PEMBAHASAN
(Ananas comosus (L.) Merr) terhadap akumulasi plak pengguna peranti orthodonti
cekat pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti
Wiyata Kediri yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengaruh
mengunyah buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr) terhadap akumulasi plak
pada pengguna peranti ortodonti cekat. Pada penelitian ini data yang terkumpul
uji Shapiro Wilk dan uji hipotesis dengan uji Wilcoxon. Data pretest dan posttest
yang didapat berasal dari varian kelompok responden yang sama sehingga uji
(L.) Merr) pada pengguna peranti ortodonti cekat tidak didapatkan sampel yang
termasuk dalam kategori baik. Hal ini dapat terjadi karena komponen peranti
dalam kurun waktu 3 bulan atau lebih akan terjadi peningkatan akumulasi plak.
rumit sehingga sulit untuk dibersihkan dan akan mempengaruhi keadaan dari oral
52
53
flora mikroba dalam rongga mulut dan konsentrasi bakteri aerob dan anaerob akan
meningkat selama 3 bulan pertama pemakaian peranti ortodonti. Hal ini juga
Peningkatan akumulasi plak pada pengguna peranti ortodonti cekat ini juga
plak ditandai dengan hasil pemeriksaan skor Ortho Plaque Index (OPI) yang
menunjukkan adanya sampel berada pada kriteria skor Ortho Plaque Index (OPI)
Merr) dan hasil pengukuran akumulasi plak sesudah mengunyah buah nanas
akumulasi plak dapat terjadi karena kandungan buah nanas (Ananas comosus (L.)
Merr) yang membantu menurunkan akumulasi plak dalam rongga mulut. Buah
nanas (Ananas comosus (L.) Merr) dalam penelitian ini mengandung serat
sebanyak 3,11% dan kandungan air sebanyak 84,92% dalam setiap 100gr buah
nanas (Ananas comosus (L.) Merr). Serat dan air bersifat tidak merangsang
(Stegeman, 2010). Kandungan asam sitrat pada buah nanas (Ananas comosus (L.)
Merr) dapat merangsang kelenjar-kelenjar saliva yang ada, yaitu kelenjar parotis,
54
asam sitrat sebesar 3.01% dalam buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr) mampu
berperan sebagai self cleansing dalam rongga mulut. Rangsangan kimiawi pada
lidah dapat mengaktifkan sistem saraf autonom secara tidak langsung melalui
sistem saraf sentral, sehingga kelenjar ludah dirangsang untuk sekresi sehingga
enzim bromelin dalam penelitian ini sebesar 0,31% dalam 100gr nya. Enzim
bromelin yang terkandung dalam buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr) dapat
transkriptase dan DNA opoisomerase sehingga sel bakteri tidak dapat terbentuk
menginaktifkan enzim, dan mengganggu transport protein pada lapisan dalam sel.
Enzim bromelin juga mempunyai target pada polipeptida dinding sel sehingga
pembentukan dinding sel menjadi kurang sempurna. Hal ini menyebabkan sel
bakteri menjadi lisis karena tekanan osmotik maupun fisik sehingga sel bakteri
akan mati (Ali, 2015). Enzim bromelin juga mampu menurunkan tegangan
buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr) serta dengan mengkonsumsi buah nanas
55
(Ananas comosus (L.) Merr) produksi saliva akan meningkat dan dapat membantu
temporalis dan muskulus masseter juga berkontraksi membantu gigi geligi agar
potensial aksi dan berkontraksi pada saat mandibula bergerak dari posisi istirahat
reflek saliva yang terstimulasi. Reseptor tekanan didalam rongga mulut merespon
salivarius superior dan inferior di batang otak, kemudian mengirim impuls melalui
saraf otonom ekstrinsik ke kelenjar saliva sehingga terjadi sekresi dari saliva.
Peningkatan sekresi saliva dan peningkatan laju aliran saliva akan membantu
rongga mulut dalam menghilangkan atau membilas sisa makanan pada gigi,
menetralisir zat asam dan melarutkan komponen gula dari sisa makanan yang
(Chemiawan, 2015).
Ortho Plaque Index (OPI) sebelum perlakuan mengunyah buah nanas (Ananas
comosus (L.) Merr) berada pada kategori buruk dan sesudah mengunyah buah
nanas (Ananas comosus (L.) Merr) mengalami penurunan akumulasi plak, namun
tetap berada pada skor Ortho Plaque Index (OPI) kategori buruk. Selisih
nanas (Ananas comosus (L.) Merr) yang tidak merata. Mekanisme mengunyah
buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr) yang seharusnya menggunakan kedua
sisi rongga mulut namun bisa saja responden hanya mengunyah pada salah satu
sisi dari rongga mulut dikarenakan proses mengunyah dilakukan didalam rongga
mulut yang tidak dapat dilihat secara lagsung. Ada juga faktor kebiasaan dalam
akumulasi plak. Akumulasi plak akan terjadi pada pengguna peranti ortodonti
rongga mulutnya maka akan memudahkan kontrol plak secara alamiah seperti
57
akumulasi plak. Buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr) yang memiliki
kandungan serat, air, asam sitrat serta enzim bromelin mampu menurun akumulasi
plak namun tetap harus diiringi dengan kontrol plak utama yakni, kontrol plak
secara mekanis dan kimiawi seperti menggosok gigi menggunakan pasta gigi.
Menurut Putri (2011) akumulasi plak memiliki beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi seperti lingkungan fisik rongga mulut yang meliputi anatomi dan
posisi gigi, anatomi jaringan sekitarnya dan struktur permukaan gigi. Seperti pada
permukaan gigi dengan kontur tepi gusi yang buruk, permukaan email yang cacat,
pada daerah pertautan sementoenamel yang kasar, terlihat jumlah plak yang
terbentuk lebih banyak. Pengaruh diet dari jenis makanan yang dikonsumsi oleh
makanan keras dan lunak akan mempengaruhi pembentukan plak pada permukaan
gigi. Plak akan banyak terbentuk jika lebih banyak mengonsumsi makanan lunak,
Pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari keadaan
oral hygiene yang buruk, karena oral hygiene yang buruk dapat memicu penyakit
pada rongga mulut. Plak sebagai kumpulan bakteri yang terikat dalam suatu
matriks organik dan melekat pada permukaan gigi dapat menyebabkan keadaan
58
oral hygiene menjadi buruk. Pengguna peranti ortodonti cekat rentan terjadi
akumulasi plak karena komponen peranti ortodonti yang rumit sehingga plak
mudah melekat pada bagian yang tersembunyi pada komponen peranti ortodonti.
Mengonsumsi buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr) yang mengandung serat,
air, asam sitrat dan enzim bromelin mampu menurunkan akumulasi plak pada
pengguna peranti ortodonti cekat sebagai kontrol plak secara alamiah. Hal ini
terbukti dari hasil penelitian ini dengan adanya penurunan jumlah skor plak
sesudah mengunyah buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr) dan adanya
perbedaan yang bermakna antara hasil sebelum dan sesudah mengunyah buah
nanas (Ananas comosus (L.) Merr) terhadap akumulasi plak pada pengguna