Anda di halaman 1dari 29

Non Fatal Drowning

Dodi Iskandar Hadinata.SST


Ambulans 118 SUB
Nama : Dodi Iskandar Hadinata, SST
Tempat tanggal lahir : Sumenep, 11 Februari 1988
Alamat : Grand Royal Regency cluster orchid J1
3A Wage Sidoarjo
No telp :082143147118
Pekerjaan : Perawat Ambulans 118 IGD RSUD
Dr. Seotomo, koordinator maintenan
 
Riwayat Pendidkan :
1.D3 Keperawatan Soetomo Poltekkes Depkes Surabaya tahun
2006- 2009
2.D4 Keperawatan Gawat Darurat Poltekkes Sby 2009-2010
• Riwayat pelatihan :
1. BT&CLS YAGD 118
2. TOT Intsruktur Pengalaman
3. TOT Koordinator ATLS 1. Instruktur BT&CLS nasional
4. Master Of Training (MOT) 2. Instruktur Emergency Ambulance
5. BCLS Service Training (EAST)
6. PPGD 3. Instruktur BCLS HIPGABI
7. Pasient Safety 4. Intruktur PPGD HIPGABI
8. Code Blue 5. Instruktur Basic Maternal &
9. SAR Neonatal life support
10.K3RS 6. Instruktur Basic trauma life support
11.Pelatihan EKG RSUD
Dr.Soetomo 7. Instruktur Pelatihan Keperawatan
12.Advance trauma care for nurse Gawat Darurat
(ATCN), society of trauma
nursing USA 8. Koordinator ATLS Surabayawil.Jatim
13. Advance Cardiac Life Support 9. Tim ambulans kembar siam
(ACLS) AHA 2015
14. Pre Hospital Trauma Life
Support from NAEMT USA
15.Pediatric Advance Life Support
(PASL) AHA
Non – Fatal Drowning
1. Fresh Water Drowning
• 90 % orang tenggelam
• Kandungan air : Na+ ↓, Cl- ↓, K+ ↑, Mg2+

• Hemodilusi darah
Non – Fatal Drowning
2 . Salt water drowning
• 10 % orang tenggelam
• Kandungan : Na+ ↑, Cl- ↑, K+ ↓, Mg2+

• Hemokonsentrasi darah
MANUSIA
Pada manusia akan terjadi
masalah pada paru dan sistem
saraf yang akan menyebabkan
kekurangan oksigen
Beberapa istilah dalam tenggelam
atau drowning:
1) Wet drowning: Pada keadaan ini cairan masuk ke dalam saluran
pernapasan setelah korban tenggelam.

2) Dry drowning : Pada keadaan ini cairan tidak masuk ke dalam saluran
pernapasan karena kematian disebabkan oleh spasme laring.

3) Secondary drowning : Terjadi beberapa gejala beberapa hari setelah


korban tenggelam. Korban dapat hidup setelah tenggelam dan
meninggal beberapa saat kemudian atau beberapa hari kemudian akibat
komplikasi.

4) Immersion syndrome: Korban tiba-tiba meninggal setelah tenggelam


dalam air dingin akibat reflek vagal (Budiyanto, 1997)
Fase Non-fatal drowning
• Tahap permulaan tenggelam
Pada tahap ini terjadi keterkejutan akibat badan bersentuhan
dengan air, berlangsung 5–10 detik. Tubuh menjadi
hiperaktif dan berusaha menyelamatkan diri, dalam hal ini
tidak terjadi penghentian napas akan tetapi menarik napas,
keadaan ini akan berlangsung berulang-ulang.
Fase Non-fatal drowning
1. Tahap kegagalan pernapasan pertama/ apnoe
Tahap ini berlangsung 1 menit mulut tertutup
dan terjadi kegagalan pernapasan. Hal ini
terjadi karena saraf laring-faring terangsang
oleh air.
Fase Non-fatal drowning
2. Tahap pernapasan dalam/ dyspnoe
Berlangsung satu menit. Pada tahap ini terjadi
respirasi dalam sehingga terjadi inspirasi,
mengeluarkan buih putih sebagai akibat
hipersekresi lendir yang bercampur air yang masuk
saluran pernapasan
Fase Non-fatal drowning
3. Tahap kegagalan pernapasan kedua/ apnoe
Tahap ini berlangsung sekitar satu menit.
Pada tahap ini tidak ada gerakan dada.
4. Tahap pernapasan penghabisan/ terminal
stage
Berlangsung 30 detik. Terlihat tiga atau
empat kali gerakan pernapasan yang halus
Penyebab kematian
• Asfiksia : terjadi karena gangguan pertukaran
udara
• Inhibisi vagal
• Spasme saluran nafas
BASIC LIFE SUPPORT

Airway Breathing Circulation (ABC)


rather
than…!!!!!!!
Circulation Airway
Breathing
( CAB)
PPGD - HIPGABI
BASIC LIFE SUPPORT

INFEKSI SILANG ADALAH BAHAYA YANG


NYATA!
Karena
Itu… langsung
Hindari kontak
dengan korban
Pakai alat
pelindung diri…
PPGD - HIPGABI
BASIC LIFE SUPPORT

Pemeriksaan & Penanganan Awal


Minta tolong
Minta tolong
Minta Tolong
Buka & Bersihkan Jalan Napas

Periksa Pernapasan
Kompresi Dada 30
Cek nadi 10’’
Siklus 30:2

PPGD - HIPGABI
BASIC LIFE SUPPORT 16

Pemeriksaan & Penanganan Awal


Periksa Kesadaran
Amankan korban
Periksa Pernapasan
dan Cek Nadi
Kompresi Dada 30
Siklus 30:2

HATI-HATI TRAUMA LEHER !!!!

BTCLS - HIPGABI
BASIC LIFE SUPPORT

Pemeriksaan & Penanganan Awal


Periksa Kesadaran
Teriak Minta Tolong!
Terlentangkan korban

Kompresi Dada 30
Siklus 30:2

BTCLS - HIPGABI
BASIC LIFE SUPPORT

Pemeriksaan & Penanganan Awal


Periksa Kesadaran
Teriak Minta Tolong!
Periksa kesadaran dan
pernafasan
Kompresi Dada 30
Siklus 30:2

BTCLS - HIPGABI
Pernafasan
Periksa Kesadaran
Buatan
Minta Tolong
Periksa Pernapasan
dan Cek Nadi
Nafas Buatan 5x
Siklus 30:2

JIKA PASIEN TIDAK SADAR DAN


65% pasien muntah TIDAK BERNAFAS!!!!!!!!
Ventilasi

Oksigen 15/L Mouth to mask Mouth to mouth


BASIC LIFE SUPPORT

Pemeriksaan & Penanganan Awal

30 X

Siklus = 30:2

2X 85% pasien muntah


AED DATANG

Sambung AED
Ikuti perintah suara

BTCLS – EMERGENCY NURSING BASIC- RSDS


23

SWITCH ON
AED

Beberapa AED akan


“On” saat tutup
dibuka

BTCLS – EMERGENCY NURSING BASIC- RSDS


24

Tempelkan PAD pada dada


penderita

BTCLS – EMERGENCY NURSING BASIC- RSDS


25

AED menilai
irama
jantung
Jangan
sentuh
penderita

BTCLS – EMERGENCY NURSING BASIC- RSDS


26

SHOCK terindikasi

BTCLS – EMERGENCY NURSING BASIC- RSDS


27

SHOCK Diberikan
Turuti perintah AED

30 2
BTCLS – EMERGENCY NURSING BASIC- RSDS
NOTE

• Tidak boleh membuka jalan nafas selama di air


• Tidak efektif melakukan nafas buatan dan pijat jantung
selama pasien di air
• Jika curiga trauma servikal, immobilisasi leher dan bebaskan
jalan nafas dengan teknik jaw thrust
• Jika pasien tidak sadar dan bernafas, bebaskan jalan nafas
• Hindari pasien hipotermi
• Keringkan dada korban, sebelum menempelkan PAD AED
KONSEP DASAR ECG

DISCUSSION..???

Anda mungkin juga menyukai