Anda di halaman 1dari 11

SENI PERTUNJUKAN

ISLAM
Isnanda Osama Islamudin (A92219091)
SENI PERTUNJUKAN ISLAM

• Seni adalah ungkapan atau perwujudan nilai-nilai.


• Karya seni itu bukanlah sekadar laporan tentang fakta-fakta melainkan proyeksi dari inspirasi,
emosi, preferensi, apresiasi atau kesadaran akan nilai dari pembuatnya (seniman).
• Seni adalah bahasa spiritual yang mengungkapkan penilaian, lebih daripada memformulasikan
deskripsi-deskripsi objektif.
• Nilai adalah kualitas yang membangkitkan apresiasi. Seni sebagai ungkapan nilai, terbit dari
sikap penghargaan.Seni adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari
ilmu.
MUATAN SENI PERTUNJUKAN ISLAM (1)

• Seni juga merupakan keterampilan yang di capai dalam pengalaman yang memungkinkan
kemampuan untuk menyusun, menggunakan secara sistematis dan intensional sarana-sarana fisik
untuk memperoleh hasil yang diinginkan menurut prinsip-prinsip estetis, entah ditangkap secara
intuitif atau kognitif.
• Lebih lanjutnya seni merupakan suatu bentuk kesadaran dan kegiatan insani yang merefleksikan
realitas dalam gambar-gambar artistik dan merupakan cara yang amat penting dalam menyelami
dan memotret dunia.
MUATAN SENI PERTUNJUKAN ISLAM (2)

• Macam-macam seni
• 1. Seni Rupa
• 2. Seni Musik
• 3. Seni Tari
• 4. Seni Teater
• 5. Kerajinan tangan
MUATAN SENI PERTUNJUKAN ISLAM (3)

• Seni pertunjukan merupakan sebuah ungkapan budaya, wahana untuk menyampaikan nilai-nilai budaya
dan perwujudan norma-norma estetik-artistik yang berkembang sesuai dengan zaman dan wilayah.
• Unsur yang terkandung dalam seni pertunjukan:
• 1. Cerita
• 2. Pemain atau pelaku
• 3. Panggung atau tempat
• 4. Penonton
• 5. Sutradara
SENI PERTUNJUKAN ISLAM

• Seni pertunjukan Islam banyak merujuk pada apa yang ada atau terkandung dalam sebuah pagelaran atau
pertunjukkan dalam nuansa Islam.
• Seni pertunjukan islam memuat setiap unsur yang dibawakan dalam pagelaran atau pertunjukkan
mempunyai nilai-nilai keislaman.Contohnya pertunjukan wayang kulit, sebagai bentuk proses islamisasi
dengan akulturasi budaya.
• Pada dasarnya seni pertunjukan Islam adalah bagian atau merupakan budaya kegemaran masyarakat jawa,
pada khususnya di Jawa Timur yang dikenal dengan pertunjukkan wayang kulit. Seiring berjalannya
waktu, pertunjukan itu semakin digemari sebagai akulturasi budaya kemudian menjadi magnet atau daya
tarik luar biasa sehingga persebaran agama Islam tidak memerlukan kekerasan atau perang.
PENYEBARAN SENI PERTUNJUKAN ISLAM
DI INDONESIA (1)
• Sejarah seni pertunjukkan juga mengalami perkembangan, mulai dari seni pertunjukkan klasik-
tradisional, modern, dan kontemporer.
• Seni Pertunjukkan Islam ini agaknya melanjutkan dan memodifikasi seni yang telah ada pada
Zaman Hindu-Budha.
PENYEBARAN SENI PERTUNJUKAN ISLAM
DI INDONESIA (2)
• Perkembangannya sendiri terbagi menjadi 3 golongan:
• 1. Golongan pertama: adalah bentuk seni lama yang telah berakar pada wilayah jawa, yang dimasuki nilai islam.
Hasilnya adalah seni yang tampak luarnya bukan dari Islam namun isi atau hakikatnya adalah bernilai islam.
Contohnya adalah wayang kulit, wayang golek.
• 2. Golongan kedua: adalah bentuk-bentuk pengungkapan baru beserta sarananya yang baru pula, yang
diperkenalkan bersamaan dengan perkenalan terhadap agama Islam. Pertunjukan-pertunjukan jenis Rodat,
Saman, Slawatan, dan sejenisnya.
• 3. Golongan ketiga: Bentuk baru sama sekali yang tak terkait erat tradisi, dan orang awam akan sulit
mengidentifikasikan golongan ini sebagai seni Islam. Karena tidak ada tanda-tanda luarnya yang dapat dikatakan
sebagai “cap” Islam. Golongan inilah yang menjadi seni pertunjukkan modern, kontemporer, atau baru.
TITIK TENGKAR DAN TITIK TEMU:
AKULTURASI DAN SINKRETISME (ISLAM-JAWA)
• Akulturasi yaitu menekankan pencampuran dua kebudayaan atau lebih tanpa menghilangkan budaya asli
sinkretisme menekankan pada perpaduan antara beberapa agama atau beberapa aliran yang mengalami
penyesuaian sehingga menimbulkan kekhasan tersendiri.
• Sedangkan sinkretisme adalah suatu proses perpaduan yang sangat beragam dari beberapa pemahaman
kepercayaan atau aliran-aliran agama. Pada sinkretisme terjadi proses pencampur-adukkan berbagai unsur
aliran atau paham, sehingga hasil yang didapat dalam bentuk abstrak yang berbeda untuk mencari
keserasian, keseimbangan.
• Sinkretisme juga terjadi umumnya di sastra, musik, memperwakilkan seni dan lain ekspresi budaya.
Sinkretisme mungkin terjadi di arsitektur, sinkretik politik, meskipun dalam istilah klasifikasi politik
memiliki arti yang sedikit berbeda.
SENI REYOG PONOROGO, MENDU NATUNA, LEGU
KADATO, TOGAL, MAMANDA DAN SENI GANDRUNG
BANYUWANGI (1)
• Reog Ponorogo ialah tarian tradisional dalam arena terbuka yang berfungsi sebagai hiburan rakyat,
mengandung unsur magis, penari utama adalah orang berkepala singa dengan hiasan bulu merak, ditambah
beberapa penari bertopeng dan berkuda lumping. Seni ini berasal dari Ponorogo, Jawa Timur.
• Mendu Natuna ialah teater rakyat yang berkembang di masyarakat Riau, Kepulauan Riau dan Kalimantan
Barat. Teater diawali dengan nyanyian dan tarian yang diiringi tabuhan alat musik serta pengenalan pemeran
teater. Cerita utama dalam teater diperoleh dari Hikayat Dewa Mendu dan dipentaskan secara berbabak.
• Legu Kadato ialah tari klasik yang bersifat ritual dari Ternate, Maluku, tarian ini hanya terdapat dan hanya
dipentaskan di lingkungan Keraton Ternate dan pada saat-saat tertentu saja. Tarian ini dibawakan sambil
diiringi dengan orkes tabuh yang terdiri atas; dua buah Tifa kecil, Gong tembaga dan didampingi dua orang
penyanyi wanita.
SENI REYOG PONOROGO, MENDU NATUNA, LEGU
KADATO, TOGAL, MAMANDA DAN SENI GANDRUNG
BANYUWANGI (2)
• Tari Togal ialah tarian adat suku Makian, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Indonesia dan dapat
ditarikan oleh semua kalangan masyarakat. Instrumen yang digunakan tarian ini adalah Tifa, Fiol, dan Saragi serta
diiringi oleh dendang syair dan pantun. Kesenian Togal biasanya ditampilkan dalam acara adat atau penyambutan
tamu.
• Mamanda ialah seni teater atau pementasan tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan. Dibanding dengan seni
pementasan yang lain, Mamanda lebih mirip dengan Lenong dari segi hubungan yang terjalin antara pemain dengan
penonton. Pada kesenian Mamanda tokoh-tokoh yang dimainkan adalah tokoh baku seperti Raja, perdana menteri,
permaisuri, sandut dll.
• Gandrung Banyuwangi ialah biasanya disuguhkan dalam berbagai acara seperti menyambut musim panen raya,
resepsi pernikahan, atau khitanan. Tarian ini dipentaskan dalam bentuk berpasangan antara perempuan dan laki-laki.
Tarian Gandrung terus berkembang di wilayah Banyuwangi dan menjadi ikon khas setempat.

Anda mungkin juga menyukai