Anda di halaman 1dari 1

Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Model Pembelajaran

Astari Mirisya (1906674)

03. MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR SECARA INDUKTIF


(Mengumpulkan, Mengorganisasi, dan Mengelola Data)

Dalam proses pendidikan, sejak awal sekolah sebenarnya guru sudah mulai menganalisa,
memahami bagaimana siswanya serta membantu mereka menjadi lebih efektif dalam proses
menerima, mengolah, dan menginterpretasikan informasi yang ada disekitar mereka. Dari
banyaknya model pembelajaran yang ada, salah satu model pembelajaran yang terdapat pada
rumpun mengumpulkan dan memproses informasi, Hilda Taba mengembangkan serangkaian
strategi pengajaran yang dirancang untuk membantu mengembangkan proses mental induktif,
terutama kemampuan dalam mengkategorisasikan sesuatu.
Model pembelajaran berfikir induktif ini mengajarkan siswa untuk mampu
mengkategorisasikan/ mengklasifikasikan data atau informasi yang mereka terima dengan
membentuk kategorisasi-kategorisasi konsep yang ada. Pada umumnya, hal ini dikarenakan
Hilda meyakini pembentukan konsep adalah keterampilan berfikir tingkat tinggi dasar dan semua
keterampilan analitik dan sintetik lainnya bergantung pada pengembangan perbedaan yang
nantinya menghasilkan kategorisasi-kategorisasi tertentu. Strategi yang dikembangkan oleh Taba
selama 25 tahun terakhir di California ini merupakan tulang punggung atau akar dari kurikulum
studi social, desain program, unit studi, dan lain-lain.
Dalam proses berfikir, Taba mengembangkan pendekatannya menjadi tiga asumsi, yaitu:
(1). Berfikir bisa diajarkan;
(2). Berpikir adalah transaksi aktif antara individu dan data, yang berarti bahwa materi
pengajaran menjadi tersedia bagi individu ketika dia melakukan operasi kognitif tertentu
dan kemudian mengorganisir fakta ke dalam sistem konseptual; dan
(3). Proses pemikiran berkembang dengan urutan yang "sah menurut hukum." Atau melaui
tahapan-tahapan yang pasti.
Taba kemudian juga mengidentifikasi tigas unsur berfikir induktif, dimana setiap tugas
merepresentasikan tahap-tahap dalam proses berfikir induktif. Strategi tersebut adalah sebagai
berikut: Formasi konsep, melibatkan mengidentifikasi dan menghitung data, mengelompokkan
ke atribut yang sama, dan mengembangkan label untuk kategori. Interpretasi data, strategi yang
dibangun di sekitar operasi mental (menafsirkan, menyimpulkan, dan menggeneralisasi). Pada
fase pertama, pertanyaan guru mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi aspek-aspek penting
dari data, dan pada fase kedua siswa harus mengeksplorasi hubungan yang ada. Penerapan
prinsip, menerapkan prinsip-prinsip untuk menjelaskan fenomena baru (memprediksi
konsekuensi dari kondisi yang telah ditetapkan). Strategi ini mengikuti dua langkah kegiatan,
yang pertama: Satu unit atau kursus akan mengarahkan siswa dari kegiatan pembentukan konsep
ke kegiatan yang membutuhkan interpretasi data dan kemudian ke kegiatan yang membutuhkan
penerapan prinsip.

Anda mungkin juga menyukai