
gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk DAN pada 14
Negatif, tatalaksana selanjutnya adalah karantina mandiri dengan menerapkan PHBS

hari terakhir distancing;


dan physical sebelum timbul gejala ulang
pemeriksaan memiliki riwayat
pada hari keperjalanan atau
10. Jika hasil tinggal di
pemeriksaan
ulang positif, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan RT PCR sebanyak 2 kali selama 2
negara/wilayah yang
hari berturut-turut, melaporkan
apabila transmisi
tersedia fasilitas lokal;
pemeriksaan RT PCR.

2. Orang
b. Positif, yang mengalami
tatalaksana gejalaadalah
selanjutnya gangguan sistem
karantina pernapasan
mandiri seperti pilek/sakit
dengan menerapkan PHBS
dan physical distancing; Pada kelompok ini juga akan dikonfirmasi dengan pemeriksaan
tenggorokan/batuk 2 kalipada
RT PCR sebanyak DAN 14 hari
selama terakhir
2 hari sebelumapabila
berturut-turut, timbul tersedia
gejala memiliki
fasilitas
pemeriksaan
riwayat RTdengan
kontak PCR. kasus konfirmasi atau probabel COVID-19.

2. Kelompok ODP
Kelompok kedua merupakan orang yang terklasifikasi sebagai Orang Dalam Pemantauan
c. Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
(ODP). Kelompok ini akan melalui pemeriksaan RT antibodi dan jika pemeriksaan pertama
o
1. Orang dengan
menunjukkan hasil: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam (≥38 C)
a. Negatif, tatalaksana selanjutnya adalah isolasi diri di rumah dengan menerapkan
atau riwayat demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan
PHBS dan physical distancing; pemeriksaan ulang pada hari ke 10. Jika hasil
GUGUS TUGAS PERCEPATAN PENANGANAN COVID-19 1

seperti: batuk/sesak
pemeriksaan nafas/sakit
ulang positif, tenggorokan/pilek/pneumonia
maka dilanjutkan ringan
dengan pemeriksaan RT PCR hingga
sebanyak 2
kali selama 2 hari berturut-turut, apabila tersedia fasilitas pemeriksaan RT PCR.
berat DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat
b. Positif, tatalaksana selanjutnya adalah isolasi diri di rumah dengan menerapkan PHBS
perjalanan ataudistancing;
dan physical tinggal di negara/wilayah
Pada kelompok yang
ini melaporkan
juga akan transmisi lokal;dengan
dikonfirmasi
pemeriksaan RT PCR sebanyak
2. Orang dengan demam (≥38oC) 2atau
kali selama 2 hari berturut-turut, apabila tersedia
riwayat demam atau ISPA DAN pada 14
fasilitas pemeriksaan RT PCR.
hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus
negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal;
2. Orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit

Screening Pasien Covid-19


tenggorokan/batuk DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki
riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau probabel COVID-19.

c. Pasien Dalam Pengawasan (PDP)


1. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam (≥38 oC)
atau riwayat demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan
seperti: batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga
berat DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat
perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal;
2. Orang dengan demam (≥38oC) atau riwayat demam atau ISPA DAN pada 14
hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi atau probabel COVID-19;
3. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat*** yang membutuhkan perawatan di
rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang
meyakinkan.

3. Kelompok PDP
Kelompok ketiga merupakan orang yang terklasifikasi sebagai Pasien Dalam Pengawasan
(PDP). Kelompok ini akan melalui pemeriksaan RT antibodi dan jika pemeriksaan pertama
menunjukkan hasil:
GUGUS TUGAS PERCEPATAN PENANGANAN COVID-19 10
a. Negatif, tatalaksana selanjutnya adalah isolasi diri rumah dengan menerapkan PHBS
dan physical distancing; pemeriksaan ulang pada hari ke 10. Jika hasil pemeriksaan
ulang positif, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan RT PCR sebanyak 2 kali selama 2
GUGUS TUGAS PERCEPATAN PENANGANAN COVID-19 1

hari berturut-turut. Apabila mengalami perburukan gejala, lakukan perawatan di RS.


b. Positif, tatalaksana selanjutnya adalah isolasi diri di rumah (gejala ringan), isolasi di RS
darurat (gejala sedang), atau isolasi di RS rujukan (gejala berat); Pada kelompok ini
juga akan dikonfirmasi dengan pemeriksaan RT PCR sebanyak 2 kali selama 2 hari
berturut-turut.
Regulasi di RSUD Dr. Soetomo dalam
Siaga Bencana Pandemi Covid-19
Regulasi di RSUD Dr. Soetomo dalam
Siaga Bencana Pandemi Covid-19
Regulasi di RSUD Dr. Soetomo dalam
Siaga Bencana Pandemi Covid-19
Regulasi di RSUD Dr. Soetomo dalam
Siaga Bencana Pandemi Covid-19
Pencegahan Penularan di RSUD Dr.
Soetomo dalam Pandemi Covid-19

• Tetesan kecil cairan (droplet) yg disebarkan orang yg


terkena, kontak dengan sekresi pernapasan pasien,
permukaan dan peralatan yg terkontaminasi.
Mode • Penularan dari hewan dan dari orang ke orang.
penularan • Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular

Covid-19: dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan


droplet, tidak melalui udara. (Pedoman PPI Covid-19
Kemenkes RI)

18 Maret 2020
Pengendalian Penularan di RSUD Dr.
Soetomo dalam Pandemi Covid-19
Regulasi Pencegahan & Pengendalian
Penularan di RSUD Dr. Soetomo dalam
Pandemi Covid-19
Regulasi Pencegahan & Pengendalian
Penularan di RSUD Dr. Soetomo dalam
Pandemi Covid-19
Regulasi Pencegahan & Pengendalian
Penularan di RSUD Dr. Soetomo dalam
Pandemi Covid-19
Kesiapan SOP
SOP Zonasi di RSUD Dr. Soetomo
dalam Penggunaan APD ZONASI APD di RIK , IGD, dan IRJ RSUD Dr.Soetomo

APD APD APD APD APD APD
AREA
Paket 1 Paket 2A Paket 2B Paket 3 Paket 4 Paket 5
Ruang Isolasi Khusus (RIK) Perawatan Nurse station/
(Confirm Covid) Pasien Administrasi
Perawatan
Pemeriksaan
Triage Pasien (Isolasi Administrasi
Pasien
IGD)
PDP Covid Pemeriksaan
IGD Lt.1
Pasien
Medik/ Anak
Non PDP Covid Pemeriksaan
pasien
PDP Covid Pemeriksaan
IGD Lt.1
Pasien
VK.Bedah
Non PDP Covid Pemeriksaan
Pasien
Perawatan
Ruang Isolasi Buffer (PDP Covid)
Pasien
PDP Covid Tindakan
IGD Lt.2
Pemeriksaan
Bersalin Non PDP Covid Tindakan
pasien
PDP Covid Ventilator Pemeriksaan/ Tanpa
(Isolasi RES/ ROI) Tindakan Pemeriksaan
Resusitasi dan PDP Covid Non - Ventilator Pemeriksaan/ Tanpa
ROI IGD Lt.3 (Isolasi RES/ ROI) Tindakan Pemeriksaan
Pemeriksaan
Non PDP Covid (RES / ROI)
pasien
Pemeriksaan/
Pemeriksaan Pasien
administrasi
Rawat Inap Tindakan non
Poliklinik
Rawat Jalan + Tindakan Non Invasif
Invasif
Tindakan
+ Tindakan Invasif
invasif
SOP Jenis Paket APD
di RSUD Dr. Soetomo
JENIS PAKET APD RSUD Dr. SOETOMO

APD PAKET 1 APD PAKET 2A APD PAKET 2B APD PAKET 3 APD PAKET 4 APD PAKET 5
(APD Lengkap Coverall) (APD Lengkap non Coverall) (APD Lengkap non coverall)

1. Coverall Gown/ 1. Non Coverall Gown/ 1. Non Coverall Gown/ 1. Masker Bedah 1.Masker Bedah 1.Masker Bedah
Coverall jumpswit Surgical Gown Surgical Gown 2. Face Shield 2.Face Shield
2. Masker N95 2. Masker N95 2. Masker Bedah 3. Penutup Kepala
3.Sarung tangan Non Steril
3. Face Shield/ Visor 3. Face Shield/ Visor 3. Face Shield/ Visor 4. Sarung tangan Steril/
4. Kaca mata gogle 4. kaca mata medis 4. Penutup Kepala Non Steril
5. Penutup Kepala 5. Penutup Kepala 5. Sarung tangan Steril/ 5. Scort/ Apron plastik
6. Sarung tangan panjang 6. Sarung tangan Steril/ Non Steril
7. Cover Shoes/ Sepatu Non Steril 6. Cover shoes
Boot 7. Cover Shoes
Protokol
Memakai
APD
Protokol
Melepas
APD
,3HQJHORODDQ$UHD,VRODVL
SOP Zonasi di RSUD Dr. Soetomo
.OLQLN'HPDPdalam Penanganan Covid-19

*KTGN
,GYOROZGYQKYKNGZGTNGX[YSKSH[GZQROTOQJKSGS_GTMXKRGZOLHKXJOXOYKTJOXOZKXSGY[Q
PGR[X SGY[Q YGZ[ GXGN _GTM KQYQR[YOL JO VOTZ[ SGY[Q X[SGN YGQOZ JKTMGT ZGTJG _GTM
ZKXRONGZ!
6KXMKXGQGTUXGTMNGX[YSKTMOQ[ZOVXOTYOVZOMG`UTGJGTJ[GPGR[XVKXROTZGYGT `UTG
_GTM ZKXQUTZGSOTGYO `UTG _GTM HKXVUZKTYO ZKXQUTZGSOTGYO JGT `UTG HKXYON _GTM
JOYKJOGQGT JGT JOHKXO ZGTJG YKIGXG PKRGY YKXZG J[G `UTG VKT_GTMMG GTZGXG `UTG _GTM
ZKXQUTZGSOTGYOJGT`UTG_GTMHKXVUZKTYOZKXQUTZGSOTGYO!
9KH[GN PGR[X VKXROTZGYGT _GTM ZKXVOYGN GQGT JOVKXRKTMQGVO JKTMGT HGXGTMHGXGTM
_GTMZKXQUTZGSOTGYO!SKTKZGVQGT]ORG_GN\OY[GR[TZ[QVKTMOXOSGTHGXGTMYGZ[GXGNJGXO
GXKGQGTZUX`UTG_GTMHKXVUZKTYOZKXQUTZGSOTGYOQKX[GTMOYURGYO`UTG_GTMZKXQUTZGSO
TGYO!
 'JG VXUYKJ[X UVKXGYO YZGTJGX _GTM YKY[GO HGMO ZKTGMG SKJOY [TZ[Q SKSGQGO JGT
SKRKVGY GRGZ VKROTJ[TM SKXKQG ([GZ HGMGT GR[X JGXO HKXHGMGO `UTG YKJOGQGT IKXSOT
[Q[XGTVKT[NJGTGSGZOX[ZKHKXPGRGTYKIGXGQKZGZ!
 :KQTOYOVKTIKMGNGTJGTVKTMKTJGROGTOTLKQYONGX[YJOZ[TP[Q[TZ[QSKTMG]GYOZKTGMG
SKJOYJGRGSSKSGQGOJGTSKRKVGYGRGZVKROTJ[TM[TZ[QSKTIKMGNQUTZGSOTGYO!
 9KS[GHGXGTMJO`UTGZKXQUTZGSOTGYO_GTMHKR[SJOJKYOTLKQYOZOJGQHURKNJOH[GTM

6KTMGZ[XGT@UTG
9OGVQGT X[GTM VKSKXOQYGGT ZKXVOYGN YKIGXG QN[Y[Y RGHUXGZUXO[S X[GTM UHYKX\GYO
JGTX[GTMXKY[YOZGYO!
TGYO!
 'JG VXUYKJ[X UVKXGYO YZGTJGX _GTM YKY[GO HGMO ZKTGMG SKJOY [TZ[Q SKSGQGO JGT
SKRKVGY GRGZ VKROTJ[TM SKXKQG ([GZ HGMGT GR[X JGXO HKXHGMGO `UTG YKJOGQGT IKXSOT

SOP Zonasi di RSUD Dr. Soetomo


[Q[XGTVKT[NJGTGSGZOX[ZKHKXPGRGTYKIGXGQKZGZ!
 :KQTOYOVKTIKMGNGTJGTVKTMKTJGROGTOTLKQYONGX[YJOZ[TP[Q[TZ[QSKTMG]GYOZKTGMG
dalam Penanganan Covid-19
SKJOYJGRGSSKSGQGOJGTSKRKVGYGRGZVKROTJ[TM[TZ[QSKTIKMGNQUTZGSOTGYO!
9KS[GHGXGTMJO`UTGZKXQUTZGSOTGYO_GTMHKR[SJOJKYOTLKQYOZOJGQHURKNJOH[GTM

6KTMGZ[XGT@UTG
9OGVQGT X[GTM VKSKXOQYGGT ZKXVOYGN YKIGXG QN[Y[Y RGHUXGZUXO[S X[GTM UHYKX\GYO
JGTX[GTMXKY[YOZGYO!
9OGVQGTGXKGVXGVKSKXOQYGGTJGTZXOGYK[TZ[QSKRGQ[QGTVKT_GXOTMGTG]GRVGYOKT!
 6OYGNQGT `UTG JOGMTUYOY JGT `UTG 6KTGZGRGQYGTGGT  VGYOKT _GTM SKSOROQO XO]G_GZ
KVOJKSOURUMO JGT JKSGS JGTGZG[ MKPGRGMKPGRG VKXTGVGYGT NGX[Y JOHG]G QK `UTG
QN[Y[Y [TZ[Q VGYOKT _GTM JOJ[MG ZKXQKTG )5</*! VGYOKT _GTM SKTMGRGSO JKSGS
HOGYGZKZGVOZOJGQSKSOROQOXO]G_GZKVOJKSOURUMO_GTMPKRGYNGX[YJOHG]GQK`UTGVGYOKT
JKSGSHOGYG
6KTMKRURGGT6GYOKT
6GYOKT_GTMSKTMGRGSOJKSGSNGX[YSKSGQGOSGYQKXHKJGNSKJOY!
.GT_GVGYOKT_GTMJOO`OTQGTSGY[QQKX[GTMZ[TMM[GMGXX[GTMZOJGQZKXRGR[VGJGZ!
2GSGQ[TP[TMGTVGYOKTNGX[YJOSOTOSGRQGT[TZ[QSKTMNOTJGXOZKXPGJOT_GOTLKQYOYORGTM!
 'PGXQGT QKVGJG VGYOKT JGT QKR[GXMGT_G SKTMKTGO IGXG SKTMKTGRO MKPGRG JGT
ZOTJGQGTVKTIKMGNGTVKTZOTMYKPGQJOTO
SOP Screening
(Kriteria Inklusi & Eksklusi)
SOP Screening
(Kriteria Inklusi & Eksklusi)
Area bangsal isolasi meliputi area bangsal observasi, bangsal isolasi, dan
area ICU isolasi.
Cakupan
Penerapan Denah dan alur kerja bangunan harus memenuhi persyaratan yang relevan
dari peraturan teknis isolasi rumah sakit.

Fasilitas medis yang memiliki ruang tekanan negatif harus menerapkan


prosedur operasi standar sesuai ketentuan yang terkait. Batasi akses ke
bangsal isolasi secara ketat.
Pasien yang diduga dan dipastikan terinfeksi harus dipisahkan di area bangsal yang
SOP berbeda

Setiap pasien yang diduga terinfeksi harus diisolasi di satu kamar tersendiri. Setiap
Area Persyaratan
Bangsal
kamar harus dilengkapi dengan fasilitas seperti kamar mandi pribadi dan aktivitas
pasien harus dibatasi di bangsal isolasi;

Bangsal Pasien yang dipastikan terinfeksi dapat ditempatkan di ruangan yang sama dengan
Isolasi jarak tempat tidur tidak kurang dari 1,2 meter. Ruangan harus dilengkapi dengan
fasilitas seperti kamar mandi dan aktivitas pasien harus dibatasi di bangsal isolasi.

Kunjungan dan Penatalaksanaan oleh anggota keluarga harus ditolak.

Pengelolaan Pasien hanya boleh berinteraksi dengan orang-orang terdekat menggunakan


Pasien perangkat komunikasi elektronik;

Berikan edukasi kepada pasien agar mereka membantu mencegah penyebaran


COVID-19 lebih lanjut, dan memberi petunjuk tentang cara memakai masker bedah,
cuci tangan yang tepat, etika batuk, observasi medis, dan karantina di rumah.
(1) Sebelum bekerja di klinik screening dan bangsal isolasi, staf
harus mengikuti pelatihan dan pemeriksaan secara ketat untuk
memastikan mereka mengetahui cara memakai dan melepas alat
pelindung diri. Mereka harus lulus ujian pelatihan itu sebelum
dibolehkan bekerja di bangsal ini.

(2) Staf dibagi menjadi beberapa tim berbeda. Jam kerja setiap tim
di ruang isolasi harus dibatasi maksimum 8 jam. Tim ini harus
SOP bekerja di bangsal isolasi (zona terkontaminasi) pada waktu berbeda.
Manajemen
Alur Kerja
Staf Bangsal (3) Mengatur Penatalaksanaan, pemeriksaan, dan desinfeksi untuk
Isolasi setiap tim secara kelompok untuk mengurangi frekuensi keluar
masuk staf dari bangsal isolasi.

(4) Sebelum mengakhiri tugasnya, staf harus mandi dan melakukan


pembersihan diri yang diperlukan untuk mencegah kemungkinan
terjadinya infeksi pada saluran pernapasan dan mukosanya.
(1) Staf garis depan di daerah isolasi – termasuk dokter & perawat, teknisi medis,
dan petugas properti & logistik - harus tinggal di akomodasi yang terisolasi dan
tidak boleh keluar tanpa izin.

(2) Diet bergizi harus disediakan untuk meningkatkan kekebalan tenaga medis.

SOP (3) Pantau dan catat status kesehatan semua staf di tempat kerja, dan lakukan
pemantauan kesehatan untuk staf garis depan, termasuk pemantauan suhu
Manajemen tubuh dan gejala pernapasan; berikan bantuan untuk mengatasi masalah
psikologis dan fisiologis yang muncul oleh ahli yang terkait.
Penjagaan
Kesehatan
Staf (4) Apabila staf mengalami gejala yang terkait seperti demam, mereka harus
segera diisolasi dan disaring dengan NAT.

(5) Saat staf garis depan termasuk tenaga layanan kesehatan, teknisi medis, dan
personel properti & logistik menyelesaikan pekerjaan mereka di area isolasi dan
kembali ke kehidupan normal, mereka harus terlebih dahulu menjalani tes NAT
untuk SARS-CoV-2. Jika hasilnya negatif, mereka harus diisolasi secara kolektif di
area tertentu selama 14 hari sebelum dilepaskan dari observasi medis.
SOP Desinfeksi untuk Area Bangsal
Isolasi COVID-19
Desinfeksi Lantai dan Dinding
1.  Polutan yang tampak harus dihilangkan seluruhnya sebelum desinfeksi dilakukan dan
ditangani sesuai prosedur pembuangan darah dan tumpahan cairan tubuh;
2.  Lakukan desinfeksi lantai dan dinding dengan bahan disinfektan yang mengandung
klorin 1000 mg menggunakan alat pengepel lantai, penyemprotan, atau penyeka;
3.  Pastikan desinfeksi dilakukan sekurang-kurangnya selama 30 menit;
4.  Lakukan desinfeksi tiga kali sehari dan ulangi prosedur ini kapan saja ada kontaminasi.
Desinfeksi Permukaan Berbagai Benda
1.  Polutan yang tampak harus dihilangkan seluruhnya sebelum desinfeksi dilakukan dan
ditangani sesuai prosedur pembuangan darah dan tumpahan cairan tubuh;
2.  Bersihkan permukaan berbagai benda memakai disinfektan yang mengandung klorin
1000 mg/L atau bersihkan dengan klorin yang efektif; tunggu hingga 30 menit, lalu
bilas dengan air bersih. Lakukan prosedur desinfeksi tiga kali sehari (ulangi kapan saja
ketika diduga ada kontaminasi);
3.  Bersihkan area yang lebih bersih dahulu, lalu meluas ke area yang terkontaminasi:
bersihkan terlebih dahulu permukaan benda yang jarang tersentuh, lalu bersihkan
permu- kaan benda yang sering disentuh. (setelah permukaan benda dibersihkan, ganti
lap bekas pakai dengan yang lap yang baru).
SOP Desinfeksi untuk Area Bangsal
Isolasi COVID-19
Desinfeksi Udara
1.  Pensteril udara plasma dapat digunakan dan dijalankan terus-menerus
untuk mendesin- feksi udara di lingkungan yang sering digunakan
untuk aktivitas manusia;
2.  Jika tidak ada pensteril udara plasma, gunakan lampu ultraviolet
selama 1 jam setiap kali. Lakukan tindakan ini tiga kali sehari.
Pembuangan Feses dan Saluran Pembuangan Kotoran
1.  Sebelum dibuang ke sistem pembuangan limbah kota, feses dan
saluran pembuangan kotoran harus didesinfeksi memakai disinfektan
yang mengandung klor (untuk pemrosesan awal, kandungan klorin
aktif harus di atas 40 mg/L). Pastikan waktu desinfeksi sekurang-ku-
rangnya berlangsung 1,5 jam;
2.  Konsentrasi total klorin residu dalam saluran pembuangan yang
didesinfeksi harus mencapai 10 mg/L.
SOP Pembuangan Tumpahan Darah/
Cairan Pasien COVID-19
Untuk tumpahan dengan volume darah/cairan tubuh kecil
(<10 mL):
1.  Opsi 1: Tumpahan harus ditutupi dengan lap disinfektan yang
mengandung klorin (mengandung klorin efektif 5000 mg/L)
dan dibuang secara hati-hati, selanjutnya permu- kaan benda
itu harus dilap dua kali dengan lap disinfektan yang
mengandung klorin (mengandung klorin efektif 500 mg/L);
2.  Opsi 2: Hilangkan tumpahan secara hati-hati memakai bahan
penyerap sekali pakai seperti kain kasa, tisu, dll., yang telah
direndam di dalam larutan disinfektan yang mengandung
klorin 5000 mg/L.
SOP Pembuangan Tumpahan Darah/
Cairan Pasien COVID-19
Untuk tumpahan dengan volume darah/cairan tubuh besar (>10 mL):
1.  Pasang tanda terlebih dahulu untuk menunjukkan bahwa di tempat itu ada tumpahan;
2.  Lakukan prosedur pembuangan sesuai penjelasan Opsi 1 atau 2 berikut ini:
–  Opsi 1: Serap cairan yang tumpah selama 30 menit dengan handuk penyerap bersih (mengandung asam peroksida
yang bisa menyerap hingga 1 L cairan per handuk), lalu bersihkan area yang terkontaminasi setelah polutan
disingkirkan.
–  Opsi 2: Tutupi seluruh tumpahan memakai bubuk disinfektan atau bubuk pemutih yang mengandung bahan
penyerap air atau tutup seluruhnya memakai bahan yang menyerap air sekali pakai, lalu tuangkan secukupnya
10.000 mg/L disinfektan yang mengandung klorin ke dalam bahan penyerap air (atau tutup dengan handuk kering
yang diberi disinfek- tan dalam jumlah besar). Biarkan paling tidak selama 30 menit sebelum membuang tumpahan
secara hati-hati.
3.  Feses, sekresi, muntahan, dll. yang berasal pasien harus dikumpulkan dalam wadah khusus dan
didesinfeksi selama 2 jam memakai disinfektan yang mengandung 20.000 mg/L klorin dengan rasio 1:2.
4.  Setelah tumpahan dibuang, desinfeksi permukaan atau benda yang tercemar.
5.  Wadah yang menampung kontaminan bisa direndam dan didesinfeksi memakai disinfek- tan 5000 mg/L
yang mengandung klorin aktif selama 30 menit, lalu dibersihkan.
6.  Polutan yang dikumpulkan harus dibuang sebagai sampah medis.
7.  Barang bekas harus dimasukkan ke dalam kantung sampah medis dua lapis dan dibuang sebagai sampah
medis
SOP Desinfeksi pada Kain/Bahan yang
Terinfeksi Pasien yang Diduga atau
Dipastikan Terinfeksi
Kain/bahan yang terinfeksi
1.  Pakaian, seprai, penutup seprai, dan sarung bantal bekas pasien;
2.  Gorden tempat tidur area bangsal;
3.  Keset handuk yang digunakan untuk membersihkan ruangan sekitar.
Metode pengumpulan
1.  Pertama-tama, masukkan kain/bahan ke dalam kantung plastik sekali pakai
yang larut dalam air, lalu ikat dengan tali serupa kabel;
2.  Setelah itu, masukkan kantung ini ke dalam kantung plastik lain, tutup
dengan tali kabel dengan simpul mati;
3.  Terakhir, masukkan kantung plastik ke dalam kantung kain berwarna kuning,
lalu ikat dengan tali kabel;
4.  Pasang label infeksi khusus dan tulis nama bagian. Bawa kantung ke ruang
cuci pakaian.
SOP Desinfeksi pada Kain/Bahan yang
Terinfeksi Pasien yang Diduga atau
Dipastikan Terinfeksi
Penyimpanan dan pencucian
1.  (1) Kain/bahan yang terinfeksi harus dipisahkan dari kain/bahan yang
terinfeksi lainnya (bukan terinfeksi COVID-19), lalu cuci menggunakan mesin
cuci khusus;
2.  (2) Cuci dan disinfektan kain/bahan ini memakai disinfektan yang
mengandung klorin pada suhu 90°C sekurang-kurangnya selama 30 menit.
Mendesinfeksi alat pengangkut
1.  Alat pengangkut khusus harus digunakan terutama untuk membawa kain
yang terinfeksi;
2.  Alat ini harus segera didesinfeksi setiap kali digunakan untuk membawa kain
yang terinfeksi;
3.  Alat pengangkut ini harus dibersihkan dengan disinfektan yang
mengandung klorin (dengan klorin aktif 1000 mg/L). Biarkan disinfektan
selama 30 menit sebelum membilas alat ini dengan air sampai bersih.
SOP Pembuangan Limbah Medis
Terkait COVID-19
1.  Semua sampah yang berasal dari pasien yang diduga atau dipastikan
terinfeksi harus dibuang sebagai limbah medis;
2.  Masukkan limbah medis ini dalam kantung sampah limbah medis dua
lapis, tutup kantung memakai tali kabel dengan simpul mati, dan semprot
tas dengan disinfektan yang mengandung klorin 1000 mg;
3.  Masukkan benda tajam ke dalam kotak plastik khusus, tutup kotak dengan
segel, dan semprot kotak memakai disinfektan 1000 mg/L yang
mengandung klorin;
4.  Masukkan limbah yang dimasukkan ke dalam kantung ini dalam kotak
pengangkut limbah medis, pasang label infeksi khusus, tutup kotak
dengan rapat, lalu pindahkan;
5.  Pindahkan sampah ini ke tempat penyimpanan sementara untuk limbah
medis di sepanjang rute yang ditentukan pada waktu yang rutin, lalu
tempatkan limbah secara terpisah di satu lokasi tetap;
6.  Limbah medis ini akan dikumpulkan dan dibuang oleh penyedia
pembuangan limbah medis yang telah disetujui.
3GY[QQGTROSHGN_GTMJOSGY[QQGTQKJGRGSQGTZ[TMOTOJGRGSQUZGQVKTMGTMQ[ZROSHGN
SKJOYVGYGTMRGHKROTLKQYOQN[Y[YZ[Z[VQUZGQJKTMGTXGVGZRGR[VOTJGNQGT!
6OTJGNQGT YGSVGN OTO QK ZKSVGZ VKT_OSVGTGT YKSKTZGXG [TZ[Q ROSHGN SKJOY JO

SPO Prosedur Pengambilan Tindakan


YKVGTPGTM X[ZK _GTM JOZKTZ[QGT VGJG ]GQZ[ _GTM X[ZOT RGR[ ZKSVGZQGT ROSHGN YKIGXG
ZKXVOYGNJOYGZ[RUQGYOZKZGV!

Pengobatan terhadap Paparan COVID-19 di


2OSHGNSKJOYOTOGQGTJOQ[SV[RQGTJGTJOH[GTMURKNVKT_KJOGVKSH[GTMGTROSHGN
SKJOY_GTMZKRGNJOYKZ[P[O

Tempat Kerja
3URVHGXU3HQJDPELODQ7LQGDNDQ3HQJREDWDQWHUKDGDS3DSDUDQ
&29,'GL7HPSDW.HUMD

3DSDUDQ&29,'GLWHPSDWNHUMD

6GVGXGTVGJG
6GVGXGT 6GVGXGT
SKSHXGT 6GVGXGTRGTMY[TM
VGJGQ[ROZ VGJGQ[ROZ )KJKXGHKTJG
S[QUYGYKVKXZO YGR[XGTVKXTGVGYGT
TUXSGR _GTMX[YGQ
SGZG

([GTMQUTZGSOTGT 9KMKXGZOTMMGRQGTGXKG
JKTMGTZOY[HKXYONGZG[ OYURGYO(KXQ[S[XRGN
QGOTQGYGRGR[URKYQGT (ORGYJKTMGT 6KXGYJGXGNJGXO[P[TM JKTMGTHGT_GQIGOXGT
OUJULUX GZG[ HGT_GQIGOXGT VXUQYOSGRQK[P[TM MGXGSTUXSGRGZG[
GRQUNUR VGJGQ[ROZ MGXGSGZG[ JOYZGR˅(ORGYR[QG _GTMSKTMGTJ[TM
JGTHOGXQGTRGX[ZGTT_G IGOXGTTUXSGR JKTMGTGOXSKTMGROX˅ OUJULUX 
_GTM 2GQ[QGTJKYOTLKQYO )KR[VQGTIUZZUTH[J
SKTKZGVYKRGSGVGROTM
SKTMGTJ[TM QKJGRGSGRQUNUR 
ZOJGQSKTOZGMGX JKTMGTGRQUNUR 
OUJULUX  RGR[[YGVQGTJKTMGT
ZKXJOYOTLKQYOQKS[JOGT GZG[OUJULUX
MKXGQGTSKROTMQGXJO
HORGYYKR[X[NT_GJKTMGT
JGRGSXUTMMGNOJ[TM
GOXSKTMGROX YKIGXGVKXRGNGT

+\GQ[GYOJGXOJGKXGNOYURGYOJGTSGY[QQKX[GTMOYURGYO_GTMJOZKZGVQGT

3KRGVUXQKHGMOGTZKXQGOZ

6OYGNQGTJGTGSGZOUXGTMUXGTM_GTMZKXVGVGXYKRGOTZKXVGVGXVGJGQ[ROZTUXSGRYKRGSG
NGXO0OQGSKT[TP[QQGTHKHKXGVGMKPGRGYKMKXGRGVUXQGTQKHGMOGTZKXQGOZ
SOP Bedah pada Pasien yang Diduga
atau Dipastikan Terinfeksi
Persyaratan Ruang Operasi dan APD dari Staf
1.  Tempatkan pasien pada ruang operasi bertekanan negatif. Periksa suhu, kelembapan, dan
tekanan udara di ruang operasi;
2.  Siapkan semua barang yang dibutuhkan untuk operasi dan pakai alat bedah sekali pakai
jika mungkin;
3.  Semua personel bedah (termasuk ahli bedah, ahli anestesi, perawat pencuci tangan, dan
perawat yang bertugas di ruang operasi) harus memakai APD-nya di ruang antara sebelum
masuk ke ruang operasi: Pakai dua topi, masker pelindung medis (N95), kacamata medis,
pakaian pelindung medis, penutup sepatu bot, sarung tangan karet, dan respirator
pemurni udara bertenaga listrik;
4.  Ahli bedah dan perawat pencuci tangan harus memakai pakaian operasi sekali pakai yang
steril dan sarung tangan steril selain APD seperti yang telah disebut di atas;
5.  Pasien harus memakai topi sekali pakai dan masker bedah sekali pakai tergantung
situasinya;
6.  Perawat yang bertugas di ruang antara bertanggung jawab untuk menyerahkan berbagai
barang dari area antara ke ruang operasi bertekanan negatif;
7.  Saat operasi dilakukan, ruang antara dan ruang operasi harus tertutup rapat, dan operasi
harus dilakukan hanya jika ruang operasi diberi tekanan negatif;
8.  Personel yang tidak terkait harus meninggalkan ruang operasi.
SOP Bedah pada Pasien yang Diduga
atau Dipastikan Terinfeksi
Prosedur Desinfeksi Terakhir
1.  Limbah medis harus dibuang sebagai limbah medis yang terkait dengan COVID-19;
2.  Peralatan medis yang dapat digunakan kembali harus didesinfeksi sesuai prosedur desinfeksi
peralatan medis yang dapat digunakan kembali terkait SARS-CoV-2;
3.  Kain/bahan kain medis harus didesinfeksi dan dibuang sesuai prosedur desinfeksi untuk kain yang
terinfeksi SARS-CoV-2;
Permukaan benda (instrumen dan perangkat bedah termasuk meja alat, meja operasi, kasur
operasi, dll.);
1.  Polutan darah/cairan tubuh yang tampak harus dihilangkan seluruhnya sebelum desinfeksi
(ditangani sesuai prosedur pembuangan darah dan tumpahan cairan tubuh).
2.  Semua permukaan harus dibersihkan dengan disinfektan yang mengandung klorin aktif 1000 mg/L
dan biarkan selama 30 menit memakai disinfektan.
Lantai dan dinding:
1.  Polutan darah/cairan tubuh yang tampak harus dihilangkan seluruhnya sebelum desinfeksi
(ditangani sesuai prosedur pembuangan darah dan tumpahan cairan tubuh).
2.  Semua permukaan harus dibersihkan dengan disinfektan yang mengandung klorin aktif 1000 mg/L
dan biarkan selama 30 menit memakai disinfektan.
Udara dalam ruangan:
•  Matikan unit filter kipas (FFU). Desinfeksikan udara dengan penyinaran lampu ultraviolet paling tidak
selama 1 jam. Nyalakan FFU untuk memurnikan udara secara otomatis paling tidak selama 2 jam.
SOP Penanganan Jenazah Pasien yang
Diduga atau Dipastikan Terinfeksi
1.  APD Staf: Staf harus memastikan bahwa mereka sepenuhnya terlindung dengan
memakai pakaian kerja, topi bedah sekali pakai, sarung tangan sekali pakai dan
sarung tangan karet tebal panjang, pakaian pelindung medis sekali pakai, masker
pelindung medis (N95) atau respirator pemurni udara bertenaga listrik (PAPR),
perisai pelindung wajah, sepatu kerja atau sepatu bot karet, penutup sepatu bot
kedap air, celemek kedap air atau gaun isolasi kedap air, dll.
2.  Penanganan jenazah: Tutupi semua lubang atau luka yang mungkin dimiliki pasien,
seperti mulut, hidung, telinga, lubang dubur dan trakeotomi menggunakan bola
kapas atau kain kasa yang dicelupkan ke dalam disinfektan 3000-5000 mg/L yang
mengandung klor atau asam peroksida 0,5%.
3.  Membungkus Jenazah: Bungkus jenazah dengan selembar kain dua lapis yang telah
direndam dengan disinfektan, dan bungkus dalam selembar kain pembungkus
jenazah dua lapis antibocor dengan klorin yang mengandung disinfektan.
4.  Jenazah harus dipindahkan oleh staf di bangsal isolasi rumah sakit melalui area
yang terkontaminasi ke lift khusus, keluar dari bangsal, kemudian langsung
diangkut ke lokasi tertentu dengan kendaraan khusus sesegera mungkin untuk
dikremasi.
5.  Desinfeksi terakhir: Lakukan desinfeksi terakhir bangsal dan lift.
SOP-SOP Pengobatan Pasien Covid-19
1.  Pengobatan Antiviral untuk Membasmi Patogen Secara Tepat Waktu
2.  Penatalaksanaan Antisyok dan Antihipoksemia
–  Penggunaan Glukokortikoid Bila Diperlukan
–  Penatalaksanaan Hati Buatan untuk Menekan Kaskade Sitokin
–  Terapi Oksigen untuk Hipoksemia
–  Ventilasi Mekanis
3.  Penggunaan Antibiotik yang Rasional untuk Mencegah Infeksi Sekunder
4.  Keseimbangan Mikroekologi Usus dan Dukungan Nutrisi
–  Intervensi Mikroekologi
–  Dukungan Nutrisi
5.  Dukungan ECMO untuk Pasien COVID-19
6.  Manajemen Penggunaan Obat untuk Pasien COVID-19
7.  Intervensi Psikologis dengan Pasien COVID-19
8.  Terapi Rehabilitasi untuk Pasien COVID-19
9.  Transplantasi Paru-paru pada Pasien COVID-19
10.  Standar Pemulangan dan Rencana Tindak Lanjut untuk Pasien COVID-19
SOP Pemulangan dan Rencana Tindak
Lanjut untuk Pasien COVID-19
Standar pemulangan
1.  Suhu tubuh tetap normal minimal selama 3 hari (suhu telinga lebih
rendah dari 37,5 °C);
2.  Gejala pernapasan membaik secara signifikan;
3.  Hasil pengujian asam nukleat untuk patogen saluran napas
dinyatakan negatif dua kali berturut-turut (interval pengambilan
sampel lebih dari 24 jam); pengujian asam nukleat untuk sampel
feses dapat dilakukan bersamaan jika memungkinkan;
4.  Citra paru-paru menunjukkan dengan jelas bahwa lesi membaik;
5.  Tidak ada penyakit penyerta atau komplikasi yang memerlukan
Penatalaksanaan di rumah sakit;
6.  SpO2 > 93% tanpa bantuan inhalasi oksigen;
7.  Pemulangan disetujui oleh tim medis multi-bidang.
SOP Pemulangan dan Rencana Tindak
Lanjut untuk Pasien COVID-19
Obat setelah pemulangan
•  Secara umum, obat antivirus tidak diperlukan setelah pemulangan. Penatalaksanaan
untuk gejala dapat diberikan jika pasien menderita batuk ringan, nafsu makan yang
buruk, penebalan selaput lidah, dll. Obat antivirus dapat digunakan setelah pemulan-
gan bagi pasien dengan beberapa lesi paru-paru dalam 3 hari pertama setelah hasil
pengujian asam nukleat mereka dinyatakan negatif.

Isolasi mandiri
1.  Pasien harus melanjutkan isolasi selama dua minggu setelah pemulangan. Kondisi
isolasi mandiri yang disarankan adalah:
Area tempat tinggal mandiri yang sering diberi ventilasi dan didesinfeksi;
2.  Menghindari kontak dengan bayi, manula, dan orang dengan fungsi kekebalan
tubuh yang lemah di rumah;
3.  Pasien dan anggota keluarganya harus memakai masker dan sering mencuci tangan;
4.  Suhu tubuh diperiksa dua kali sehari (pagi dan malam hari) dan perubahan apa pun
dalam kondisi pasien diperhatikan dengan teliti.
SOP Pemulangan dan Rencana Tindak
Lanjut untuk Pasien COVID-19
Tindak lanjut
•  Dokter spesialis harus ditunjuk untuk menindaklanjuti
setiap pasien yang dipulangkan. Panggilan tindak lanjut
pertama harus dilakukan 48 jam setelah pemulangan.
Tindak lanjut pasien rawat jalan akan dilakukan 1
minggu, 2 minggu, dan 1 bulan setelah pemulangan.
Pemeriksaan mencakup fungsi hati dan ginjal, tes darah,
tes asam nukleat untuk sampel dahak dan feses, serta tes
fungsi paru-paru atau CT scan paru-paru harus diperiksa
sesuai kondisi pasien. Panggilan telepon tindak lanjut
harus dilakukan 3 dan 6 bulan setelah pemulangan.
Kesiapan Ruang Isolasi
Ramalan Jumlah Kasus di Jawa Timur
untuk Kesiagaan Ruang Isolasi
Hari Tanggal Berpotensi Terpapar Terinfeksi MRS ICU Ven9lator
terinfeksi
1 17/03/2020 38,850,000 0 2 0 0 0
2 18/03/2020 38,849,996 4 2 0 0 0
3 19/03/2020 38,849,992 7 3 1 0 0
4 20/03/2020 38,849,986 12 4 1 0 0
5 21/03/2020 38,849,978 18 6 1 0 0
6 22/03/2020 38,849,966 27 9 2 0 0
7 23/03/2020 38,849,947 40 14 3 1 0
8 24/03/2020 38,849,918 61 22 4 1 0
9 25/03/2020 38,849,873 94 33 7 2 0
10 26/03/2020 38,849,805 143 51 10 3 1
11 27/03/2020 38,849,700 219 78 16 4 1
12 28/03/2020 38,849,539 336 119 24 6 1
13 29/03/2020 38,849,294 514 182 36 9 2
14 30/03/2020 38,848,919 786 278 56 14 3
15 31/03/2020 38,848,347 1,201 425 85 21 4
16 1/4/20 38,847,472 1,836 650 130 33 7
17 2/4/20 38,846,134 2,807 994 199 50 10
18 3/4/20 38,844,088 4,292 1,521 304 76 15
19 4/4/20 38,840,957 6,565 2,326 465 116 23
20 5/4/20 38,836,169 10,040 3,558 712 178 36
21 6/4/20 38,828,846 15,355 5,441 1,088 272 54
22 7/4/20 38,817,649 23,481 8,322 1,664 416 83
23 8/4/20 38,800,528 35,906 12,727 2,545 636 127
24 9/4/20 38,774,356 54,897 19,463 3,893 973 195
25 10/4/20 38,734,359 83,915 29,761 5,952 1,488 298
26 11/4/20 38,673,262 128,229 45,502 9,100 2,275 455
27 12/4/20 38,579,997 195,848 69,555 13,911 3,478 696
28 13/04/2020 38,437,775 298,900 106,290 21,258 5,315 1,063
29 14/04/2020 38,221,241 455,654 162,350 32,470 8,118 1,624
30 15/04/2020 37,892,364 693,400 247,799 49,560 12,390 2,478
Pemantauan Kasus di Jawa Timur
untuk Kesiagaan Ruang Isolasi
PETA PERSEBARAN COVID-19 JATIM
Update daTa 05/04/2020 : 17.00
Kasus baru : PONOROGO 3, lamongan 3, sidoarjo 4, kab kediri 3, jombang 1, bondowoso
1, kab gresik 1, kab malang 3, kab nganjuk 1, situbondo 2, tulungagung 5, Surabaya 7,
pamekasan 1

187 Confirm
926 PDP
10636 ODP

Sembuh 38 (20.3%) Meninggal 14 (7,4%)


+4 SURABAYA +4 Kab malang
Ruang Isolasi Khusus Blok A (ICU)
Kapasitas 13 TT dengan Ventilator
Ruang Isolasi Khusus Blok B (Non ICU)
Kapasitas 18 TT + Ruang Screening 2 TT
600 210 187 140 600 600 400 210 380 210 400 600 600 250 350 150

B KM KM KM KM KM

KORIDOR KORIDOR
250

250
350

350

350
118 117 116 115 114 CS KM 113 112 111

A A

931
250

250
KORIDOR KORIDOR KORIDOR
350

350
119 101 102 103 104 105 106 107 108 109 101
LIFT

550
250

KORIDOR KORIDOR

600 700 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 250 350 150
600

FO

B
210

210

DENAH POSA LT.1


210 SKALA 1 : 150
210
210
Kesiapan SDM Medis &
Perawat
AREA RIK (+eks POSA) AREA IGD AREA IRNA
KETENAGAAN TERKAIT

RIK Non-TN Cendrawasih


RIK COVID-19

Non ICU 2 (Moderate P)


Non ICU 1 (Moderate L)

RIK Non-TN Ekstensi 1

RIK Non-TN Ekstensi 2

Total/hari
Non ICU 3 (Transisi)

Screening Center
Catatan: Walaupun sudah

RIK Transisi IGD


ada Screening Center, pasti

RIK RES IGD

RIK Buffer
ada pasien tersangka Covid

ICU RIK
terdeteksi IGD

Form
1 Jumlah TT 8 9 9 3 1 1 1 3 30 ? ? 63?
2 Jumlah Shift 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
3 Dokter DPJP/shift
SpP

Perencanan
SpAn
SpA
SpPD
SpJP

SDM
SpN
SpTHT
SpLainnya

4 Dokter DPJTM/shift

Untuk
SpMK

SpPK
SpRad
5 Dokter PPDS/shift

Layanan
Prodi SpP
Prodi SpAn
Prodi SpA
Prodi SpPD

Covid-19
Prodi SpJP

Prodi SpN
Prodi SpTHT
Prodi SpLainnya

Di RSUD Dr
6 Farmasi Klinis/shift
7 Perawat/shift
Perawat ICU
Perawat Non ICU

Soetomo
8 Nakes Lain/shift
Radiografer
Teknisi Lab MK

Teknisi Lab PK
Nutrisionist
9 Sopir Ambulans
10 Cleaning S /shift
11 Call Center/shift
12 Security/shift

13 Kasir/shift
14 Arina/RM/Shift
Distribusi Perawat berdasarkan
Unit Kerja, Usia & Status Kesehatan
USIA STATUS KESEHATAN
Unit
NO <30 30-40 41-50 51-58 Sehat Ringan Sakit Sedang Sakit Berat
1 GRAHA HCU 1 12 1 3 17 0 0 0
2 PICU 0 14 4 0 18 0 0 0
3 Bayi NICU 1 15 8 1 25 0 0 0
4 HCU Pandan 2 5 14 5 1 24 0 0 0
5 RIK 2 4 3 0 9 0 0 0
6 HCU Aster 9 11 5 2 28 0 1 0
7 ROI IGD 4 21 11 11 45 0 0 0
8 ICU GBPT 2 22 9 3 37 0 0 0
9 NICU GBPT 0 10 2 1 13 0 0 0
10 BURN UNIT 0 6 5 0 11 1 0 0
11 ICU & ICCU PJT LT6 0 12 9 3 23 0 1 1
12 RES 2 10 1 1 14 0 0 0
13 Anastesi 7 28 15 20 69 0 1 0
14 TOTAL 33 179 78 46 333 1 3 1
Distribusi Perawat berdasarkan
Usia & Tempat Bekerja
634 Total 184 ICU & HCU
RSUD Dr. Soetomo RSUD Dr. Soetomo

331 91
284

202
50
39

< 30 thn 30-40 thn 41-50 thn 51-58 thn <30 thn 30-40 thn 41-50 thn 51-58 th
Jumlah DPJP/Dosen & Peserta PPDS
Prodi-Prodi Sp1-Bidang Medis
Prodi (n Dosen) Merah Kuning Hijau Total
Ilmu Kesehatan Anak (34) 22 58 35 115
Neurologi (17) 16 32 8 56
Andrologi (6) 3 8 9 20
IKFR (18) 21 28 33 82
Dermatologi Venerologi (15) 12 28 10 50
Pulmonologi (11) 29 11 17 57
Kardiologi (18) 26 23 22 71
Ilmu Penyakit Dalam (47) 64 86 54 204
Psikiatri (15) 9 28 6 43
Anestesiologi (17) 13 54 76 143
Jumlah DPJP/Dosen & Peserta PPDS
Prodi-Prodi Sp1-Bidang Medis-Bedah

Prodi (n Dosen) Merah Kuning Hijau Total


Ilmu Kesehatan Mata (24) 21 40 13 74
Ilmu Kesehatan THT-KL (13) 27 22 20 69
Ilmu Kebidanan & Kandungan (25) 53 71 18 142
Jumlah DPJP/Dosen & Peserta PPDS
Prodi-Prodi Sp1-Bidang Bedah

Prodi (n Dosen) Merah Kuning Hijau Total


Ilmu Bedah Umum (22) 29 34 17 80
Ilmu Bedah Plastik (6) 23 16 11 50
Urologi (7) 18 35 6 59
Ortopedi & Traumatologi (16) 32 25 9 66
Ilmu Bedah Saraf (9) 27 32 2 61
Ilmu Bedah Anak (34) 11 3 2 16
Ilmu Bedah TKV 22 24 7 53
Jumlah DPJP/Dosen & Peserta PPDS
Prodi-Prodi Sp1-Bidang Laboratorium &
Forensik

Prodi (n Dosen) Merah Kuning Hijau Total


Kedokteran Forensik (3) 4 3 11 18
Patologi Anatomi (12) 16 6 6 28
Radiologi (18) 2 43 9 54
Mikrobiologi Klinis (19) 9 13 17 39
Patologi Klinik (16) 14 35 11 60
Kesiapan APD & Obat-obatan
Stok Obat-Obatan & Alkes Pakai Habis SISA STOK RSDS SISA STOK RSDS
NO URAIAN SATUAN MERK (MINGGU, 05 NO URAIAN SATUAN MERK (MINGGU, 05
APRIL 2020) APRIL 2020)
OBAT-OBATAN 1 ARTERIAL LEADERCATH BUAH VYGON 108
1 ALUVIA (STOK OBAT PROGRAM HIV) TABLET ABBOT 11,280 2 BACTERIAL VIRAL FILTER BUAH COVIDIEN 2,456
2 AMIKASIN 500 MG VIAL 365 3 BREATHUNG CIRCUIT BUAH WORK 1,786
3 AMINOFLUID 500MG BOTOL OTSUKA 1,198 4 CONNECTING ELBOW BUAH FLEXICARE 755
4 ASERING 500MG BOTOL OTSUKA 462 5 CVC DOUBLE LUMEN 12 FR BUAH BBRAUN 8
6 CVC TRIPLE LUMEN 7 FR BUAH ARROW 21
5 AZITHROMYCIN 500MG TABLET KIMIA FARMA 1,754
7 ELEKTRODA EKG SET PRIMED 137
6 CEFOPERAZON SULBACTAM INJEKSI ETERCON 2,336
8 ETT 7.0 BUAH PARKER 772
7 CHLOROQUIN TAB TABLET KIMIA FARMA 24,800
9 ETT 7.5 BUAH PARKER 777
8 CLINIMIX N9G15E BAG KALBE 202
10 FLOW SENSOR BUAH - 0
9 CODEIN 10 MG TABLET KIMIA FARMA 25,370
11 FOLEY CATETER NO 14 UNIT REMEDI 561
10 COMBIVENT NEBUL AMPUL BOEHRINGER 11,067
12 FOLEY CATETER NO 16 UNIT REMEDI 3,785
11 CURCUMA TABLET SOHO 5,644
13 FOLEY CATETER NO 18 UNIT REMEDI 377
12 DEKSMEDETOMIDIN INJEKSI HOSPIRA 281 14 FOLEY CATETER NO 20 UNIT REMEDI 385
13 FENTANYL AMPUL KIMIA FARMA 65 15 HME FILTER BUAH ALTERA 396
14 FLUKONAZOLE INFUS NOVELL 577 16 IV CATETER NO 20 BOX TERUMO 3,832
15 FOSFOMYCIN VIAL 85 17 IV CATETER NO 22 BOX TERUMO 6,247
16 HYLOQUIN TABLET IMEDCO DJAJA 708 18 JACKSON REES 2 LT BUAH ALTERA 929
17 ISOPRINOSINE TABLET DARYA VARIA 343 19 MASKER MICRONIZED BUAH RAMSONS, REMEDI 2,189
18 LEVOFLOXACIN 500MG INFUS BOTOL NOVEL , INFION 9,529 20 MASKER NRM BUAH REMEDI 221
19 LEVOFLOXACIN 500MG TAB TABLET KIMIA FARMA 110 21 MASKER OKSIGEN BUAH 3,086
20 LINEZOLID VIAL 18 22 MAYO 100MM BUAH BESMED 607
21 MEROPENEM 1G INJEKSI MEPROFARM 5,479 23 MAYO 90 MM BUAH BESMED 1,210
22 MIDAZOLAM 1MG/ML INJ INJEKSI NOVELL 3,866 24 NASAL OKSIGEN BUAH NOUSMED 3,846
23 MORFIN INJEKSI KIMIA FARMA 1,311 25 NGT 14 BUAH TERUMO 1,544
24 MOXIFLOXACIN INFUS 2,321 26 NGT 16 BUAH TERUMO 1,744
25 N-ASETIL SISTEIN KAPSUL ETERCON 5,580 27 PERFFUSOR BUAH BBRAUN 5,654
26 OMEPRAZOLE INJEKSI DEXA MEDICA 12,504 28 PRISMAFLEX GAMBLER 2
27 OMEPRAZOLE KAPSUL NOVELL 31,063 29 PRISMASOL GAMBLER 39
28 PANTOPRAZOL INJEKSI VIAL NATURA 11 30 SELANG/CANUL OKSIGEN BUAH HOSPITECH 3,856
29 PARACETAMOL 500MG TABLET MERSI 16,704 31 SPUIT 1 CC TUBERCULIN BUAH TERUMO, NIPRO 13,516
30 PARASETAMOL INFUS BOTOL MERSI 4,816 32 SPUIT 10 CC BUAH TERUMO 48,572
31 PIPERACILLIN TAZOBACTAM INJEKSI PFIZER 170 33 SPUIT 20 CC BUAH HD 6,501
32 PROPOFOL INJEKSI FRESENIUS 4,417 34 SPUIT 3 CC BUAH TERUMO, NIPRO 80,958
33 PROSOGAN INJEKSI TAKEDA 1,673 35 SPUIT 5 CC BUAH TERUMO, NIPRO 53,923
34 RANITIDIN INJEKSI ETHICA, BERNO 6,600 36 SPUIT 50CC LUBANG PINGGIR BUAH TERUMO, NIPRO 7,298
35 ROKURONIUM INJEKSI KALBE 1,956 37 T SILK 3.0 TRITON 264
36 THERAGRAN M TABLET SQUIB 2,321 38 THREEWAY PANJANG BUAH BD 14,603
29 39 THREEWAY PENDEK BUAH BD 9,733
37 TIGECYCLIN VIAL
TRANDUCER/ARTERIAL VENALINE
38 TRIOFUSIN E1000 BAG KALBE 272 40 BUAH BIOSENSOR
DOUBLE 20
39 VANCOMYCIN VIAL 170 TRANDUCER/ARTERIAL VENALINE
41 BUAH BIOSENSOR
40 VENTOLIN NEBUL AMPUL GLAXO 13,389 SINGLE 44
41 VIPALBUMIN KAPSUL ROYAL MEDIKA 10,923 42 TRANSPARANT DRESSING ROLL CANOFIX 7,260
42 VIT C INJEKSI AMPUL ETHICA 24 43 URINE BAG UNIT NOUSMED 5,940
Stok Alat Pelindung Diri (APD)
Data Stock APD barang standar RS di gudang tgl 05/ 4/
2020 pagi:
1.  Masker Fe on = 24167 pcs
2.  Masker earloop = 29375 pcs
3.  Masker earlop plus / hijab = 8350 pcs
4.  Masker N95 = 10979 pcs
5.  Topi operasi = 28958 pcs
6.  Sarung tangan L = 201 box
7.  Sarung tangan M = 1245 box
8.  Sarung tangan S = 1704 box
9.  Surgical gown non woven M = 59 pcs
10.  Surgical gown non woven XL = 0
11.  Surgical gown spunlace XL= 429 cs
12.  Surgical gown spunlace L = 13 pcs
13.  Surgical gown spunlace reinfor L = 75 pcs
14.  Alkohol glicerin = 2266 pcs
15.  Shoes cover = 400 pcs
16.  Sarung tangan gynaec= 0
17.  Surgical mask w/ visor = 355 pcs
18.  Visor mask full anFflog = 2 pcs
19.  Cover all gown M = 2 pcs
20.  Cover all gown L puFh= 104 pcs
21.  Surgical gown non woven L = 0.
22.  Sarung tangang gynec remidi 7 = 320 pcs
23.  Sarung tangan gynec remidi 7.5 = 120 pcs.
Layanan Konsultasi Covid-19 &
Rapid Test untuk Karyawan &
Peserta Didik (PPDS)
di RSUD Dr Soetomo
hingga 5 April 2020
SOP Konsultasi Karyawan &
Peserta PPDS dalam Covid-19
Layanan Karyawan & Peserta PPDS
Periode tanggal 27 Maret sd 3 April 2020
•  Jumlah Karyawan dan Peserta PPDS yang diperiksa (Total 403
Penderita) dengan rincian:
–  Dokter (DPJP,PPDS, dokter, dokter gigi) : 260
–  Perawat/Bidan : 93
–  Nakes lain: 25
–  Tenaga lain : 25 ( tansporter, driver dsb)
•  Total pemeriksaan Rapid Test : 410 ( termasuk 7 orang
wartawan): Hasil Semua Negatif
Kasus-kasus MRS
di RSUD Dr Soetomo
hingga 5 April 2020
Kasus-kasus yang Telah Dirawat
30 Kasus; 23 Confirmed; 5 ICU; 5 Meninggal
Initial Usia JK Asal Outcome MRS KRS LOS Status Rawat DU DS
S 74 P Surabaya Sembuh 3/31/20 4/4/20 4 Konfirmasi HCU    
ALSR 71 P Sidoarjo Ranap 3/27/20     Konfirmasi HCU    
B 71 L Surabaya Meninggal 4/1/20 4/4/20 3 Konfirmasi ICU    
HG 65 L Surabaya Meninggal 3/26/20 3/28/20 2 Konfirmasi ICU B97.2 J12.8 + J96.9 + R57.2 + E87.2 + N17.9 + K75.2
MA 62 L Surabaya Ranap 3/27/20     Konfirmasi ICU COVID 19  
NSM 61 P Surabaya Ranap 3/27/20     Konfirmasi HCU    
AFW 61 L Surabaya Ranap 3/30/20     Konfirmasi ICU    
EN 61 P Sidoarjo Ranap 3/31/20     Konfirmasi HCU    
YSW 60 P Surabaya Sembuh 3/22/20 3/29/20 7 Konfirmasi HCU B97.2 J12.8
Y 60 L Surabaya Meninggal di IGD 3/24/20 3/24/20 0 PDP Isolasi A41.9 J18.9 + Z20.8 + J96.9 + R79.8 + D69.6
ES 58 L Surabaya Ranap 3/26/20     Konfirmasi HCU PDP 19  
HD 55 L Surabaya Sembuh 3/16/20 3/25/20 9 Konfirmasi HCU B97.2 J12.8 + K75.2 + E87.1 + E87.6 + I25.9 + I11.9
PHS 54 L Surabaya Pindah GRIU 3/14/20 3/14/20 1 Konfirmasi HCU    
K 54 L Surabaya Ranap 4/1/20     Konfirmasi HCU    
CA 51 P Sidoarjo Sembuh 3/18/20 3/25/20 7 Konfirmasi HCU B97.2 J12.8
MT 50 L Surabaya Sembuh 3/19/20 3/29/20 10 Konfirmasi HCU B97.2 J12.8 + A09.9
AM 42 L Surabaya Sembuh 3/28/20 3/31/20 3 PDP HCU B20.7 B20.6 + B20.0
NFK 42 P Ponorogo Sembuh 3/17/20 3/18/20 1 PDP HCU I10 E87.6
N 41 L Surabaya Meninggal 3/31/20 3/31/20 0 PDP HCU J18.9 A41.9
MMA 40 L Surabaya Sembuh 3/21/20 4/5/20 15 Konfirmasi HCU J18.0  
RW 40 L Surabaya Ranap 4/2/20     Konfirmasi HCU    
DS 37 L Surabaya Sembuh 3/19/20 3/27/20 8 Konfirmasi HCU B97.2 J12.8
YSP 36 L Surabaya Meninggal 3/24/20 4/2/20 9 Konfirmasi ICU B97.2 J12.8 + N17.9
HS 35 L Surabaya Ranap 3/29/20     Konfirmasi HCU    
DPD 33 P Surabaya Sembuh 3/29/20 4/4/20 6 PDP HCU COVID 19  
AC 33 L Gresik Sembuh 3/17/20 3/19/20 2 PDP HCU B20.7 B20.6 + B20.0
MGSW 30 L Pasuruan Sembuh 3/18/20 3/23/20 5 Konfirmasi HCU B97.2 J12.8 + I10 + I45.1
MR 30 L Surabaya Sembuh 3/19/20 3/24/20 5 Konfirmasi HCU B97.2 J12.8
FEP 26 L Medan Sembuh 3/24/20 3/28/20 4 Konfirmasi HCU B97.2 J12.8
JLA 20 P Surabaya Sembuh 3/26/20 3/29/20 3 PDP HCU O47.0  

Anda mungkin juga menyukai