NIM : 1907801
Kelas : MIK 2B Cuisine
OLAHAN SUSU
Susu merupakan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi yang diperoleh dari hasil
pemerahan hewan seperti sapi, kerbau, kuda, kambing dan unta. Komponen penting dalam air
susu adalah protein, lemak, vitamin, mineral, laktosa serta enzim-enzim dan beberapa jenis
mikroba yang bermanfaat bagi kesehatan sebagai probiotik. Komposisi susu sapi sangat
beragam tergantung pada beberapa faktor antara lain bangsa sapi, tingkat laktasi, pakan,
interval pemerahan, suhu dan umur sapi. Angka rata-rata komposisi untuk semua kondisi dan
jenis sapi perah adalah 87,1% kadar air, 3,9% lemak, 3,4% protein, 4,8% laktosa, 0,72% abu
dan beberapa vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E dan K.
Susu harus memenuhi syarat-syarat kesehatan dan kebersihan, karena susu merupakan
media yang baik bagi pertumbuhan mikroba. Susu juga mudah rusak bila penanganannya
kurang baik, sehingga mempunyai masa simpan relatif singkat. Untuk menangani kelebihan
produksi susu, langkah yang paling tepat adalah dengan mengawetkan susu untuk
memperpanjang masa simpan melalui proses pengolahan.
Walaupun kondisi susu masih segar dan berasal dari sapi sehat tetapi tidak menjamin
aman dikonsumsi. Susu mudah terkontaminasi oleh bakteri patogen dari lingkungan,
peralatan perah, atau dari sapi. Namun demikian, susu yang telah mengalami pasteurisasi,
sterilisasi atau pemanasan pada suhu tinggi merupakan susu yang aman untuk dikonsumsi.
Mikroba yang mencemari susu tumbuh dengan baik bila lingkungan sekitarnya mendukung
seperti keadaan anaerob, suhu dan kelembaban tinggi dan kandungan laktosa yang tinggi.
Susu segar dapat diolah menjadi berbagai produk yang cukup digemari serta memiliki
daya simpan produk yang relatif lama. Produk-produk olahan berbasis susu yang sudah
dikenal dalam industri pengolahan susu adalah susu homogenisasi, susu skim dan krim,
mentega, susu kental manis, susu bubuk, yoghurt, kefir, susu pasteurisasi atau sterilisasi,
keju, es krim, karamel atau kembang gula, dodol susu, tahu susu dan kerupuk susu.
1. Pasteurisasi Susu
Sangat sedikit susu yang dijual benar-benar segar, yaitu langsung dari hewan perah;
seperti kambing dan sapi. Hal ini karena adanya kemungkinan pencemaran atau kontaminasi
oleh berbagai bakteri patogen, seperti bakteri penyebab typus, diphteri, radang tenggorokan
dan tbc. Karena alasan tersebut maka susu yang akan dijual sebelumnya dipanaskan
secukupnya sehingga seluruh bakteri patogen yang mungkin terdapat di dalamnya dapat
dimusnahkan. Proses pemanasan tersebut disebut pasteurisasi. Pada umumnya proses
pasteurisasi dilakukan dengan mamanaskan susu pada suhu 62oC selama 30menit. Bila ingin
lebih cepat dapat digunakan suhu 72oC selama 15 detik. Meskipun bakteri patogen sudah
dimusnahkan, tetapi bakteri non patogen,terutama bakteri pembusuk masih hidup. Jadi susu
pasteurisasi, buka merupakansusu awet.
Enzim yang terpenting adalah posfatase. Enzim tersebut memiliki daya tahan panas
yang sedikit lebih tinggi daripada bakteri patogen penyebab tbc. Karena itu, untuk
mendeteksi apakah proses pasteurisasi sudah cukup atau belum, dilakukan tes atau uji
posfatase. Bila uji posfatase negatif, proses pasteurisasi sudah baik atau cukup. Pada
umumnya di Industri pengolahan susu, proses pasteurisasi terdiri atas tahap-tahap sebagai
berikut: penerimaan susu segar, pencampuran dan pemanasan, penyaringan, homogenisasi,
pasterurisasi, pendinginan dan pengemasan.
Susu kental manis atau biasa disebut sweetened condensed milk adalahsusu segar atau
susu evaporasi yang telah dipekatkan dengan menguapkansebagian airnya dan kemudian
ditambahkan gula sebagai pengawet. Susu kentalmanis dapat ditambah lemak nabati dan
vitamin. Susu kental manis dapat jugatidak dari susu segar atau susu evaporasi, yang disebut
susu kental manisrekonstitusi. Susu kental manis rekonstitusi terbuat dari bahan-bahan seperti
susu bubuk skim, air, gula, lemak, vitamin dan lain-lain, sehingga diperoleh susudengan
kekentalan tertentu. Pada pembuatan susu kental manis yang asli, pertama-tama susu
dipanaskan pada suhu 65 – 95oC selama 10 – 15 menit dengan tujuan membantu
menstabilkan susu selama penyimpanan dan membunih mikroba patogen danenzim.
Selanjutnya ditambah gula sampai konsentrasinya mencapai 62.5 %. Selanjutnya susu
diuapkan dengan evaporator vakum pada tekanan 47 mmHg dansuhu 51oC, sampai diperoleh
kekentalan yang dikehendaki atau total padatantelah mencapai 70 – 80 persen bahan kering,
dengan kadar air 20 – 30 persen.Selanjutnya diisikan ke kaleng dan dilakukan penutupan.
Pengolahan SKM di Indonesia banyak dilakukan dengan cara rekonstitusi, yaitu
mencampurkan kembali bahan-bahan baku SKM hingga membentuk emulsi susu yang manis
dan cukup kental. Untuk memperoleh susu yang lebih kental, dilakukan penguapan sebagian
air dari campuran tersebut. Dengan cararekonstitusi, jumlah air yang harus diuapkan pada
pembuatan SKM jauh lebihsedikit, karena total padatan yang diperoleh dari hasil
penggabungan kembali(rekonstitusi) telah mencapai 70.7 – 70.9 persen.
Mentega adalah produk minyak hewani, bukan produk nabati. Inilah bedanya mentega
dengan margarine. Margarine adalah produk tiruan mentega yang dibuat dari minyaknabati,
jadi dapat berasal dari minyak kelapa, kelapa sawit, minyak kedelai, jagung dan sebagainya.
Mentega diperoleh dan dibuat dari cream melalui proses yang disebut “churning”.
Cream tersebut diaduk dan dikocok, sehingga menghancurkan lapisanmembran yang
menyelubungi butir-butir lemak. Terjadilah pemisahan dua phase; yaitu fase lemak terdiri
dari lemak mentega, dan phase air yang melarutkan berbagai zat yang terdapat dalam susu.
Gumpalan-gumpalan lemak susudipisahkan bagian lain dan dicuci dengan air dingin yang
beberapa kali digantidengan air baru untuk menghilangkan susunya. Mentega biasanya diberi
garam, dan hal ini untuk mengeluarkan air yang tersissa dalam lemak susu (Butter fat).
*Catatan: Sebagian besar mentega dipasarkan secara luas termasuk yang dieksporatau
diimpor adalah mentega pabrik (creamary butter). Para petani sering bertindak sebagai
pengumpul cream yang dijual ke pabrik dengan harga berdasarkan mutunya yang dicek dari
keasaman, flavor,aroma, serta adanya benda asing dalam cream.Pada prinsipnya mentega
yang bermutu tinggi tidak dapat dibuat daricream yang telah rusak, busuk dan kotor. Dari
segi gizi mentega dapatdpandang sebagai salah satu sumber vitamin A dan D. Pembuatan
mentega dapat dilakukan secara “batch” maupun “continue proses”.
4. YOGURT
5. KEJU
Keju merupakan suatu produk pangan yang berasal dari hasil penggumpulan(koagulasi)
dari protein susu. Susu yang digunakan untuk pembuatan keju adalahsusu sapi walaupun susu
dari hewan lainnya juga dapat digunakan. Selain dari kasein (protein susu), komponen susu
lainnya seperti lemak, mineral-mineral dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak juga
terbawa dalam gumpalan partikel-partikelkasein. Sedangkan komponen-komponen susu yang
larut dalam air tertinggal dalamlarutan sisa dari hasil penggumpalan kasein yang disebut
whey.
6. ES KRIM
Es krim merupakan makanan beku yang terbuat dari campuran produk produk susu
dengan persentase lemak susu yang tertentu ukurannya, dan dicampur dengan telur, ditambah
dengan bahan penegas cita rasa dan pewarna tertentu sehingga lebih menarik. Dalam bentuk
paling sederhana, es krim mengandung 5-6 persen jumlah pewarna dan bahan cita rasa dari
volume bagian es krim yang tidak beku. Es krim mempunyai nilai protein tinggi selain
vitamin dan mineral. Kandungan kalori yang tinggi dalam es krim, diperoleh dari tingginya
kadar kemanisan es krim. Karena penambahan gula.
Lemak susu : berasal dari susu krim (sweat cream), krim beku, krim plastik,
mentega tidak mengandung garam atau minyak mentega
Milk Solids Non Fat (MSNF) : Skim susu segar, sweat cream, buttermilk, susu
skim bubuk, susu skim manis kondensasidan whey padat.
Bahan :
- susu sapi
- gula pasir/putih
- kuning telur
- tepung meizena
- slaagroom of whip (plumprose of whip cream)
Alat:
- wajan
- kompor
- pengaduk
1. Gula pasir dan susu dimasak diatas api kecil sampai susu tersebut
mencapai suhu 70oC
2. Tepung maizena dicampurkan kedalah sedikit air hangat dan diaduk
sehingga tepung menjadi hancur. Kemudian larutan ini dituangkan
kedalam susu panas dan dipanaskan lagi. Pengadukan terus dilakukan
sehingga adonan merata. Pemasakan dilakukan kira-kira selama 2-3 jam
kemudian diangkat.
3. 5 butir kuning telur yang tersedia dikocok dengan menggunakan alat
pengocok (Mixer) ataupun garpu, serta dicampur dengan slaagroom of
whip. Setelah adonan telur merata dimasukkan ke dalam adonan susu
sambil diaduk-aduk.
4. Campurkan kedua adonan tersebut, dimasukkan ke dalam ruang
pendingin (Freezer) hingga mengeras. Bila diinginkan adanya rasa buahbuahan, dapat
ditambahkan potongan-potongan buah sebagai pelengkap,
setelah es krim terbentuk.
3.) Overrun: Jumlah udara yang tergabung dalam es krim di ekspresikan sebagai %
overrun, dengan kata lain pengembangan volume yaitu kenaikan es krim antara
sebelum dan sesudah pembekuan. Overrun es krim sangat penting karena dua
faktor :
1. Pengaruh pada tubuh, tekstur dan palatabilitas.
2. Berhubungan dengan hasil dan keuntungan.
Overrun yang baik bila besarnya 100-120%. Untuk mencapai overrun yang
baik maka kondisi pembekuan harus cepat yaitu sekitar 2 jam, guna mencegah
terjadinya kristal-kristal yang kasar.
Texture dapat dijelaskan adalah kehalusan pada lidah bila es krim dikonsumsi.
Body defects dapat diklasifikasikan senagai berikut:
1. Encer (weak) atau ada benang halus (fluffy)
2. Lembek(soggy), tetapi ini bukan merupakan kerusakan yang serius
karena konsumen lebih suka body berat dengan overrun rendah.
3. Bergetah (gummy)
4. Rapuh/mudah hancur (crumbly), hal ini disebabkan kandungan
gula rendah.
SUMBER :
Saleh, E. (2002). Teknologi pengolahan susu dan hasil ikutan ternak. USU Digital Library,
84(1987), 1–7.
Abubakar, S. U. dan. (2009). Teknologi Pengolahan Susu. In Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pascapanen Pertanian (Vol. 04, Issue 2).