Anda di halaman 1dari 1

Biasanya, di lingkungan tempat tinggal masyarakat terdapat iuran yang datang

dari pengurus Rukun Tetangga (RT) setempat. Namun, jika ditelisik lebih jauh, iuran ini
memiliki dasar hukum tersendiri sehingga bisa menjadi acuan bagi masyarakat apakah
iuran yang ada telah sesuai peraturan perundang-undangan atau belum.

Sebagaimana dilansir dari klinik hukumonline.com, pengaturan tugas, fungsi dan


kewajiban serta pendanaan lembaga kemasyaratakat jenis RT termaktub
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penataan Lembaga Kemasyarakatan. Pada aturan itu dinyatakan bahwa RT
merupakan salah satu jenis lembaga kemasyarakatan.
 
Lembaga kemasyarakatan merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat
sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dan lurah dalam
memberdayakan masyarakat. Lembaga kemasyarakatan ini dapat dibentuk atas
prakarsa masyarakat dan/atau atas prakarsa masyarakat yang difasilitasi pemerintah
melalui musyawarah dan mufakat.

Sebagai salah satu lembaga kemasyarakatan, RT mempunyai tugas membantu


pemerintah desa dan lurah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan. Begitupun
terkait sumber pendanaan lembaga kemasyarakatan. Dalam aturan ini disebutkan,
sumber pendanaan kemasyarakatan terbagi dua jenis, yakni pendanaan lembaga
kemasyarakatan desa dan pendanaan lembaga kemasyarakatan kelurahan.

Sedangkan RT sendiri tergantung letaknya. Jika terdapat pada desa, maka


sumber pendanaannya masuk kategori di lembaga kemasyarakatan desa. Tapi jika RT
tersebut terletak pada kelurahan, maka masuk kategori pendanaan lembaga
kemasyarakatan kelurahan.

Pasal 28 Permendagri No. 5 Tahun 2007 menyebutkan bahwa pendanaan


lembaga kemasyarakatan desa sendiri bersumber dari swadaya masyarakat, anggaran
pendapatan dan belanja desa, angaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota
dan anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi. Kemudian, bantuan
pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota serta bantuan lain
yang sah dan tidak mengikat.

Sedangkan pada pasal 29 Permendagri No. 5 Tahun 2007 menjelaskan, sumber


pendanaan lembaga kemasyarakatan kelurahan berasal dari swadaya masyarakat,
bantuan anggaran pemerintah kelurahan, bantuan dari pemerintah, pemerintah
provinsi, pemerintah kabupaten/kota dan bantuan lain yang sah dan tidak mengikat.

Anda mungkin juga menyukai