Anda di halaman 1dari 5

RESUME SINGKAT

SISTEM KARDIOVASKULER

(Disusun guna memenuhi tugas praktik daring Keperawatan Medikal Bedah I )

Dosen Pembimbing : Ns. Amrih Widiati, M.Kep

Disusun Oleh :

Kumala Dewi Septiani (1801019)

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG

2019/2020
Sistem Kardiovaskuler
Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
bengkak pada kedua kaki dan tangan. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengatakan minum
tidak dibatasi, kencing sedikit. Pasien JVP meningkat, refluks hepato jugularis positif,
tekanan darah 130/70 mmHg, frekuensi nadi 83 x/menit, frekuensi nafas 24 x/menit, hasil
pemeriksaan EKG hipertropi atrium.

Pengkajian

A. Data Subyektif
1. Bengkak pada ekstremitas kaki dan tangan
2. Minum tidak dibatasi
3. BAK sedikit
4. Nyeri dada
5. Batuk berdahak atau kering
6. Kehilangan selera makan
7. Mudah kehilngan tenaga ketika sedang melakukan kegiatan yang terlalu berat
dalam waktu yang lama
8. Pandangan mudah kabur
9. Mudah pusing
10. Napas cepat, merasakan kesulitan bernafas (inspirasi) saat sedang melakukan
aktifitas berat
11. Kehilangan selera makan
12. Jantung berdebar – debar

B. Data Obyektif
1. JVP meningkat
2. Refluk hepatojugularis (+)
3. Tekanan darah 130 / 70 mmHg , Frekuensi nadi 83 x/menit , Frekuensi nafas
24 x/menit , Suhu 36 0C.
4. EKG hipertropi atrium
5. Keadaan umum pasien tampak terbatasi ruang gerak karena pembengkakan
pada ekstermitas kaki dan tangan serta tungkai, derajat edema II
6. Kesadaran composmentis
7. TB 158 Cm , BB 69 Kg, IMT 27,71 (Berat badan lebih)
8. input = air minum 3000 mL,
AM = 5cc x KgBB

= 5cc x 69 Kg

= 345

Output = urine = 1000 mL , drainase = 200 cc

(15 × KgBB)
IWL =
24 Jam

(15 ×69 Kg)


=
24 Jam

= 43,12

Balance cairan = input cairan – output cairan

= (3000 mL + 345 ) – (1000 mL + 200cc + 43,12 )

= 3.345 – 1.234,12

= 2.110,88 cc

9. Pasien merokok, 1 pak/hari , sudah merokok selama 20 tahun


10. Sputum warna kuring keruh, konsentrasi banyak dan kental
11. Tampak clubing finger
12. Dada tampak asimetris, pergerakan dada asimetris
13. Takikardi
14. Pola nafas takipnea
15. Tampak retraksi dada
16. Fremitus taktil tampak pembesaran pada dada bagian kiri
17. Tampak ekspansi paru
18. Friction rub
19. Tampak iktus cordis, tampak pulsasi katup
20. Denyutan pulsus alternans, irama pulsus ekstra sistole, capillary refill >3 detik
21. JVP 10 cmH2O , CVP 16 cmH2O
22. Batas jantung tidak normal, bunyi jantung gallop
23. Hb 12 , Albumin 4,2 gram/dL

C. ANALISA
- Pasien datang dengan ekstremitas kaki dan tangan bengkak serta tungkai bengkak,
derajat edema II, ruang gerak pasien menjadi terbatas, hal tersebut dikarenakan
pola minum pasien tidak dibatasi ditambah dengan BAK pasien yang sedikit, hal
tersebut jika tidak segera ditangani akan menyebabkan sesak nafas atau angguan
pada pola pernapasan karena cairan berlebih sudah sampai di paru – paru ditandai
dengan nyeri dada, napas cepat, pasien merasa kesulitan saat melakukan inspirasi
ketika sedang melakukan aktifitas yang berat dalam waktu yang lama, dada
tampak asimetris, pergerakan dada asimetris ditambah pola nafas pasien takipnea,
tampak retraksi dada dan ekspansi paru. Ditambah lagi pasien adalah seorang
perokok aktif terbukti dengan sputum yang berwarna kuning keruh dengan
konsistensi kental dan banyak
- Pasien mengeluhkan kepala pusing, badan lemas, pandangan sering kabur, jantung
berdebar – debar dikarenakan adanya kelainan saat dilakukan pemeriksaan fisik
dada paru dan jantung. Melihat hasilnya yaitu JVP meningkat yang merupakan
tanda hipertensi vena jika tidak segera ditangani, kemudian refluk hepatojugularis
meningkat dapat menyebabkan peningkatan tekanan atrium didukung dengan hasil
EKG hipertropi atrium artinya ada pembengkakakn pada atrium kanan yang
diakibatkan adanya penyumbatan pada sistem peredaran darah menuju ke jantung
menyebabkan nyeri dada pada pasien. Kemudian melihat lagi adanya friction rub
yaitu timbulnya suara gesekan dapat menandakan adanya peradangan pada
perikardium (membran pembungkus jantung), bunyi jantung gallop merupakan
bunyi derap langkah kuda yang kerap berkaitan dengan kondisi gagal jantung,
dalam hal seperti ini perawat harus memonitor keadaan umum pasien serta
melakukan pemeriksaan fisik jantung secara ber ulang.
- Dengan demikian sistem kardiovaskuler pada kasus ini erat hubungannya dengan
sistem pernapasan pasien, dibuktikan adanya clubing finger, pasien mengeluh
jantung sering berdebar – debar, tampak ictus cordis dan pulsasi katup, Denyutan
pulsus alternans, irama pulsus ekstra sistole, capillary refill >3 detik , JVP 10
cmH2O , CVP 16 cmH2O , Batas jantung tidak normal karena terjadi
pembengkakan serta bunyi jantung gallop, jika keadaan tersebut tidak segera
ditangani dengan penatalaksanaan yang benar karena jik kebutuhan energi
miokard meningkat dan minim O2 pada miokard maka akan menyebabkan iskemi.
- Perlu adanya edukasi yang diberikan kepada pasien mengenai kebutuhan asupan
gizi, karena nafsu makan pasien menurun menyebabkan pasien terasa lemas.
- TIM kesehatan perlu berkolaborasi farmakologi untuk mengatasi pembengkakakn
yang terjadi pada sistem peredaran darah pasien .

Anda mungkin juga menyukai