Anda di halaman 1dari 22

REGIMEN DOSIS PADA

GANGGUAN GINJAL
Kondisi – kondisi patofisiologik gangguan
ginjal
Kondisi patofisiologi farmakokinetika

Terjadinya pelebaran diameter Obat terikat maupun tak terikat


pori glomeruli, sehingga protein akan ikut keluar
protein keluar bersama urin sehingga terjadi pemendekan
masa tinggal obat dalam urin

Berkurangnya kadar albumin Jika obat diberikan dalam dosis


dalam darah terapi akan terjadi peningkatan
obat bebas == terjadi
peningkatan jumlah obat
menujureseptor
Kelemahan pengukuran kreatinin
1. Produksi kreatinin dari prekursornya tidak konstan pada
penderita malnutrisi, rabdomyalisi, luka bakar berat,
trauma, atau penyakit hepar
2. Produksi kreatinin di dalam otot terganggu oleh
penggunaan trimetoprim, atau produksi berlebih ketika
seseorang mengkonsumsi daging matang
3. Produksi dan pelepasan kreatinin konstan pada LBW
(lean body weight ) sehingga lebih praktis menggunakan
IBW (Ideal Body Weight)
Pemberian dosis pada gangguan ginjal tentu tidak sama
dengan pada ginjal normal

Perlu pemahaman pemberian dosis pada ginjal normal


terlebih dahulu
MENGHITUNG DOSIS PADA GINJAL
SEHAT
MAINTENANCE DOSE
Rumus :

(Cl )(Cpss ave)( )


MD 
( S )( F )
Klirens obat teofilin adalah 2,8 L/jam. Aminofilin injeksi
diberikan secara intravena dan memperoleh konsentrasi
plasma tunak sebesar 15 mg/liter
freksuensi pemberian = 1 jam, S= 0,8 dan F = 1,0
Berapa dosis pemeliharaan (maintenance dose) yang
dapat diberikan pada pasien tersebut per jam?
( S )( F )( dose /  )
Cl 
Cpss ave
( S )( F )( dose /  )
Cpss ave 
Cl
Konstanta Kecepatan eliminasi (Kd) dan
T1/2

 Kdt
Cp  (Cp )(e 0
)

Ab 0 or Cp0
10

4
Cp2=Cp0(e-Kdt2)
2

0 1 2 3 4
Elimination rate constant (Kd)
Fraksi/prenentase jumlah obat total yang dikeluarkan per
satuan waktu

Cl
Kd 
Vd
T1/2 obat adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
berkurangnya jumlah obat total menjadi separohnya.

0,693
t 2 
1
Kd
(0,693)(Vd )
t 2 
1
Cl
Cl  ( Kd )(Vd )
Cp

Cp1

Cp2

t1 t2

( s )( f )( dose /  )
Cp1  (1  e  kdt1 )
Cl
( S )( F )( dose /  )
Cp 2  (1  e  kdt1 ) e  Kdt 2 )
Cl
Loading Dose

( S )( F )( Loading Dose)
Cp 
0

Vd
theofilin infus dengan dosis 100 mg/10 jam diberikan
secara infusi selama 10 jam. Setelah itu infus dihentikan.
Hitunglah konsentrasi theofilin setelah penghentian infus
selama 8 jam. Diketahui klirens theofilin pada ginjal
normal adalah 2,8 liter/jam. S = 0,8, F= 1,0 , kd = 0,087
/jam
1. Hitung Cpss average
2. Hitung Cp 10 (konsentrasi pada jam ke 10)
3. Hitung konsentrasi setelah 8 jam berhenti dari infus
Menghitung konsentrasi plasma pada
pasien gangguan ginjal

Klirens obat tidak sama dengan klirens


kreatinin.
Setelah klirens kreatinin dihitung, baca kondisi
ginjal pasien. Apabila mengalami gangguan,
sesuaikan klirens obat berdasarkan klirens
kreatininnya.
Nama obat persamaan

gentamisin Cl=0,98xClcr

Ofloksasin Cl=(1,04xClcr)+38,7

Penisilin G Cl=(3,35xClcr)+35,5

Sefepim Cl=(0,96xClcr)+10,9

Siprofloksasin Cl=(2,83xClcr)+363

Tobramisin Cl=(0,8)xClcr

Vankomisin Cl=(0,69xClcr)+3,7
Nama obat persamaan

amikasin Cl=0,60 x Clcr) + 9,6

amoksisilin K=(0,0055 x Clcr) + 0,043

asiklovir Cl=93,37x Clcr) = 0,41

digoksin Cl=(0,8 x Clcr) + 23

prokainamid Cl=(3xClcr)+(0,23xABW)

aztreonam Cl=(0,8xClCr)+26,6

piperasilin Cl=(1,36xClcr)+1,5
 Ibu A pasien gangguan ginjal, berusia 40 tahun, BB = 70 kg,
TB 156 cm, memiliki serum kreatinin sebesar 3,00 mg/dL.
Ibu tersebut mendapat gentamisin injeksi 100 mg iv untuk
mengatasi infeksi yang diderita. S dan F=1. Diketahui
bahwa Cl gentamisin = 0,98x Clcr pasien, Vd pada pasien
obesitas dihitung menggunakan Vd = 0,25 L/kg ,
IBW+0,1(BBT-IBW), Cp = 8 mg/L
 Hitung Loding Dose
 Pada fungsi ginjal normal ClCr = 120 ml/menit, hitunglah
berapa MD
 Pada pasien diatas yang mengalami gangguan ginjal,
berapakah MD ?
Hitung Cp0
Hitung Cp1 =
( S )( F )(loading dose )  Kdt1
Cp 
1
(e )
Vd
Bagaimana menghitung kd ?
Cl
Kd 
Hitunglah klirens kreatinin pasien Vd
Jadikan satuan dalam Liter/jam
Hitung klirens obat ---lihat tabel
Hitunglah Kd
Berapa dosis maintenance yang dibutuhkan untuk kasus
tersebut ?
Pak Tukiyo berusia 65 tahun, BB 60 kg, TB 165 cm,
mempunyai serum kreatinin 2,2 mg/dL mengalami infeksi
bakteri s aureus, dan akan diterapi dengan antibiotik
vankomisin. Buatlah desain regimen dosis untuk
mendapatkan konsentrasi rata-rata dalam darah sebesar
20 mg/L, dan kadar awal (Cp 0) sebesar 15 mg/L (hitung
LD dan MD). Diketahui Volume Distribusi = 0,7 L/kg BB
S dan F = 1, dosis vankomisin 500 mg/6 jam
Berapa kadar vankomisin dalam darah, 8 jam setelah infus
dihentikan ?

Anda mungkin juga menyukai