Anda di halaman 1dari 23

THE SPECIAL SENSE

VISUAL SYSTEM

Salah satu jenis special sense adalah visual system, dimana visual system terdiri dari
sepasang mata. Bola mata merupaka pemeran utama dalam visual system terletak dalam satu
cekungan bagian tengkorak depan. Cekungan ini dbangun oleh 4 lempeng tulang yaitu tulang
speinoidalis, tulang sigomatikum, tulang lakrimalis dan tulang frontalis.

Mata tersusun atas beberapa bagian. Bagian tengah paling depann yaitu kornea mata
(transparan) bersinambung dengan putih mata yang disebut sclera, dibelakang kornea terdapat
struktur yang disebut iris mata (berwarna coklat atau biru), dibelakang iris terdapat lubang yang
disebut pupil mata (melalui pupil cahaya masuk sampai ke retina).
 Bola mata dilindungi oleh sejumlah struktur yaitu :
a. Kelopak mata, terdapat 2 kelopak mata yaitu : kelopak mata (superior palpebra) atas dan
kelopak mata bawah (inferior palpebra). Kelopak mata atas dan kelopak mata bawah
bertemu membentuk struktur yang disebut struktur chantus (ada dua chantus lateral dan
chantus medial). Di sekitar chantus medial terdapat struktur yang disebut karunde
kumpulan seumlah kelenjar keringat dan kelenjar minyak yang mengalami modifikasi.
b. Rambut-rambut, yang tumbuh disepanjang tepi kelopak mata berjejer dalam 2 atau 3
jejeran disepanjang tepi kelompka mata. Baik kelopak mata atas maupun bawah
c. Alis, fungsinya menahan keringat yang ada didahi supaya tidak jatuh mengenai bola
mata.
Jika kelopak mata disayat secara sagittal dapat dilihat struktur kelopak
mata yang terdiri dari beberapa lapisan, yaitu :
a. Lapisan paling luar yaitu lapisan epitel, dibawah lapisan epitel terdapat jaringan areola,
dibawah jaringan areola terdapat lapisan otot yang disebut otot orbicularis okuli, dibawah
otot orbicularis okuli terdapat jaringan ikat kencang berbentuk seperti bulan sabit yang
disebut keeping tarsa. Keping tarsa inilah yag membentuk bola mata mencembung.
b. Di lapisan dalam terdapat konjuntiva, yang terdiri dari 3 bagian yaitu : konjuntiva yang
terletak dibagian dalam kelopak mata yang disebut konjuntiva palpebral, kemudian
konjuntiva ini melanjutkan diri sampai menutupi sebagian depan bola mata Konjuntiva
ini disebut konjuntiva bulba. Pertemuan antara konjuntiva bulba dan konjuntiva palpebral
membentuk struktur yang disebut dengan fornix.
Bola ada beberapa bagian yaitu : kornea yang transparan bersinambung dengan
bagian putih mata yang disebut sclera, dibelakang kornea ada iris, ditengah iris terdapat
pupil.

Bulu mata, yang tertanam disepanjang tepi kelopak mata, terdapat


beberapa kelenjar, yaitu :

a. Kelenjar cilia kelenjar keringat yang mengalami modifikasi kemudian bermuara pada
pangkal folikel rambu yang ada dibagian tersebut. Jika terjadi inflamasi dilokasi ini maka
akan bagian tersebut akan menggembung, mengalami pembengkakan yang disebut
bintitan.
b. Kelenjar tarsal (kelenjar meibomian) adalah kelenjar minyak yang mengalami modifikasi.

 Conjunctiva
Conjunctiva bisa mengalami peradangan, jika conjunctiva mengalami infeksi oleh
mikroba, maka lapisan conjunctiva mata akan memerah itu yang disebut conjunctivitis.
Kelopak mata dilayani oleh nervus cranialis ke 7 (nervus pacial), yang
mengantur reflek yang terjadi pada kelopak mata, kapan kelopak mata membuka dan
menutup. Karena reflek kelopak mata diperlukan untuk mebersihkan bola mata.
Normalnya mata berkedip sekita 25 kali/menit. Kemudian jika ada masalah dengan
nervus cranialis ke 7 (nervus pacial) yang melayani kelopak mata ini, maka reflek
kedipnya akan hilang. Sehingga konjuntiva dan kornea akan menngering. Karena fungsi
kelopak mata itu adalah menyiapkan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar air mata supaya
permukaan bola mata bisa dibersihkan dan dilembabkan. Jika refleknya terganggu karena
rusaknya saraf yang melayaninya itu akan berakibat pada mengering dan rusaknya
conjunctiva. Kalau kedua struktur rusak akan menganggu fungsi mata.
 Kelenjar air mata (kelenjar Lacrimal)

Kelenjar lacrimal terletak diposisi superior lateral bola mata, yang berfungsi
mengahasilkan air mata. Normalnya kelenjar airmata menghasilkan 1 ml/hari. Air mata yang
dihasilkan oleh kelenjar ini akan disalurkan kedepan permukaan depan bola mata melalui
sejumlah saluran. Air mata tersebut akan disapukan ke permukaan bola mata dengan cara
berkedip. Itulah kenapa pentingnya blink reflex atau reflex kedip.

Jika terdapat air mata yang berlebih, kelebihan air mata tersebut akan dimasukan ke
dalam Lacrimal Sac melalui lubang yang disebut puntung. Punting merupakan bagian dari
Lacrimal Canaliculi yang bersinambung dengan Lacrimal Sac . Lacrimal Sac nanti masuk
kedalam rongga hidung kemudian isinya bisa dituang kedalam rongga hidung dan bisa jatuh atau
keluar dilubang hidung. Jadi jika produksi air mata berlebihan maka kemudian, biasanya akan
ditahan dengan jalan terisak-isak tadi sehingga air mata yang berlebihan tadi tidak jatuh dilubang
hidung.

Bola mata dipegang atau ditompang oleh 6 jenis otot, yaitu 4 otot rectus dan 2 otot
oblique.

a. Otot rectus, terdiri atas rectus superior, rectus inferior, rectus lateral, dan rectus medial.
b. Otot oblique, terdiri atas oblique superior dan obloque inferior.
Otot-otot yang memegang bola mata ini berfungsi untuk menggerakan bola mata, sehingga
bola mata bisa bergerak kekiri-kekanan, kebawah-keatas atau melingkar. Pergerakan tersebut
dibantu oleh otot-otot yang memegang bola mata. Jika kekuatan bola mata ini tidak seimbang
maka posisi bola mata tidak tepat ditengah sehingga bisa menyebabkan terjadinya satu kelainan
yang disebut juling. Juling terjadi karena kekuatan otot-otot yang memegang bola mata berbeda.

THE EYE

a. Struktur dan fungsi mata


Bola mata tersusun atas sejumlah lapisan:
1. Tunika fibrosa (fibrous tunic)
Lapisan terluar disebut dengan tunika fibrosa berfungsi untuk melindungi jaringan bola
mata yang ada di dalamnya, 56 dari tunika fibrosa berupa sclera dan 6 sisanya adalah
cornea.
 Sclera ini berfungsi untuk menjadi tempat melekatnya otot-otot yang memegang bola
mata. Sclera tersusun atas jaringan ikat padat, banyak mengandung kolagen, elastin
dan juga fibroblast. Sclera ini berwarna putih.
 Cornea tersusun atas kolagen, elastin dan juga proteoglycan. Cornea itu tidak
memiliki pembuluh darah dia avascular dan cornea tidak seperti sclera yang berwarna
putih tetapi transparan. Transparansi dari cornea ini disebabkan oleh jenis dan jumlah
collagen yang menyusun jaringan tersebut yang lebih sedikit diameternya dan
kemudian kadar airnya rendah tetapi banyak mengandung proteoglycan. Kombinasi
dari molekul molekul inilah yang kemudian menyebabkan cornea itu transparan.
Karena tidak memiliki pembuluh maka, pasukan oksigen yang berada di cornea itu
berasal dari difusi oksigen yang berada disekitar cornea, oleh karena itu cornea harus
selalu lembab, dan kelembaban cornea itu dijaga oleh blingking refleks yang
menyapukan air mata yang diproduksi oleh kelenjar air mata yang ada di setiap mata
yang ada, karena cornea ini avasculer maka transplantasi
cornea akan jadi lebih mudah untuk dilaksanakan. Jadi hampir tidak pernah terjadi
penolakan jaringan transplantasi cornea, karena cornea tidak penah bersentuhan
dengan antigen yang terdapat pada pembuluh darah karena dia sendiri tidak
berpembuluh, yang menjadi masalah pada cornea adalah penggunaan contact lenses,
karena contact lenses itu menghalangi bertemunya oksigen dengan jaringan cornea
sehingga proses difusi oksigen akibat hadirnya contact lenses ini menjadi masalah,
oleh karena itu pengunaan contact lenses yang kedap udara harus diperhatikan agar
dibuka untuk beberapa jam setelah pemakaian agar cornea kembali mendapatkan
suplei oksigen dari atmosfer yang ada disekitarnya.

Kalau kita amati cornea lebih jauh cornea itu dibangun oleh beberapa lapisan :
Lapisan terdalam adalan endothelium, diatas endothelium ada descemet’s membrane
(lamina limitans posterior) nah diatas membran ini ada yang disebut dengan stroma
cornea. Stroma cornea ini disusun oleh serabut-serabut collagen yang susunannya
sangat teratur, nah diantara serabut-serabut collagen itu ditemukan fibroblast. Diatas
stroma ada bowman’s membrane (lamina limitans interior) diatasnya ada lapisan
epitel tepatnya yaitu epitel berlapis pipih yang bertumpu pada membrane basal.
Lapisan terluar dari epitel ditutupi oleh lapisanair mata yang berfungsi melemababkan
cornea supaya difusi oksigennya bisa tatap terjadi.
2. Vascular tunic (tunika vaskulosa)
Tunika vaskulosa ini adalah lapisan bola mata yang kaya dengan pembuluh darah
yang membangun tunika vaskulosa ini sebenarnya adalah cabang dari arteri cilia tepatnya
pada short ciliary artery jadi short ciliary artery bercabang dari ophthalmic artery nah
ophthalmic artery ini bercabang dari artery carotid internal. Nah nanti arteri cilia ini
masuk kedalam bola mata kemudian menembus sclera kemudian masuk hingga ke
lapisan tunika vaskulosa. Jika diviasualisasikan (pada gambar). Dari artery carotid
internal bercabang menjadi ophthalmic artery kiri dan kanan. Ophthalmic artery lalu
bercabang menjadi ciliary artery yang kemudian menuju bola mata menembus sclera
hingga ke tunika vaskulosa.
Vascular tunic (tunika vaskulosa) terdiri atas bebrapa bagian ada yang disebut :
a. Choroid
Choroid ini adalah lpisan pada tunika vaskulosa yang langsung berbatasan dengan
tunika vaskulosa. Tebal lapisan ini kira-kira 0,1-0,2 mm berwarna hitam karena
lapisan choroid ini kaya dengan sel-sel penghasil melanin.

Koroid yang berwarna agak kuning bersinambung dengan tunika vaskulosa yang
berada di bagian depan mata, jadi koroid bersinambung dengan badan silia, badan
silia bersinambung dengan iris yang berada di bagian depan mata yang berada di
bawah kornea. Singkatnya urutannya pertama koroid lalu badan siliar lalu iris.
b. Badan siliar
Badan siliar ini terdiri atas bebrapa bagian ada namanya mucle ciliar, cincin
ciliar dan procesus ciliar. Procesus ciliar ini kemudian bersinambung dengan
lensa mata melalui satu ligament yang disebut dengan suspensori ligament. Nah
nanti suspensori ligament ini dapat berkontraksi dan relaksasi, nah kontraksi
relaksasi dari ligament suspensor ini kemudian akan menentukan kecembungan
lensa mata. Badan siliar ini memiliki kemampuan untuk mengatur bentuk lensa
mata. Kecembungan lensa mata ditentukan oleh badan siliar. Bagian lain dari
bada silia adalah processus cilliary yang dimana ini adalah gabungan dari kapiler
dan epitel. Nah kapiler dan epitel inilah yang menghasilkan cairan yang disebut
dengan aqueous humor. Jika aqueous humor di sekresikan oleh processus cilliary
maka akan dikirim menuju ke kompartemen anterior. Kompartemen anterior ini
adalah ruang antara lensa dengan cornea, jadi sekreta dari badan silia yang berupa
aqueous humor disekresikan ke kompartemen anterior.
c. Iris dan pupil
Iris adalah bagian dari vascular tunic yang bersinambung yang merupakan
kesinambungan dari badan siliar ini, nanti dibagian iris terdapat pupil. Nah di
pupil ini ada bagian yang disebut :
 Sphincter pupilae yang aktivitasnya bergantung pada sistem saraf
parasympathetic
 Dilator pupilae yang aktivitasnya bergantung pada symphatetic stimulation.
Itu dibangun oleh dua lapis otot yang susunanya berbeda.

Pupil dibangun oleh 2 lapis otot yang suusnannya berbeda pertama lapisan
otot sirkuler yang berbatasan langsung dengan lubang pupil. Yang bagian luar
adalah lapisan yang tersusun radial. Jika ada stimulasi parasimpatik maka
lapisan otot sirkuler akan berkontraksi sehingga diameter pupil mengecil.
Sedangkan jika ada stimulasi simpatik maka sel otot yang tersusun radial yang
berkontraksi sehingga diameter pupil melebar.
Pupil mata melebar atau menyempit bergantung pada intensitas cahaya
yang menuju ke bola mata. Ketika intensitas cahaya besar maka pupil akan
mengecil, tetapi jika intensitas cahaya yang mencapai bola mata maka pupil
akan melebar. Jadi fungsi pupil tergantung jumlah cahaya yang masuk ke bola
mata.
3. Nervous tunic (retina)
Yang terdalam dari bola mata yaitu Nervous tunic (retina). Retina ada dua bagian:
a. Pigmented retina, berupa epitel selapis kubus.
b. Sensory retina, yang peka dengan cahaya karena adanya photopigments yang terdapat
pada photoreceptors. Ada 2 jenis photoreceptors yang membangun sensory retina
yaitu ada photoreceptors yang berbentuk batang jumlahnya 120 jutaan dan ada yang
berbentuk kerucut (cones) dengan jumlah yang lebih rendah 6-7 jutaan.
c. Pada photoreceptors ditemukan Photopigments, terapat 2 jenis pigmen yaitu
rhodopsin (terdapat pada photoreceptors yang berbentuk batang) dan iodopsin
(terdapat pada photoreceptors yang berbentuk kerucut). Apabila mata diamati dengan
menggunakan ovtal moskop maka ada 2 struktur yang bisa terlihat yaitu ada macula
lutea ditengah macula lutea ada struktur yang disebut dengan fovea centralis.
d. Struktur lain yang teramati ketika retina diamati dengan ovtal moskop adalah cakram
optik yang merupakan bagian dari retina tempat masuknya pembuluh darah yang
melayanin lapisan retina. Ditempat yang sama pula prosesus sel-sel ganglion yang
menyusun lapisan retina meninggalkan bola mata kemudian keluar sebagai optic
nerve daerah ini yang disebut bintik buta karena sama sekali tidak menggandung
photoreceptors. Apabila daerah macula lutea mati itu posisinya ada di atasnya
cakram optik ini, kalau macula lutea dizoom maka ditengahnya ada fovea centralis
yang memiliki ketajaman penglihatan lebih tinggi dibandingan dengan daerah retina
yang lain. Karena pada fovea centralis hanya menggandung sel-sel yang berbentuk
kerucut saja yang berumlah sekitar 35000 sel. Jadi, ketajaman penglihatan terjadi di
daerah fovea centralis .
e. Optic disc (blind spot)
f. Fovea centralis

Struktur dan fungsi retina


 Retina ada yang berpigmen dan ada retina sensory. Retina sensory terdiri dari 3 jenis
sel penyusun yaitu photoreceptor, bipolar, dan ganglionic. Kemudia prosesus dari sel-
sel tersebut akan bersinambung pada daerah yang disebut dengan lapisan plexiform.
(Gambar)

Kalau digambarkan retina berpigmen berbentuk epitel selapus kubus, langsung


berbatasan dengan koroid yang ada diluar. Ini adalah lapisan retina sensory, ada 3
enis sel yang menyusun bagian tersebut: 1) lapisan sel-sel photoreceptors. Dapat
dilihat ujung dari sel photoreceptors langsung dicungkupi oleh epitel yang menyusun
retina yang berpigmen. 2) lapisan sel-sel bipolar yang bersinambung dengan sel-sel
photoreceptors melalui di daerah outer plexiform layer, sementara sel-sel bipolar
bersinambung dengan sel-sel ganglion pada daerah inner plexiform layer. Nanti
prosesus dari sel-sel ganglion akan berkumpul menjadi satu meninggalkan bola mata
di daerah cakram optik, dia keluar sebagai Nervous optic atau Nervous granialis ke 2.
Jadi, kalau ada cahaya datang melalui pupil kemudian menimpa retina maka cahaya
akan mengaktifkan photopigments yang ada di sel-sel photoreceptors. Sehingga
kemudian sel ini teraktifasi, nanti impulsnya akan diteruskan pada sel-sel bipolar dan
akan diteruskan impuls tersebut ke sel-sel ganglion nanti kemudian sel-sel ganglion
akan mengantar impuls itu menuju ke Nervous kranialis ke 2 (nervous opticus).
(Gambar)
Ini adalah bentuk dari sel-sel photoreceptors, ada yang batang dan ada yang kerucut,
bagian yang peka cahaya ada di daerah outer segment karena dimembran yang
tersusun seperti cakram terdapat photopigment. Rhodospin pada sel batang atau
iodopsin pada sel kerucut. Jadi, rhodospin photopigment yang terdapat pada sel yang
berbentuk batang kemudian iodopsin pada photopigment yang berbentuk kerucut.
Rhodospin tidak bisa membedakan cahaya, dia aktif ketika kondisi jumlah cahayanya
sedikit. Photoreceptor batang ini ditemukan seluru pada seluruh bagian retina kecuali
pada daerah fovea centralis. Sementara konus yang menggandung iodopsin yang peka
terhadap warna, perbedaan warna dikerjakan oleh iodopsin. Ketajaman penglihatan
ditentukan oleh iodopsin yang terdapat pada Photoreceptor yang berbentuk kerucut.
Sel konus ditemukan melimpah pada daerah fovea centralis yang ikut membangun
macula lutea. Jadi, mata kita hanya bisa mengindra objek yang bisa menerima dan
memancarkan sinar pada radiasi sinar tampak. Mulai dari panjang gelombang 380 nm
sampai 750 nm. Ini disebut dengan radiasi sinar tampak merah, jingga, kuning, hijau,
biru, nila, ungu. Jadi hanya objek yang bisa menerima dan memancarkan cahaya pada
radiasi sinar tampak ini yang bisa terindra oleh mata kita.
Yang berperan bereaksi terhadap kehadiran cahaya adalah Rhodospin pada sel-sel
Photoreceptor yang berbentuk batang. Jadi, kalau ada cahaya yang datang menimpa
maka retinal molekul retinal yang tadinya berbentuk sis akan berubah menjadi trans,
ketika dia berbentuk trans retinal ini maka G protein yang terkoneksi, subunitnya
akan melepaskan diri. Jadi, subunitnya alfa dari G protein akan lepas dari subunit beta
dan gama kemudian protein subunit alfa ini akan menyebabkan channel ion Na+ yang
tadinya terbukan kemudian akan menutup. Jadi, rangkaiannya reaksi seperti ini
(Gambar)

Retinal dalam keadaan inaktif ketika ada cahaya dia berubah menjadi dari sis
menjadi trans. Ketika dia berubah menjadi trans dia akan menyebabkan subunit alfa
dari G protein akan melepaskan diri kemudian menyebabkan channel ion Na+
menutup, setelah berubah menjadi trans dia akan melepaskan diri dari opsen kemudia
akan bergabung kembali dengan opsen ketika strukturnya kembali berubah dari trans
menjadi sis. Perubahan trans menjadi sis ini membutuhkan hidrolisis ATP.
(Gambar)

Jadi ini ketika masih dalam keadaan inaktif seretinolnya jadi ketika ada cahaya yang
datang maka kemudian subunit alfa dari G protein akan lepas menyebabkan channel
ion Na+ yang tadinya terbuka menjadi tertutup. Sehingga kemudian pergerakan ion
Na+ dari luar ke dalam sel akan terhenti dan itu yang menyebabkan terjadinya
hiperpolarisasi.

Mata kita bisa beradaptasi terhadap kondisi terang dan gelap yang ada
disekitarnya dengan dua cara yaitu dengan mengatur ketersediaan jumlah rhodopsin.
Jadi, ketika intensitas cahaya disekitar mata tinggi maka rhodopsin akan dipecah
sehingga jumlahnya berkurang. Ketika kondisi gelap maka rhodopsin akan dibentuk
sehingga retina lebih sensitif terhadap cahaya. Adaptasi mata terhadap gelap dan terang
juga dikerjakan dengan terbuka dan tertutupnya pupil. Melebar dan menyempitnya
pupil terjadi secara refleks. Jadi pupil akan menyempit ketika jumlah cahaya yang
mengenainya banyak, intensitasnya tinggi tapi ketika intensitasnya rendah maka pupil
akan melebar.
Compartments of the eyes
 Mata terbagi menjadi 2 kompartemen:
1. Kompartemen anterior, adalah ruang yang terletak diantara kornea dan lensa.
2. Kompartemen posterior, adalah ruang yang hampir seluruhnya dilingkupi oleh retina.
Ruang tersebut tereletak dibelakang lensa.
 Jadi kompartemen posterior ini adalah ruangan yang hampir seluruh pembatasnya berupa
retina. Bagian kompartemen posterior yang tidak dibatasi oleh retina dalah bagian yang
ada disisi anterior saja.

Kalok ini ada bola mata yang disayat sagital maka kompartemen anterior itu ada diantara
kornea dengan lensa, sedangkan kompartemen posterior adalah ruang yang ada
dibelakang lensa. Kemudian dibatasi leh hampir seluruhnya berupa retina. Jadi hanya sisi
anterior kompartemen posterior saja yang pembatasnya bukan berupa retina.

 kompartemen anterior terbagi menjadi 2:


1. anterior chamber, yaitu ruang antara cornea dan iris.
2. posterior chamber, yaitu ruang yang terletak antara iris dan lensa.
Kompartemen anterior ini berisi cairan yang disebut dengan aqueous humor. Aqueous
humor ini disekresikan oleh sel-sel yang ikut menyususn badan silia.

 Kompartemen posterior juga diisi cairan yang disebut dengan vitreous humor.
Vitreous humor adalah substansi yang tidak berwarna mirip seperti jeli dan transparan.
Vitreous humor sudah ada sejak lahir dan volumenya tidak berubah sepanjang hajat.
Vitreous humor diproduksi oleh sel-sel yang menyusun badan silia yg ada pada sel-sel
yang berada di bagian tertetntu di badan silia ini yang berfungsi untk mensekresikan
vitreous humor ini. Sel ini sendiri berkembang dari sel mesenchyme, yg mana sel tersebut
akan berdegenerasi dan mati pada saat bayi lahir. Nanti sel-sel penghasil vitreous humor
akan berdegenerasi dan mati. Vitreous humor mengandung fagosit dan hyaocytes yang
berfungsi mensintesis acid hyaluronic kemudian ada garam, gula, kolagen jenis tertentu
yang disebut vitrosin. Tapi 98% vitrous humor berupa air. Fungsi vitreous humor adalah
mempertahankan tekanan indra okula. Jadi tekanan di dalam mata itu dipertahankan oleh
vitreous humor di dalam ruang bola mata. Jadi vitreous humor berfungsi utk
menggembugkan bola mata supaya lapisan2 yang menyusun bola mata terletak pada
posisi yang seharusnya. Ada beberapa nutrient yang ditemukan pada vireous humor ini
diantaranya asam amino dan glukosa. Nutrient tersebut berfungsi utk memeberikan
nutrient pada bagian mata yg tdk berpembuluh misalnya kornea bagian posterior
termasuk lensa itu pasokan nutriennya diambil dari vitreous humor ini. Kehadiran
imunoglubulin di dalam vitreous humor ini menunjukkan bahwa vitreous humor terlibat
dalam system imunitas.

Focus and accommodation by the eyes

Supaya benda dapat terlihat dengan jelas maka mata harus melakukan akomodasi utk
memfokuskan bayangan agar bayangan benda tersebut jatuh tepat pada retina. Karna
kalok bayangan benda itu jatuh tdk pada retina tapi di depan atau dibelakang retina maka
banyangan benda itu tdk akan terlihat atau bisa terlihat tapi tidak jelas/tidak focus. Bagian
mata yang berfungsi sebagai akomodasi adlah lensa mata, caranya dengan mengatur
kecembungan lensa ini. Jadi kecembungan lensa ini yang menetukan apakah bayangan itu
jatuh tepat pada retina atau tidak. Oleh karena itu ketika banyangan tdk jatuh tepat pada
retina maka lensa melakukan akomodasi dengan cara mengatur kecembungannya supaya
banyangan itu jatuh tepat di retina. Yang berfungsi mengatur kecembungan lensa ini
adalah otot siliaris. Otot siliaris akan bersinambungan dengan lensa melalui ligament
suspensory. Ligament suspensory yg menghubungkan lensa dng otot silia yang ada pada
badan silia. Ketika ada objek yg terlihat dari jauh maka otot silia akan relaksasi sehingga
tegangan pada ligament suspensory akan meningkat shg lensa mata akan mendatar,
kemudian proses pembelokan berkas cahayanya akan tdk tajam shg bayangan bisa jatuh
pada retina. Ketika kita benda dari dekat maka otot silia akan berkontraksi sehingga
tegangan pada ligament suspensory akan turun itu yang menyebabkan lensa menjadi
mencembung, kemudian menyebabkan fokalpoint (fp) itu atau titik tempat bertemunya
berkas cahaya ini akan menjauhi retina. Jadi dia mendekat kearah retina shg banyang
jatuh tepat di retina, itu yang disebut dengan akomodasi yaitu proses penyesuaian bentuk
kecembungan lensa supaya bayangan jatuh tepat di retina sgh bayangan yang terlihat oleh
mata adalah bayangan yang jelas.

Kelainan yang terkait dengan mata:

1. Myopia (nearsightdness), yang biasa dikenal dengan rabun jauh atau mata minus.
Biasanya disebakan karna bola mata lebih panjang dari normal atau panjang bola
matanya normal tapi korneanya terlalu mencembung. Akibatnya fp (fokalpoint) itu
bergeser ke depan kearah lensa sehingga banyang jatuh di depan retina. Supaya
bayangan jatuh tepat di retina maka kelainan myopan ini bisa diabntu dengan
menggunakan lensa minus. Lensa minus ini akan menyebabkan berkas cahaya yang
dating di atmosfe akan disebarkan shg mendorong fp fokalpoint kea rah retina shg
bayangan jatuh tepat di retina.
2. Hyperopia (farsightednees), yang biasa disebut rabun dekat atau mata plus. Dalam
kasus ini bola matanya kemungkinan terlalu pendek shg banyangan jatuhnya bukan di
retina atau di depan retina tetapi banyangan jatuh dibelakang retina. Nah untuk
membantu kelainan ini maka digunkan lensa plus/lensa cembung utk membelokkan
berkas cahaya kearah tengah shg fokalpoint itu bergeser kearah lensa menjauhi retina
shg banyangan jatuh ke retina.
Kelainan mata:

1. Prebiopia

Prebiopia adalah kelainan yang menyebabkan berkurangnya akomadasi mata akibat


pertambahan usia. Semakin bertambah usia, lensa mata semakin kaku dan semakin kurang
fleksibel. Jika ada benda didepan mata dan dikekatkan kea rah mata, agar benda tetap terlihat
dengan jelas maka lensa mata harus mencembung. Lensa mencembung agar bayangan jatuh
diretina sehingga bayangan tetaap tampak jelas. Ketika lensa mata sudah tidak fleksibel maka
kemampuan untuk mencembung semakin berkurang.

 Near point of vision adalah jarak benda dari mata yang membuat benda itu sudah tidak
tampak jelas oleh mata. Jadi ketika benda ada dititik itu maka bayangan benda itu
sudah tidak terlihat lagi dengan jelas. Contohnya disebutkan near point of vision 9
inchi maka pada jarak 9 inchi benda itu sudah tidak terlihat. Untuk dapat terlihat
dengan jelas maka benda tersebut harus digerakkan menjauh dari mata. Near point of
vision ini angkanya bertambah seiri ng dengan bertambahnya usia. Pada anak-anak
terkena 2-3 inchi, sedangkan org yang berusia 80 tahun bisa sampai 60 inchi.
2. Astigmatisma
Astigmatisma (mata silindris) yaitu terjadi ketika kornea atau lensa mata kecembungan
nya tidak seragam ini menyebabkan berkas cahaya tidak jatuh pada satu titik tapi jatuh
dibeberapa titik yang berbeda sehingga bayangan benda itu tidak jelas/ kabur.
 Regular astigmatisma masih bisa menggunakan lensa tertentu
 Irregular astigmatisma sudah sangat sulit untuk menggunakan bantuan lensa,
karna terlalu banyak bagian dari lensa atau kornea yang kecembungannya
tidak seragam.
3. Strabismus
strabismus (juling) merupakan cacat bawaan terjadi akibat tidak seimbangnya kekuatan
otot2 yang memegang bola mata. Bola mata dipegang oleh 6 otot terdiri dari 4 rektus dan
2 oblig. Misalnya kekuatan oto bola mata rektus lateral berbeda dengan rektus medial
maka posisi mata yang seharusnya simetris jadi berbeda bisa kearah medal atau lateral.
4. Ptosis
ptosis adalah turunnya kelopak mata bawah menutupi sebagian bola mata sehingga
mengganggu penglihatan. Ini disebabkan karna otot yang memegang kelopak mata atas
kekuatannya berkurang. Oto levator palpebra superior yang berfungsi mengangkat
kelopak mata itu yang kekuatannya berkurang sehingga menyebabkan penyakit ptosis.
5. Diplopia
Diplopia(penglihatan ganda) terjadi bila saraf bola mata rusak bisa karna struk, tumor
diotak, atau terjadi diabetes. Diplopia juga bisa disebabkan karna lemahnya otot mata
atau terjadinya abnormalitas pada otot-otot mata. Pada diplopia, benda yang seharusnya
terlihat 1 akan terlihat lebih dari 1 (terbayang).
6. Retinal detachment
Yaitu peristiwa lepasnya retina dari jaringan yang ada didekatnya. Salah satu
penyebabnya adalah robeknya retina, retina bisa robek karna jaringannya tertarik
kedalam. Dalam kondisi normal jaringan retina itu sebagian melekat pada vitreous body
yang ada didalamnya. Vitreous body itu adalah kompartemen posterior yang berisi
vitreous humor. Vitreous body ini dindingnya sebagian besar melekat pada jaringan
retina. Apabila vitreous body mengkerut karna vitreous humor didalamnya berkurang
maka bagian retina yang melekat erat dengan vitreous body itu akan tertarik ke dalam
sehingga bagian tersebut akan bocor. Apabila retina didalam itu sudah bocor maka
vitreous humor yang ada didalam kompartemen tadi akan meninggalkan kompartemen
nya dan masuk kedalam retina atau vitreous humor itu masuk mengisi celah retina
berpigmen dengan retina sensoris sehingga sebagian retina akan lepas dari jaringan yang
ada didekatnya, apabila sudah lepas maka posisi retina pada bagian-bagian tertentu akan
bergeser, dan apabila sudah bergeser maka akan mempengaruhi proses memfokuskan
bayangan.
Retinal detachment salah satu penyebabnya juga penyakit diabetes
7. Color blindness (Buta warna)
Bisa terjadi apabila ada gangguan disfungsi pada fotopigmen yang ada pada fotoreseptor
conus. Penyakit ini adalah penyakit keturunan dan tidak bisa diobati. Fotoreseptor pada
mata ada dua jenis yaitu ada yang berbentuk batang dan ada yang berbentuk kerucut.
Fotopigmen yang ada di fotoreseptor batang yaitu rodoption, rodoption ini peka dengan
semua cahaya yang ada di radiasi sinar tambah. Beda dengan fotopigmen yang ada pada
sinar conus itu hanya peka dengan cahaya dengan gelombang tertentu.
a. Buta warna total yaitusama sekali tidak bisa membedakan warna.
b. Buta warna parsial (dichromatism) tidak bisa membedakan warna-warna tertentu
Buta warna pasial dibagi dua yaitu ada buta warna parsial merah hijau dan ada buta
warna biru kuning.
Apabila tidak ada pigmen warna hijau maka akan melihat warna merah sebagai warna
kuning kecoklatan dan hijau menjadi warna cream. Tapi apabila pigmen warna merah
yang tidak ada maka merah akan tampak hitam dan hijau akan tampak kuning.
Namun apabila fungsi nya saja yang bermalah contoh fungsi fotopigmen merah yang
terganggu maka warna jingga merah dan kuning akan tampak berwarna hijau. Tapi
fungsi fotopigmen biru yang terganggu maka hijau dan kuning akan tampak
kemerahan sementara warna ungu akan tampak berwarna biru.

Kelainan mata yang lain adalah Glaucoma.

 Glaucoma ini terjadi akibat terjadinya peningkatan tekanan intraokula, jadi tekanan
didalam bola mata meningkat. Peningkatan tekanan intraokula tersebut bisa disebabkan
oleh terjadinya over produksi okusumer. Okusumer dihasilkan oleh cosisus siliaris
kemudian sekret nya dikeluarkan ke kompartemen anterior. Jika terjadi over produksi
okusumer, maka terjadi peningkatan tekanan didalam bola mata. Peningkatan tekanan
intraokular juga bisa disebabkan oleh tersumbatnya saluran sklen yang berfungsi
menyalurkan kelebihan okusumer yang ada di kompartemen. Jadi, jika saluran sklen ini
tersumbat sementara produksi okusumer tetap terjadi, maka akan terjadi peningkatan
jumlah okusumer di kompartemen mata ini. Jadi, itulah yang menyebabkan peningkatan
tekanan intraokula. Jika terjadi peningkatan tekanan intraokula, maka dapat
menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah yang melayani jaringan mata. Sehingga,
pembuluh darah yang tersumbat tadi tidak dapat menghantarkan nutrien ke jaringan mata
sehingga jaringan mata akan kekurangan nutrien, dan berujung pada matinya sel-sel yang
kekurangan nutrien tsb. Yang bisa terdampak adalah retina, termasuk cakram optik, dan
saraf optik. Jadi, jika jaringan ini tidak mendapat suplai yang memadai, misalnya krn
tersumbatnya pembuluh darah yg melayani bagian ini, maka sel-sel pada jaringan ini
akan mati dan itu yang menyebabkan Glaucoma. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan
mata terkait dengan tekanan intraokular mata, terkait dengan kesehatan saraf optik, harus
dilakukan secara berkala. Sehingga penyakit ini bisa diatasi sebelum berkembang lebih
jauh.

 Katarak , terjadi akibat kaburnya lensa mata yang disebabkan oleh terbentuknya protein
jenis lain di dalam jaringan lensa. Lensa mata itu jernih, karena punya protein kristalian.
Jika jaringan mata itu mensintesis protein lain selain protein kristalian, maka jaringan
lensa itu akan kabur. Jika kabur, maka kemudian bayangan yang sampai diretina juga
akan kabur. Untuk mengatasi katarak, harus dilakukan operasi pengangkatan lensa yang
kabur tsb. Lensa bisa diganti atau tidak. Jika diganti, akan diganti dengan lensa buatan.
Jadi, kapsula bagian posterior lensa tetap dipertahankan, jadi hanya lensanya yg diangkat.
Nanti jika ingin diganti dengan lensa buatan, lensa buatan itu tinggal di sisipkan pada
kapsula posterior yg tersisa.

 Makular degeneration, rusaknya sel-sel yg menysun makula lutea. Makula lutea adalah
bagian dari retina yang berfungsi untuk ketajaman penglihatan. Makula lutea kaya
dengan sel-sel fotoreseptor yg berbentuk conus. Jika jaringan makula lutea rusak, maka
bagian makula lutea ini tidak bisa menangkap bayangan. Sehingga muncul kondisi (pada
gambar)
 Retina degeneration, rusaknya jaringan retina yg disebabkan oleh diabetes. (pada
gambar), Spot-spot hitam adalah bagian dari jaringan retina yg rusak, kemudian tidak
bisa menangkap bayangan. Jadi, spot-spot hitam tsb adalah bagian yg sudah rusak.

 Trachoma, terjadi akibat adanya infeksi mikroba yg disebut dengan Chlamydia


trachomatis yg menginfeksi sel-sel epitel kornea. Jaringan epitel kornea yg terinfeksi itu
akan luka, dan bekas lukanya akan meninggalkan jaringan paru pada kornea. Sehingga,
kornea tidak bisa melewatkan bayangan sampai ke retina. Sehingga penglihatan akan
terganggu atau mungkin hilang sama sekali.
 Neonatal gonorrheal ophthalmia, penyakit yg bisa berujung terjadinya kebutaan akibat
infeksi pada mata oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Hal ini bisa terjadi pada bayi dari
ibu penderita gonorrhea. Jika ibunya menderita gonorrhea kemudian melahirkan bayinya
denga normal. keluar melalui saluran reproduksi, maka saluran reproduksi yg terinfeksi
gonorrhea itu akan memindahkan bakteri gonorrhea nya ke mata bayi yg melewatinya.
Sehingga jaringan mata bayi akan terinfeksi dengan Neisseria gonorrhoeae. Untuk
mengatasinya, bayi yg baru lahir dari ibu yg menderita gonorrhea, bisa diobati dengan
silver nitrate, tetracycline,erythromycin untuk menghancurkan kuman gonorrhea nya.
Sehingga tidak mengganggu jaringan mata bayi yg baru dilahirkan tsb.

Anda mungkin juga menyukai