Anda di halaman 1dari 5

Pendahuluan

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga, zakat merupakan suatu ibadah yang paling penting
kerap kali dalam Al-Qur’an, Allah menerangkan zakat beriringan dengan menerangkan sembahyang.
Pada delapan puluh dua tempat Allah menyebut zakat beriringan dengan urusan shalat ini menunjukan
bahwa zakat dan shalat mempunyai hubungan yang rapat sekali dalam hal keutamaannya shalat
dipandang seutama-utama ibadah badaniyah zakat dipandang seutama-utama ibadah maliyah. Zakat
juga salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib
(fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori
ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan al-Qur'an
dan as-Sunnah,

Seluruh ulama Salaf dan Khalaf menetapkan bahwa mengingkari hukum zakat yakni mengingkari
wajibnya menyebabkan di hukum kufur. Karena itu kita harus mengetahui definisi dari zakat, harta-harta
yang harus dizakatkan, nishab- nishab zakat dan sebagainya, akan dipaparkan dimakalah ini.

A. Hukum Zakat.

1. Definisi dan pensyariatan zakat

Definisi

Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah (Ziyadah). Jika diucapkan, zaka al-zar’,
adalah tanaman tumbuh dan bertambah jika diberkati 💕{Dr. Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai
Mazhab, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997), h.82}

Sedangkan arti zakat menurut istilah syari’at Islam ialah sebagian harta benda yang wajib diberikan
orang-orang yang tertentu dengan beberapa syarat, atau kadar harta tertentu yang diberikan kepada
orang-orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu pula. 💕[Moh. Rowi Latief & A.
Shomad Robith, Tuntunan Zakat Praktis, (Surabaya: Indah, 1987), h.13]

Pensyariatan zakat

telah dijelaskan dalam al-Qur’an firman Allah Surah at-Taubah ayat 103

Artinya:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan
mereka dan mendoalah untuk mereka . . .” (QS. at-Taubah [9]: 103).

2. Orang yg wajib menunaikan zakat dan syarat wajib zakat.


Secara umum seseorang berkewajiban mengeluarkan zakat mal apabila sudah memiliki syarat sebagai
berikut :

a. Islam

b. Merdeka (bukan budak)

c. Hak milik yang sempurna

d. Telah mencapai nisab

e. Masa memiliki sudah sampai satu tahun (selain tanaman dan buah-buahan) 💕[ M. Ali Hasan. Zakat
dan Infak : Salah Satu Solusi Mengatasi Problem Sosial di Indonesia, (Jakarta : Kencana), hal. 17]

B. Macam macam zakat.

A. Hewan ternak

Yang wajib dizakati hanya unta, sapi, kerbau dan kambing Unta

Kewajiban zakat unta dijelaskan Nabi dalam haditsnya dari Anas ra. Menurut riwayat al-Bukhari yang
menyampaikan sabda Nabi yang artinya,” Setiap 24 ekor unta atau kurang, maka zakatnya seekor
kambing betina. Untuk setiap 5 ekor unta, jika jumlahnya 25 sampai 35 ekor, maka zakatnya satu ekor
anak unta betina berumur 1-2 tahun atau satu ekor anak unta jantan berumur 3-4 tahun;jika jumlahnya
36 ekor sampai 45 ekor, zakatnya 46 sampai 60 ekor unta, zakatnya adalah seekor unta betina berumur
3-4 tahun. 💕(Hussein Bahreisj, 450 Masalah Agama Islam, (Surabaya : Al Ikhlas), hal. 228]

B. Emas perak

Zakat emas dan perak yaitu jika waktunya telah cukup setahun dan telah sampai ukuran emas yang
dimilikinya sebanyak 96 gram sedangkan perak 672 gram keatas, dan masing-masing zakatnya 2,5 %. 💞
[A. Djazuli, Fiqh Siyâsah : Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Rambu-rambu Syariah, (Jakarta :
Kencana), hal. 218]

C. Tanaman

telah diterangkan dalam Al-Qur’an yang menyuruh kaum Muslimin untuk mengeluarkan zakat terhadap
segala hasil yang dikeluarkan dari bumi seperti buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan (”Dan dialah yang
menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman
yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama
(rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah
haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”. (Q.S. Al-An’am :
141))
Ayat ini mempertegas adanya zakat untuk semua hasil bumi, kemudian dikeluarkan sebanyak 10% jika
dialiri dengan air hujan atau sungai dengan cara yang mudah. Tetapi zakatnya hanyalah 5% jika dialiri
dengan air yang dibeli atau mempergunakan upah 💕[ A. Djazuli, Op.cit, hal. 218]

D. Rikaz

Rikaz (harta terpendam)

Rikaz adalah emas dan perak yang ditanam di dalam tanah.

Menurut sebagian ulama, rikaz, yaitu harta karun yang diketemukan setelah terpendam dimasa lampau.
Dan, rikaz yaitu semua benda-benda tambang yang baru diketemukan baik di darat atau di laut.

Kita wajib mengeluarkan zakat sebesar 20% dari rikas yang kita temukan, pada saat kita menemukannya.

E. Hasil tambang

Hasil tambang apabila sampai satu nisab, wajib dikeluarkan zakatnya pada waktu itu juga sebesar
2,5% 💞 [M. Ali Hasan. Zakat dan Infak : Salah Satu Solusi Mengatasi Problem Sosial di Indonesia,
(Jakarta : Kencana), hal. 17]

F. Zakat fitrah

Yang dikeluarkan dalam zakat fitrah adalah makanan pokok (yang mengenyangkan) menurut tiap-tiap
tempat (negeri) sebanyak 3,1 liter atau 2,5 kg. Atau bisa diganti dengan uang senilai 3,1 liter atau 2,5 kg
makanan pokok yang harus dibayarkan.

Adapun yang wajib zakat fitrah ialah

Syarat-syarat wajib zakat fitrah

a. Beragama Islam.

b. Lahir dan hidup sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan Ramadhan.

c. Mempunyai kelebihan harta dari keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan wajib dinafkahi,
baik manusia atau binatang, pada malam hari raya dan siang harinya. 💕 [Tim Abdi Guru, Agama Islam
Untuk SMP Kelas VIII, (Jakarta : Erlangga), hal. 152]

G. Sedekah sunnah

Sedekah sunah atau tathawwu’ adalah sedekah yang diberikan secara sukarela (tidak diwajibkan)
kepada orang (misalnya orang yang miskin/pengemis) atau badan/lembaga (misalnya lembaga sosial)
sedangkan sedekah wajib adalah zakat, kewajiban zakat dan penggunaanya telah dinyatakan dengan
jelas dalam Al-Qur’an dalam surat At-Taubat ayat 60 yang artinya “Zakat merupakan ibadah yang
bersifat kemasyarakatan, sebab manfaatnya selain kembali kepada dirinya sendiri (orang yang
menunaikan zakat), juga besar sekali manfaatnya bagi pembangunan bangsa negara dan agama 💕
[Musjfuk Zuhdi, Studi Islam Jilid III : Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1993), hlm. 82-83]

C. Pendistribusian zakat.

A. Delapan golongan penerima zakat.

” Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-
pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berhutang, orang-orang yang berjuang untuk Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan,
sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Q.S.
At Taubah : 60)

B. Golongan yg tdk boleh menerima zakat

1. Orang kafir (hanya berhak diberi sedekah)

2. Orang atheis

3. Keluarga Bani Hasyim dan Bani Muttalib

4. Ayah, anak, kakek, nenek, ibu, cucu, dan isteri yang menjadi tanggungan orang yang berzakat. 💕
[Hussein Bahreisj, 450 Masalah Agama Islam, (Surabaya : Al Ikhlas), hal. 228]

Kesimpulan

Zakat dibagi menjadi 2, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah merupakan zakat yang dikeluarkan
umat Islam pada sebagian bulan Ramadhan dan sebagian bulan Syawal untuk mensucikan jiwa.
Sedangkan zakat mal adalah zakat harta yang dimiliki seseorang karena sudah mencapai nisabnya,
adapun mengeluarkan zakat adalah wajib

Daftar pustaka

zuhayly, Dr. Wahbah, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997

Latief Moh. Rowi & A. Shomad Robith, Tuntunan Zakat Praktis, Surabaya: Indah, 1987

Hasan M. Ali. Zakat dan Infak : Salah Satu Solusi Mengatasi Problem Sosial di Indonesia, Jakarta :
Kencana

Tim Abdi Guru, Agama Islam Untuk SMP Kelas VIII, Jakarta : Erlangga.

Zuhdi Musjfuk , Studi Islam Jilid III : Muamalah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1993

Bahreisj Hussein, 450 Masalah Agama Islam, Surabaya : Al Ikhlas


A. Djazuli, Fiqh Siyâsah : Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Rambu-rambu Syariah, Jakarta :
Kencana

Anda mungkin juga menyukai