Anda di halaman 1dari 9

MEMBUDAYAKAN PENUTURAN BERBAHASA INDONESIA

TERHADAP MAHASISWA PARIWISATA


1
Haris Muktafin, 2Rayna Putri, 3Solagracia

Manajemen Industri Katering, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas


Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung 40154, Indonesia

E-mail: hariiismuktafin@gmail.com
raynafputri@gmail.com
solagracia@upi.edu

Abstract
Research is conducted to find out the development and speaking of Indonesian
language that is good and right as a social function that needs to be developed in its
position and role as a means of national communication, a means of developing national
culture, a means of developing science and technology, and a means to pass down
essential and national values to successor and heir to the ideals and essential values of
culture and the ideals of Indonesian independence. Even though English must be
mastered and used every day in serving foreign and domestic tourists. But to what extent
the students (students) master the Indonesian language in the field of tourism (BIPar) as a
means of effective communication both verbally and in writing. Researchers conducted
quantitative methods during the study by means of indirect interviews through
questionnaires.

Key words: civilize;student communication;tourism

Abstrak
Penelitian dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan penuturan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sebagai fungsi sosial yang perlu dibinakembangkan dalam
kedudukan dan perannya sebagai sarana komunikasi nasional, sarana pengembangan
kebudayaan nasional, sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sarana
untuk mewariskan tata nilai hakiki dan nasional kepada penerus dan pewaris cita-cita dan
nilai-nilai hakiki dari kebudayaan serta cita-cita kemerdekaan Inonesia. Meskipun bahasa
Inggris harus dikuasai dan digunakan setiap hari dalam melayani wisatawan manca-
negara maupun domestik. Namun sejauh mana para peserta didik (mahasiswa)
menguasai bahasa Indonesia di bidang pariwisata (BIPar) sebagai sarana berkomunikasi
efektif baik secara lisan maupun tulisan. Peneliti melakukan metode kuantitatif selama
penelitian dengan cara wawancara tidak langsung melalui kuesioner.

Kata kunci: membudayakan;komunikasi mahasiswa;pariwisata

1. PENDAHULUAN masyarakat penuturnya. Dalam


Keberadaan serta keberlangsungan perkembangan kehidupan masyarakat
bagasa Indonesia memiliki kekuatan Indonesia telah terjadi berbagai
hukum yang jelas dan kuat. Bahkan perubahan, terutama yang berkaitan
Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun dengan tatanan baru kehidupan dunia
2009 khusus dibahas bahasa, bendera, dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan lambang negara. Meliputi masalah serta teknologi, khususnya teknologi
kebahasaan tidak terlepas dari kehidupan informasi. Kondisi itu telah
menempatkan bahasa asing, terutama bahasa gaul/pokem/slang, bahasa daerah
bahasa lnggris, pada posisi strategis disetiap plosok daerah, bahkan bahasa
yang memungkinkan bahasa itu asing bagi yang bisa. Padahal Indonesia
memasuki berbagai sendi kehidupan merupakan salah satu negara
bangsa dan mempengaruhi berkembang yang memiliki wilayah
perkembangan bahasa Indonesia. yang sangat luas dengan berbagai
Kondisi itu telah membawa perubahan sumber daya alam yang beraneka ragam
perilaku masyarakat Indonesia dalam yang berpotensi untuk diolah dan
bertindak dan berbahasa. Gejala dimanfaatkan. Bahkan tak hanya itu
munculnya penggunaan bahasa asing di Indonesia juga kaya akan seni budaya
pertemuan-pertemuan resmi, di media daerah, adat istiadat, serta beragamnya
elektronik, dan di tempat-tempat umum bahasa daerah yang ada di Indonesia.
menunjukkan perubahan perilaku Melalui objek wisata yang ada di
masyarakat tersebut. Selain itu, Indonesia, pentingnya Mahasiswa
penguasaan terhadap bahasa asing dapat pariwisata berperan dalam
memudahkan seseorang dalam membudayakan Bahasa Persatuan
berkomunikasi di media sosial. Semakin Indonesia yaitu, Bahasa Indonesia
terbuka dan mudahnya komunikasi lintas sebagai bahasa pemersatu disetiap
negara telah memunculkan fenomena daerah-daerah yang berada di Indonesia.
tertentu terhadap bahasa Indonesia. Dapat dilakukan melalui Individu
Hidup bermasyarakat dan sebagai usaha mencari keseimbangan
bersosialisasi tidak lepas dari dan kebahagiaan dengan lingkungan
komunikasi dan komunikasi tidak lepas hidup dalam dimensi sosial, budaya,
dari bahasa penghubung pikiran alam dan ilmu. Seperti yang
seseorang ke dalam pikiran orang lain. dikemukakannya bahwa komunikasi
Besarnya kegunaan bahasa sehingga merupakan salah satu terobosan (break-
bahasa dibuat sedemikian rupa sesuai through) di lingkungan ilmu-ilmu sosial
dengan kaidah kebahasaan dan unsur dan merupakan inovasi yang harus
gramitika yang benar agar tidak terjadi diusahakan agar diketahui orang dan
kesalahpahaman dalam berkomunikasi. diterima sebelum digunakan (Nasution,
Padahal sebagaian besar negara di dunia 1996: 128)
begitu mengagungkan bahasa nasional Dalam masa ini banyak Mahasiswa
mereka seperti Perancis, Jepang, dan khususnya Mahasiswa Pariwisata di
Jerman. Mereka bisa dikatakan Universitas Pendidikan Indonesia yang
mengharamkan untuk menggunakan mayoritas masih melakukan kesalahan
bahasa asing selain bahasa nasional tata-bahasa serta penuturan dalam
mereka dalam berkomunikasi karena berbahasa yang baik, serta membuat
begitu hormatnya mereka terhadap pembelajar tidak mencerminkan bahasa
bahasa nasional mereka. Sekarang dapat pertamanya.
dibandingkan dengan Indonesia,
minimnya masyarakat terkhususnya
mahasiswa dalam penggunaan dan 2. METODE PENELITIAN
berbicara dengan bahasa Indonesia asli
yang sesuai dengan kaidah bahasa 2.1 Kafe
Indonesia yang telah ditetapkan, bahkan Kafe (bahasa Prancis: café) secara harfiah
mungkin hanya bisa dikatakan hanya adalah (minuman) kopi, tetapi kemudian
orang-orang yang berkepentingan saja menjadi tempat untuk minum-minum yang
atau yang butuh karena suatu tuntutan. bukan hanya kopi, tetapi juga minuman
Bahasa Indonesia saat ini bisa lainnya termasuk minuman yang
dikatakan sebagai bahasa yang di- beralkhohol rendah. Di Indonesia, kafe
nomerduakan. Masyarakat Indonesia berarti semacam tempat sederhana, tetapi
terkhususnya dikalangan mahasiswa cukup menarik untuk makan makanan
pariwisata rata-rata berbicara ringan. Kafe memiliki definisi yang
kesehariannya dengan menggunakan berbeda dengan warung.

2
Warung kopi adalah merujuk kepada ringan sebagai menu hidangan dan ada juga
sebuah organisasi yang secara esensial yang menyediakan live musik sebagai
menyediakan kopi atau minuman panas hiburan bagi para pengunjung yang datang.
lainnya. Ia berbagi beberapa dari ciri-ciri b. Sistem Penyajian Kafe
sebuah bar, dan beberapa ciri-ciri sebuah
restoran, tetapi ia berbeda dari sebuah Cara penyajian makanan dalam kafe
warung. Seperti namanya, warung kopi terdapat beberapa cara, yaitu :
berfokus untuk menyajikan minuman kopi
dan teh bahkan makanan ringan. Banyak a. Self Service.
warung kopi di Timur Tengah dan di Dimana pengunjung melakukan
wilayah pendatang Asia Barat dan dunia pelayanan bagi dirinya sendiri.
Barat juga menyediakan shisha ( nargile Pengunjung datang kemudian
dalam bahasa Turki dan Yunani), dengan mengambil makanan dan minuman
variasi perisa yang diulen dengan tembakau yang mereka inginkan kemudian
lalu dirorok melalui sebuah hookah. Dari menuju ke kasir dan membayar
suatu pengamatan budaya, warung-warung makanan mereka lalu duduk di
kopi banyak memberikan layanan sebagai tempat yang telah disediakan. Cara
pusat-pusat interaksi sosial: warung kopi ini terkesan familiar dan bersahabat.
dilihat memberi kesempatan kepada
anggota-anggota sosial untuk berkumpul, b. Waiter of Waitress Service to Table.
berbicara, menulis, membaca, menghibur Pengunjung datang lalu duduk pada
satu sama lain, atau membuang waktu, baik kursi yang telah disediakan,
secara individu atau dalam kelompok kecil. kemudian pramusaji akan melayani
Di Amerika Serikat dan Prancis mereka, mengantar menu dan
kata untuk warung kopi adalah kafe berarti makanan hingga membayar ke
sebuah restoran tidak resmi, yang juga kasir, sehingga orang tidak perlu
menyediakan beberapa hidangan panas dan beranjak dari kursinya. Cara ini
dingin. terkesan formal.

Pengertian kafe (cafe) adalah c. Counter Service.


restoran murah yang menyediakan Dimana terdapat area khusus yang
makanan yang mudah dimasak/dihidangkan terdapat display makanan yang ada,
kembali (The New Dictionary and biasanya digunakan untuk
Theosaurus). Sedangkan menurut Longman pelayanan yang cepat dan service
(Dictionary of English Language and tidak formal.
Culture), restoran kecil yang melayani atau
d. Automatic Vending. Menggunakan
menjual makanan ringan dan minuman,
mesin otomatis. Pengunjung
kafe biasanya digunakan orang untuk
memasukkan koin lalu dari mesin
rileks.
keluar makanan yang dipilihnya.
2.2 Tourism
a. Sejarah Kafe
Tourism adalah kata dari Bahasa Inggris
Istilah cafe berasal dari bahasa bila diartikan dalam Bahasa Indonesia
Perancis yang secara harfiah artinya artinya pariwisata. Kata ‘pariwisata’ telah
(minuman) kopi, namun digunakan sebagai berhasil dipopulerkan, pada mulanya
nama tempat dimana orang-orang diperkenalkan oleh Menteri PDPTP
berkumpul atau sekedar bersantai untuk (Perhubungan, Pos, Telekomunikasi &
melepas lelah sehabis beraktivitas sambil Pariwisata), pada waktu itu Let.Jen.
minum kopi. Seiring perkembangan, kafe Djatikusumo, dalam kesempatan
bukan hanya menyediakan kopi, tetapi juga Musyawarah Nasional Tourisme II di
minuman lain serta makanan ringan. Tretes, Jawa Timur, pada tahun 1958.
Kafe biasanya tidak menyediakan Diperkenalkannya istilah ‘pariwisata’
menu makanan utama namun hanya dimaksudkan sebagai pengganti ‘tourisme’
menyediakan minuman dan makanan (Belanda, Perancis) atau ‘tourism’

3
(Inggris). Bila diuraikan menurut arti- Pariwisata adalah suatu perjalanan yang
katanya, maka ‘pariwisata’ yang berasalkan dilakukan orang untuk sementara waktu,
kata ‘pari’ dan ‘wisata’ dari bahasa yang diselenggarakan dari suatu tempat ke
Sansekerta. Pari artinya adalah seringkali tempat lain meninggalkan tempatnya
atau berkali-kali dan wisata pergi (to go, semula, dengan suatu perencanaan dan
kata kerja), bepergian (to travel, kata kerja), dengan maksud bukan untuk berusaha atau
dapat juga berarti ‘perjalanan’ (travel, kata mencari nafkah di tempat yang dikunjungi,
benda). Jadi pariwisata adalah beberapa tetapi semata-mata untuk menikmati
perjalanan yang dilakukan secara kegiatan pertamsayaan dan rekreasi atau
bersambung/ berantai dari satu tempat ke untuk memenuhi keinginan yang beraneka
tempat berikutnya dan diakhiri di tempat ragam (Richardson and fluker 2004).
keberangkatan (=tour, perjalanan keliling). Pariwisata dalah suatu aktivitas manusia
yang dilakukan secara sadar yang mendapat
Dalam BAB I Ketentuan Umum UU
pelayanan secara bergantian diantara orang-
no.10/2009 ditetapkan berbagai ketentuan
orang dalam suatu Negara itu sendiri/ diluar
yang terkait dengan kepariwisataan.
negeri, meliputi pendiaman orang-orang
a. WISATA : adalah kegiatan perjalanan dari daerah lain untuk sementara waktu
yang dilakukan oleh seorang atau mencari kepuasan yang beraneka ragam
sekelompok orang dengan mengunjungi dan berbeda dengan apa yang dialaminya,
tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap
pengembangan pribadi, atau (Prof.K. Krapt dan Prof. Hunziker dalam
mempelajari keunikan daya tarik wisata Oka A.Yoeti 1996:112).
yang dikunjungi dalam jangka waktu
2.3 Culinery Tourism
tertentu;
Wisata kuliner dapat diartikan sebagai
b. WISATAWAN : adalah orang yang
suatu pencarian kuliner yang unik dan
melakukan wisata;
selalu terkenang dalam beragam jenis
c. PARIWISATA : adalah berbagai macam seperti selama perjalanan atau kita bisa jadi
kegiatan wisata dan didukung berbagai wisatawan kuliner di dalam rumah sendiri.
fasilitas serta layanan yang disediakan
Wisatawan kuliner meliputi berbagai
oleh masyarakat, pengusaha,
pengalaman dalam beragam kuliner, wisata
Pemerintah, dan Pemerintah Daerah;
kuliner meliputi lebih dari tuntunan makan
d. KEPARIWISATAAN : adalah siang atau makan malam seperti; kursus
keseluruhan kegiatan yang terkait memasak, tur kuliner dan pemandu wisata,
dengan pariwisata dan bersifat media kuliner, buku panduan dan
multidimensi serta multidisiplin yang pemborong makanan. Wisata kuliner
muncul sebagai wujud kebutuhan setiap termasuk didalamnya segala pengalaman
orang dan negara serta interaksi antara pariwisata yang salah satunya mempelajari,
wisatawan dan masyarakat setempat, menghargai dan atau mengkonsumsi
sesama wisatawan, Pemerintah, makanan dan minuman yang merefleksikan
Pemerintah Daerah dan pengusaha. makanan lokal, regional dan nasional,
IUOTO (International Union of Official warisan, budaya, tradisi atau teknik kuliner.
Travel Organizations – yang sekarang 2.3 Strategi Pemasaran
bernama WTO, World Tourism
Setiap fungsi manajemen
Organization) memiliki landasan pemikiran
memberikan kontribusi tertentu pada saat
bahwa pariwisatawan, adalah orang yang
penyusunan strategi pada level yang
malakukan perjalanan untuk tujuan apapun
berbeda. Dalam penyusunan konsep
sepanjang tujuannya tidak untuk maksud-
strategi pemasaran tidak terlepas dari
maksud menetap dan memangku suatu
aktifitas manajemen pemasaran.
jabatan dengan memperoleh upah dari
Manajemen pemasaran itu sendiri
tempat yang dikunjunginya, paling sedikit
merupakan proses yang mencakup analisis,
tinggal selama 24 jam di tempat ia
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
berkunjung tersebut.
dan juga mencakup barang, jasa serta

4
gagasan berdasarkan pertukaran dan Handoko (1982), pengertian manajemen
tujuannya adalah memberikan kepuasan pemasaran adalah salah satu kegiatan
bagi pihak yang terlibat. Dalam konteks pokok yang dilakukan oleh perusahaan
penyusunan strategi, pemasaran memiliki untuk mempertahankan kelangsungan
dua dimensi, yaitu dimensi saat ini dan perusahaannya, berkembang dan
dimensi yang akan datang. Dimensi saat ini mendapatkan keuntungan dari kegiatan
berkaitan dengan hubungan yang telah ada pertukaran. Jauh sebelum barang
antara perusahaan dengan lingkungannya. diproduksi, proses pemasaran tersebut
Sedangkan dimensi masa yang akan datang sudah dilakukan dan tidak berakhir pada
mencakup hubungan dimasa yang akan penjualan.
datang yang diharapkan terjalin dengan 2.5 Sejarah Kopi Pudak
program tindakan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan. Kopi Pudak berdiri sejak tahun 2015.
Berawal dari sang pemilik memiliki
Menurut E.Jerome Mc.Carthy dan ketertarikan kuat terhadap dunia perkopian
Stanly, J.Spahiro mendefinisikan strategi dan mencoba untuk membuka kedai
pemasaran sebagai berikut; Strategi sendiri. Sang pemilik yang kerap disapa Aa
pemasaran adalah pasar sasaran dan bauran mencoba belajar lebih dalam tentang kopi
pemasaran yang berhubungan (E.Jerome sambil mencari relasi untuk mewujudkan
dkk, 1985). Dalam hal ini menurutnya ada mimpinya. Dalam perjalannya, Aa melihat
dua bagian yang saling berhubungan : bahwa saat itu perkembangan kopi di
1. Pasar Sasaran : kelompok konsumen yang Indonesia masih minim. Ini membuat Aa
relatif sama yang ingin diraih perusahaan. lebih bersemangat mewujudkan mimpinya.
Hingga akhirnya ia dapat memperkenalkan
2. Bauran Pemasaran : variabel-variabel yang
kopi ke khalayak banyak dan bisa berbuat
terkontrol yang dilaksanakan oleh
kebaikan melalui kopi dengan berbagi
perusahaan untuk memuaskan kelompok
kepada anak yatim dan anak yatim piatu
sasaran.
pada hari Jumat.
Strategi pemasaran adalah logika
Kopi pudak bermula di garasi rumah Aa di
pemasaran dimana unit bisnis Jl.Pudak dan terus berkembang hingga
berharap untuk menciptakan nilai memiliki oulet di Jl.Riau dan Geger kalong.
dan memperoleh keuntungan dari 2.6 Visi dan Misi Kopi Pudak
hubungannya dengan konsumen,
Beberapa visi dan misi pada kedai
menurut Kotler dan Amstrong (2008). kopi yang saya teliti adalah sebagai
Sedangkan menurut Kurtz (2008), berikut:
pengertian strategi pemasaran a. Visi :
adalah keseluruhan program a. Membantu perkembangan kopi di
perusahaan dalam menentukan Indonesia.
b. Memberikan kopi terbaik dari bahan
target pasar dan memuaskan
kualitas.
konsumen dengan membangun c. Menjadikan Kopi Pudak sebagai
kombinasi elemen dari marketing kedai yang dikenal, diminati, dan
mix; produk, distribusi, promosi, dan disenangi oleh berbagai kalangan
harga. pencinta kopi.

2.4 Manajemen Pemasaran b. Misi


Menurut Kotler dan Keller Memberikan produk unggulan dengan
(2016:27) Manajemen Pemasaran sebagai cita rasa yang berkualitas dan harga
seni dan ilmu dalam memilih target pasar terjangkau serta memperat tali saudara dan
dan mendapatkan, menjaga dan konsumen dengan berbagi berkah dan
mendapatkan konsumen melalui kebahagian sesama.
pengantaran dan nilai unggul komunikasi
konsumen. Menurut Dharmmesta dan

5
3. HASIL DAN PEMBAHASAN pengumpulan data guna memperoleh dan
Metode penelitian adalah tata cara mengumpulkan informasi dan data yang
bagaimana suatu penelitian dilaksanakan dibutuhkan untuk mencapai tujuan
(Hasan, 2002: 21). Pengertian lain metode penelitian. Teknik penelitian sebagai salah
penelitian ialah cara yang digunakan oleh satu bagian penelitian yang merupakan
peneliti dalam mengumpulkan data salah satu unsur yang sangat penting
penelitiannya, seperti wawancara, dengan uraian pada bab ini yang mencakup
observasi, tes maupun dokumentasi enam bagian yang diibahas berturut-turut,
(Arikunto, 2002: 136). Sedangkan menurut yaitu sumber dan jenis data, manusia
Subagyo (2006: 2) metode penelitian sebagai instrument, pengamatan berperan
merupakan suatu cara atau jalan untuk serta, pengamatan, wawancara, catatan
memperoleh kembali pemecahan terhadap lapangan, penggunaaan dokumentasi dan
segala permasalahan, cara lainnya (Moleong, 2007).
Dalam penelitian ini metode yang Dalam pengumpulan data, sumber data
digunakan adalah metode kualitatif, yang dikumpulkan adalah data primer dan
pengumpulan data yang sedalam-dalamnya data sekunder.
dengan cara melakukan survei lapangan Menurut Lofland (dalam Lexy J. 36
dan wawancara dengan pemilik dan Moleong, 2012:157) bahwa sumber data
pengelola kedai kopi. Penelitian kualitatif utama dalam penelitian kualitatif ialah
adalah penelitian yang bermaksud untuk kata-kata dan tindakan. Menurut Hasan
memahami fenomena tentang apa yang (2002: 82) data primer ialah data yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya diperoleh atau dikumpulkan langsung di
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll lapangan oleh orang yang melakukan
secara holistic, dan dengan cara deskripsi penelitian atau yang bersangkutan yang
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada memerlukannya. Jadi dapat kita simpulkan
suatu konteks khusus yang alamiah dan dari pendapat para ahli diatas bahwa data
dengan memanfaatkan berbagai metode primer ialah data yang pertama kali dicatat
alamiah. Moleong (2005:6). dan diperoleh langsung dari sumbernya
Menurut Sugiyono (2011) metode aslinya dengan tujuan tertentu.
penelitian kualitatif adalah metode Data sekunder adalah data pendukung
penelitian yang berlandaskan pada filsafat berupa bacaaan yang dikumpulkan
post positivisme, digunakan untuk meneliti sebelumnya oleh orang lain guna untuk
pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai meperkuat penelitiannya. Data sekunder
lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah data yang diperoleh atau
adalah sebagai instrumen kunci, dikumpulkan oleh orang yang melakukan
pengambilan sampel sumber data dilakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah
secara purposive dan snowball, teknik ada (Hasan, 2002: 58). Menurut Sugiyono,
pengumpulan dengan trianggulasi (2014 : 224) dan Kuncoro, (2009 : 145)
(gabungan), analisis data bersifat induktif data sekunder adalah data yang telah di
atau kualitatif, dan hasil penelitian kumpulkan oleh pihak lain, peneiliti dapat
kualitatif lebih menekankan makna dari mencari sumber data ini melalui sumber
pada generalisasi. data lain yang berkaitan dengan data yang
Objek dari penelitian ini adalah ingin dicari.
mengalisis strategi persaingan pemasaran Berikut adalah teknik peneliti dalam
dengan subjek penelitian adalah kedai Kopi mengumpulkan data :
Pudak di Bandung. Tujuan penelitian ini 1. Obervasi.
untuk mempelajari lebih lanjut tahapan Observasi ialah cara pengumpulan data
strategi pemasaran kedai kopi yang dewasa melalui proses pencatatan prilaku subjek
ini menjadi gaya hidup kekinian remaja. (orang), objek (benda) atau kejadian
Peneliti mengumpulkan data upaya sistematis atau tanpa adanya pertanyaan
menganalisis pemasaran dan promosi dari atau komunikasi terhadap objek dan subjek
kedai kopi. yang diteliti. (Sanusi, 2012). Sedangkan
Pengumpulan Data menurut Marshall (dalam Sugiyono,
Dalam penelitian ini dilakukan teknik 2008:226) menjelaskan bahwa melalui

6
observasi, peneliti belajar tentang perilaku,
dan makna dari perilaku tersebut. Jadi 4. Dokumentasi.
kesimpulan pengertian observasi dari para Teknik yang memberi bukti atau bahan-
ahli adalah kegiatan penelitian dengan bahan untuk membandingkan suatu
datang langsung ke tempat yang menjadi keterangan atau informasi, penjelasan atau
sumber informasi dan data. dokumentasi dalam naskah asli atau
Kegiatan observasi yang dilakukan peneliti informasi tertulis ( Kamaruddin, 1972 :
adalah observasi kuasi partisipan. 50 ). Menurut Sugiyono (2008:240)
Observasi kuasi partisipan yaitu observer menjelaskan bahwa hasil penelitian dari
terlibat pada sebagian kegiatan yang sedang observasi atau wawancara akan menjadi
dilakukan oleh observer sementara pada lebih dapat dipercaya apabila didukung
sebagian kegiatan yang lain observer tidak oleh adanya dokumen.
melibatkan diri. Instrumen Penelitian
2. Wawancara. Instrumen penelitian adalah alat bantu
Wawancara adalah teknik pengumpulan yang digunakan oleh peneliti untuk
data dengan mengajukan pertanyaan mengumpulkan data penelitian.
langsung oleh pewawancara kepada (Sukmadinata,2010) instrumen penelitian
responden, dan jawaban-jawaban menurutnya adalah sebuah tes yang
responden dicatat atau direkam (Hasan, memiliki karekatristik mengukur informan
2002:85). Sebagai mana pula yang dengan sejumlah pertanyaan dan
dinyatakan oleh Esterberg (2002), seperti pernyataan dalam penelitian, yang bisa
dikutip oleh Sugiyono (2014 :226) bahwa dilakukan dengan membua garis besar
wawancara adalah merupakan pertemuan tujuan penelitian dilakukan. Menurut
dua orang untuk bertukar informasi dan ide Sugiyono (2009) ialah alat bantu yang
melalui tanya jawab, sehingga dapat dipergunakan oleh peneliti dalam
dinkonstruksikan makna dalam suatu topik mengukur fenomena alam serta sosial yang
tertentu. Menurut dalam Lexy J. Moleong sesuai dengan variabel penelitian.
(2012:186) wawancara adalah percakapan Harus adanya validasi terhadap peneliti
dengan maksud tertentu. Percakapan sebelum berlanjut dalam mencari data.
dilakukan oleh dua pihak, yaitu Validasi terhadap peneliti sebagai
pewawancara (interviewer) yang instrumen meliputi validasi terhadap
mengajukan pertanyaan dan terwawancara pemahaman metode penelitian kualitatif,
(interviewee) yang memberikan jawaban penguasaan wawasan terhadap bidang yang
atas pertanyaan itu. Kesimpulan dari diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki
pengertian diatas adalah wawancara yakni objek penelitian, baik secara akademik
interaksi antara penanya/pewawancara dan maupun logistiknya (Sugiyono, 2008:59).
informan/narasumber yang dimana Validasi dapat membantu pengumpulan
informan ini menjadi kunci dari informasi data saat berada di lapangan. Hal yang
dan data yang dibutuhkan. dapat dipersiapkan seperti; kamera, alat
3. Studi Pustaka. tulis, merancang kuisoner, menyediakan
Menurut Martono (2011: 97) studi pustaka rumusan pertanyaan saat wawacara
dilakukan untuk memperkaya pengetahuan penelitian.
mengenai berbagai konsep yang akan Analisis Data
digunakan sebagai dasar atau pedoman Analisis data menurut Bogdan & Biklen
dalam proses penelitian. Teknik (dalam Lexy J. Moleong, 2012:248)
kepustakaan merupakan cara pengumpulan adalah upaya yang dilakukan dengan
data bermacam-macam material yang jalan bekerja dengan data,
terdapat diruang kepustakaan, seperti mengorganisasikan data, memilah-
koran, buku-buku, majalah, naskah, milahnya menjadi satuan yang dapat
dokumen dan sebagainya yang relevan dikelola, mensintesiskannya, mencari
dengan penelitian (Koentjaraningrat, 1983 : dan menemukan pola, menemukan apa
420). Kesimpulannya, studi pustaka adalah yang penting dan apa yang dipelajari,
mendalami ilmu yang diambil dari sumber dan memutuskan apa yang dapat
bacaan untuk mendalami konsep penelitian. diceriterakan kepada orang lain. Bogdan

7
dalam Sugiyono (2009: 244) adalah berikutnya (Sugiyono, 2008:252).
proses mencari dan menyusun secara 5. Triangulasi
sistematis data yang diperoleh dari hasil Triangulasi adalah teknik
wawancara, catatan lapangan, dan
pemeriksaan data untuk keperluan
bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah
dipahami, dan temuannya dapat pengecekan atau sebagai pembanding
diinformasikan kepada orang lain.
terhadap data yang telah diperoleh.
1. Pengumpulan Data
Dalam penelitan ini pengumpulan data
dilakukan dengan mencari, mencatat, 4. KESIMPULAN
dan mengumpulkan data melalui hasil Kopi Pudak berdiri pada pertengahan
wawancara, dokumentasi, dan observasi 2015. Saat itu berlokasi di garasi rumah
yang terkait dengan penelitian. Aa yang tidak terpakai. Dengan
2. Reduksi Data
melakukan berbagai promosi mulai dari
Reduksi data merupakan suatu proses
pemilihan, pemusatan perhatian pada iklan di media sosiaal, mengundang food
penyederhanaan, pengabstrakan, dan bloger untuk mengulas, dan memberikan
transformasi data awal yang muncul potongan harga secara online dan
dari catatan-catatan tertulis di lapangan. offline. Dengan target utama mahasiswa
Reduksi data ini berlangsung secara penyuka kopi, Kopi Pudak mulai
terus-menerus selama penelitian digandrungi oleh mahasiswa setiap
kualitatif berlangsung. Selama proses
reduksi data berlangsung, tahapan harinya. Memiliki visi yang besar yaitu,
selanjutnya ialah: membantu perkembangan kopi di
a Mengkategorikan data (Coding) ialah Indonesia melalui bisnis, Kopi Pudak
upaya memilah-milah setiap satuan data memiliki system manajerial yang sesuai
ke dalam bagian-bagian yang memiliki dengan POAC untuk membantu
kesamaan (Moleong, 2011: 288). berjalananya bisnis. POAC memiliki
b. Interpretasi data ialah pencarian
pengertian sebagai strategi untuk
pengertian yang lebih luas tentang data
yang telah dianalisis atau dengan kata menyusun, memproses serta mengatur
lain, interpretasi merupakan penjelasan organisasi untuk lebih terorganisir dalam
yang terinci tentang arti yang visi dan misi. POAC yang diterapkan
sebenarnya dari data penelitian (Hasan, terdiri dari :
2002: 137). a. Planning
3. Penyajiaan Data. Kopi Pudak sudah menentukan
Peneliti mengembangkan sebuah
perencanaan, mulai dari jangka pendek
deskripsi informasi tersusun untuk menarik
kesimpulan dan pengambilan tindakan. hingga jangka panjang. Perencenaan
Dalam penyajian data, maka data membantu Kopi Pudak mencapai tujuan.
terorganisasikan, tersusun dalam pola b. Organization
hubungan, sehingga akan semakin mudah Merupakaan struktur aktif yang akan
dipahami. Display data, maka akan mengorganisir dari masing-masinng bagian
memudahkan untuk memahami apa yang dari pekerjaan.
terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
c. Actuating
berdasarkan apa yang telah dipahami
tersebut (Sugiyono, 2008:249). Merupakan tindakan yang dilakukan untuk
4. Penarikan Simpulan dan Verifikasi. mencapai target yang ditentukan.
Penarikan simpulan didukung oleh d. Controlling
data-data yang sudah diperoleh. Bagaimana sang manager mengontrol dan
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih mengawasi pekerja untuk selalu beertindak
bersifat sementara, dan akan berubah bila dalam SOP yang berlaku.
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data

8
5. DAFTAR PUSTAKA [10] Dictio (2 Mei 2018). Apa yang
Dimaksud dengan Komunikasi?
Daftar Pustaka URLhttps://www.dictio.id/t/apa-
[1] Larasati, Nurani. Penggunaan yang-dimaksud-dengan-
Bahasa Indonesia Di Kalangan komunikasi/75539
Mahasiswa.Doi: [11] Dr. Rasto M.Pd. Pengertian
https://www.academia.edu/9580930 Motivasi Menurut para Ahli. URL
/PENGGUNAAN_BAHASA_IND http://rasto.staf.upi.edu/2016/03/14/
ONESIA_DI_KALANGAN_MAH pengertian-motivasi-menurut-para-
ASISWA ahli/
[2] Mulyaningsih, Indrya. Sikap
Mahasiswa Terhadap Bahasa
Indonesia.Journal.Doi:file:///C:/Use
rs/salom/Downloads/sikap
%20mahasiswa%20ke%20OSF.pdf
[3] Yoeti, O.A 1997. Perencanaan dan
Pengembangan Pariwiasata,
Jakarta[ID]: PT Pradnya Paramita
[4]
[5] Sinta. KAJIAN PUSTAKA,
KONSEP, LANDASAN TEORI
DAN MODEL
PENELITIAN.Doi:https://sinta.unud
.ac.id/uploads/dokumen_dir/9ee432
4d8810ea5178ab4e3311d53e2f.pdf
[6] Fingky Verawati Fajrin. Sampurno
Wibowo, SE., M.Si. PENGARUH
EVENT MARKETING TERHADAP
BRAND IMAGE PADA PT
PIKIRAN RAKYAT BANDUNG
TAHUN 2018 Doi:
file:///C:/Users/Lili
%20Haryanto/Downloads/18.06.10
0_jurnal_eproc.pdf
[7] Andy Lenny Utaminingtyas (2016).
Analisis Baruan Pemasaraan Pada
Restoran Monarchy Bistro di Kota
Bogor. Skripsi. Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institut Pertanian Bogor
[8] Republika (2 Februari 2019).
Perkembangan Bisnis Kopi
Indonesia Perlu Didorong. URL
https://republika.co.id/berita/pm987
7335/perkembangan-bisnis-kopi-
indonesia-perlu-didorong
[9] Maxmonroe (2019). Strategi
Pemasaran: Pengertian, Fungsi,
Tujuan, Konsep, dan Contohnya.
URL:https://www.maxmanroe.com/
vid/marketing/pengertian-strategi-
pemasaran.html

Anda mungkin juga menyukai