Anda di halaman 1dari 2

Pak SAM

1. Mengapa formularium sebaiknya ada dan diperbaiki secara berkala oleh komite
farmasi dan terapi ! jelasakan pengaruhnya formularium terhadap perkembangan RS.
- Formularium sebiknya ada :
a. Untuk syarat akerditasi RS
b. Sebagai pedoman pengobatan di RS
c. Untuk kepentingan perawatan px yang lebih baik.
- Alasan diperbaiki secara berkala :
Untuk menyesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan juga untuk kepraktisan
dalam penggunaan dan pengetahuan dan penyerapan yang disesuaiakan dengan
tenaga kesehatan dan sarana pelayanan kesehatan yang disesuaikan dengan tenaga
kesehatan dan saraana pelayanan kesehatan yang ada.
- Pengaruhnya terhadap formuarium RS :

2. Apakah CSSD wajib ada didalam sebuah RS!berikan penjelasan beserta alasannya.

CSSD tidak wajib di dalam sebuah RS, karena untuk membuat CSSD membutuhkan
biaya yang besar ( tidak diharuskan tetapi diharapkan ada sehingga angka inos dapat
dikendalikan).

3. Sebutkan dan jelaskan sumber penyebab terjadinya infeksi nosokomial ! bagaimana


cara mengendaliakan inos?
- Sumber penyebab terjadinya infeksi nosokomial :
a. Setiap orang dirumah sakit dapat merupakan sumber infeksi karena setiap orang
membawa kuman secara normal (kolonisasi)
b. Benda-bendapun dapat merupakan sumber infeksi seperti lingkungan, terutama benda
yang terkontaminasi dengan kuman dari pasien yang terinfeksi atau dari tangan
petugas kesehatan.
c. Kuman yang dapat menimbulkan infeksi kalau :
a. Jumlahnya banyak
b. Virulensinya tinggi
c. Imunitas pasien rendah
- Cara mengendalikan inos :
 Mencuci tangan
 Memakai sarung tangan
 Memakai perlengkapan pelindung diri
 Menggunakan tehnik aseptik
 Memproses alat bekas pakai dengan baik
 Menangani peralatan tajam dengan aman
 Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan serta pembuangan sampah secara
benar
4. Jelaskan perbedaan tata laksana pengelolahan antara high alert medication dan bahan
berbahaya beracun! Jelaskan tata laksana pelayanan yang tepat untuk LASA.
- Tata laksana pengelohaan high alert :
- Penyimpanan :
 Diberi label High Alert, dipisahkan obat lain, diberi garis warna merah bertuliskan
Hati-hati high alert medication
 Gol. Elektrolit pekat/kons tinggi: diberi garis warna merah bertuliskan Hati-hati high
alert medication, stiker oval merah bertuliskan HIGH ALERT berwarna putih ,
disimpan di area ketat
 Obat selain elektrolit pekat dan obat NORUM: disimpan di ruang perawatan &
disimpan di lokasi akses terbatas
 Obat high alert yang terdapat pada trolley emergency harus ditempelkan label high
alert
- Pelabelan :
 Obat High Alert diberi label High Alert berupa stiker berwarna merah dengan tulisan
berwarna putih.
 Label ditempel pada bagian obat, tidak menutupi keterangan obat baik nama,
komposis, dosis, no batch, tgl kadaluarsa
- Penyiapan :
 Apoteker/ TTK memverifikasi dan menelaah resep obat high alert
 Jika apoteker tidak ada di tempat, penanganan obat high alert dapat didelegasikan
pada TTK yang sudah ditentukan
 Dilakukan pemeriksaan kedua oleh petugas farmasi yang berbeda sebelum obat
diserahkan kepada pasien, dan pasien menandatangani dan menuliskan nama di
bagian belakang resep
 Apoteker/TTK menyerahkan obat high alert kepada pasien dengan memberikan
penjelasan yang memadai
 Perawat harus melakukan pengecekan ganda sebelum diberikan kepada pasien
 Pengecekan ganda untuk keselamatan pasien
 Pengecekan harus 5 benar

- Pengelolahan B3 :

- Tempat khusus & terpisah dari barang yang mudah menghasilkan percikan api
- Dikelompokkan berdasarkan sifat & ketentuan penyimpanan berdasarkan MSDS
- Diberi/dipasang simbol sesuai dengan karakteristik bahan berbahaya

Anda mungkin juga menyukai