Anda di halaman 1dari 9

MEMBUDAYAKAN PENUTURAN BERBAHASA INDONESIA

TERHADAP MAHASISWA PARIWISATA


1
Haris Muktafin, 2Rayna Putri, 3Solagracia

Manajemen Industri Katering, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas


Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung 40154, Indonesia

E-mail: hariiismuktafin@gmail.com
raynafputri@gmail.com
solagracia@upi.edu

Abstract
Research is conducted to find out the development and speaking of Indonesian
language that is good and right as a social function that needs to be developed in its
position and role as a means of national communication, a means of developing national
culture, a means of developing science and technology, and a means to pass down
essential and national values to successor and heir to the ideals and essential values of
culture and the ideals of Indonesian independence. Even though English must be
mastered and used every day in serving foreign and domestic tourists. But to what extent
the students (students) master the Indonesian language in the field of tourism (BIPar) as a
means of effective communication both verbally and in writing. Researchers conducted
quantitative methods during the study by means of indirect interviews through
questionnaires.

Key words: civilize;student communication;


tourism

Abstrak
Penelitian dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan penuturan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sebagai fungsi sosial yang perlu dibinakembangkan dalam
kedudukan dan perannya sebagai sarana komunikasi nasional, sarana pengembangan
kebudayaan nasional, sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sarana
untuk mewariskan tata nilai hakiki dan nasional kepada penerus dan pewaris cita-cita dan
nilai-nilai hakiki dari kebudayaan serta cita-cita kemerdekaan Inonesia. Meskipun bahasa
Inggris harus dikuasai dan digunakan setiap hari dalam melayani wisatawan manca-
negara maupun domestik. Namun sejauh mana para peserta didik (mahasiswa)
menguasai bahasa Indonesia di bidang pariwisata (BIPar) sebagai sarana berkomunikasi
efektif baik secara lisan maupun tulisan. Peneliti melakukan metode kuantitatif selama
penelitian dengan cara wawancara tidak langsung melalui kuesioner.

Kata kunci: membudayakan;komunikasi mahasiswa;pariwisata

1. PENDAHULUAN dunia dan perkembangan ilmu


Masalah kebahasaan tidak terlepas pengetahuan serta teknologi, khususnya
dari kehidupan masyarakat penuturnya. teknologi informasi. Kondisi itu telah
Dalam perkembangan kehidupan menempatkan bahasa asing, terutama
masyarakat Indonesia telah terjadi bahasa lnggris, pada posisi strategis
berbagai perubahan, terutama yang yang memungkinkan bahasa itu
berkaitan dengan tatanan baru kehidupan memasuki berbagai sendi kehidupan
bangsa dan mempengaruhi lainnya termasuk minuman yang
perkembangan bahasa Indonesia. beralkhohol rendah. Di Indonesia, kafe
Kondisi itu telah membawa perubahan berarti semacam tempat sederhana, tetapi
perilaku masyarakat Indonesia dalam cukup menarik untuk makan makanan
bertindak dan berbahasa. Gejala ringan. Kafe memiliki definisi yang
munculnya penggunaan bahasa asing di berbeda dengan warung.
pertemuan-pertemuan resmi, di media Warung kopi adalah merujuk kepada
elektronik, dan di tempat-tempat umum sebuah organisasi yang secara esensial
menunjukkan perubahan perilaku menyediakan kopi atau minuman panas
masyarakat tersebut. Meningkatnya lainnya. Ia berbagi beberapa dari ciri-ciri
penikmat kopi mempengaruhi sebuah bar, dan beberapa ciri-ciri sebuah
beredarnya kedai kopi atau kafe. Ini restoran, tetapi ia berbeda dari sebuah
menjadi tantangan bagi pengusaha kedai warung. Seperti namanya, warung kopi
kopi dalam melakukan pemasaran berfokus untuk menyajikan minuman kopi
produk mereka. Disini tidak hanya cita dan teh bahkan makanan ringan. Banyak
rasa kopi yang diutamakan, tetapi juga warung kopi di Timur Tengah dan di
target pemasaaran dalam pasar untuk wilayah pendatang Asia Barat dan dunia
memenangkan persaingan dan Barat juga menyediakan shisha ( nargile
mempertahankannya. Tentunya harus dalam bahasa Turki dan Yunani), dengan
menyiapkan strategi yang matang dan variasi perisa yang diulen dengan tembakau
kuat. lalu dirorok melalui sebuah hookah. Dari
Strategi pemasaran merupakan senjata suatu pengamatan budaya, warung-warung
bagi perusahaan atau pun kafe dalam kopi banyak memberikan layanan sebagai
menghadapi persaingan bisnis. Tujuan pusat-pusat interaksi sosial: warung kopi
utama dari sebuah perusahaan ialah dilihat memberi kesempatan kepada
pencapaian profit (laba) dan hal ini dapat anggota-anggota sosial untuk berkumpul,
juga sebagai tolak ukur dalam sukses atau berbicara, menulis, membaca, menghibur
tidaknya sebuah kedai kopi dalam satu sama lain, atau membuang waktu, baik
pencapaian tujuannya. Selain itu efektifitas secara individu atau dalam kelompok kecil.
dan efisiensi dalam menjalankan
operasional perusahaan juga memegang Di Amerika Serikat dan Prancis
peranan penting. Efisiensi yang dimaksud kata untuk warung kopi adalah kafe berarti
adalah strategi pemasaran yang dilakukan sebuah restoran tidak resmi, yang juga
dengan perhitungan dan pertimbangan yang menyediakan beberapa hidangan panas dan
tepat sehingga tidak ada pemborosan biaya dingin.
baik itu dalam operasional maupun dalam Pengertian kafe (cafe) adalah
biaya promosi maupun iklan dan efektifitas restoran murah yang menyediakan
yang dimaksud ialah pemilihan stategi makanan yang mudah dimasak/dihidangkan
pemasaran yang tepat dan sesuai dengan kembali (The New Dictionary and
pasar yang dilayani oleh perusahaan Theosaurus). Sedangkan menurut Longman
sehingga sasaran yang ditetapkan dapat (Dictionary of English Language and
tercapai (Yuniarti dan Maulina, 2012). Culture), restoran kecil yang melayani atau
Strategi pemasaran yang spesifik akan lebih menjual makanan ringan dan minuman,
efektif dalam mempertahankan dan kafe biasanya digunakan orang untuk
meningkatkan omzet dari kedai kopi. rileks.

2. METODE PENELITIAN a. Sejarah Kafe


2.1 Kafe Istilah cafe berasal dari bahasa
Perancis yang secara harfiah artinya
Kafe (bahasa Prancis: café) secara harfiah (minuman) kopi, namun digunakan sebagai
adalah (minuman) kopi, tetapi kemudian nama tempat dimana orang-orang
menjadi tempat untuk minum-minum yang berkumpul atau sekedar bersantai untuk
bukan hanya kopi, tetapi juga minuman melepas lelah sehabis beraktivitas sambil

2
minum kopi. Seiring perkembangan, kafe Djatikusumo, dalam kesempatan
bukan hanya menyediakan kopi, tetapi juga Musyawarah Nasional Tourisme II di
minuman lain serta makanan ringan. Tretes, Jawa Timur, pada tahun 1958.
Kafe biasanya tidak menyediakan Diperkenalkannya istilah ‘pariwisata’
menu makanan utama namun hanya dimaksudkan sebagai pengganti ‘tourisme’
menyediakan minuman dan makanan (Belanda, Perancis) atau ‘tourism’
ringan sebagai menu hidangan dan ada juga (Inggris). Bila diuraikan menurut arti-
yang menyediakan live musik sebagai katanya, maka ‘pariwisata’ yang berasalkan
hiburan bagi para pengunjung yang datang. kata ‘pari’ dan ‘wisata’ dari bahasa
Sansekerta. Pari artinya adalah seringkali
b. Sistem Penyajian Kafe
atau berkali-kali dan wisata pergi (to go,
Cara penyajian makanan dalam kafe kata kerja), bepergian (to travel, kata kerja),
terdapat beberapa cara, yaitu : dapat juga berarti ‘perjalanan’ (travel, kata
benda). Jadi pariwisata adalah beberapa
a. Self Service. perjalanan yang dilakukan secara
Dimana pengunjung melakukan bersambung/ berantai dari satu tempat ke
pelayanan bagi dirinya sendiri. tempat berikutnya dan diakhiri di tempat
Pengunjung datang kemudian keberangkatan (=tour, perjalanan keliling).
mengambil makanan dan minuman Dalam BAB I Ketentuan Umum UU
yang mereka inginkan kemudian no.10/2009 ditetapkan berbagai ketentuan
menuju ke kasir dan membayar yang terkait dengan kepariwisataan.
makanan mereka lalu duduk di
tempat yang telah disediakan. Cara a. WISATA : adalah kegiatan perjalanan
ini terkesan familiar dan bersahabat. yang dilakukan oleh seorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi
b. Waiter of Waitress Service to Table. tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
Pengunjung datang lalu duduk pada pengembangan pribadi, atau
kursi yang telah disediakan, mempelajari keunikan daya tarik wisata
kemudian pramusaji akan melayani yang dikunjungi dalam jangka waktu
mereka, mengantar menu dan tertentu;
makanan hingga membayar ke b. WISATAWAN : adalah orang yang
kasir, sehingga orang tidak perlu melakukan wisata;
beranjak dari kursinya. Cara ini
terkesan formal. c. PARIWISATA : adalah berbagai macam
kegiatan wisata dan didukung berbagai
c. Counter Service. fasilitas serta layanan yang disediakan
Dimana terdapat area khusus yang oleh masyarakat, pengusaha,
terdapat display makanan yang ada, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah;
biasanya digunakan untuk d. KEPARIWISATAAN : adalah
pelayanan yang cepat dan service keseluruhan kegiatan yang terkait
tidak formal. dengan pariwisata dan bersifat
d. Automatic Vending. Menggunakan multidimensi serta multidisiplin yang
mesin otomatis. Pengunjung muncul sebagai wujud kebutuhan setiap
memasukkan koin lalu dari mesin orang dan negara serta interaksi antara
keluar makanan yang dipilihnya. wisatawan dan masyarakat setempat,
sesama wisatawan, Pemerintah,
2.2 Tourism Pemerintah Daerah dan pengusaha.
Tourism adalah kata dari Bahasa Inggris IUOTO (International Union of Official
bila diartikan dalam Bahasa Indonesia Travel Organizations – yang sekarang
artinya pariwisata. Kata ‘pariwisata’ telah bernama WTO, World Tourism
berhasil dipopulerkan, pada mulanya Organization) memiliki landasan pemikiran
diperkenalkan oleh Menteri PDPTP bahwa pariwisatawan, adalah orang yang
(Perhubungan, Pos, Telekomunikasi & malakukan perjalanan untuk tujuan apapun
Pariwisata), pada waktu itu Let.Jen.

3
sepanjang tujuannya tidak untuk maksud- strategi pemasaran tidak terlepas dari
maksud menetap dan memangku suatu aktifitas manajemen pemasaran.
jabatan dengan memperoleh upah dari Manajemen pemasaran itu sendiri
tempat yang dikunjunginya, paling sedikit merupakan proses yang mencakup analisis,
tinggal selama 24 jam di tempat ia perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
berkunjung tersebut. dan juga mencakup barang, jasa serta
gagasan berdasarkan pertukaran dan
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang
tujuannya adalah memberikan kepuasan
dilakukan orang untuk sementara waktu,
bagi pihak yang terlibat. Dalam konteks
yang diselenggarakan dari suatu tempat ke
penyusunan strategi, pemasaran memiliki
tempat lain meninggalkan tempatnya
dua dimensi, yaitu dimensi saat ini dan
semula, dengan suatu perencanaan dan
dimensi yang akan datang. Dimensi saat ini
dengan maksud bukan untuk berusaha atau
berkaitan dengan hubungan yang telah ada
mencari nafkah di tempat yang dikunjungi,
antara perusahaan dengan lingkungannya.
tetapi semata-mata untuk menikmati
Sedangkan dimensi masa yang akan datang
kegiatan pertamsayaan dan rekreasi atau
mencakup hubungan dimasa yang akan
untuk memenuhi keinginan yang beraneka
datang yang diharapkan terjalin dengan
ragam (Richardson and fluker 2004).
program tindakan yang diperlukan untuk
Pariwisata dalah suatu aktivitas manusia
mencapai tujuan.
yang dilakukan secara sadar yang mendapat
pelayanan secara bergantian diantara orang- Menurut E.Jerome Mc.Carthy dan
orang dalam suatu Negara itu sendiri/ diluar Stanly, J.Spahiro mendefinisikan strategi
negeri, meliputi pendiaman orang-orang pemasaran sebagai berikut; Strategi
dari daerah lain untuk sementara waktu pemasaran adalah pasar sasaran dan bauran
mencari kepuasan yang beraneka ragam pemasaran yang berhubungan (E.Jerome
dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dkk, 1985). Dalam hal ini menurutnya ada
dimana ia memperoleh pekerjaan tetap dua bagian yang saling berhubungan :
(Prof.K. Krapt dan Prof. Hunziker dalam 1. Pasar Sasaran : kelompok konsumen yang
Oka A.Yoeti 1996:112). relatif sama yang ingin diraih perusahaan.
2.3 Culinery Tourism 2. Bauran Pemasaran : variabel-variabel yang
Wisata kuliner dapat diartikan sebagai terkontrol yang dilaksanakan oleh
suatu pencarian kuliner yang unik dan perusahaan untuk memuaskan kelompok
selalu terkenang dalam beragam jenis sasaran.
seperti selama perjalanan atau kita bisa jadi
Strategi pemasaran adalah logika
wisatawan kuliner di dalam rumah sendiri.
pemasaran dimana unit bisnis
Wisatawan kuliner meliputi berbagai
berharap untuk menciptakan nilai
pengalaman dalam beragam kuliner, wisata
kuliner meliputi lebih dari tuntunan makan dan memperoleh keuntungan dari
siang atau makan malam seperti; kursus hubungannya dengan konsumen,
memasak, tur kuliner dan pemandu wisata, menurut Kotler dan Amstrong (2008).
media kuliner, buku panduan dan Sedangkan menurut Kurtz (2008),
pemborong makanan. Wisata kuliner pengertian strategi pemasaran
termasuk didalamnya segala pengalaman
pariwisata yang salah satunya mempelajari, adalah keseluruhan program
menghargai dan atau mengkonsumsi perusahaan dalam menentukan
makanan dan minuman yang merefleksikan target pasar dan memuaskan
makanan lokal, regional dan nasional, konsumen dengan membangun
warisan, budaya, tradisi atau teknik kuliner. kombinasi elemen dari marketing
2.3 Strategi Pemasaran mix; produk, distribusi, promosi, dan
Setiap fungsi manajemen harga.
memberikan kontribusi tertentu pada saat 2.4 Manajemen Pemasaran
penyusunan strategi pada level yang
berbeda. Dalam penyusunan konsep Menurut Kotler dan Keller

4
(2016:27) Manajemen Pemasaran sebagai cita rasa yang berkualitas dan harga
seni dan ilmu dalam memilih target pasar terjangkau serta memperat tali saudara dan
dan mendapatkan, menjaga dan konsumen dengan berbagi berkah dan
mendapatkan konsumen melalui kebahagian sesama.
pengantaran dan nilai unggul komunikasi
konsumen. Menurut Dharmmesta dan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Handoko (1982), pengertian manajemen Metode penelitian adalah tata cara
pemasaran adalah salah satu kegiatan bagaimana suatu penelitian dilaksanakan
pokok yang dilakukan oleh perusahaan (Hasan, 2002: 21). Pengertian lain metode
untuk mempertahankan kelangsungan penelitian ialah cara yang digunakan oleh
perusahaannya, berkembang dan peneliti dalam mengumpulkan data
mendapatkan keuntungan dari kegiatan penelitiannya, seperti wawancara,
pertukaran. Jauh sebelum barang observasi, tes maupun dokumentasi
diproduksi, proses pemasaran tersebut (Arikunto, 2002: 136). Sedangkan menurut
sudah dilakukan dan tidak berakhir pada Subagyo (2006: 2) metode penelitian
penjualan. merupakan suatu cara atau jalan untuk
2.5 Sejarah Kopi Pudak memperoleh kembali pemecahan terhadap
segala permasalahan,
Kopi Pudak berdiri sejak tahun 2015. Dalam penelitian ini metode yang
Berawal dari sang pemilik memiliki digunakan adalah metode kualitatif,
ketertarikan kuat terhadap dunia perkopian pengumpulan data yang sedalam-dalamnya
dan mencoba untuk membuka kedai dengan cara melakukan survei lapangan
sendiri. Sang pemilik yang kerap disapa Aa dan wawancara dengan pemilik dan
mencoba belajar lebih dalam tentang kopi pengelola kedai kopi. Penelitian kualitatif
sambil mencari relasi untuk mewujudkan adalah penelitian yang bermaksud untuk
mimpinya. Dalam perjalannya, Aa melihat memahami fenomena tentang apa yang
bahwa saat itu perkembangan kopi di dialami oleh subjek penelitian misalnya
Indonesia masih minim. Ini membuat Aa perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll
lebih bersemangat mewujudkan mimpinya. secara holistic, dan dengan cara deskripsi
Hingga akhirnya ia dapat memperkenalkan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
kopi ke khalayak banyak dan bisa berbuat suatu konteks khusus yang alamiah dan
kebaikan melalui kopi dengan berbagi dengan memanfaatkan berbagai metode
kepada anak yatim dan anak yatim piatu alamiah. Moleong (2005:6).
pada hari Jumat. Menurut Sugiyono (2011) metode
Kopi pudak bermula di garasi rumah Aa di penelitian kualitatif adalah metode
Jl.Pudak dan terus berkembang hingga penelitian yang berlandaskan pada filsafat
memiliki oulet di Jl.Riau dan Geger kalong. post positivisme, digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai
2.6 Visi dan Misi Kopi Pudak lawannya eksperimen) dimana peneliti
Beberapa visi dan misi pada kedai adalah sebagai instrumen kunci,
kopi yang saya teliti adalah sebagai pengambilan sampel sumber data dilakukan
berikut: secara purposive dan snowball, teknik
a. Visi : pengumpulan dengan trianggulasi
a. Membantu perkembangan kopi di (gabungan), analisis data bersifat induktif
Indonesia. atau kualitatif, dan hasil penelitian
b. Memberikan kopi terbaik dari bahan kualitatif lebih menekankan makna dari
kualitas. pada generalisasi.
c. Menjadikan Kopi Pudak sebagai Objek dari penelitian ini adalah
kedai yang dikenal, diminati, dan mengalisis strategi persaingan pemasaran
disenangi oleh berbagai kalangan dengan subjek penelitian adalah kedai Kopi
pencinta kopi. Pudak di Bandung. Tujuan penelitian ini
untuk mempelajari lebih lanjut tahapan
b. Misi strategi pemasaran kedai kopi yang dewasa
Memberikan produk unggulan dengan ini menjadi gaya hidup kekinian remaja.

5
Peneliti mengumpulkan data upaya sistematis atau tanpa adanya pertanyaan
menganalisis pemasaran dan promosi dari atau komunikasi terhadap objek dan subjek
kedai kopi. yang diteliti. (Sanusi, 2012). Sedangkan
Pengumpulan Data menurut Marshall (dalam Sugiyono,
Dalam penelitian ini dilakukan teknik 2008:226) menjelaskan bahwa melalui
pengumpulan data guna memperoleh dan observasi, peneliti belajar tentang perilaku,
mengumpulkan informasi dan data yang dan makna dari perilaku tersebut. Jadi
dibutuhkan untuk mencapai tujuan kesimpulan pengertian observasi dari para
penelitian. Teknik penelitian sebagai salah ahli adalah kegiatan penelitian dengan
satu bagian penelitian yang merupakan datang langsung ke tempat yang menjadi
salah satu unsur yang sangat penting sumber informasi dan data.
dengan uraian pada bab ini yang mencakup Kegiatan observasi yang dilakukan peneliti
enam bagian yang diibahas berturut-turut, adalah observasi kuasi partisipan.
yaitu sumber dan jenis data, manusia Observasi kuasi partisipan yaitu observer
sebagai instrument, pengamatan berperan terlibat pada sebagian kegiatan yang sedang
serta, pengamatan, wawancara, catatan dilakukan oleh observer sementara pada
lapangan, penggunaaan dokumentasi dan sebagian kegiatan yang lain observer tidak
cara lainnya (Moleong, 2007). melibatkan diri.
Dalam pengumpulan data, sumber data 2. Wawancara.
yang dikumpulkan adalah data primer dan Wawancara adalah teknik pengumpulan
data sekunder. data dengan mengajukan pertanyaan
Menurut Lofland (dalam Lexy J. 36 langsung oleh pewawancara kepada
Moleong, 2012:157) bahwa sumber data responden, dan jawaban-jawaban
utama dalam penelitian kualitatif ialah responden dicatat atau direkam (Hasan,
kata-kata dan tindakan. Menurut Hasan 2002:85). Sebagai mana pula yang
(2002: 82) data primer ialah data yang dinyatakan oleh Esterberg (2002), seperti
diperoleh atau dikumpulkan langsung di dikutip oleh Sugiyono (2014 :226) bahwa
lapangan oleh orang yang melakukan wawancara adalah merupakan pertemuan
penelitian atau yang bersangkutan yang dua orang untuk bertukar informasi dan ide
memerlukannya. Jadi dapat kita simpulkan melalui tanya jawab, sehingga dapat
dari pendapat para ahli diatas bahwa data dinkonstruksikan makna dalam suatu topik
primer ialah data yang pertama kali dicatat tertentu. Menurut dalam Lexy J. Moleong
dan diperoleh langsung dari sumbernya (2012:186) wawancara adalah percakapan
aslinya dengan tujuan tertentu. dengan maksud tertentu. Percakapan
Data sekunder adalah data pendukung dilakukan oleh dua pihak, yaitu
berupa bacaaan yang dikumpulkan pewawancara (interviewer) yang
sebelumnya oleh orang lain guna untuk mengajukan pertanyaan dan terwawancara
meperkuat penelitiannya. Data sekunder (interviewee) yang memberikan jawaban
adalah data yang diperoleh atau atas pertanyaan itu. Kesimpulan dari
dikumpulkan oleh orang yang melakukan pengertian diatas adalah wawancara yakni
penelitian dari sumber-sumber yang telah interaksi antara penanya/pewawancara dan
ada (Hasan, 2002: 58). Menurut Sugiyono, informan/narasumber yang dimana
(2014 : 224) dan Kuncoro, (2009 : 145) informan ini menjadi kunci dari informasi
data sekunder adalah data yang telah di dan data yang dibutuhkan.
kumpulkan oleh pihak lain, peneiliti dapat 3. Studi Pustaka.
mencari sumber data ini melalui sumber Menurut Martono (2011: 97) studi pustaka
data lain yang berkaitan dengan data yang dilakukan untuk memperkaya pengetahuan
ingin dicari. mengenai berbagai konsep yang akan
Berikut adalah teknik peneliti dalam digunakan sebagai dasar atau pedoman
mengumpulkan data : dalam proses penelitian. Teknik
1. Obervasi. kepustakaan merupakan cara pengumpulan
Observasi ialah cara pengumpulan data data bermacam-macam material yang
melalui proses pencatatan prilaku subjek terdapat diruang kepustakaan, seperti
(orang), objek (benda) atau kejadian koran, buku-buku, majalah, naskah,

6
dokumen dan sebagainya yang relevan dikelola, mensintesiskannya, mencari
dengan penelitian (Koentjaraningrat, 1983 : dan menemukan pola, menemukan apa
420). Kesimpulannya, studi pustaka adalah yang penting dan apa yang dipelajari,
mendalami ilmu yang diambil dari sumber dan memutuskan apa yang dapat
bacaan untuk mendalami konsep penelitian. diceriterakan kepada orang lain. Bogdan
dalam Sugiyono (2009: 244) adalah
4. Dokumentasi. proses mencari dan menyusun secara
Teknik yang memberi bukti atau bahan- sistematis data yang diperoleh dari hasil
bahan untuk membandingkan suatu wawancara, catatan lapangan, dan
keterangan atau informasi, penjelasan atau bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah
dokumentasi dalam naskah asli atau dipahami, dan temuannya dapat
informasi tertulis ( Kamaruddin, 1972 : diinformasikan kepada orang lain.
50 ). Menurut Sugiyono (2008:240) 1. Pengumpulan Data
menjelaskan bahwa hasil penelitian dari Dalam penelitan ini pengumpulan data
observasi atau wawancara akan menjadi dilakukan dengan mencari, mencatat,
lebih dapat dipercaya apabila didukung dan mengumpulkan data melalui hasil
oleh adanya dokumen. wawancara, dokumentasi, dan observasi
Instrumen Penelitian yang terkait dengan penelitian.
Instrumen penelitian adalah alat bantu 2. Reduksi Data
yang digunakan oleh peneliti untuk Reduksi data merupakan suatu proses
mengumpulkan data penelitian. pemilihan, pemusatan perhatian pada
(Sukmadinata,2010) instrumen penelitian penyederhanaan, pengabstrakan, dan
menurutnya adalah sebuah tes yang transformasi data awal yang muncul
memiliki karekatristik mengukur informan dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
dengan sejumlah pertanyaan dan Reduksi data ini berlangsung secara
pernyataan dalam penelitian, yang bisa terus-menerus selama penelitian
dilakukan dengan membua garis besar kualitatif berlangsung. Selama proses
tujuan penelitian dilakukan. Menurut reduksi data berlangsung, tahapan
Sugiyono (2009) ialah alat bantu yang selanjutnya ialah:
dipergunakan oleh peneliti dalam a Mengkategorikan data (Coding) ialah
mengukur fenomena alam serta sosial yang upaya memilah-milah setiap satuan data
sesuai dengan variabel penelitian. ke dalam bagian-bagian yang memiliki
Harus adanya validasi terhadap peneliti kesamaan (Moleong, 2011: 288).
sebelum berlanjut dalam mencari data. b. Interpretasi data ialah pencarian
Validasi terhadap peneliti sebagai pengertian yang lebih luas tentang data
instrumen meliputi validasi terhadap yang telah dianalisis atau dengan kata
pemahaman metode penelitian kualitatif, lain, interpretasi merupakan penjelasan
penguasaan wawasan terhadap bidang yang yang terinci tentang arti yang
diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki sebenarnya dari data penelitian (Hasan,
objek penelitian, baik secara akademik 2002: 137).
maupun logistiknya (Sugiyono, 2008:59). 3. Penyajiaan Data.
Validasi dapat membantu pengumpulan Peneliti mengembangkan sebuah
data saat berada di lapangan. Hal yang deskripsi informasi tersusun untuk menarik
dapat dipersiapkan seperti; kamera, alat kesimpulan dan pengambilan tindakan.
tulis, merancang kuisoner, menyediakan Dalam penyajian data, maka data
rumusan pertanyaan saat wawacara terorganisasikan, tersusun dalam pola
penelitian. hubungan, sehingga akan semakin mudah
Analisis Data dipahami. Display data, maka akan
Analisis data menurut Bogdan & Biklen memudahkan untuk memahami apa yang
(dalam Lexy J. Moleong, 2012:248) terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
adalah upaya yang dilakukan dengan berdasarkan apa yang telah dipahami
jalan bekerja dengan data, tersebut (Sugiyono, 2008:249).
mengorganisasikan data, memilah- 4. Penarikan Simpulan dan Verifikasi.
milahnya menjadi satuan yang dapat Penarikan simpulan didukung oleh

7
data-data yang sudah diperoleh. Bagaimana sang manager mengontrol dan
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih mengawasi pekerja untuk selalu beertindak
bersifat sementara, dan akan berubah bila dalam SOP yang berlaku.
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data 5. DAFTAR PUSTAKA
berikutnya (Sugiyono, 2008:252).
5. Triangulasi Daftar Pustaka
Triangulasi adalah teknik [1] Moleong, Lexy J 2012. Metodelogi
pemeriksaan data untuk keperluan Penelitia Kualitatif, Bandung[ID]:
Remaja Rosdakarya
pengecekan atau sebagai pembanding
[2] Sinta. KAJIAN PUSTAKA,
terhadap data yang telah diperoleh. KONSEP, LANDASAN TEORI
DAN MODEL
4. KESIMPULAN PENELITIAN.Doi:https://sinta.unud
.ac.id/uploads/dokumen_dir/9ee432
Kopi Pudak berdiri pada pertengahan
4d8810ea5178ab4e3311d53e2f.pdf
2015. Saat itu berlokasi di garasi rumah
[3] Fingky Verawati Fajrin. Sampurno
Aa yang tidak terpakai. Dengan
Wibowo, SE., M.Si. PENGARUH
melakukan berbagai promosi mulai dari EVENT MARKETING TERHADAP
iklan di media sosiaal, mengundang food BRAND IMAGE PADA PT
bloger untuk mengulas, dan memberikan PIKIRAN RAKYAT BANDUNG
potongan harga secara online dan TAHUN 2018 Doi:
offline. Dengan target utama mahasiswa file:///C:/Users/Lili
%20Haryanto/Downloads/18.06.10
penyuka kopi, Kopi Pudak mulai
0_jurnal_eproc.pdf
digandrungi oleh mahasiswa setiap
[4] Andy Lenny Utaminingtyas (2016).
harinya. Memiliki visi yang besar yaitu,
Analisis Baruan Pemasaraan Pada
membantu perkembangan kopi di Restoran Monarchy Bistro di Kota
Indonesia melalui bisnis, Kopi Pudak Bogor. Skripsi. Departemen
memiliki system manajerial yang sesuai Manajemen Fakultas Ekonomi dan
dengan POAC untuk membantu Manajemen Institut Pertanian Bogor
berjalananya bisnis. POAC memiliki [5] Republika (2 Februari 2019).
pengertian sebagai strategi untuk Perkembangan Bisnis Kopi
menyusun, memproses serta mengatur Indonesia Perlu Didorong. URL
https://republika.co.id/berita/pm987
organisasi untuk lebih terorganisir dalam
7335/perkembangan-bisnis-kopi-
visi dan misi. POAC yang diterapkan indonesia-perlu-didorong
terdiri dari : [6] Maxmonroe (2019). Strategi
a. Planning Pemasaran: Pengertian, Fungsi,
Kopi Pudak sudah menentukan Tujuan, Konsep, dan Contohnya.
perencanaan, mulai dari jangka pendek URL:https://www.maxmanroe.com/
hingga jangka panjang. Perencenaan vid/marketing/pengertian-strategi-
membantu Kopi Pudak mencapai tujuan. pemasaran.html
b. Organization [7] Dictio (2 Mei 2018). Apa yang
Merupakaan struktur aktif yang akan Dimaksud dengan Komunikasi?
URLhttps://www.dictio.id/t/apa-
mengorganisir dari masing-masinng bagian
yang-dimaksud-dengan-
dari pekerjaan. komunikasi/75539
c. Actuating [8] Dr. Rasto M.Pd. Pengertian
Merupakan tindakan yang dilakukan untuk Motivasi Menurut para Ahli. URL
mencapai target yang ditentukan. http://rasto.staf.upi.edu/2016/03/14/
d. Controlling pengertian-motivasi-menurut-para-

8
ahli/

Anda mungkin juga menyukai