Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

JENIS-JENIS PENGETAHUAN MANUSIA

Disusun untuk memenuhi mata kuliah Filsafat Ilmu

Dosen pengampu :

Nuriyadin, M.Fil. I

Disusun oleh :

Laili Lutfiyah (A92219093)

Naf’atul Ma’rifah (A92219105)

JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAUKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

2020
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................2
C. Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3
A. Pengertian Pengetahuan Manusia ............................................................3
B. Jenis Jenis Pengetahuan Manusia ............................................................4
1. Pengetahuan Biasa .................................................................................4
2. Pengetahuan Ilmu ...................................................................................5
3. Pengetahuan Filsafat ..............................................................................6
4. Pengetahuan Agama ...............................................................................7
C. Fungsi dan Cara Memperoleh Jenis Pengetahuan Manusia ................7
D. Sarana Memperoleh Jenis-Jenis Pengetahuan Manusia ........................9
1. Bahasa ....................................................................................................9
2. Matematika.............................................................................................9
3. Logika ..................................................................................................10
4. Statistika ...............................................................................................11
E. Persamaan Dan Perbedaan Ilmu, Pengetahuan Dan Filsafat..............11
1. Pengertian Ilmu, Pengetahuan dan Filsafat ....................................11
a. Pengertian Ilmu ..............................................................................11
b. Pengertian Pengetahuan ................................................................12
c. Pengertian Filsafat ..........................................................................13
2. Persamaan dan Perbedaan Ilmu, Pengetahuan Dan Filsafat ........15
a. Persamaan dan Perbedaan Antara Filsafat dan Ilmu ......................15
b. Persamaan dan Perbedaan Antara Filsafat dan Pengetahuan .........16
c. Persamaan dan Perbedaan Antara Ilmu dan Pengetahuan .............17

ii
BAB III PENUTUP ..............................................................................................18
A. Kesimpulan ................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aristoteles memulai metafisikanya dengan pernyataan “setiap manusia
dari kodratnya ingin tahu”.1 Pernyataan ini tampak berbenturan dengan
generasi sebelumnya, Sokrates, yang menganggap “ia tahu bahwa ia tidak
tahu”, sehingga Delphi menginterpretasikan tidak ada manusia yang lebih
bijaksana dari pada Sokrates dengan pernyataan: “tidak ada manusia yang
mempunyai pengetahuan, tetapi sementara orang lain mengira bahwa mereka
mempunyai pengetahuan, Sokrates sendiri yang mengetahui bahwa ia tidak
tahu”.
Pandangan Aristoteles tentang keingintahuan manusia dan pandangan
Sokrates yang menganggap bahwa ketidaktahuan merupakan kenyataan
kodrati manusia, sesungguhnya bukan merupakan pandangan yang secara
essensial harus dipertentangkan satu sama lain. Akan tetapi pada prinsipnya
dapat ditemukan relasi dari keduanya. Langkah pertama menuju pengetahuan
yang dibayangkan Aristoteles sejatinya merupakan kesadaran Socratik bahwa
manusia tahu bahwa ia tidak tahu, sehingga ada keinginan untuk tahu dan
keinginan tersebut dapat diwujudkan. Titik temu yang dapat ditarik dari
keduanya adalah eksistensi pengetahuan sebagai bagian penting yang pasti
ada pada diri manusia.
Pengetahuan bukanlah persoalan sederhana yang dengan mudah dapat
didefenisikan. Kenneth T. Gallagher, sebagaimana disadur P Hardono Hadi,
menyebutkan pengetahuan sebagai “sui genis”, artinya sesuatu yang
berhubungan dengan apa yang paling sederhana dan paling mendasar.3
Sementara itu, upaya mendefinisikan sesuatu berarti meletakkan sesuatu itu
pada istilah-istilah yang paling sederhana dan mudah dimengerti, dengan
demikian tidak ada pertanyaan mengenai “pengetahuan”. Namun demikian,
untuk mendapatkan hasil kajian yang lebih sistematis dan terarah,
sesederhana apapun istilah pengetahuan itu harus tetap diberikan batasan.
1
P. Hardono Hadi. 1994. Epistemologi (Filsafat Pengetahuan. Kansius: Yogyakarta, hlm:13

1
Pengetahuan berkembang dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri
khas manusia karena manusia adalah satu-satunya makhluk yang
mengembangkan pengetahuan secara sungguh-sungguh.Binatang juga
mempunyai pengetahuan, namun pengetahuan ini terbatas untuk
kelangsungan hidupnya (survival). Manusia mengembangkan
pengetahuannya untuk mengatasi kebutuhan-kebutuhan kelangsungan hidup
ini dan berbagai problema yang menyelimuti kehidupan. Manusia senantiasa
penasaran terhadap cita-cita hidup ini.Yang hendak diraih adalah pengetahuan
yang benar, kebenaran hidup itu. Manusia merupakan makhluk yang berakal
budi yang selalu ingin mengejar kebenaran. Dengan akal budinya, manusia
mampu mengembangkan kemampuan yang spesifik manusiawi, yang
menyangkut daya cipta, rasa maupun karsa.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian dari Pengetahuan Manusia ?
2. Apa saja Jenis Jenis Pengetahuan Manusia ?
3. Bagaimana Fungsi dan Cara Memperoleh Jenis-Jenis Pengetahuan
Manusia ?
4. Bagaimana sarana memperoleh jenis-Jenis Pengetahuan Manusia ?
5. Bagaimana persamaan dan perbedaan Ilmu, Pengetahuan dan Filsafat ?

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan Pengertian Pengetahuan Manusia.
2. Untuk menjelaskan Jenis Jenis Pengetahuan Manusia.
3. Untuk menjelaskan Fungsi dan Cara Memperoleh Jenis-Jenis Pengetahuan
Manusia.
4. Untuk menjelaskan sarana memperoleh Jenis-Jenis Pengetahuan Manusia.
5. Untuk menjelaskan persamaan dan perbedaan Ilmu, Pengetahuan dan
Filsafat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengetahuan Manusia


Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa inggris
yaitu knowledge. Dalam Encyclopedia of phisolophy dijelaskan bahwa definisi
pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true
belief). Secara terminologi akan dikemukakan beberapa definisi tentang
pengetahuan.
Menurut, Drs. Sidi Gazalba, pengetahuan adalah apa yang diketahui atau
hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar,
insaf, mengerti dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi
pikiran. Dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan (knowledge)
adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari
kesadarannya sendiri. Dalam peristiwa ini yang mengetahui (subjek) memiliki
yang diketahui (objek) di dalam dirinya sendiri sedemikian aktif sehingga
yangdiketahui pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang aktif.
Para ahli hingga kini masih memperdebatkan definisi pengetahuan,
terutama karena rumusan pengetahuan oleh Plato yang menyatakan
pengetahuan sebagai “kepercayaan sejati yang dibenarkan” (justified true
belief). Pendapat dari WHO (1992) bahwa pengetahuan diperoleh dari
pengalaman, selain itu juga dari guru, orang tua, buku, dan media masa.
Sedangkan menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan merupakan hasil dan ini
terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses
pembelajaran. Proses belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam seperti
motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia serta keadaan
sosial budaya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003).
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapat kita definisikan bahwa
Pengetahuan merupakan hasil dari proses mencari tahu, dari yang tadinya tidak
tahu menjadi tahu, dari tidak dapat menjadi dapat. Dalam proses mencari tahu
ini mencakup berbagai metode dan konsep-konsep, baik melalui proses

3
pendidikan maupun melalui pengalaman. (Sumber: Notoatmodjo, S. (2005).
Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
a. Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat kita kerucutkan sebuah
visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.
b. Media
Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang
sangat luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio, koran,
dan majalah.
c. Keterpaparan informasi
Pengertian informasi menurut Oxfoord English Dictionary, adalah
“that of which one is apprised or told: intelligence, news”. Kamus lain
menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Namun
ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Selain
itu istilah informasi juga memiliki arti yang lain sebagaimana diartikan oleh
RUU teknologi informasi yang mengartikannya sebagai suatu teknik untuk
mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan,
menganalisa, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu.
Sedangkan informasi sendiri mencakup data, teks, image, suara, kode,
program komputer, databases . Adanya perbedaan definisi informasi
dikarenakan pada hakekatnya informasi tidak dapat diuraikan (intangible),
sedangkan informasi itu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang
diperoleh dari data dan observasi terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan
melalui komunikasi.

B. Jenis Jenis Pengetahuan Manusia


1. Pengetahuan Biasa
Adalah pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan dengan istilah
common sense, dan sering diartikan dengan good sense, karena seseorang
memiliki sesuatu di mana ia menerima secara baik. Pengetahuan biasa

4
Pengetahuan yang digunakan terutama untuk kehidupan sehari-hari, tanpa
mengetahui seluk beluk yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya.
Seorang yang dulunya belum tahu tentang cara belajar sesuatu hal dan
setelah melalui suatu proses seseorang tahu tentang sesuatu hal tersebut,
maka orang tersebut disebut memiliki pengetahuan biasa. Dalam bahasa lain
disebut sebagai pengetahuan yang dimiliki dengan kadar sekedar tahu.
Memenuhi faktor ketidaktahuannya.
Common sense diperoleh dari pengalaman sehari-hari seperti air dapat
dipakai untuk menyiram bunga, makanan dapat memuaskan rasa lapar,
musim kemarau akan mengeringkan sawah, dsb.
2. Pengetahuan Ilmu
Adalah ilmu sebagai terjemahan dari science. Pengetahuan Ilmiah atau
Ilmu (Science) pada dasarnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan
dan mensistematisasikan common sense, suatu pengetahuan sehari-hari
yang dilanjutkan dengan suatu pemikiran cermat dan seksama dengan
menggunakan berbagai metode. Dalam pengertian yang sempit science
diartikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam, yang sifatnya
kuantitatif objektif. Ilmu dapat merupakan suatu metode berpikir secara
objektif (objective thinking), tujuannya untuk menggambarkan dan memberi
makna terhadap dunia factual. Pengetahuan yang diperoleh dengan ilmu,
diperolehnya melalui observasi, eksperimen, klasifikasi. Analisis ilmu itu
obkektif dan menyampingkan unsure pribadi, pemikiran logika diutamakan,
netral, dalam arti tidak dipengaruhi oleh sesuatu yang bersifat kedirian
(subjektif), karena dimulai dengan fakta.
Pengetahuan ilmiah atau Ilmu, pengetahuan yang diperoleh dengan
cara khusus, bukan hanya untuk digunakan saja tetapi ingin mengetahui
lebih dalam dan luas mengetahui kebenarannya, tetapi masih berkisar pada
pengalaman. Dari pengetahuan tentang misal hewan komodo yang sekedar
tahu, kemudian menggunakan beberapa langkah dan metode yang jelas
untuk mengetahui lebih dari sekedar tahu, dan dilakukan secara sistematis
maka orang yang mengetahui dan memahami secara mendalam

5
tentang hewan komodo tersebut dan disebut sebagai pengetahuan ilmiah
tentang hewan komodo.
Dalam batasan ini, seseorang yang memiliki pengetahuan ilmiah atau
ilmu pengetahuan, maka semua proses yang dilewatinya jika dilakukan oleh
orang lain akan memiliki pengetahuan yang sama dengan yang dimilikinya.
(Syarat Ilmiah). Sebagian yang mendefinisikan pengetahuan sebagai sebuah
ilmu. Ilmu merupakan suatu metode berfikir secara objektif yang bertujuan
untuk menggambarkan dan memberi makna terhadap gejala dan fakta
melalui observasi, eksperimen dan klasifikasi. Ilmu harus bersifat objektif,
karena dimulai dari fakta, menyampingkan sifat kedirian, mengutamakan
pemikiran logik dan netral. Contoh pengeatuan ilmu Seperti bumi berputar
pada porosnya, air termasuk unsur penting dalam organ tubuh manusia, dst.
3. Pengetahuan Filsafat
Adalah pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang bersifat
kontemplatif dan spekulatif. Pengetahuan filsafat lebih menekankan pada
universalitas dan kedalaman kajian tentang sesuatu.kalau ilmu hanya pada
satu bidang pengetahuan yang sempit dan rigid, filsafat, membahas hal yang
lebih luas dan mendalam. Filsafat biasanya memberikan pengetahuan yang
reflektif dan kritis, sehingga ilmu yang tadinya kaku dan cenderung tertutup
menjadi longgar kembali.
Pengetahuan filsafat, pengetahuan yang tidak mengenal batas,
sehingga yang dicari adalah sebab-sebab yang paling dalam dan hakiki
sampai diluar dan diatas pengalaman biasa. Pengetahuan Filsafat biasanya
berkenaan dengan hakikat sesuatu (transenden) sehingga kadang
perbincangannya seputar hal-hal yang abstrak terhadap banguan sebuah
pengetahuan. Objek pembahasannya selalu mengedepanan aspek ontologi,
epistimologi dan aksionlogi. Pembahasan tentang Pengetahuan Filsafat akan
di uraikan pada postingan tentang Hakikat Filsafat. Pemikiran filsafat
Seperti apa hakikat manusia, hakikat tuhan, mengapa diciptakan manusia,
dst.

6
4. Pengetahuan Agama
Adalah pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para
utusan-Nya. Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh
para pemeluk agama. Pengetahuan mengandung beebrapa hal yang pokok,
yaitu ajaran tentang cara berhubungan dengan tuhan, yang sering juga
disebut dengan hubungan vertical dan cara berhubungan dengan sesame
manusia, yang sering juga disebut dengan hubungan horizontal.
Dengan menjadikan ajaran agama sebagai tolak ukur kebenaran, maka
pengetahuan agama sangat sarat dengan nilai baik dan buruk, benar dan
salah. Sepanjang pengetahuan itu tidak bertentangan dengan ajaran yang
tertuang dalam kitab yang diperpegangi, maka pengetahuan itu dianggap
benar. Selain itu, iman kepada Hari Akhir merupakan ajaran pokok agama
dan sekaligus merupakan ajaran yang membuat manusia optimis akan masa
depannya.2

C. Fungsi Dan Cara Memperoleh Jenis-Jenis Pengetahuan Manusia


Penjelasan dibawah ini menunjukkan perbedaan signifikan pada fungsi
dan cara memperoleh pengetahuan dari keempat jenis pengetahuan yang
sedang dibahas.
No Jenis Pengetahuan Fungsi Cara Memperolehnya
1. Pengetahuan Biasa Untuk memenuhi Melalui pencernaan
kebutuhan hidup sehari- indra dan pengalaman
hari tanpa secara umum.
mempersoalkan seluk
beluk pengetahuan
secara mendalam.
2 Pengetahuan Ilmu Untuk menguji Melalui penalaran
kebenaran dari dengan metode dan
pengetahuan manusia cara-cara tertentu

2
Riyanto, Muhammad. 2016. Macam-Macam Pengetahuan Manusia
http://fakhorshokhibul.blogspot.com/2016/05/macam-macam-pengetahuan-manusia.html?m=1

7
secara umum yang secara objektif dan
berkisar pada sistematis.
pengalaman sehari-hari
guna memenuhi
kebutuhan hidup
manusia.
3. Pengetahuan Untuk mencari jawaban Melalui penalaran
Filsafat dari pertanyaan- yang luas dan
pertanyaan akhir guna mendasar dengan pola
menemukan kebenaran berpikir sistematis.
yang hakiki.
4. Pengetahuan Untuk dijadikan Melalui hidayah dan
Agama sebagai sumber petunjuk yang
pedoman bagi diberikan Tuhan Yang
kehidupan. Maha Esa untuk
memeluk agama.

Tabel 2.1 Fungsi Dan Cara Memperoleh Jenis-Jenis Pengetahuan Manusia

Meskipun pengetahuan secara umum bertujuan untuk memenuhi


kebutuhan hidup manusia – karena pengetahuan tidak lain merupakan jawaban
dari berbagai pertanyaan yang muncul berhubungan denagan persoalan-
persoalan hidup, fungsi spesifik dari keempat jenis pengetahuan di atas tetap
mengandung beberapa perbedadan disamping perbedaan cara memperolehnya.
Perbedaan yang lain, khususnya yang dapat ditemukan di antara ilmu dan
filsafat, adalah bahwa filsafat berupaya mencari hakikat dari segala sesuatu,
bukan hanya sekedar relasi kausal atau penjelasan deskriptif saja, sementara
ilmu pengetahuan merupakan fragmentaris yang menjadikan suatu bagian
tertentu sebagai bidang kajiannya.3

3
Ibid hal. 81

8
D. Sarana Memperoleh Jenis-Jenis Pengetahuan Manusia
Sarana ilmiah mempunyai fungsi yang khas, sebagai alat bantu untuk
mencapai tujuan dalam kaitan kegiatan Ilmiah secara keseluruhan. Sarana
berpikir Ilmiah merupakan alat bagi cabang-cabang pengetahuan untuk
mengembangkan materi pengetahuannya pada dasarnya ada empat4 :
1. Bahasa
Bahasa Ilmiah Berfungsi sebagai alat komunikasi untuk
menyampaikan jalan pikiran seluruh proses berpikir ilmiah. Yang dimaksud
bahasa disini ialah bahasa ilmiah yang merupakan sarana komunikasi ilmiah
yang ditujukan untuk menyampaikan informasi yang berupa pengetahuan,
syarat-syarat :
1. Bebas dari unsure motif
2. Reproduktif
3. Obyektif
4. Eksplisit
Bahasa pada hakikatnya mempunyai dua fungsi utama yakni, pertama,
sebagai sarana komunikasi antar manusia, dan kedua, sebagai sarana budaya
yang mempersatukan kelompok manusia yang mempergunakan bahasa
tersebut. Bahasa adalah unsur yang berpadu dengan unsur-unsur lain di
dalam jaringan kebudayaan. Pada waktu yang sama bahasa merupakan
sarana pengungkapan nilai nilai budaya, pikiran, dan nilai-nilai kehidupan
kemasyarakatan. Oleh karena itu, kebijaksanaan nasional yang tegas di
dalam bidang kebahasaan harus merupakan bagian yang integral dari
kebijaksanaan nasional yang tegas di dalam bidang kebudayaan.5
2. Matematika
Matematika adalah pengetahuan sebagai sarana berpikir deduktif sifat :
1. Jelas, spesifik, dan informatif
2. Tidak menimbulkan konotasi emosional
3. Kuantitatif

4
Paulus Wahana, 2016, FilsafatIlmuPengetahuan (Yogayaarta: Pustaka Diamond), hlm. 104.
5
Ibid, hlm. 108.

9
Menurut Jujun, matematika adalah bahasa yang melambangkan
serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambang-
lambang matematika bersifat ”artifisial" yang baru mempunyai arti setelah
sebuah makna diberikan kepadanya. Kata Kant, pengetahuan yang sudah
jelas ialah pengetahuan matematika. Pengetahuan ini dapat diperoleh tidak
melalui pengalaman, bebas dari pengalaman. Pengetahuan matematika itu
niscaya dan pasti. Kebenaran matematika itu bersifat absolut dan niscaya,
tidak dapat dibayangkan suatu ketika tidak benar.
Matematika merupakan alat yang memungkinkan ditemukannya serta
dikomunikasikannya kebenaran ilmiah lewat berbagai disiplin keilmuan.
Matematika dan logika sebagai sarana berpikir deduktif mempunyai fungsi
sendiri sendiri.
3. Logika
Logika adalah sarana berpikir sistematis, valit dan dapat
dipertanggung jawabkan, karena itu berpikir logis adalah berpikir sesuai
dengan aturan-aturan berpikir, seperti setengah tidak boleh lebih besar dari
pada satu. Kata Logika dapat diartikan sebagai penalaran karena penalaran
merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan. Agar
pengetahuan yang dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran
maka proses berpikir itu harus dilakukan dengan suatu cara tertentu. Cara
penarikan kesimpulan ini disebut logika, dimana logika secara luas dan
dapat didefinisikan sebagai “pengkajian untuk berpikir secara benar.
Terdapat dua cara penarikan kesimpulan yakni; Logika Induktif dan
Logika Deduktif logika induktif erat hubungannya dengan penarikan
kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang
bersifat umum. Sedangkan logikad eduktif yang membantu kita dalam
menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang
bersifat individual (khusus). Logika membantu manusia berpikir lurus,
efisien tepat dan teratur mendapatkan kebenaran dan menghindari
kekeliruan.6

6
Anonim, 2012, Dasar-dasarIlmuPengetahuan (FillsafatIlmu),
http://catarts.wordpress.com/2012/03/03/dasar-dasar-pengetahuan-filsafat-ilmu-7/. Dikutip
tanggal 4 Mei 2020.

10
4. Statistika
Statisika mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif untuk
mencari konsep-konsep yang berlaku umum Statistika ialah pengetahuan
sebagai sarana berpikir induktif sifat:
1. Dapat digunakan untuk menguji tingkat ketelitian
2. Untuk menentukan hubungan kausalitas antar factor terkait
Statistika merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara mendapatkan
data, menganalisis dan menyajikan data serta mendapatkan suatu
kesimpulan yang sah secara ilmiah. Sedangkan Sumantri berpendapat
bahwa statistika digolongkan di luar ilmu tetapi merupakan salah satu
unsure dari empat sarana pengembangan ilmu, yaitu bahasa, logika,
matematika, serta statistika sendiri. Statistika merupakan sarana berpikir
yang didasari oleh logika berpikir induktif. Dalam perkembangannya,
statistika mulai berkembang pesat sejak tahun 1900-an ditandai dengan
ditemukannya dasar teori statistika secara matematis oleh R.A. Fisher.
Statistika sangat berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan
terutama dalam penelitian. Dari penelitianlah ditemukan teori-teori baru.
Prof. A. A. Mattjik (2000) menegaskan bahwa sasaran utama dari
mempelajari statistika adalah menggugah untuk memikirkan secara jelas
prosedur pengumpulan data dan membuat interpretasi dari data tersebut
menggunakan teknik statistika yang banyak digunakan dalam penelitian.7

E. Persamaan Dan Perbedaan Ilmu, Pengetahuan Dan Filsafat


1. Pengertian Ilmu, Pengetahuan dan Filsafat
a. Pengertian Ilmu
Ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat koheren, empiris,
sistematis, dapat diukur, dan dibuktikan. Berbeda dengan iman, yaitu
pengetahuan didasarkan atas keyakinan kepada yang gaib dan
penghayatan serta pengalaman pribadi
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak pernah mengartikan
kepingan pengetahuan satu putusan tersendiri, sebaliknya ilmu

7
Ibid.

11
menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke obyek (atau alam
obyek) yang sama dan saling berkaitan secara logis. Karena itu,
koherensi sistematik adalah hakikat ilmu.Prinsip-prinsip obyek dan
hubungan-hubungannya yang tercermin dalam kaitan-kaiatan logis yang
dapat dilihat dengan jelas.Bahwa prinsip-prinsip logis yang dapat dilihat
dengan jelas. Bahwa prinsip-prinsip metafisis obyek menyingkapkan
dirinya sendiri kepada kita dalam prosedur ilmu secara lamban,
didasarkan pada sifat khusus intelek kita yang tidak dapat dicarikan oleh
visi ruhani terhadap realitas tetapi oleh berpikir
Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan
masing-masing penalaran perorangan, sebab ilmu dapat memuat di
dalamnya dirinya sendiri hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum
sepenuhnya dimantapan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, terbitan
Balai Pustaka, Jakarta, 2001, ilmu artinya adalah pengetahuan atau
kepandaian. Dari penjelasan dan beberapa contohnya, maka yang
dimaksud pengetahuan atau kepandaian tersebut tidak saja berkenaan
dengan masalah keadaan alam, tapi juga termasuk “kebatinan” dan
persoalan-persoalan lainnya. Sebagaimana yang sudah kita kenal
mengenai beberapa macam nama ilmu, maka tampak dengan jelas bahwa
cakupan ilmu sangatlah luas, misalnya ilmu ukur, ilmu bumi, ilmu
dagang, ilmu hitung, ilmu silat, ilmu tauhid, ilmu mantek, ilmu batin
(kebatinan), ilmu hitam, dan sebagainya.
b. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana
penginderaan ini terjadi melaluipanca indera manusia yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau
disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada
deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara

12
Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui
dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan
muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk
mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau
dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan
yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk,
rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman
inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan
aposteriori.Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan
pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan
rasional.Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi
pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan
menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris
tersebut.Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman
pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang
sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan
mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.
Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan
melalui akal budi yang kemudian dikenal sebagai
rasionalisme.Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat
apriori; tidak menekankan pada pengalaman.Misalnya pengetahuan
tentang matematika.Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan
melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah
pemikiran logis akal budi.
c. Pengertian Filsafat
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang
yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-
citakan.Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar
dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin
melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.

13
Istilah dari filsafat berasal bahasa Yunani : ”philosophia”. Seiring
perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa,
seperti : ”philosophic” dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan
Perancis; “philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia” dalam
bahasa Latin; dan “falsafah” ‫فلسة‬, dalam bahasa Arab.
Dalam bahasa ini, kata filsafat merupakan kata majemuk dan
berasal dari kata-kata (philia= persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia =
“kebijaksanaan”). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta
kebijaksanaan” atau “ilmu”.Kata filosofi yang dipungut dari
bahasaBelanda juga dikenal di Indonesia.Bentuk terakhir ini lebih mirip
dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami
bidang falsafah disebut “filsuf”.
Definisi kata filsafat bisa dikatakan merupakan sebuah problem
falsafi pula. Tetapi, paling tidak bisa dikatakan bahwa “falsafah” itu kira-
kira merupakan studi tentang arti dan berlakunya kepercayaan atau
pengetahuan manusia pada sisi yang paling dasar dan universal. Studi ini
didalami tidak dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan
percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan problem secara persis,
mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat
untuk solusi tertentu, serta akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke
dalam sebuah proses dialektik.
Filsafat juga merupakan ilmu yang kajiannya tidak hanya terbatas
pada fakta-fakta saja melainkan sampai jauh diluar fakta hingga batas
kemampuan logika manusia.Batas kajian ilmu adalah fakta sedangkan
batas kajian filsafat adalah logika atau daya pikir manusia. Ilmu
menjawab pertanyaan “why” dan “how” sedangkan filsafat menjawab
pertanyaan “why, why, dan why” dan seterusnya sampai jawaban paling
akhir yang dapat diberikan oleh pikiran atau budi manusia (munkin juga
pertanyaan-pertanyaannya terus dilakukan sampai never ending)..
Sementara ada yang berpendapat bahwa filsafat pada dasarnya
bukanlah ilmu, tetapi suatu usaha manusia untuk memuaskan dirinya
selagi suatu fenomena tidak / belum dapat dijelaskan secara keilmuan.

14
Sebagai contoh dulu orang percaya bahwa orang yang sakit lantaran
diganggu dedemit, meletusnya gunung api adalah akibat dewa penguasa
gunung tersebut murka, gempabumi terjadi karena Atlas dewa yang
menyangga bumi “gagaro lantaran ateul bujur”, dan masih banyak lagi.
Filsafat juga sering dihubungkan dengan istilah Al Hikmah
(kebijaksanaan), dalam buku “Uyun al-Hikmah” Al Hikmah merupakan
penyempurnaan jiwa manusia melalui konseptualisasi dan pembenaran
(tashdiq) realita teoritis dan praktis sesuai dengan tingkat kemampuan
manusia, menurut Mulla sadra kata al hikmah tidak hanya memberikan
penekanan pada pengetahuan teoritis dan menjadi alam pemikiran yang
merefleksikan alam nyata, tapi juga pelepasan diri dari nafsu dan
penyucian jiwa dari segala kotoran duniawi (tajarrud)
2. Persamaaan & Perbedaan Filsafat, Ilmu, Dan Pengetahuan
a. Persamaan dan Perbedaan Antara Filsafat Dan Ilmu
Persamaan:
1) Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki obyek
selengkap-lengkapnya sampai ke-akar-akarnya.
2) Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren
yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba
menunjukkan sebab-akibatnya.
3) Keduanya hendak memberikan sistesis, yaitu suatu pandangan yang
bergandengan.
4) Keduanya mempunyai metode dan system.
5) Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan
seluruhnya timbul dari hasrat manusia (obyektivitas), akan
pengetahuan yang lebih mendasar.
Perbedaan:
1) Obyek material (lapangan) filsafat itu bersifat universal (umum), yaitu
segala sesuatu yang ada (realita) sedangkan obyek material ilmu
(pengetahuan ilmiah) itu bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu
hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secara kaku dan
terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam

15
disiplin tertentu Obyek formal (sudut pandangan) filsafat itu bersifat
non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang
ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat
fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal itu
bersifatv teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu
mengadakan penyatuan diri dengan realita.
2) Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan
daya spekulasi, kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah
diadakan riset lewat pendekatan trial and error. Oleh karena itu, nilai
ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat
timbul dari nilainnya.
b. Persamaan dan Perbedaan Antara Filsafat Dan Pengetahuan
Persamaan:
1) Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek
selengkap-lengkapnya sampai keakar-akarnya.
2) Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren
yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba
menunjukan sebab-sebanya.
3) Keduanya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang
bergandengan.
4) Keduanya mempunyai metode dan sistem.
5) Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan
seluruhnya timbul dari hasrat manusia (objektivitas), akan
pengetahuan yang lebih mendasar.
Perbedaan:
1) Filsafat berusaha mencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban.
mencari prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya
bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan
keseluruhan sedangkan Pengetahuan adalah penguasaan lingkungan
hidup manusia.

16
2) Filsafat hanyaBertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu sedangkan
pengetahuan dapat mengkajinya sampai pada kebenaran melalui
kesimpulan logis dari pengamatan empiris
c. Persamaan dan Perbedaan Antara Ilmu Dan Pengetahuan
Persamaan:
1) Ilmu dan Pengetahuan pada dasarnya memiliki arti yang sama yaitu
analisa terhadap suatu hal berdasarkan metode ilmiah hanya saja
penggunaannya tergantung dari sifat dan tujuan yang hendak dicapai
dalam kegiatan keilmuan tersebut.
2) Keduanya sangat sulit untuk dipisahkan karena merupakan
pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang
menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh
manusia melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu
merupakan pengetahuan tentang sesuatu yang menjadi objek kajian
dari ilmu terkait.
Perbedaan:
1) Ilmu adalah kerangka konseptual atau teori uang saling berkaitan yang
memberi tempat pengkajian dan pengujian secara kritis dengan
metode ilmiah oleh ahli-ahli lain dalam bidang yang sama, dengan
demikian bersifat sistematik, objektif, dan universal. Sedang
pengetahuan adalah hasil pengamatan yang bersifat tetap, karena tidak
memberikan tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh
orang lain, dengan demikian tidak bersifat sistematik dan tidak
objektif serta tidak universal.
2) Ilmu adalah sesuatu yang dapat kita peroleh melalui proses yang
disebut pembelajaran atau dengan kata lain hasil dari pembelajaran,
berbeda dengan Pengetahuan yangdapat kita peroleh tanpa melalui
proses pembelajaran.
3) Ilmu merupakan kumpulan dari berbagai pengetahuan, dan kumpulan
pengetahuan dapat dikatakan ilmu setelah memenuhi syarat-syarat
objek material dan objek formal8

8
Anonim 2014. Perbedaan Dan Persamaan Antara Ilmu, Pengetahuan Dan Filsafat

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengetahuan merupakan hasil dari proses mencaritahu, dari yang tadinya
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat menjadi dapat. Dalam proses mencari
tahu ini mencakup berbagai metode dan konsep-konsep, baik melalui proses
pendidikan maupun melalui pengalaman. Pengetahuan seseorang dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu Pendidikan, media, dan keterpaparan informasi.
Adapun jenis jenis pengetahuan manusia terbagi menjadi 4 yaitu; pengetahuan
biasa, pengetahuan ilmu, pengetahuan filsafat dan pengetahuan agama. Untuk
mencapai pengetahuan tersebut terdapat sarana ilmiah yang merupakan alat
bagi cabang-cabang pengetahuan untuk mengembangkan materi
pengetahuannya pada dasarnya ada empat yaitu bahasa, matematika, logika,
dan statistika.
Antara ilmu, pengetahuan, Filsafat, dan Agama saling berhubungan dan
terdapat persamaan dan perbedaan didalamnya. Ilmu adalah sebagian
pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat diukur, dan
dibuktikan. Pengetahuan adalah hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana
penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Filsafat adalah
pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep
dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Sedangkan Agama adalah
kepercaraan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa seta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya.

Https://blog.ub.ac.id/imanrd/2014/03/06/perbedaan-dan-persamaan-antara-ilmu-pengetahuan-dan-
filsafat/

18
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah,Assyari.2008.Definisi dan Jenis-jenis Pengetahuan.


http://referensiassyariabdullah.blogspot.com/2008/04/definisi-dan-jenis-jenis-
pengetahuan.html
Anonim 2014. Perbedaan Dan Persamaan Antara Ilmu, Pengetahuan Dan
Filsafat
Https://blog.ub.ac.id/imanrd/2014/03/06/perbedaan-dan-persamaan-antara-ilmu-
pengetahuan-dan-filsafat/
Burhanuddin, Afid. 2013. Jenis Pengetahuan Umum Dan Ukuran Kebenaran.
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/jenis-pengetahuan-dan-
ukuran-kebenaran/
Marhaendy, Eko. Makalah Pengetahuan Manusia Secara Umum
Riyanto, Muhammad. 2016. Macam-Macam Pengetahuan Manusia
http://fakhorshokhibul.blogspot.com/2016/05/macam-macam-pengetahuan-
manusia.html?m=1
Sholikhati, Anisa Dkk. 2012. Jenis Jenis Pengetahuan.

19

Anda mungkin juga menyukai