TESIS
Oleh
BOONI TAUHID
067009003/LNG
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
ANALISIS CAMPUR KODE
PADA MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN PERHOTELAN
DAN MANAJEMEN PARIWISATA AKADEMI PARIWISATA
(AKPAR) MEDAN
TESIS
Oleh
BOONI TAUHID
067009003/LNG
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Telah diuji pada
Tanggal 29 Agustus 2008
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
PANITIA PENGUJI TESIS
Menyetujui
Komisi Pembimbing,
(Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S.) (Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D.)
Ketua Anggota
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Ketua Program Studi, Direktur,
(Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D.) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc.)
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
JUDUL TESIS
THESIS TITLE
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
ABSTRAK
campur kode timbul sehubungan dengan adanya kontak bahasa. Kajian kedua masalah
campur kode serta jenis campur kode yang dominan pada mahasiswa AKPAR Medan.
Data dalam penelitian ini bersumber pada data lisan melalui teknik obervasi partisipan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam peristiwa tutur pada mahasiswa
(AKPAR) Medan terjadi campur kode. Campur kode ini berupa percampuran bahasa
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
ABSTRACT
sociolinguistic approach.
This research is aimed to know about the happening of code mixing, the
dominant factors and kinds of code mixing to the students of AKPAR Medan as well.
The result of this research shows that the students’ speech of Hotel Management
found code mixing. This is in the form of code mixing between Indonesian and English
language.
Code mixing is caused by some factors, namely (1) subject (2) describing and
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan Tesis ini. Adapun Tesis ini
berjudul : “Analisis Campur Kode pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan Dan
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi diri penulis, Institusi
AKPAR Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis, serta menjadi
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa Tesis ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu saran dan masukan yang konstruktif sangat diharapkan untuk perbaikan
tulisan ini. Akhirnya penulis berharap agar tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.
Terimakasih.
Penulis
BOONI TAUHID
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih, karena
berkat rahmat-Nyalah tesis ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat meraih gelar
Sumatera Utara.
pengalaman sehingga menemukan kendala dalam menyelesaikan tesis ini, namun hal itu
dapat teratasi dikarenakan bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini, sudah sepantasnyalah disampaikan ucapan terima kasih yang
Para Pembimbing, Bapak Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S. dan Ibu Prof. T.
Silvana Sinar, M.A., Ph.D., yang telah banyak meluangkan waktu di sela-sela
kesibukan tugas sehari-hari dengan memberikan pemikiran yang sangat berguna kepada
Sp.A(K), ; Direktur Program Pascasarjana Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc. ; Ketua
Program Studi Linguistik SPs USU Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D ; Sekretaris
Program Studi Linguistik SPs USU Drs. Umar Mono, M.Hum ; Direktur AKPAR
Medan Drs. Renalmon Hutahaean, MM atas kesempatan yang telah diberikan kepada
Istri tercinta Dra. Hevy Anna Lubis serta Ananda tersayang Rifki Akmal yang
senantiasa memberikan semangat, mengiringi langkah penulis dengan do’a restu, serta
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
cinta kasih yang tiada batas sehingga penulis dapat mengakhiri perkuliahan di Sekolah
Pascasarjana USU.
Para Dosen Sekolah Pascasarjana Program Studi Lingusitik USU yang telah
perkuliahan.
Prof. Amrin Saragih, M.A. Ph.D. dan Prof. Dr. Jawasi Naibaho sebagai penguji
Para staf Administrasi Program Studi Linguistik SPs USU, khususnya Bapak
Rabullah, SH. Yang sangat banyak membantu penulis, Putri, Mbak Nila, dan Kak Kar.
yang sama-sama saling mendengar keluh kesah, berbagi suka dan duka, canda serta
Pembantu Direktur I Drs. Kosmas Harefa, ; Pembantu Direktur II Drs. Edison Sinurat,
M.AP
Darmawan, Faridah Yusfianti, Femmy Indriani, Abdul Kadir Ritonga, Handoko, Donna
Adelaide yang telah banyak memberikan inspirasi selama penulisan tesis ini. Seluruh
Penulis menyadari bahwa tidak akan pernah dapat membalas semua kebaikan
yang telah penulis dapatkan, mudah-mudahan segala bantuan, perhatian dan dorongan
tersebut mendapat balasan dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata penulis
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
berharap kiranya tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Terima Kasih.
BOONI TAUHID
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
RIWAYAT HIDUP
NIM : 067009003
E-MAIL : booni_akpar@yahoo.com
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
DAFTAR ISI
halaman
ABSTRAK ................................................................................................................ i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................................... iv
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN ........................................................ xiii
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
2.6 Campur Kode ……………………………………………….. 25
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
4.2.4 Pemerolehan data campur kode pada program studi
MUP................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 69
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
DAFTAR TABEL
NO Judul hal
1 Jumlah Mahasiswa Program Studi Manajemen Divisi Kamar 35
........................
2 Jumlah Mahasiswa Program Studi Manajemen Tata Hidangan 35
......................
3 Jumlah Mahasiswa Program Studi Manajemen Tata Boga ............................. 35
4 Jumlah Mahasiswa Program Studi Manajemen Usaha Perjalanan ................. 36
5 Campur kode karena faktor Identifikasi Peranan (IP) ..................................... 43
6 Campur kode karena faktor Menjelaskan dan Menafsirkan (M) .................... 45
7 Campur kode karena faktor Kebiasaan (K) ..................................................... 47
8 Faktor Campur Kode Yang Paling Dominan .................................................. 48
9 Jumlah Campur Kode ...................................................................................... 49
10 Frekuensi Jenis Campur Kode 51
.........................................................................
11 Frekuensi Dominan Jenis Campur Kode ......................................................... 52
12 Identifikasi terjadinya campur kode Program Studi MTH .............................. 55
13 Identifikasi terjadinya campur kode Program Studi MTB ............................. 58
14 Identifikasi terjadinya campur kode Program Studi MDK ............................. 61
15 Identifikasi terjadinya campur kode Program Studi MUP .............................. 64
16 Jumlah peristiwa tutur campur kode ............................................................... 65
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
DAFTAR LAMPIRAN
NO Judul hal
1. PEMEROLEHAN DATA CAMPUR KODE MTH ....................................... 72
2. PEMEROLEHAN DATA CAMPUR KODE MTB ....................................... 73
3. PEMEROLEHAN DATA CAMPUR KODE MDK ....................................... 74
4. PEMEROLEHAN DATA CAMPUR KODE MUP ....................................... 75
5. IDENTIFIKASI FAKTOR CAMPUR KODE MTH ...................................... 76
6. PEMEROLEHAN DATA CAMPUR KODE MTB ....................................... 77
7. PEMEROLEHAN DATA CAMPUR KODE MDK ....................................... 78
8. PEMEROLEHAN DATA CAMPUR KODE MUP ....................................... 79
9. PADANAN ARTI DAN JUMLAH CAMPUR KODE (MTH) 80
......................
10. PADANAN ARTI DAN JUMLAH CAMPUR KODE (MTB) ...................... 81
11. PADANAN ARTI DAN JUMLAH CAMPUR KODE (MDK) ..................... 82
12. PADANAN ARTI DAN JUMLAH CAMPUR KODE (MUP) ...................... 83
13. GAMBAR DAN ARTI LOGO AKADEMI PARIWISATA (AKPAR)
MEDAN .......................................................................................................... 84
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
“.....” : Kutipan
IP : Identifikasi peranan
K : Kebiasaan
AK : Alih Kode
CK : Campur Kode
L : Leksikal
F : Frasa
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
BAB I
PENDAHULUAN
Era globalisasi yang ditandai dengan arus komunikasi yang begitu dahsyat
menuntut para pengambil kebijakan di bidang bahasa bekerja lebih keras untuk lebih
pembinaan bahasa.
meluas pada kehidupan berbangsa dan bertanah air, bahasa memegang peran utama.
Peran tersebut meliputi bagaimana proses mulai dari tingkat individu hingga suatu
masyarakat yang luas memahami diri dan lingkungannya. Sehingga pada saat inilah
fungsi bahasa secara umum, yaitu sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan
Kajian mengenai bahasa menjadi suatu kajian yang tidak pernah habis untuk
diperbincangkan. Bagi bahasa hidup, yaitu bahasa yang masih terus digunakan dan
tersendiri. Di satu sisi, persentuhan itu menambah perkembangan bahasa itu sendiri,
asing, terutama bahasa Inggeris, memasuki berbagai sendi kehidupan bangsa dan
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Keberadaan bahasa Indonesia akibat pengaruh budaya global terutama
masyarakat mulai kurang menghargai bahasa nasionalnya sendiri. Kondisi seperti ini
memberikan pendidikan bahasa yang salah terhadap masyarakat, sehingga mereka akan
terbiasa menggunakan bahasa Indonesia yang salah dan tidak tepat. Bahasa Indonesia
adalah sebagai bagian dari jati diri bangsa. Untuk itu bahasa Indonesia harus didukung
oleh semua penggunanya dan dikembangkan terus agar dapat menjalankan fungsinya
Bahasa Indonesia harus tetap mampu memperkokoh jati diri dan kepribadian
bangsa. Walaupun pada sisi yang lain, sebagai bagian dari masyarakat global, bahasa
Indonesia juga harus bersikap lentur dan luwes dalam menerima pengaruh dan
perubahan peradaban.
bahwa kalau berbahasa diselingi dengan bahasa asing akan menimbulkan rasa kagum
dari para pendengarnya. Kelihatannya kalau berbicara tidak diselingi oleh kalimat atau
kata dengan bahasa asing, terutama bahasa Inggeris, pembicara khawatir dianggap tidak
dari masalah bahasa memerlukan usaha yang nyata. Salah satu contoh masalah yang
perlu mendapat perhatian adalah fenomena alternasi bahasa, yaitu suatu keadaan dimana
seorang penutur menggunakan dua bahasa atau lebih dalam tuturannya. Thaha (1985 :6)
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
dengan hal tersebut dapat disebutkan bahwa masalah bahasa adalah masalah
variasi bahasa seperti itu merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji lebih
memilih bahasa atau variasi bahasa yang tersedia dalam berkomunikasi baik dengan
Bahasa merupakan salah satu ciri khas manusia. Tidak mungkin ada manusia
demikian besarnya arti bahasa ini, sering juga kita tidak sadari apalagi memikirkannya.
Berebda halnya dengan beberapa orang peneliti budaya yang menemukan bahwa bahasa
unsur vital dalam suatu kebudayaan. Suatu kebudayaan yang tinggi derajadnya
didukung oleh suatu bahasa dengan kesusasteraan yang besar, walaupun suatu bahasa
pada dasarnya cukup hanya berfungsi sebagai alat komunikasi praktis di antara sesama
bahasa dan kebudayaan merupakan produk atau hasil dari aktivitas nalar manusia.
Jika dilihat dalam lingkup regional negara kita, pentingnya fungsi bahasa dapat
dengan jelas terlihat dari kedudukan bahasa-bahasa daerahnya yang menyokong bahasa
nasionalnya itu sendiri. Kedudukan bahasa daerah dalam kehidupannya sudah pasti
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Pada saat berkomunikasi, seseorang yang menguasai dua bahasa atau lebih,
harus memilih bahasa mana yang akan digunakan ; bahasa pertama, yaitu bahasa yang
pertama-tama dikuasai sejak awal hidupnya, atau bahasa kedua, yaitu bahasa yang
dikuasainya setelah bahasa pertama, atau bahasa ketiga bahkan keempat, yaitu bahasa
yang dikuasainya setelah bahasa pertama dan kedua dan seterusnya atau bahkan
mencampurkan dua bahasa atau lebih kedalam tuturannya. Untuk lebih sederhana dapat
dikatakan bahwa pada saat berkomunikasi, seseorang yang multilingual atau sebagai
komunitas yang multi bahasa harus memilih bahasa mana yang akan digunakan ; bahasa
pertama yaitu bahasa ibu, atau bahasa kedua, yakni bahasa asing. Pergantian/peralihan
bahasa atau pencampuran bahasa itu disebut oleh para ahli sebagai alih kode atau
campur kode. Alih kode adalah penggunaan satu bahasa pada satu keperluan dan
menggunakan bahasa yang lain pada keperluan lain, sedangkan campur kode adalah
(Chaer, 1995:203).
Menurut Pateda (1987) bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang
digunakan manusia untuk mencapai tujuan. Pada saat berkomunikasi, pembicara lebih
banyak menggunakan bahasa tertentu untuk memperjelas makna yang sulit dimengerti
atau diterima lawan bicara. Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat
yang bilingual dalam berkomunikasi akan membuat pemilihan bahasa dan alih kode
Selanjutnya, dijelaskan pula bahwa wujud dari alih kode atau campur kode dapat
berupa perpindahan dari kata, frasa, klausa, atau kalimat dari bahasa yang satu kepada
bahasa yang lain (Chaer, 1995:154). Tampaknya, terdapat perbedaan antara rumusan
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
pertama dan rumusan kedua. Rumusan pertama mengandung arti bahwa alih kode
terjadi dalam tataran yang lebih besar, yaitu berupa klausa atau kalimat, sedangkan
campur kode merupakan percampuran dua bahasa atau lebih dalam tataran lebih kecil
yaitu serpihan-serpihan berupa kata atau frasa. Akan tetapi pada rumusan kedua
dijelaskan bahwa percampuran bahasa baik dalam bentuk alih kode atau campur kode
Masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai ragam etnis dapat disebut
daerahnya juga mampu berbahasa Indonesia atau bahkan masyarakat Indonesia juga
mampu berbahasa Indonesia juga mampu berbicara bahasa asing tertentu, khususnya
bahasa Inggeris. Bahasa asing, dalam hal ini bahasa Inggeris, yang mampu dikuasai
dalam masyarakat yang bilingual atau multilingual seperti ini sangat sering terjadi.
Sehingga masalah campur kode kerap dilakukan sebagai akibat dari penguasaan bahasa
Kajian terhadap bahasa telah banyak dilakukan oleh para pakar bahasa, baik
kajian ilmu bahasa murni maupun interdisipliner. Salah satu kajian bahasa yang bersifat
sosio dan linguistik, yakni dua bidang ilmu empiris yang memiliki kaitan yang sangat
erat.
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Kridalaksana (1984:2) mengemukakan bahwa sosiolinguistik adalah ilmu yang
mempelajari ciri dan pelbagai variasi bahasa, serta hubungan diantara para bahasawan
dengan ciri fungsi bahasa itu di dalam suatu masyarakat bahasa. Adapunn yang menjadi
Kajian bahasa yang melibatkan masyarakat bahasa khususnya mengenai ciri atau ragam
satu bahasa asing yang harus dipelajari dan dikuasai disamping bahasa lain seperti
bahasa Mandarin, Perancis dan Jepang untuk dua jurusan yakni Manajemen
Perhotelan dan Manajemen Pariwisata, dimana dari dua jurusan tersebut terdapat empat
program studi yaitu : Program studi Manajemen Divisi Kamar (MDK) ; Manajemen
Tata Hidangan (MTH); Manajemen Tata Boga (MTB) dan Manajemen Usaha
Perjalanan (MUP). Sebagai masyarakat yang multilingual atau sebagai komunitas yang
multi bahasa, terlebih lagi sebagai komunitas yang berkecimpung di bidang Pariwisata
dan Perhotelan, mahasiswa tersebut secara disadari atau tidak disadari sering mengalami
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang telah disebutkan di atas, maka
penelitian ini hanya mengkhususkan kajian campur kode pada mahasiswa AKPAR
1. Bagaimana campur kode terjadi dalam situasi tutur pada mahasiswa jurusan
2. Faktor campur kode apakah yang paling dominan dalam situasi tutur pada
Medan ?
3. Jenis campur kode apakah yang paling dominan dalam situasi tutur pada
Medan ?
1. Terjadinya campur kode dalam situasi tutur pada mahasiswa jurusan Manajemen
2. Faktor campur kode yang paling dominan dalam situasi tutur pada mahasiswa
3. Jenis campur kode yang paling dominan dalam situasi tutur pada mahasiswa
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
1.4 Landasan Teori
Dalam penelitian ini dibutuhkan teori-teori yang dapat dijadikan acuan atau
pedoman untuk mendukung penelitian campur kode pada Bentuk campur kode pada
Fasold (1984) di dalam Chaer (1995 : 152) menjelaskan bahwa kalau seseorang
menggunakan satu kata atau frase satu bahasa dan dia memasukkan kata tersebut
kedalam bahasa lain yang digunakannya dalam berkomunikasi, maka dia telah
Menurut Chaer (1995) bahwa setiap bahasa atau ragam bahasa yang digunakan
namun masih memiliki keotonomian masing-masing dan dilakukan secara sadar dan
sengaja dengan sebab-sebab tertentu maka disebut dengan alih kode, sedangkan campur
kode adalah percampuran bahasa atau kode namun ada sebuah kode yang utama atau
dominan yang memiliki fungsi dan tingkat korespondensi yang tinggi sebagai sebuah
kode, sedangkan bahasa lain hanyalah berupa serpihan-serpihan (kata, frasa atau klausa)
saja.
itu bisa terjadi di dalam aneka macam ranah (domain) dan kesempatam (chance) sebagai
penggambaran fakta bahasa yang murni, bahasa yang berhakikat tidak berdimensi satu,
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Thelander (1976 : 103) dalam Kusumawati (2004 : 5) menjelaskan bahwa
digunakan terdiri dari klausa dan frase campuran (hybrid clauses, hybrid phrases) dan
masing-masing klausa atau frase itu tidak lagi mendukung fungsi sendiri-sendiri, maka
kode.
3. Bagi AKPAR Medan, kajian ini dapat menjadi bahan perbandingan untuk
5. Menjadi sumbangsih yang memadai bagi Pustaka dan Litbang AKPAR Medan.
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berdampingan dengan kemajemukan baik dari sisi agama, kelompok, etnik, profesi
politik maupun dari sisi golongan-golongan sosio-ekonomik yang beragam. Hal ini
Karena bermacam-macam sebab, dapat terjadi pertemuan antara dua masyarakat yang
Nababan (1984 : 32) menjelaskan suatu keadaan berbahasa lain ialah bilamana
orang mencampur dua (atau lebih) bahasa atau ragam bahasa dalam suatu tindak bahasa
(speech act atau discourse) tanpa ada sesuatu dalam situasi berbahasa itu yang menuntut
Akibatnya penutur kedua bahasa itu dapat belajar unsur-unsur dari bahasa lain
kesatuan dan persatuan bangsa. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai lambang kebanggaan nasional, jati diri bangsa, sarana pemersatu berbagai etnik
dan juga berfungsi sebagai sarana komunikasi antar daerah dan antar budaya daerah.
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Pengguna bahasa Indonesia sering memasukkan serpihan-serpihan bahasa asing
terutama bahasa Inggeris di dalam peristiwa tutur, sehingga dapat ditemui banyaknya
penggunaan bahasa Indonesia yang bercampur dengan bahasa asing di bangku kuliah
atau di forum-forum resmi lainnya. Bahkan hal yang lebih memprihatinkan adalah
Indonesia terhadap pergeseran penggunaan bahasa asing menjadi suatu fenomena yang
yang dimengerti oleh penutur dan petutur tanpa adanya percampuran bahasa yang satu
dengan bahasa lain yang pada akhirnya membingungkan atau menyebabkan orang lain
tidak memahami isi pembicaraan sehingga tujuan bahasa itu akan menjadi hilang atau
Sinar ( 2007 : 55) menyatakan bahwa , “...the fact that language has evolved to
served human needs, as such that one needs to focus on how people use language in
itu ada karena diperuntukkan bagi kebutuhan manusia, sehingga pengguna bahasa itu
harus benar-benar memahami bahwa penggunaan bahasa adalah agar orang lain
bahasa ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Ia
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Selanjutnya, dikemukakan bahwa pemertahanan bahasa dan pergeseran bahasa
the community, when the shift has taken place, have collectively chosen a new language
where and old one used to be used. In language maintenance, the community
progress. If the members of speech community are monolingual and are not collectively
acquiring another language, then they are obviously use pattern…… “’ Fasold (1985 :
213)
bahasa Indonesia bahwa pergeseran bahasa itu terjadi manakala masyarakat pemakai
memilih suatu bahasa baru untuk mengganti bahasa sebelumnya. Dengan kata lain,
pergeseran bahasa itu terjadi karena masyarakat bahasa tertentu beralih ke bahasa lain.
Bahasa pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari konteks sosial budaya masyarakat
penuturnya karena selain merupakan fenomena sosial, bahasa juga merupakan fenomena
budaya.
bahasa juga memiliki semua karakteristik kebudayaan tersebut karena bahasa juga
tercermin dalam ide, tindakan, dan hasil karya manusia; bahasa sebagai sarana manusia
bahasa juga harus dipelajari; dan bahasa juga dapat membahagiakan masyarakat lewat
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
2.1 Bahasa dalam Konteks Sosial
Sebagai fenomena sosial, bahasa merupakan suatu bentuk perilaku sosial yang
orang peserta. Oleh karena itu, berbagai faktor sosial yang berlaku dalam komunikasi,
tujuan komunikasi, situasi komunikasi, status sosial, pendidikan, usia, dan jenis kelamin
Sementara itu, sebagai fenomena budaya, bahasa selain merupakan salah satu
masyarakat penuturnya. Atas dasar itu, pemahaman terhadap unsur-unsur budaya suatu
masyarakat--di samping terhadap berbagai unsur sosial yang telah disebutkan di atas--
merupakan hal yang sangat penting dalam mempelajari suatu bahasa. Hal yang sama
berlaku pula bagi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, mempelajari bahasa Indonesia--
lebih-lebih lagi bagi para penutur asing--berarti pula mempelajari dan menghayati
perilaku dan tata nilai sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat Indonesia.
dipandang sebagai individu yang terpisah dari yang lain, tetapi merupakan anggota
kelompok sosial. Oleh sebab itu, bahasa dan pemakaiannya tidak saja diamati secara
individual, tetapi selalu dihubungkan dengan kegiatan masyarakat. Dengan kata lain,
bahasa tidak saja dipandang sebagai gejala individual, tetapi juga merupakan gejala
sosial.
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Di dalam pemakaiannya, bahasa tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor
linguistik, tetapi juga oleh faktor-faktor non linguistik. Faktor-faktor non linguistik yang
berpengaruh terhadap pemakaian bahasa, antara lain ialah faktor sosial dan faktor
situasional. Adanya kedua faktor ini dalam pemakaian bahasa menimbulkan variasi
bahasa, yaitu bentuk-bentuk bagian atau varian dalam bahasa yang masing-masing
Setiap penutur mempunyai sifat-sifat yang khas yang tidak dimiliki oleh penutur
lain. Sifat-sifat khas seperti ini disebabkan oleh faktor fisik dan psikis. Sifat-sifat khas
yang disebabkan oleh faktor fisik, misalnya karena perbedaam bentuk atau kualitas alat-
alat tuturnya. Sifat-sifat khas karena faktor psikis biasanya disebabkan antara lain oleh
perbedaan watak dan tempramen, intelegensi dan sikap mental lainnya. Baik sifat khas
karena faktor fisik maupun karena faktor psikis mengakibatkan sifat khas pula dalam
tuturannya. Sifat khas dalam tuturn seseorang yang berbeda dengan orang lain dikenal
menyampaikan pesan dari satu pihak kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa.
Untuk itu, agar komunikasi yang dilakukan dapat berlangsung secara efektif dan efisien,
dalam arti baik dan benar, penutur bahasa selain perlu memiliki pengetahuan tentang
kaidah bahasa, seperti tata bahasa, sistem bunyi, dan leksikon, juga perlu mengetahui
berbagai aspek sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat yang bahasanya dipelajari.
menggunakan bahasa itu sesuai dengan konteks sosial budayanya. Jadi, kompetensi
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
komunikatif itu tidak hanya berisi pengetahuan tentang masalah kegramatikalan suatu
ujaran, tetapi juga berisi pengetahuan tentang patut atau tidaknya suatu ujaran itu
digunakan menurut status penutur dan pendengar, ruang dan waktu pembicaraan, derajat
keformalan, medium yang digunakan, pokok pembicaraan, dan ranah yang melingkupi
menjadi konteks penggunaan bahasa merupakan hal yang perlu diketahui oleh para
pembelajar bahasa agar mereka dapat berkomunikasi secara baik dan benar dalam
dengan ilmu sosiologi, dengan objek penelitian tentang hubungan antara bahasa dengan
masalah kebahasaan. Masalah ini timbul karena disamping studi bahasa cenderung
bersifat multidisipliner, juga karena adanya kenyataan bahwa bahasa itu selalu berubah
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
2.2 Kontak Bahasa dan Kedwibahasaan
Apabila dua bahasa atau lebih digunakan secara bergantian oleh penutur yang
sama, maka dapat dikatakan bahwa bahasa tersebut saling kontak. Terjadinya peristiwa
saling kontak ini karena penutur mampu menguasai dua bahasa atau lebih sehingga di
kontak bahasa sebagai pengaruh bahasa yang satu kepada bahasa yang lain baik
sedangkan kedwibahasaan lebih cenderung kepada gejala tuturan. Hal ini berarti bahwa
kontak sosial, yaitu situasi dimana seseorang belajar bahasa kedua didalam
pergantian pemakaian bahasa oleh penutur dalam kontak sosialnya. Fenomena semacam
2.2.2 Kedwibahasaan
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
(1958:56) yang mengatakan bahwa kedwibahasaan ialah gejala penguasaan bahasa
kedua dengan derajat kemampuan yang sama seperti penutur asli sebagaimana
dirumuskan sebagai native-like control of two languages. Ini berarti bahwa bahwa
seorang dwibahasawan (bilingualis) adalah orang yang menguasai dua bahasa dengan
sama baiknya. Tampaknya pendapat ini terlalu berat dan banyak ahli bahasa yang
berpendapat bahwa sulit untuk menentukan sejauh mana seorang penutur dapat
menggunakan dua bahasa yang sama baiknya karena tidak ada alat yang dapat
maksud dan tujuan penggunaan dua bahasa sangat beraneka ragam dan berbeda dari
orang ke orang. Selanjutnya dikatakan bahwa pemakaian bahasa sangat bergantung pada
topik, penyimak, dan konteks. Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa sangatlah tidak
realistik untuk menuntut agar kedwibahasaan selalu dibatasi sebagai penguasaan dua
pengertiannya bersifat relatif. Relativitas demikian terjadi karena batas seseorang untuk
dapat disebut dwibahasawan itu bersifat manasuka dan hampir tidak dapat ditentukan
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Siregar (1998:13) mengatakan salah satu tujuan penelitian kedwibahasaan adalah
berusaha memberikan berbagai gejala sosial dan bahasa yang berasal dari penggunaan
kebiasaan seseorang menggunakan dua bahasa atau lebih dalam interaksi dengan orang
Orang yang berdwibahasa mencakup pengertian kebiasaan memakai dua bahasa atau
memberikan arah terhadap (1) bilingualitas dan (2) bilingualisme yang bermakna
bahasa, dan pentingnya persentuhan bahasa sebagai suatu prasyarat untuk memahami
dwibahasawan tidak perlu secara aktif menggunakan kedua bahasa atau lebih, tapi
cukup kalau bisa memahami apa yang dituturkan oleh orang lain (Haugen, 1953 :7).
menyampaikan suatu pesan lewat bahasa pada pendengarannya, ada dua faktor penentu
yang menjadi penghambat perjalanan pesan itu sebelum ia dapat diujarkan oleh
penuturnya. Pertama adalah kaidah beberapa bahasa yang dikenalnya yang berbeda satu
dari yang lain. Yang dimaksud kaidah bahasa ialah seberapa jauh penutur
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
dwibahasawan menguasai kaidah bahasa-bahasa yang diketahui, agar ia dapat
mengujarkan pesan yang dikandung dengan bentuk bahasa yang benar. Hambatan kedua
Dari beberapa pendapat diatas, dapat dikatakan bahwa seseorang yang tergolong
dwibahasawan tidak mutlak harus menguasai bahasa kedua semahir bahasa pertama.
Walaupun hanya mengetahui bahasa kedua secara pasif keadaan tersebut sudah dapat
asing maupun bahasa daerah sangat ditentukan oleh frekuensi pemakaian bahasa
tersebut.
Chaer (1995:200) membagi sikap bahasa atas dua macam, yaitu (1) sikap
kebahasaan dan (2) sikap non kebahasaan, seperti sikap politik, sikap sosial, sikap
estetis, dan sikap keagamaan. Kedua jenis sikap ini dapat menyangkut keyakinan
mengenai bahasa. Dengan demikian, sikap bahasa adalah tata keyakinan yang relatif
memberikan kecenderungan kepada seseorang untuk bereaksi dengan cara tertentu yang
disenanginya. Namun, perlu diperhatikan bahwa sikap terhadap bahasa bisa positif dan
bisa negatif.
Garvin dan Mathiot (dalam Chaer, 1995 : 201) menyebutkan tiga ciri pokok dari
sikap bahasa, yaitu (1) kesetiaan bahasa (language loyalty), yang mendorong
adanya pengaruh bahasa lain, (2) kebanggaan bahasa (language pride), yangmendorong
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
orang mengembangkan bahasanya dan menggunakannya sebagai lambang identitas dan
kesatuan masyarakat, dan (3) kesadaran adanya norma bahasa (awareness of the norm),
yang mendorong orang menggunakan bahasanya dengan cermat dan santun ; dan
merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap perbuatan, yaitu kegiatan
menggunakan bahasa (language use). Ketiga ciri yang dikemukakan di atas merupakan
ciri-ciri positif terhadap bahasa. Sebaliknya, kalau ketiga ciri sikap bahasa itu sudah
menghilang atau melemah dari diri seseorang atau diri sekelompok orang anggota
masyarakat tutur, maka berarti sikap negatif terhadap suatu bahasa telah melanda diri
yang digunakan, bahkan ada kalanya mengubah dari satu bahasa ke bahasa lain.
Terjadinya perubahan bahasa atau variasi bahasa disebabkan oleh kemampuan penutur
bahasa menguasai lebih dari satu bahasa atau variasi bahasa. Sebelum mengubah bahasa
dan variasi bahasa yan digunakan, maka penutur bahasa berhadapan dengan faktor-
faktor pemilihan bahasa. Pada masyarakat bahasa yang heterogen tersedia beberapa
kode, baik yang berupa bahasa, dialek, maupun variasi, bahkan sampai gaya bahasa
berpengaruh dalam pemilihan bahasa. Keempat faktor tersebut adalah (1) partisipan, (2)
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
situasi, (3) Isi wacana, dan (4) funngsi interaksi. Dia menekankan beberapa hal yang
harus diperhatikan sehubungan dengan empat faktor pemilihan bahasa tersebut. Faktor
pemilihan bahasa partisipan adalah keahlian berbahasa, pilihan bahasa yang dianggap
lebih tepat, usia, pendidikan, pekerjaan, latar belakang etnis, keintiman dan sebagainya.
Aspek yang berhubungan dengan faktor situasi adalah lokasi atau latar, tingkat
formalitas serta kehadiran pembicara. Faktor isi wacana adalah topik sementara faktor
yang berhubungan dengan fungsi interaksi yaitu menaikkan status, menciptakan jarak
Menurut Sugiyono (2005:49) situasi sosial sangat berperan aktif pula di dalam
menentukan pemilihan bahasa dimana, situasi sosial terdiri atas tiga elemen yaitu :
Tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara
sinergis. Situasi sosial tersebut juga dapat dinyatakan sebagai obyek yang ingin
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pemilihan bahasa yang dilakukan
oleh dwibahasawan atau multibahasawan disebabkan oleh empat faktor utama. Dari ke
empat faktor tersebut, tampaknya faktor partisipan menduduki kedudukan yang lebih
penting dari pada faktor-faktor lainnya. Jadi karakteristik pembicara dan pendengar
Fasold (1984 : 80) menyebutkan tiga wujud pilihan bahasa, yaitu (1) alih kode
(code-switching), (2) campur kode (code mixing), dan peminjaman bahasa (language
borrowing). Ketiga fenomena itu dapat terjadi secara simultan. Beberapa penulis, seperti
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Marasigan (1983) dan Fasold (1984) menyatakan bahwa ketiga fenomena itu sulit
sosiolinguistik. Ketiga jenis pilihan bahasa itu dipandang sebagai titik-titik dalam suatu
kontinum dari pilihan bahasa dengan skala yang relatif lebih besar sampai kepada
Memandang perlu tentang perbedaan antara pilih bahasa pada alih kode dan
campur kode, maka penulis menjabarkan keduanya. Namun, karena penelitian ini
berhubungan dengan campur kode maka alih kode tidak dibicarakan lebih luas.
Alih kode (AK) dapat diartikan sebagai istilah umum untuk menyebut pergantian
(peralihan) dalam pemakaian dua bahasa atau lebih. Sobarna (1994 : 28) menyebutkan
bahwa alih kode dapat terjadi antar bahasa daerah di dalam suatu bahasa nasional yang
disebut alih kode kedalam dan antar bahasa asli (daerah atau Indonesia) dengan bahasa
mempengaruhi seseorang beralih kode, bergantung pada siapa berbicara, dengan bahasa
apa, kepada siapa, kapan, dan dengan tujuan apa. Untuk dapat memahami pendapat di
atas dapat di ilustrasikan sebagai berikut : Nanang dan Ujang, keduanya bersal dari
Priangan, lima belas menit sebelum kuliah dimulai sudah hadir diruang kuliah.
Keduanya terlibat dalam percakapan menggunakan bahasa Sunda, bahasa ibu keduanya.
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Ketika sedang asik bercakap-cakap masuklah Togar, teman kuliah mereka yang berasal
dari Tapanuli yang tidak dapat berbahasa Sunda. Togar menyapa mereka dalam bahasa
Indonesia, lalu mereka terlibat percakapan dalam bahasa Indonesia. Dari ilustrasi di
atas di dalam pengalihan bahasa tercakup dalam peristiwa yang disebut alih kode
Alih kode adalah penggunaan satu bahasa pada satu keperluan dan menggunakan
bahasa yang lain pada keperluan lain, sedangkan campur kode adalah penggunaan suatu
1. sebagai acuan unsur yang tidak atau kurang dipahami di dalam bahasa yang
2. berfungsi direktif, dalam hal ini pendengar dilibatkan langsung, alih kode
diarahkan langsung pada pendengar, peserta ujaran dalam percakapan ini dapat
fatik.
6. berfungsi di dalam humor atau permainan, hal ini sangat berperan di dalam
masyarakat bilingual/multilingual.
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Sementara itu Suwito (1985:72) mengemukakan beberapa faktor penyebab
1. Penutur
lawan tuturnya karena suatu maksud. Hal ini dilakukan dengan maksud
2. Lawan tutur
Alih kode juga dilakukan dengan maksud ingin mengimbangi bahasa yang
Alih kode dilakukan karena kehadiran orang ketiga dalam situasi tutur karena
berbeda latar belakang kebahasaannya. Hal ini dilakukan untuk netralisasi situasi
Alih kode terjadi karena berubahnya pokok pembicaraan, misalnya dari pokok
informal.
Biasanya pembicaraan alih kode akan selalu diikuti dengan campur kode.
Ohoiwutun (1996 :72) menyatakan bahwa, hadirnya alih kode dan campur kode
merupakan akibat dari kemampuan anggota masyarakat berbahasa lebih dari satu.
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Bilamana seseorang yang melaksanakan pembicaraan pada dasarnya mengirimkan
berupa kode-kode kepada lawan bicaranya. Kalau hanya satu pihak memahami apa yang
dikodekan lawan bicaranya maka selanjutnya ia akan mengambil keputusan dan berbuat
Kode menurut Poejosoedarmo (1976:3) adalah sistem tutur yang peranan bahasanya
mempunyai ciri khas sesuai latar belakang penutur, hubungan penutur dengan lawan
bicaranya, dan situasi tutur yang ada. Selanjutnya, kode tutur adalah sistem tutur yang
keadaan, salah satu komponen tutur seperti latar belakang orang pertama dan orang
kedua, situasi bicara dan lawan lain. Kode tutur ini merupakan bahasa atau varian
dua bahasa. Keadaaan ini akan menyebakan kontak bahasa (language contact) dari dua
kebudayaan yang memiliki dua bahasa yang berbeda. (Suwito, 1985:39). Kondisi seperti
ini dimungkinkan biilamana seorang penutur menggunakan lebih dari satu bahasa di
dalam masyarakat tutur. Oleh karena itu dapat disebutkan bahwa tidak akan pernah
mungkin seorang penutur dalam masyarakat tutur, akan menggunakan satu bahasa
secara murni serta tidak terpengaruh oleh bahasa lainnya sementara di dalam lingkungan
masyarakat tutur itu sendiri terdapat aneka bahasa dan juga di dalam diri penutur sudah
ada kemampuan aneka bahasa tersebut kondisi seperti ini dapat menimbulkan gejala
campur kode.
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Di dalam suatu keadaan berbahasa lain ialah bilamana orang mencampur dua
bahasa atau ragam bahasa dalam suatu tindak bahasa menuntut percampuran bahasa itu.
Dalam keadaan demikian hanya kesantaian penutur dan/atau kebiasaannya yang dituruti.
Tindak bahasa yang demikian kita sebut campur kode. Di Indonesia campur kode ini
sering sekali terdapat dalam keadaan berbincang-bincang yang dicampur ialah bahasa
Indonesia dengan bahasa daerah. Jikalau orang itu “terpelajar”, kita dapat juga melihat
campur kode antara bahasa Indonesia (atau bahasa daerah) dengan bahasa asing .
campur kode ini ialah situasi informal. Dalam situasi berbahasa yang formal, jarang
terdapat campur kode. Kalaupun terdapat campur kode dalam keadaan demikian, hal itu
disebabkan karena tidak ada istilah atau ungkapan yang tepat dalam bahasa yang sedang
dipakai. Sehingga perlu memakai kata atau ungkapan dari bahasa asing ; dalam bahasa
tulisan, hal ini kita nyatakan dengan mencetak miring atau menggaris bawahi kata /
ungkapan bahasa asing yang bersangkutan. Kadang-kadang terdapat juga campur kode
Campur kode (CK) merupakan salah satu aspek dari ketergantungan bahasa
hubungan timbal balik antara fungsi dan peran kebahasaan. Peran menunjukkan siapa
yang menggunakan bahasa itu, yang ditandai oleh latar belakang sosial penutur, tingkat
pendidikan, dan sebagainya ; sedangkan fungsi menunjukkan apa yang hendak dicapai
penutur dengan campur kode dan sejauh mana bahasa yang dipakai memberikan
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Fasold (1984:180) mengatakan bahwa campur kode merupakan fenomena yang
lembut. Serpihan-serpihan satu bahasa digunakan oleh seorang penutur, namun pada
dasarnya dia menggunakan bahasa lain. Serpihan-serpihan bahasa yang diambil dari
bahasa lain itu biasanya berupa kata-kata, tetapi dapat juga berupa frasa, atau unit
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2005 : 190), campur kode adalah
penggunaan satuan bahasa dari suatu bahasa ke bahasa lain untuk memperluas gaya
bahasa atau ragam bahasa, dimana pemakaiannya berupa kata, klausa, idiom, sapaan
dan sebagainya.
Scotton (1979:65) menjelaskan bahwa campur kode sebagai pilihan kode atau
bahasa yang berhubungan dengan pemakaian bahasa atau lebih dalam kalimat yang
sama atau percakapan. Selanjutnya dikatakan bahwa wujud dari campur kode dapat
merupakan pergantian dari kata, frasa, klausa atau kalimat dari bahasa yang satu kepada
Merujuk pada pendapat dari landasan teori di atas, teridentifikasi bahwa campur
kode adalah sebuah kode utama atau kode dasar yang digunakan dan memiliki fungsi
Medan adalah mahasiswa yang multilingual atau sebagai komunitas yang menggunakan
multi bahasa dalam interaksi verbal sehari-hari. Interaksi verbal antara sesamanya sering
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Akibatnya kadar penguasaan bahasa ibu dari masing-masing penutur bahasa tersebut
semakin lama semakin berkurang. Hal ini tampak jelas terjadi di dalam aktivitas
keseharian dan pada saat penelitian yang sering menggunakan bahasa campuran dalam
menguasai bahasa ibu merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya campur kode.
kode yaitu (1) sebagai jawaban atas situasi tutur, misalnya masuk orang ketiga atau
adanya pergantian topik pembicaraan, penggunaan frasa tertentu dalam berbagai salam,
dan (2) sebagai alat retorik, misalnya penekanan pentingnya kata tertentu dengan jalan
menggunakan kata padanan dalam bahasa lain, atau untuk menghindari penggunaan
Campur Kode bisa terjadi karena penutur telah terbiasa menggunakan bahasa
campur demi kemudahan belaka. Kata-kata itu seakan telah ada di ujung lidah, dan pola
peralihan bahasa yang terdapat pada tuturannya tampaknya diluar kesadaran penuturnya.
Hal itu sejalan dengan pendapat Haugen (1972 : 34) yang mengatakan bahwa campur
kode terjadi sebagai akibat timbulnya semacam dorongan untuk memicu pelatuk. Ia juga
mengatakan bahwa campur kode bisa juga terjadi karena adanya dorongan ekspresif.
Dorongan ini disebabkan oleh gaya bahasa, atau bahkan tidak disebabkan apapun.
Pendapat Haugen ini tampaknya sangat releban dengan hasil penelitian yang telah
penulis lakukan sebab penulis berasumsi bahwa campur kode yang dilakukan oleh
atas, umumnya hanya karena kebiasaan tanpa mempunyai tujuan atau sebab yang jelas.
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Di dalam menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya campur kode pada
mahasiswa AKPAR, penulis mengacu kepada tiga faktor yang dikemukakan Suwito,
yaitu (1) identifikasi peranan, (2) identifikasi ragam dan (3) keinginan untuk
menjelaskan dan menafsirkan. Mengingat bahwa campur kode dalam penelitian ini
dibatasi pada campur kode antarbahasa saja, maka faktor identifikasi ragam tidak di
analisis dalam penelitian ini. Dengan demikian, hanya dua faktor yang dijadikan acuan
dalam menganalisis campur kode ini, yaitu (1) identifikasi peranan, dan (2) keinginan
menjelaskan dan menafsirkan. Akan tetapi, tampaknya kedua faktor ini saling
bergantung dan tidak jarang tumpang tindih, sehingga sulit untuk menentukan
Selain pendapat Suwito di atas, penulis juga mengacu kepada pendapat Haugen
(Rohmana, 2000:67) yang menekankan pula pada faktor kebiasaan. Penulis berasumsi
bahwa apa yang diajukan tersebut sangat relevan dengan apa yang ingin penulis capai
dalam penelitian ini. Jadi dalam menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya campur
kode dalam penelitian ini, penulis membatasi pada tiga faktor-faktor berikut : (1)
identifikasi peranan, (2) keinginan menjelaskan dan menafsirkan, dan (3) kebiasaan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa campur kode itu terjadi karena
adanya hubungan timbal balik antara peranan (penutur), bentuk bahasa dan fungsi
bahasa. Artinya, penutur mempunyai latar belakang sosial tertentu cenderung memilih
kode yang terjadi di lokasi penelitian, yakni di AKPAR Medan adalah merupakan akibat
dari kontak sosial melalui interaksi verbal antara sesama penutur bahasa.
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
BAB III
METODE PENELITIAN
pemakainya. Oleh sebab itu, pendekatan kepada bahasa dapat dilakukan secara
deskriptif (sinkronis), yaitu dengan mempelajari pelbagai aspeknya pada suatu masa
kualitatif dan deskriptif kuantitatif, dimana akan dibuat deskripsi yang sistematis dan
akurat mengenai data yang diteliti. Metode deskriptif yang dipilih karena penelitian
yang dilakukan bertujuan untuk menggambarkan dengan jelas tentang objek yang
metode yang mencoba mengambarkan dan menganalisis data mulai dari tahap
pengumpulan, penyusunan data dibarengi dengan analisis dan interpretasi terhadap data-
data tersebut.
internal bahasa, yakni struktur bunyi (fonologi), struktur kata (morfologi), struktur
kalimat (sintaksis), struktur wacana dan struktur semantik. Kajian deskriptif ini
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
merumuskan kaidah-kaidah terhadap keteraturan yang terdapat pada data itu. Pada
dasarnya rumusan kaidah terhadap keteraturan yang terdapat pada data itu tidak lain dari
internal bahasa, yakni struktur bunyi (fonologi), struktur kata (morfologi), struktur
kalimat (sintaksis), struktur wacana dan struktur semantik. Kajian deskriptif ini
merumuskan kaidah-kaidah terhadap keteraturan yang terdapat pada data itu. Pada
dasarnya rumusan kaidah terhadap keteraturan yang terdapat pada data itu tidak lain dari
pada “teori” terhadap data itu. Selama data yang ditemukan tidak menyimpang dari
status keteraturan maka teori itu tetap dapat diterima ; tetapi apabila ditemukan data
digunakan untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh
menyusun teori, bukan untuk menguji teori. Atau dengan kata lain, kajian kualitatif ini
untuk menemukan pengetahuan baru, atau merumuskan teori baru berdasarkan data
yang dikumpulkan. Kajian kualitatif ini juga bersifat menjelaskan suatu masalah, yakni
masalah yang diteliti. Kajian dimulai dengan merumuskan masalah, merumuskan fokus,
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Sementara Moleong (2000 : 22) menyebutkan bahwa penelitian yang
dengan cara mengamati, ikut berperan serta dan melakukan wawancara mendalam
terhadap mahasiswa. Hal ini berkaitan dengan pernyataan Sugiyono (2005: 22-23)
bahwa untuk memahami interaksi sosial yang kompleks penelitian dengan metode
kualitatif melakukannya dengan cara ikut berperan serta, wawancara yang mendalam
Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari bahasa lisan yang secara
empiris terjadinya campur kode yang dituturkan oleh mahasiswa Akademi Pariwisata
dari dua jurusan tersebut terdapat empat program studi yaitu : Program studi
Menurut Chaer (2000 : 134-135) karena bahasa itu dipakai atau digunakan dalam
berbagai tindak kegiatan dan kehidupan, maka kiranya objek, topik atau materi yang
bisa dijadikan sumber data bisa dijadikan kajian secara umum, misalnya, ... (25) alih
kode dan campur kode dalam suatu masyarakat multilingual atau multietnis, (26)
interferensi dari suatu bahasa terhadap bahasa lain (27) bilingualisme dalam suatu
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
3.3 Situasi Sosial
istilah populasi tetapi situasi sosial. Situasi sosial terdiri atas tiga elemen yaitu : Tempat
(place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Situasi
sosial tersebut dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian yang ingin diketahui ”apa
3.3.1 Tempat
Pariwisata selain tiga UPT lain yang ada di Indonesia yakni : Sekolah Tinggi Pariwisata
Bandung, Sekolah Tinggi Pariwisata Bali, dan Akademi Pariwisata Makassar, dimana
UPT tersebut adalah sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat yang ada di daerah
penyimpanan tas (locker), Area tempat cuci piring dan Ruang kelas.
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Ruangan tempat pembersihan ikan dan daging (butcher), Ruang pendinginan
Ruang simulasi kantor depan (front office), Ruang tempat penerimaan cucian
kelas.
& Travel, Bus Pariwisata, Ruangan tempat penyimpanan tas (locker), Ruangan
3.3.2 Pelaku
Manajemen Pariwisata, dimana dari dua jurusan tersebut terdapat empat program studi
yaitu : Program studi Manajemen Divisi Kamar (MDK) ; Manajemen Tata Hidangan
(MTH); Manajemen Tata Boga (MTB), dan Manajemen Usaha Perjalanan (MUP).
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Tabel 1
Jurusan Manajemen Perhotelan
Jumlah Mahasiswa Program Studi Manajemen Divisi Kamar
No Prog. Studi Semester Jumlah
1 MDK A II 27 orang
2 MDK B II 28 orang
3 MDK A IV 26 orang
4 MDK VI 36 orang
117 orang
Tabel 2
Jurusan Manajemen Perhotelan
Jumlah Mahasiswa Program Studi Manajemen Tata Hidangan
No Prog. Studi Semester Jumlah
1 MTH A II 27 orang
2 MTH B II 26 orang
3 MTH A IV 26 orang
4 MTH VI 34 orang
113 orang
Tabel 3
Jurusan Manajemen Perhotelan
Jumlah Mahasiswa Program Studi Manajemen Tata Boga
No Prog. Studi Semester Jumlah
1 MTB A II 26 orang
2 MTB B II 29 orang
3 MTB A IV 26 orang
4 MTB VI 48 orang
129 orang
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Tabel 4
Jurusan Manajemen Pariwisata
Jumlah mahasiswa Program Studi Manajemen Usaha Perjalanan
No Prog. Studi Semester Jumlah
1 MUP A II 29 orang
2 MUP B II 30 orang
3 MUP IV 26 orang
4 MUP VI 25 orang
110 orang
Aktivitas
Adapun aktivitas atau kegiatan diteliti di dalam penelitian ini adalah kegiatan-
kegiatan yang berhubungan erat dengan keempat program studi yang ada di AKPAR
Medan, antara lain seperti : reservasi kamar hotel, penetapan atau pengeluaran tiket
Pada penelitian ini data alamiah dilakukan dengan pemeriksaan data dari
sumber data yang berhubungan dengan masalah yang dikaji dalam penelitian ini dengan
mengelompokkan data yang diperoleh menurut ciri-ciri, faktor dan jenis yang ada
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Teknik observasi menurut atau pengamatan Chaer (2007 : 136) dilakukan oleh si
peneliti dengan melihat dan menghayati perilaku berbahasa di dalam suatu peristiwa
tutur. Metode atau teknik ini digunakan dengan alasan bahwa suatu perilaku berbahasa
hanya dapat dipahami benar apabila disaksikan di dalam situasi yang sebenarnya yang
berada di dalam konteks yang lengkap. Dalam mengamati perilaku orang-orang yang
terlibat di dalam suatu peristiwa tutur, peneliti tidak sekedar melihat atau menyaksikan,
dia harus mencatat hal-hal yang relevan, terutama bentuk perilaku setiap partisipan di
dalam peristiwa tutur itu. Untuk memudahkan pencatatan itu sudah seharusnya dibuat
lembar observasi yang berisi kolom-kolom tempat mencatat atau yang berisi
keterangan-keterangan singkat.
Moleong (2000) menyatakan bahwa, pengamatan tidak bisa berdiri sendiri, artinya
tidak dapat dilakukan tanpa pencatatan datanya. Oleh karena itu selain pengamatan,
penulis melakukan pengumpulan data dengan cara merekam serta mencatat data
tuturan dimana terjadinya campur kode dalam situasi tutur, mengidentikfikasikan serta
mengelompokkan faktor-faktor campur kode dan jenis campur kode yang paling
Tahap pertama adalah menuliskan tuturan lisan kedalam tulisan sehingga akan
dipilih tuturan-tuturan yang akan di analisis. Tahap kedua adalah memerikan faktor-
faktor campur kode serta mengidentifikasikan jenis-jenis campur kode yang paling
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
dominan. Tahap ketiga adalah menyimpulkan hasil penelitian campur kode pada
analisis induktif. Menurut Sugiyono (2005:89) analisis data kualitatif adalah bersifat
induktif yaitu data yang dikaji melalui proses yang berlangsung dari data ke teori.
Berangkat dari teori Djajasudarma (1993 : 58-60) yang menyatakan bahwa metode
kajian (analisis) dapat dibedakan antara metode kajian (analisis) padan dan metode
kajian padan di dalam penelitian kualitatif alat penentunya adalah unsur luar bahasa.
Menurut Djajasudarma metode kajian padan dapat dibedakan atas : metode padan
referensial, metode padan fonetik artikuler, metode padan translasional dengan penentu
bahasa atau langue lain, metode padan pragmatis, metode padan ortografi. Metode
kajian dengan teknik pemilihan data berdasarkan kategori (kriteria) tertentu dari segi
kegramatikalan.
Berdasarkan paparan di atas, data sebagai objek penelitian ini dianalisis dengan
metode kajian padan, khususnya metode kajian padan translasional karena metode ini
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
distribusional dengan teknik substitusi yang digunakan untuk mencari/menentukan
sinonimi pada batas tertentu (Djajasudarma, 193:62). Semua data yang diperoleh
diseleksi sesuai landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini dari mulai
kode, memerikan sesuai dengan faktor-faktor campur kode yang sesuai dengan
landasan teori, serta mengidentifikasikan jenis-jenis campur kode yang paling dominan
sampai pada tahap menyimpulkan hasil penelitian campur kode pada mahasiswa jurusan
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Setelah data terkumpul dan dianalisis, maka diperolehlah hasil penelitian dari
4.1.1 Campur Kode Kedalam (Inner-Code Mixing) dan Campur Kode Keluar
(Outer-Code Mixing)
Campur kode dibedakan atas campur kode ke dalam (inner-code mixing) dan
campur kode keluar (outer-code mixing). Campur kode kedalam berupa campur kode
yang berasal dari bahasa asli dengan variasi-variasinya, sedangkan campur kode keluar
berupa campur kode bahasa asli dengan bahasa asing. Mengingat bahwa penelitian ini
dilakukan dengan berbagai keterbatasan, maka data campur kode yang dijaring dibatasi
AKPAR Medan melakukan campur kode dalam tuturan mereka. Sesuai dengan hasil
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
campur kode pada tiga faktor berikut : (1) identifikasi peranan, (2) keinginan
menjelaskan dan menafsirkan, dan (3) kebiasaan. Di bawah ini diuraikan satu persatu
menanalisis data, maka peneliti memberikan batasan di dalam penelitian ini. Batasan
tersebut adalah jika di dalam tuturan itu menunjukkan adanya indikasi mengenai status
sosial, pendidikan penutur atau otoritas kekuasaan maka dapat dikategorikan bahwa
Data yang menunjukkan peristiwa tutur yang ditemui terjadinya campur kode
yang dilakukan oleh penutur bahasa oleh mahasiswa AKPAR Medan karena faktor
(1) ‘Amir, set up mejanya cepat, karena tamu sudah akan datang jam 11.00’
‘Amir, tata mejanya cepat, karena tamu sudah akan datang jam 11.00’
Kedua peristiwa diatas menunjukkan bahwa telah terjadi campur kode bahasa
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
berdasarkan status sosial atau otoritas kekuasaan. Pada kedua peristiwa tutur yang
Pada peristiwa tutur (1) terlihat bahwa penutur menegur lawan tuturnya untuk
merapikan meja dikarenakan akan ada tamu yang datang. Dengan demikian penulis
status sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan lawan tuturnya. Demikian pula
dengan peristiwa tutur (2) penutur menegur lawan tuturnya untuk menyimpan baju
praktik dengan rapi di rak penyimpanan. Hal yang sama seperti peristiwa tutur (1) diatas
bahwa si penutur memiliki status sosial yang lebih tinggi dari pada petutur.
Pada peristiwa tutur (3) terlihat bahwa penutur memberi tahu dimana harus
diletakkan bahan kimia yang baru datang kepada lawan tuturnya. Sementara pada
peristiwa tutur (4) penutur menegur lawan tuturnya untuk diam sementara waktu
dikarenakan ada orang lain yang bertanya. Dengan demikian penulis berpendapat bahwa
peristiwa tutur tersebut memberikan indikasi dimana penutur memiliki status sosial yang
lebih tinggi dibandingkan dengan lawan tuturnya. Hal yang sama seperti peristiwa tutur
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
(1) dan (2) diatas bahwa si penutur memiliki status sosial yang lebih tinggi dari pada
petutur.
Melihat hasil penelitian ini lebih mendalam telah ditemui banyak campur kode
pada peristiwa tutur yang terjadi pada para mahasiswa di AKPAR Medan yang
dikumpulkan dari berbagai area peneltian yang ada. Faktor terjadinya campur kode
untuk tiap-tiap program studi yang terjadi dapat dilihat pada lampiran 2 dari peneltian
ini.
mengkompilasi terjadinya campur kode pada peristiwa tutur yang disebabkan faktor
Tabel 5
2 MTB 37 15
3 MDK 42 11
4 MUP 32 9
Jumlah 151 46
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
4.1.3 Terjadinya Campur Kode karena Faktor Keinginan Menjelaskan dan
Menafsirkan
Di dalam penelitian ini penulis membatasi bahwa jika tuturan itu menunjukkan
adanya indikasi bahwa penutur mengadakan kontak langsung dengan lawan tuturnya
dan berusaha menjelaskan atau menafsirkan sesuatu, maka dapat dikategorikan bahwa
campur kode ini terjadi karena faktor menjelaskan dan menafsirkan (M).
Data yang menunjukkan peristiwa tutur yang ditemui terjadinya campur kode
yang dilakukan oleh penutur bahasa oleh mahasiswa AKPAR Medan karena faktor
keinginan menjelaskan dan menafsirkan dapat dilihat pada peristiwa tutur sebagai
berikut :
(1) ‘Anak itu kalau tidak di follow up, seperti itu memang’
‘Anak itu kalau tidak di tindak lanjuti, seperti itu memang’
(2) ‘Ayo duduk disana aja karena mejanya belum di clear up’
‘Ayo duduk disana aja karena mejanya belum dibersihkan’
mengekspresikan atau menjelaskan sesuatu pada lawan tuturnya. Pada peristiwa tutur
(1) terlihat bahwa penutur memberikan gambaran tentang keadaan seorang mahasiswa
yang selalu harus dibimbing. Peristiwa tutur (2) mengekspresikan bahwa penutur
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
menjeaskan keadaan meja yang belum siap untuk dipakai dan peristiwa tutur (3)
menunjukkan bahwa penutur berusaha untuk menjelaskan atau memberi tahu lawan
berikut :
(4) ‘Anak basic mungkin yang ambil tadi sewaktu dia kemari’
‘Anak semester dasar mungkin yang ambil tadi sewaktu dia kemari’
Pada peristiwa tutur (4) terlihat bahwa penutur memberikan gambaran tentang
menunjukkan bahwa telah terjadi campur kode bahasa yang disebabkan karena faktor
tutur yang disebabkan faktor keinginan menjelaskan dan menafsirkan yang terjadi pada
Tabel 6
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
4.1.4 Terjadinya Campur Kode karena Faktor Kebiasaan
Yang dimaksud dengan peristiwa campur kode karena faktor kebiasaan (K) yaitu
campur kode yang terjadi hanya akibat dari pergaulan antara penutur bahasa tanpa
Data yang menunjukkan peristiwa tutur yang ditemui terjadinya campur kode
yang dilakukan oleh penutur bahasa oleh mahasiswa AKPAR Medan karena faktor
campur kode yang tidak mempunyai maksud tertentu, baik mencerminkan status sosial
sesuatu.
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Peristiwa tutur campur kode seperti di atas semata-mata terjadi karena faktor
pertemuan atau pergaulan yang kerap terjadi dalam suatu komunitas berbahasa,
sehingga penulis menganggap menjadi bentuk campur kode karena faktor kebiasaan.
Dengan demikian dari data yang telah dipaparkan di atas menunjukkan peristiwa
campur kode yang dilakukan mahasiswa AKPAR Medan dengan pencampuran bahasa
Dari data hasil penelitian diperoleh, terjadinya campur kode pada peristiwa tutur
yang disebabkan faktor kebiasaan yang terjadi pada mahasiswa di AKPAR Medan
Tabel 7
2 MTB 37 15
3 MDK 42 13
4 MUP 32 13
Jumlah 151 59
Merujuk kepada tabel 5 sampai dengan tabel 7 di atas, tabel berikut ini adalah
deskripsi campur kode yang diperoleh dari peristiwa tutur dari ketiga faktor
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
sebagaimana yang telah disebutkan pada bab terdahulu, yakni: (1) identifikasi peranan,
Selanjutnya dari deskripsi tersebut ditentukan faktor yang paling dominan atas
peristiwa campur kode yang terjadi pada mahasiswa AKPAR Medan, yakni :
Tabel 8
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa campur kode pada perstiwa tutur yang
disebabkan faktor identifikasi peranan (IP) adalah berjumlah 46; perstiwa tutur yang
disebabkan faktor keinginan menjelaskan dan menafsirkan (M) adalah berjumlah 46;
dan perstiwa tutur yang disebabkan faktor identifikasi kebiasaan (K) adalah berjumlah
59. Dapat disimpulkan bahwa campur kode yang disebabkan oleh faktor kebiasaan (K)
adalah yang paling dominan dikarenakan dari 151 data peristiwa tutur yang ada campur
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
46
(IP)
59
(K)
46 (M)
Sebagaimana telah penulis paparkan pada bab sebelumnya, bahwa jenis atau
wujud dari terjadinya campur kode dapat berupa percampuran atau perpindahan dari
kata/leksikal, frasa, klausa atau kalimat dari bahasa yang satu kepada bahasa yang lain,
dalam penelitian ini hanya dibatasi dari bahasa Indonesia ke Bahasa Inggeris.
Pada lampiran 3 digambarkan bahwa dari 151 peristiwa tutur yang diperoleh
sebagai temuan penelitian, penulis menemu kenali ada sebanyak 170 serpihan baik itu
berupa kata/leksikal, frasa, klausa atau kalimat sebagaimana tertera pada tabel berikut :
Tabel 9
Jumlah Campur Kode
2 MTB 44
3 MDK 48
4 MUP 35
Jumlah 170
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Dari temuan penelitian dipaparkan pula contoh-contoh jenis campur kode yang
Adapun contoh jenis campur kode dalam bentuk leksikal (L) yang ditemui di
(3) ‘Freezer kita sudah rusak perlu diganti dengan yang bagus’
Adapun contoh jenis campur kode dalam bentuk frasa (F) yang ditemui di dalam
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
(3) ‘Letakkan table number di tengah meja’
Adapun contoh jenis campur kode dalam bentuk klausa atau kalimat (K) yang
Dari paparan di atas tergambar jenis campur kode yang terjadi pada mahasiswa
bawah ini dideskripsikan frekuensi jenis campur kode yang ditemui dalam penelitian ini
Tabel 10
Frekuensi Jenis Campur Kode
No Prog. Studi CK L F K
1 MTH 43 17 26 -
2 MTB 44 33 11 -
3 MDK 48 24 24 -
4 MUP 35 22 12 1
Jumlah 170 96 73 1
Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jenis campur kode pada tiga
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Tabel 11
2 Frasa 73
3 Klausa/kalimat 1
Jumlah 170
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa campur kode dalam jenis leksikal yang
berjumlah 96 ; jenis frasa berjumlah 73 ; dan jenis klausa atau kalimat berjumlah 1.
Dapat disimpulkan bahwa campur kode jenis leksikal adalah yang paling dominan
dikarenakan dari 170 data peristiwa tutur yang ada, campur kode dalam jenis leksikal
4.2 Pembahasan
tas (locker), Area tempat cuci piring dan Ruang kelas. Hasil penelitian yang diperoleh
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
1. ’Amir, set up mejanya cepat, karena tamu sudah akan datang jam 11.00’
12. ’Bapak dapat makan breakfast di restoran kami mulai jam 7 pagi’
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
23’ ‘Bill nya di pending aja dulu’
24. ‘Saya pesan nasi dengan semur ayam untuk main course nya ya’
28. ’Kalau kita keep smile ke tamu pasti tamu akan datang kembali’
31. ’Jangan lupa periksa kebenaran bill nya sebelum diserahkan ke tamu’
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Tabel 12
Identifikasi terjadinya campur kode Program Studi MTH
No Tuturan Ket
1 Amir, set up mejanya cepat, karena tamu sudah akan datang jam 11.00 IP
2 Ayo duduk disana aja karena mejanya belum di clear up M
3 No problem, mau duduk dimana saja K
4 Coaster nya juga harus dipakai IP
5 Guest request tolong cepat disediakan IP
6 Pakai glass cleaner untuk membersihkannya IP
7 Swimmming pool berada di lantai tiga bu ! M
8 Bila ada kehilangan diharap menghubungi lost and found departement M
9 Live band show ada di bar kami di lantai bawah M
10 Maaf pak meja nya mau di clear up M
11 Minta guest comment nya ya K
12 Bapak dapat makan breakfast di restoran kami mulai jam 7 pagi M
13 Boleh request nggak? K
14 Bill yang tadi di letakkan dimana ? K
15 Kok gobletnya belum di polish? K
16 Berapa pax besok undangan yang datang ? K
17 Saya minta sugar bowl nya diangkat ke dapur IP
18 Minta ice cube nya mbak K
19 Jangan di clear up dulu ya IP
20 Saya minta menu stand diletakkan tepat di atas meja IP
21 Permisi pak, boleh saya ambil orderan bapak? K
22 Apakah bapak mau tambah ice water nya ? K
23 Bill nya di pending aja dulu K
24 Saya pesan nasi dengan semur ayam untuk main course nya ya M
25 Letakkan table number di tengah meja IP
26 Untuk room service biar Ridwan yang antar K
27 Saya lebih suka hot water saja K
28 Kalau kita keep smile ke tamu pasti tamu akan datang kembali K
29 Minta ashtray nya mbak K
30 Ambil bowl dan cuci yang bersih IP
31 Jangan lupa periksa kebenaran bill nya sebelum diserahkan ke tamu IP
32 Makanan ini antar ke table enam IP
33 Jika menyajikan makanan utamakan ladies first M
34 Pepper nya letakkan di meja tamu M
35 Saya pesan satu soft drink K
36 Gunakan water pitcher untuk tuangkan air M
37 Table cloth nya harus selalu bersih K
38 Hapalkan semua menu knowledge untuk antisipasi pertanyaan tamu M
39 Siapa waiter yang meng handle meja ini? K
40 Today specialities kami harganya terjangkau K
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
4.2.2 Pemerolehan data campur kode pada program studi MTB
penyimpanan tas (locker), Ruang tempat pembuatan roti/kue (Pastry), Ruangan tempat
pembersihan ikan dan daging (butcher), Ruang pendinginan dan Ruang kelas. Hasil
penelitian yang diperoleh terhadap data tuturan campur kode adalah sebagai berikut :
9. ’Untuk membuat tamu satisfied, kita harus memberikan pelayanan yang baik’
11. ’Freezer kita sudah rusak perlu diganti dengan yang bagus’
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
17. ’Makanan ini di garnished dengan kentang rebus, bunga kol dan wortel’
26. ‘Di skin out aja kaldunya, baru yang lain di masukkan ke dalamnya’
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Tabel 13
Identifikasi terjadinya campur kode Program Studi MTB
No Tuturan Ket
1 Kentangnya di steam terlebih dahulu, pak, baru di mashed M
2 Keep Silent, ada yang bertanya IP
3 in charge dimana ? K
4 Permintaan chemical harus di request IP
5 Katakan no stock bila barang yang kamu punya habis IP
6 Grooming harus dipelihara K
7 Tap air nya rusak sedang diminta untuk diperbaiki M
8 Kalau tidak fresh ya nggak apa-apa K
9 Untuk membuat tamu satisfied, kita harus memberikan pelayanan yang baik IP
10 Maaf pak permintaan cool food sudah habis M
11 Freezer kita sudah rusak perlu diganti dengan yang bagus M
12 Anak Basic terus di follow up cara kerjanya K
13 Tolong ya piringnya di clear up IP
14 Sebelum operasional coba double check kembali IP
15 Persiapannya jangan last minute biar terkejar jam operasional IP
16 Garnishnya harus cerah K
17 Makanan ini di garnished dengan kentang rebus, bunga kol dan wortel M
18 Semua alat-alat harus di inventory jangan sampai hilang IP
19 Dia memang selalu menjadi trouble maker di dapur K
20 Ingredients nya apa aja? K
21 Spatula yang besar yang dipakai K
22 Ini di grill dulu kan pak? K
23 Breadnya sudah masak, tinggal di dinginkan K
24 Sayurnya di saute, lantas masukkan ingredients yang lain M
25 Tolong onion nya di chopped IP
26 Di skin out aja kaldunya, baru yang lain di masukkan ke dalamnya IP
27 Coba strain dulu sauce nya IP
28 Sudah di saute dagingnya ? K
29 Grill kan sebentar ayam itu IP
30 Cutting board nya di cuci bersih agar enak makainya IP
31 Sudah kamu scale tepungnya? K
32 Towing kan dulu ikan itu IP
33 Sayuran ini harus di boiled terlebih dahulu IP
34 Biji merica ini di crushed agar bisa digunakan K
35 Kenapa kamu cairkan butter itu K
36 Kalau ayam diletakkan di chiller pasti fresh K
37 Buahnya di blend biar hancur M
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
4.2.3 Pemerolehan data campur kode pada program studi MDK
Ruang simulasi kantor depan (front office), Ruang tempat penerimaan cucian (laundry),
penyimpanan peralatan dan bahan kimia/pembersih (store), dan Ruang kelas. Hasil
penelitian yang diperoleh terhadap data tuturan campur kode adalah sebagai berikut :
6. ‘Mesin pressing yang di sudut saja yang di pakai, yang ini terlalu kecil’
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
17. ‘Bath towel jangan di bawa keluar ruangan’
21. ’Kami tidak menjamin atas kehilangan barang berharga seperti jewelery’
22. ’Hotel melayani permintaan tamu utuk extra bed dan baby sitter’
25. ‘Tolong dipasang do not disturb sign nya pak bila bapak sedang istirahat’
31. ‘Besok biasakan make line seperti ini sebelum saya datang’
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
39. ’Tingkatkan selalu team work pada diri anda semua’
40. ’Jangan sampai phone call lebih dari dua kali berdering baru diangkat’
No Tuturan Ket
1 Tolong baju praktik, disimpan rapi di locker IP
2 Chemical yang baru datang diletakkan di lemari sini IP
3 Pinjam gun spray nya lah K
4 Bahan chemical nya abis M
5 Biar licin di steam aja, pasti hasilnya bagus M
6 Mesin pressing yang di sudut saja yang di pakai, yang ini terlalu kecil IP
7 Anda in charge di public area sesi pertama K
8 Saya minta kamar di extend 1 hari lagi M
9 Permintaan barang guest supplies di pending dahulu IP
10 Special request bapak itu adalah koran pagi M
11 Dial no 1 pak bila bapak membutuhkan apa saja M
12 Hotel menyediakan limousine service untuk kebutuhan tamu hotel M
13 Jangan lupa mengisi message form nya M
14 Harap jangan meletakkan ashtray disamping/diatas tempat tidur M
15 Di lobby area lebih menyenangkan memang M
16 Tamu hotel harap menitipkan guest room key ke reception M
17 Bath towel jangan di bawa keluar ruangan IP
18 Jika tamu menginginkan towel, ashtray akan di charged M
19 Setiap kamar dilengkapi dengan dua pasang slippers M
20 Kak, Minta soap untuk di kamar tamu K
21 Kami tidak menjamin atas kehilangan barang berharga seperti jewelery M
22 Hotel melayani permintaan tamu utuk extra bed dan baby sitter M
23 Tamu dapat menikmati fasilitas hotel seperti swimming pool M
24 Maaf pak, kamarnya bisa di make up ? K
25 Tolong dipasang do not disturb sign nya pak bila bapak sedang istirahat M
26 Minuman di dalam kamar free of charge K
27 Yang belum di grooming buat barisan baru IP
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
28 Keep safely ya, jangan sampai ada yang buka K
29 Team work memang penting K
30 Kalau gak enjoy pasti gak nyaman K
31 Besok biasakan make line seperti ini sebelum saya datang IP
32 Jangan cepat marah, teman kamu kan just kidding K
33 Sudah error ya? K
34 Bersihkan semua suggetion box nya IP
35 Pakai trollley aja biar gampang K
36 Lantainya agar di mopping biar kelihatan bersih IP
37 Sebagian untuk casual di sini minggu depan K
38 Hotel sudah di confirm, pak M
39 Tingkatkan selalu team work pada diri anda semua IP
40 Jangan sampai phone call lebih dari dua kali berdering baru diangkat M
41 Tolong check semua keperluan sebelum bekerja IP
42 Bagaimana cara anda untuk tangani guest complaint K
& Travel, Bus Pariwisata, Ruangan tempat penyimpanan tas (locker), Ruangan
briefing/rapat, dan Ruang kelas. Hasil penelitian yang diperoleh terhadap data tuturan
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
10. ‘Tolong ya Basic itu di press cara kerjanya’
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
32. ‘Makan malam di arrange di jalan’
Tabel 15
Identifikasi terjadinya campur kode Program Studi MUP
No Tuturan Ket
1 Anak itu kalau tidak di follow up, seperti itu memang M
2 Anak basic mungkin yang ambil tadi sewaktu dia kemari M
3 Gak diajak juga, it’s Okay K
4 Maaf pak penerbangan bapak di cancel 2 jam karena alasan operasional M
5 Harga tiket sudah termasuk tax M
6 Kamu harus greeting terlebih dahulu IP
7 Pengajuan permintaan harus segera di follow up IP
8 Kami melaksanakan general cleaning 1 kali sebulan M
9 Bisa ditanyakan di counter depan K
10 Tolong ya Basic itu di press cara kerjanya IP
11 Nanti setelah break kita langsung praktek IP
12 Besok kita morning briefing terlebih dulu IP
13 Pesawatnya lima belas menit lagi take off M
14 Misinya memang selalu on time K
15 Tolong perhatikan attitude adik kelas kamu IP
16 Pesawat menuju Denpasar di delay dua jam lebih M
17 Mudah-mudahan semuanya clear M
18 Persiapannya jangan last minute biar terkejar jam operasional IP
19 Silahkan lihat nomor seat nya ya pak ! K
20 Silahkan bapak mencoba tour package yang kami buat K
21 Ucapkan thank you itu penting K
22 Semua travelling bag nya harus diberi nomor IP
23 Tiketnya tolong di issued hari ini untuk saya IP
24 Saya mau booking tiket untuk Medan – Jakarta K
25 Pesawat yang dari Jakarta salah landing K
26 Kalau mau ke Denpasar transit di Jakarta K
27 Ini tiket tidak bisa di refund M
28 Check in jam 9 pagi di airport K
29 Penerbangannya nggak connect ke Denpasar K
30 Guidenya di complain sama tamu K
31 Tanggal keberangkatannya sudah di fix date di tiket ? K
32 Makan malam di arrange di jalan M
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Dari hasil temuan penelitian yang penulis laksanakan di atas dapat diketahui
bahwa ada sejumlah peristiwa tutur terjadinya campur kode pada mahasiswa jurusan
Tabel 16
Jumlah 151
Dari seluruh tabel di atas terlihat bahwa penulis memperoleh sejumlah total 151
peristiwa tutur selama periode peneltian ini berlangsung yang di jumlahkan dari empat
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
BAB V
Kesimpulan
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa peneltian ini dibatasi
pada campur kode keluar saja yakni berupa campur kode bahasa ibu dengan bahasa
1. Data terjadinya campur kode yang terjaring dalam situasi tutur pada mahasiswa
berikut :
a. Identifikasi Peranan
Data campur kode menunjukkan indikasi karena adanya pengaruh faktor ini
Data campur kode menunjukkan indikasi karena adanya pengaruh faktor ini
c.Faktor Kebiasaan
Data campur kode menunjukkan indikasi karena adanya pengaruh faktor ini
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa faktor kebiasaan mendominasi
baik dari data campur kode yang terjadi karena faktor identifikasi peranan,
3. Jenis campur kode yang ditemui di dalam penelitian pada peristiwa tutur
mahasiswa AKPAR Medan adalah jenis leksikal, frasa, klausa atau kalimat,
dimana jenis leksikal yang berjumlah 96 dari 170 peristiwa tutur; jenis frasa
berjumlah 73 dari 170 peristiwa tutur; dan jenis klausa atau kalimat berjumlah 1
dari 170 peristiwa tutur. Dapat disimpulkan bahwa jenis campur kode yang
paling dominan dari peristiwa tutur yang ditemui pada mahasiswa AKPAR
lingkungan akademis, leksikal serta frasa yang sulit ditemui didalam bahasa ibu.
Saran
masih banyak hal-hal yang belum diteliti dalam kajian ini dari berbagai permasalahan-
permasalahan yang ada. Sikap bahasa yang baik dan benar di dalam penggunaan suatu
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
bahasa sebaiknya menjadi perhatian, bilamana bahasa Indonesia dipergunakan
sebaiknya digunakan dengan baik dan benar dan bilamana suatu bahasa asing digunakan
Oleh sebab itu, penulis berharap agar hasil peneltian ini dapat dijadikan sebagai
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
DAFTAR PUSTAKA
Bloomfield, Leonard. 1958. Language, Twelfth Impression. Great Britain : Cox and
Wyman Ltd
Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa Struktur Internal, Pemakaian dan Pemelajaran.
Jakarta : Rineka Cipta
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 1995. Sosiolinguistik : Suatu Perkenalan Awal.
Jakarta : Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga.
Jakarta : Balai Pustaka
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Levi-Strauss, C. 1963. Stuctural Antrophology. New York : Basic Books
Lubis, Halomoan Noor. 2002. Pelaku Pilih Bahasa dan Alih Kode : Suatu Kajian
Sosiolinguistik. Medan
Poejosoedarmo, Soepomo. 1976. Kode dan Alih Kode. Yogyakarta : Balai Penelitian
Bahasa
Scotton, C.M. 1979. Code Switching as a Safe Choice in Choosing a Lingua Franca
Sinar, Tengku Silvana. 2007. Phasal and Experential Realizations in Lecture Discourse
: A Systemic – Function Analysis. Medan : National Library Republic of Indonesia
Siregar, Bahren Umar. 1998. Pemertahanan Bahasa dan Sikap Bahasa. Jakarta : Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Sobarna, Cece. 1998. Alih Kode dan Campur Kode di Kalangan Remaja Kota Bandung.
Laporan Penelitan. Bandung : The Toyota Foundation
Suwito. 1983. Pengantar Awal Sosiolinguistik ; Teori dan Problema.. Surakarta : Henry
Offset
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
-----------1985. Pengantar Awal Sosiolinguistik ; Teori dan Problema. Edisi ke-2.
Surakarta : Henry Offset
Thelander, Mats. 1976. Code Switching and Code Mixing ? Di dalam Kusumawati., Tri
Indah. 2004. Campur Kode dalam Novel Priyayi Karya Umar Khayam. Tesis :
USU
Thaha, Zainuddin. 1986. Satu Wacana Dua Bahasa : Faktor-faktor Sosiolinguistik Alih
Kode Bahasa Bugis-Bahasa Indonesia. Unhas. Ujung Pandang
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Lampiran 1
PEROLEHAN DATA CAMPUR KODE MTH
No Tuturan
1 Amir, set up mejanya cepat, karena tamu sudah akan datang jam 11.00
2 Ayo duduk disana aja karena mejanya belum di clear up
3 No problem, mau duduk dimana saja
4 Coaster nya juga harus dipakai
5 Guest request tolong cepat disediakan
6 Pakai glass cleaner untuk membersihkannya
7 Swimmming pool berada di lantai tiga bu !
8 Bila ada kehilangan diharap menghubungi lost and found departement
9 Live band show ada di bar kami di lantai bawah
10 Maaf pak meja nya mau di clear up
11 Minta guest comment nya ya
12 Bapak dapat makan breakfast di restoran kami mulai jam 7 pagi
13 Boleh request nggak?
14 Bill yang tadi di letakkan dimana ?
15 Kok gobletnya belum di polish?
16 Berapa pax besok undangan yang datang ?
17 Saya minta sugar bowl nya diangkat ke dapur
18 Minta ice cube nya mbak
19 Jangan di clear up dulu ya
20 Saya minta menu stand diletakkan tepat di atas meja
21 Permisi pak, boleh saya ambil orderan bapak?
22 Apakah bapak mau tambah ice water nya ?
23 Bill nya di pending aja dulu
24 Saya pesan nasi dengan semur ayam untuk main course nya ya
25 Letakkan table number di tengah meja
26 Untuk room service biar Ridwan yang antar
27 Saya lebih suka hot water saja
28 Kalau kita keep smile ke tamu pasti tamu akan datang kembali
29 Minta ashtray nya mbak
30 Ambil bowl dan cuci yang bersih
31 Jangan lupa periksa kebenaran bill nya sebelum diserahkan ke tamu
32 Makanan ini antar ke table enam
33 Jika menyajikan makanan utamakan ladies first
34 Pepper nya letakkan di meja tamu
35 Saya pesan satu soft drink
36 Gunakan water pitcher untuk tuangkan air
37 Table cloth nya harus selalu bersih
38 Hapalkan semua menu knowledge untuk antisipasi pertanyaan tamu
39 Siapa waiter yang meng handle meja ini?
40 Today specialities kami harganya terjangkau
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Lampiran 2
No Tuturan
1 Kentangnya di steam terlebih dahulu, pak, baru di mashed
2 Keep Silent, ada yang bertanya
3 in charge dimana ?
4 Permintaan chemical harus di request
5 Katakan no stock bila barang yang kamu punya habis
6 Grooming harus dipelihara
7 Tap air nya rusak sedang diminta untuk diperbaiki
8 Kalau tidak fresh ya nggak apa-apa
9 Untuk membuat tamu satisfied, kita harus memberikan pelayanan yang baik
10 Maaf pak permintaan cool food sudah habis
11 Freezer kita sudah rusak perlu diganti dengan yang bagus
12 Anak Basic terus di follow up cara kerjanya
13 Tolong ya piringnya di clear up
14 Sebelum operasional coba double check kembali
15 Persiapannya jangan last minute biar terkejar jam operasional
16 Garnishnya harus cerah
17 Makanan ini di garnished dengan kentang rebus, bunga kol dan wortel
18 Semua alat-alat harus di inventory jangan sampai hilang
19 Dia memang selalu menjadi trouble maker di dapur
20 Ingredients nya apa aja?
21 Spatula yang besar yang dipakai
22 Ini di grill dulu kan pak?
23 Breadnya sudah masak, tinggal di dinginkan
24 Sayurnya di saute, lantas masukkan ingredients yang lain
25 Tolong onion nya di chopped
26 Di skin out aja kaldunya, baru yang lain di masukkan ke dalamnya
27 Coba strain dulu sauce nya
28 Sudah di saute dagingnya ?
29 Grill kan sebentar ayam itu
30 Cutting board nya di cuci bersih agar enak makainya
31 Sudah kamu scale tepungnya?
32 Towing kan dulu ikan itu
33 Sayuran ini harus di boiled terlebih dahulu
34 Biji merica ini di crushed agar bisa digunakan
35 Kenapa kamu cairkan butter itu
36 Kalau ayam diletakkan di chiller pasti fresh
37 Buahnya di blend biar hancur
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Lampiran 3
PEROLEHAN DATA CAMPUR KODE MDK
No Tuturan
1 Tolong baju praktik, disimpan rapi di locker
2 Chemical yang baru datang diletakkan di lemari sini
3 Pinjam gun spray nya lah
4 Bahan chemical nya abis
5 Biar licin di steam aja, pasti hasilnya bagus
6 Mesin pressing yang di sudut saja yang di pakai, yang ini terlalu kecil
7 Anda in charge di public area sesi pertama
8 Saya minta kamar di extend 1 hari lagi
9 Permintaan barang guest supplies di pending dahulu
10 Special request bapak itu adalah koran pagi
11 Dial no 1 pak bila bapak membutuhkan apa saja
12 Hotel menyediakan limousine service untuk kebutuhan tamu hotel
13 Jangan lupa mengisi message form nya
14 Harap jangan meletakkan ashtray disamping/diatas tempat tidur
15 Di lobby area lebih menyenangkan memang
16 Tamu hotel harap menitipkan guest room key ke reception
17 Bath towel jangan di bawa keluar ruangan
18 Jika tamu menginginkan towel, ashtray akan di charged
19 Setiap kamar dilengkapi dengan dua pasang slippers
20 Kak, Minta soap untuk di kamar tamu
21 Kami tidak menjamin atas kehilangan barang berharga seperti jewelery
22 Hotel melayani permintaan tamu utuk extra bed dan baby sitter
23 Tamu dapat menikmati fasilitas hotel seperti swimming pool
24 Maaf pak, kamarnya bisa di make up ?
25 Tolong dipasang do not disturb sign nya pak bila bapak sedang istirahat
26 Minuman di dalam kamar free of charge
27 Yang belum di grooming buat barisan baru
28 Keep safely ya, jangan sampai ada yang buka
29 Team work memang penting
30 Kalau gak enjoy pasti gak nyaman
31 Besok biasakan make line seperti ini sebelum saya datang
32 Jangan cepat marah, teman kamu kan just kidding
33 Sudah error ya?
34 Bersihkan semua suggetion box nya
35 Pakai trollley aja biar gampang
36 Lantainya agar di mopping biar kelihatan bersih
37 Sebagian untuk casual di sini minggu depan
38 Hotel sudah di confirm, pak
39 Tingkatkan selalu team work pada diri anda semua
40 Jangan sampai phone call lebih dari dua kali berdering baru diangkat
41 Tolong check semua keperluan sebelum bekerja
42 Bagaimana cara anda untuk tangani guest complaint
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Lampiran 4
PEROLEHAN DATA CAMPUR KODE MUP
No Tuturan
1 Anak itu kalau tidak di follow up, seperti itu memang
2 Anak basic mungkin yang ambil tadi sewaktu dia kemari
3 Gak diajak juga, it’s Okay
4 Maaf pak penerbangan bapak di cancel 2 jam karena alasan operasional
5 Harga tiket sudah termasuk tax
6 Kamu harus greeting terlebih dahulu
7 Pengajuan permintaan harus segera di follow up
8 Kami melaksanakan general cleaning 1 kali sebulan
9 Bisa ditanyakan di counter depan
10 Tolong ya Basic itu di press cara kerjanya
11 Nanti setelah break kita langsung praktek
12 Besok kita morning briefing terlebih dulu
13 Pesawatnya lima belas menit lagi take off
14 Misinya memang selalu on time
15 Tolong perhatikan attitude adik kelas kamu
16 Pesawat menuju Denpasar di delay dua jam lebih
17 Mudah-mudahan semuanya clear
18 Persiapannya jangan last minute biar terkejar jam operasional
19 Silahkan lihat nomor seat nya ya pak !
20 Silahkan bapak mencoba tour package yang kami buat
21 Ucapkan thank you itu penting
22 Semua travelling bag nya harus diberi nomor
23 Tiketnya tolong di issued hari ini untuk saya
24 Saya mau booking tiket untuk Medan – Jakarta
25 Pesawat yang dari Jakarta salah landing
26 Kalau mau ke Denpasar transit di Jakarta
27 Ini tiket tidak bisa di refund
28 Check in jam 9 pagi di airport
29 Penerbangannya nggak connect ke Denpasar
30 Guidenya di complain sama tamu
31 Tanggal keberangkatannya sudah di fix date di tiket ?
32 Makan malam di arrange di jalan
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Lampiran 5
IDENTIFIKASI FAKTOR CAMPUR KODE MTH
No Tuturan Ket
1 Amir, set up mejanya cepat, karena tamu sudah akan datang jam 11.00 IP
2 Ayo duduk disana aja karena mejanya belum di clear up M
3 No problem, mau duduk dimana saja K
4 Coaster nya juga harus dipakai IP
5 Guest request tolong cepat disediakan IP
6 Pakai glass cleaner untuk membersihkannya IP
7 Swimmming pool berada di lantai tiga bu ! M
8 Bila ada kehilangan diharap menghubungi lost and found departement M
9 Live band show ada di bar kami di lantai bawah M
10 Maaf pak meja nya mau di clear up M
11 Minta guest comment nya ya K
12 Bapak dapat makan breakfast di restoran kami mulai jam 7 pagi M
13 Boleh request nggak? K
14 Bill yang tadi di letakkan dimana ? K
15 Kok gobletnya belum di polish? K
16 Berapa pax besok undangan yang datang ? K
17 Saya minta sugar bowl nya diangkat ke dapur IP
18 Minta ice cube nya mbak K
19 Jangan di clear up dulu ya IP
20 Saya minta menu stand diletakkan tepat di atas meja IP
21 Permisi pak, boleh saya ambil orderan bapak? K
22 Apakah bapak mau tambah ice water nya ? K
23 Bill nya di pending aja dulu K
24 Saya pesan nasi dengan semur ayam untuk main course nya ya M
25 Letakkan table number di tengah meja IP
26 Untuk room service biar Ridwan yang antar K
27 Saya lebih suka hot water saja K
28 Kalau kita keep smile ke tamu pasti tamu akan datang kembali K
29 Minta ashtray nya mbak K
30 Ambil bowl dan cuci yang bersih IP
31 Jangan lupa periksa kebenaran bill nya sebelum diserahkan ke tamu IP
32 Makanan ini antar ke table enam IP
33 Jika menyajikan makanan utamakan ladies first M
34 Pepper nya letakkan di meja tamu M
35 Saya pesan satu soft drink K
36 Gunakan water pitcher untuk tuangkan air M
37 Table cloth nya harus selalu bersih K
38 Hapalkan semua menu knowledge untuk antisipasi pertanyaan tamu M
39 Siapa waiter yang meng handle meja ini? K
40 Today specialities kami harganya terjangkau K
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Lampiran 6
IDENTIFIKASI FAKTOR CAMPUR KODE MTB
No Tuturan Ket
1 Kentangnya di steam terlebih dahulu, pak, baru di mashed M
2 Keep Silent, ada yang bertanya IP
3 in charge dimana ? K
4 Permintaan chemical harus di request IP
5 Katakan no stock bila barang yang kamu punya habis IP
6 Grooming harus dipelihara K
7 Tap air nya rusak sedang diminta untuk diperbaiki M
8 Kalau tidak fresh ya nggak apa-apa K
9 Untuk membuat tamu satisfied, kita harus memberikan pelayanan yang baik IP
10 Maaf pak permintaan cool food sudah habis M
11 Freezer kita sudah rusak perlu diganti dengan yang bagus M
12 Anak Basic terus di follow up cara kerjanya K
13 Tolong ya piringnya di clear up IP
14 Sebelum operasional coba double check kembali IP
15 Persiapannya jangan last minute biar terkejar jam operasional IP
16 Garnishnya harus cerah K
17 Makanan ini di garnished dengan kentang rebus, bunga kol dan wortel M
18 Semua alat-alat harus di inventory jangan sampai hilang IP
19 Dia memang selalu menjadi trouble maker di dapur K
20 Ingredients nya apa aja? K
21 Spatula yang besar yang dipakai K
22 Ini di grill dulu kan pak? K
23 Breadnya sudah masak, tinggal di dinginkan K
24 Sayurnya di saute, lantas masukkan ingredients yang lain M
25 Tolong onion nya di chopped IP
26 Di skin out aja kaldunya, baru yang lain di masukkan ke dalamnya IP
27 Coba strain dulu sauce nya IP
28 Sudah di saute dagingnya ? K
29 Grill kan sebentar ayam itu IP
30 Cutting board nya di cuci bersih agar enak makainya IP
31 Sudah kamu scale tepungnya? K
32 Towing kan dulu ikan itu IP
33 Sayuran ini harus di boiled terlebih dahulu IP
34 Biji merica ini di crushed agar bisa digunakan K
35 Kenapa kamu cairkan butter itu K
36 Kalau ayam diletakkan di chiller pasti fresh K
37 Buahnya di blend biar hancur M
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Lampiran 7
IDENTIFIKASI FAKTOR CAMPUR KODE MDK
No Tuturan Ket
1 Tolong baju praktik, disimpan rapi di locker IP
2 Chemical yang baru datang diletakkan di lemari sini IP
3 Pinjam gun spray nya lah K
4 Bahan chemical nya abis M
5 Biar licin di steam aja, pasti hasilnya bagus M
6 Mesin pressing yang di sudut saja yang di pakai, yang ini terlalu kecil IP
7 Anda in charge di public area sesi pertama K
8 Saya minta kamar di extend 1 hari lagi M
9 Permintaan barang guest supplies di pending dahulu IP
10 Special request bapak itu adalah koran pagi M
11 Dial no 1 pak bila bapak membutuhkan apa saja M
12 Hotel menyediakan limousine service untuk kebutuhan tamu hotel M
13 Jangan lupa mengisi message form nya M
14 Harap jangan meletakkan ashtray disamping/diatas tempat tidur M
15 Di lobby area lebih menyenangkan memang M
16 Tamu hotel harap menitipkan guest room key ke reception M
17 Bath towel jangan di bawa keluar ruangan IP
18 Jika tamu menginginkan towel, ashtray akan di charged M
19 Setiap kamar dilengkapi dengan dua pasang slippers M
20 Kak, Minta soap untuk di kamar tamu K
21 Kami tidak menjamin atas kehilangan barang berharga seperti jewelery M
22 Hotel melayani permintaan tamu utuk extra bed dan baby sitter M
23 Tamu dapat menikmati fasilitas hotel seperti swimming pool M
24 Maaf pak, kamarnya bisa di make up ? K
25 Tolong dipasang do not disturb sign nya pak bila bapak sedang istirahat M
26 Minuman di dalam kamar free of charge K
27 Yang belum di grooming buat barisan baru IP
28 Keep safely ya, jangan sampai ada yang buka K
29 Team work memang penting K
30 Kalau gak enjoy pasti gak nyaman K
31 Besok biasakan make line seperti ini sebelum saya datang IP
32 Jangan cepat marah, teman kamu kan just kidding K
33 Sudah error ya? K
34 Bersihkan semua suggetion box nya IP
35 Pakai trollley aja biar gampang K
36 Lantainya agar di mopping biar kelihatan bersih IP
37 Sebagian untuk casual di sini minggu depan K
38 Hotel sudah di confirm, pak M
39 Tingkatkan selalu team work pada diri anda semua IP
40 Jangan sampai phone call lebih dari dua kali berdering baru diangkat M
41 Tolong check semua keperluan sebelum bekerja IP
42 Bagaimana cara anda untuk tangani guest complaint K
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Lampiran 8
IDENTIFIKASI FAKTOR CAMPUR KODE MUP
No Tuturan Ket
1 Anak itu kalau tidak di follow up, seperti itu memang M
2 Anak basic mungkin yang ambil tadi sewaktu dia kemari M
3 Gak diajak juga, it’s Okay K
4 Maaf pak penerbangan bapak di cancel 2 jam karena alasan operasional M
5 Harga tiket sudah termasuk tax M
6 Kamu harus greeting terlebih dahulu IP
7 Pengajuan permintaan harus segera di follow up IP
8 Kami melaksanakan general cleaning 1 kali sebulan M
9 Bisa ditanyakan di counter depan K
10 Tolong ya Basic itu di press cara kerjanya IP
11 Nanti setelah break kita langsung praktek IP
12 Besok kita morning briefing terlebih dulu IP
13 Pesawatnya lima belas menit lagi take off M
14 Misinya memang selalu on time K
15 Tolong perhatikan attitude adik kelas kamu IP
16 Pesawat menuju Denpasar di delay dua jam lebih M
17 Mudah-mudahan semuanya clear M
18 Persiapannya jangan last minute biar terkejar jam operasional IP
19 Silahkan lihat nomor seat nya ya pak ! K
20 Silahkan bapak mencoba tour package yang kami buat K
21 Ucapkan thank you itu penting K
22 Semua travelling bag nya harus diberi nomor IP
23 Tiketnya tolong di issued hari ini untuk saya IP
24 Saya mau booking tiket untuk Medan – Jakarta K
25 Pesawat yang dari Jakarta salah landing K
26 Kalau mau ke Denpasar transit di Jakarta K
27 Ini tiket tidak bisa di refund M
28 Check in jam 9 pagi di airport K
29 Penerbangannya nggak connect ke Denpasar K
30 Guidenya di complain sama tamu K
31 Tanggal keberangkatannya sudah di fix date di tiket ? K
32 Makan malam di arrange di jalan M
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Lampiran 9
PADANAN ARTI DAN JUMLAH CAMPUR KODE (MTH)
No Tuturan Jlh
1 set up - tata 1
2 clear up - bersihkan 1
3 No problem-tidak/nggak ada masalah 1
4 Coaster-tatakan 1
5 Guest request-permintaan tamu 1
6 glass cleaner- pembersih kaca 1
7 swimming pool- kolam renang 1
8 lost and found departement- bagian yang mengurus penemuan/kehilangan 1
9 Live band show-pertunjukkan band 1
10 clear up - bersihkan 1
11 guest comment-komentar tamu 1
12 breakfast - sarapan pagi 1
13 request - permintaan 1
14 Bill- rekening/kwitansi 1
15 goblet - gelas ; polish- bersihkan 2
16 pax- paket 1
17 sugar bowl- tempat gula 1
18 ice cube- es batu 1
19 clear up - bersihkan 1
20 menu stand-daftar menu 1
21 order- pesanan 1
22 ice water- air es 1
23 Bill-rekening/kwitansi ; pending- tunda/tahan 2
24 main course- makanan utama 1
25 table number- nomor meja 1
26 room service- layanan kamar 1
27 hot water - air panas 1
28 keep smile- tetap senyum 1
29 ashtray- asbak 1
30 bowl- mangkuk 1
31 Bill- rekening/kwitansi 1
32 table - meja 1
33 ladies first- wanita terlebih dahulu 1
34 Pepper- merica 1
35 soft drink-minuman ringan 1
36 water pitcher- ceret/ketel 1
37 Table cloth - taplak meja 1
38 menu knowledge- pengetahuan menu 1
39 waiter- pelayan ; handle- menangani 2
40 Today specialities- menu khusus 1
43
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Lampiran 10
No Tuturan Jlh
1 steam- kukus ; mashed- remas pakai jari tangan 2
2 Keep Silent- diam 1
3 in charge - bertugas 1
4 chemical- bahan kimia; request- diminta 2
5 no stock - tidak ada persediaan 1
6 Grooming- penampilan/periksa penampilan 1
7 Tap- kran 1
8 fresh- segar 1
9 satisfied- puas 1
10 cool food - makanan dingin 1
11 Freezer-pendingin 1
12 Basic- dasar; follow up- di ikuti 2
13 clear up - bersihkan 1
14 double check - periksa benar-benar 1
15 last minute- tergesa-gesa 1
16 Garnish-hiasan/dihias 1
17 Garnish-hiasan/dihias 1
18 inventory- data 1
19 trouble maker- pembuat onar 1
20 Ingredients - bahan 1
21 Spatula- codet kayu 1
22 grill - panggang 1
23 Bread- roti 1
24 saute- tumis; ingredients- bahan 2
25 onion- bawang merah ; chopped - di potong-potong 2
26 skin out- buang buih/busa 1
27 strain/saring; sauce-kuah/kaldu 2
28 saute-tumis 1
29 Grill- panggang 1
30 Cutting board -papan alas 1
31 scale-timbang 1
32 Towing-hela/biarkan 1
33 boiled - rebus 1
34 crushed-pecahkan 1
35 butter-mentega 1
36 chiller-pendingin ; fresh-segar 2
37 blend -mencampurkan/dicampurkan 1
44
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Lampiran 11
No Tuturan Jlh
1 locker- rak penyimpanan 1
2 chemical- bahan kimia 1
3 gun spray-penyemprot air 1
4 chemical- bahan kimia 1
5 steam- uap 1
6 pressing-strika 1
7 in charge- bertugas; public area- area umum 2
8 extend- perpanjang 1
9 guest supplies- keperluan tamu ; pending- tunda/simpan 2
10 Special request - permintaan khusus 1
11 Dial - putar 1
12 limousine service- penyediaan mobil 1
13 message form- format pesan 1
14 ashtray- asbak 1
15 lobby area- wilayah depan/lobi 1
16 guest room key- kunci kamar ; reception-penerimaan tamu 2
17 Bath towel-handuk mandi 1
18 towel handuk ; ashtray- asbak; charged- kenakan biaya 3
19 slippers- sandal 1
20 soap - sabun 1
21 jewelery- perhiasan 1
22 extra bed-tempat tidur tambahan;baby sitter-jasa pengurusan anak 2
23 swimming pool- kolam renang 1
24 make up-bersihkan/tata 1
25 do not disturb sign-tanda jangan diganggu 1
26 free of charge- cuma-cuma/gratis 1
27 grooming - penampilan/periksa penampilan 1
28 Keep safely-simpan benar-benar aman 1
29 Team work- kerjasama 1
30 enjoy- menikmati 1
31 make line - baris/ antri 1
32 just kidding- canda 1
33 error- salah/menyalahi 1
34 suggetion box- kotak saran 1
35 trollley -kereta dorong 1
36 mopping -bersihkan/pel 1
37 casual-biasa/ pegawai lepas 1
38 confirm- konfirmasi 1
39 team work-kerjasama 1
40 phone call-panggilan telepon 1
41 check- periksa 1
42 guest complaint-keluhan tamu 1
48
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Lampiran 12
PADANAN ARTI DAN JUMLAH CAMPUR KODE (MUP)
No Tuturan Jlh
1 follow up- di ikui terus/ditindak lanjuti 1
2 basic-dasar 1
3 it’s Okay- tidak apa-apa 1
4 cancel- tunda 1
5 tax-pajak 1
6 greeting-memberi salam 1
7 follow up- di ikui terus/ditindak lanjuti 1
8 general cleaning- pembersihan menyeluruh 1
9 counter-meja/bagian 1
10 Basic - dasar ; press- paksa 2
11 break- istirahat 1
12 morning briefing-rapat pagi 1
13 take off- berangkat 1
14 on time - tepat waktu 1
15 attitude-sikap 1
16 delay- tunda 1
17 clear- beres 1
18 last minute-tergesa-gesa 1
19 seat- tempat duduk 1
20 tour package- paket tour 1
21 thank you- terima kasih 1
22 travelling bag - tas perjalanan/sandang 1
23 issued-dibuat/diterbitkan 1
24 booking-pesan 1
25 landing-mendarat 1
26 transit-singgah 1
27 refund-diuangkan kembali 1
28 Check in- daftar; airport-bandar udara 2
29 connect-hubungkan/sambung 1
30 Guide- pemandu; complain-keluh 2
31 fix date-pastikan 1
32 arrange- atur 1
35
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Lampiran 13
GAMBAR DAN ARTI LOGO
AKADEMI PARIWISATA (AKPAR) MEDAN
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008
Arti Simbol Warna
Booni Tauhid : Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Pariwisata Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan
USU Repository©2008