BAHAN GYPSUM
Dosen Pembimbing:
drg. Irsan Ibrahim, M. Si
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Kelas B
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkah dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Dan kami berterimakasih kepada teman-teman yang telah bekerjasama
dalam pembuatan makalah, serta dosen yang telah membimbing dan memberi
masukkan dalam pembuatan makalah yang berjudul “BAHAN GYPSUM”.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi serta menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca tentang
“BAHAN GYPSUM”.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kami menunggu kritik dan saran yang
membangun dari dosen pembimbing dan para pembaca yang membaca makalah ini
demi keberhasilan pembuatan makalah selajutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1..................................................................................................................... Latar
Belakang.....................................................................................................1
1.2..................................................................................................................... Rumus
an Masalah..................................................................................................2
1.3..................................................................................................................... Tujuan
....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
2.1.....................................................................................................................Definis
i Bahan Gypsum ........................................................................................3
2.2.....................................................................................................................Kompo
sisi Bahan Gypsum ....................................................................................4
2.3.....................................................................................................................Klasifi
kasi Bahan Gypsum ...................................................................................5
2.4.....................................................................................................................Cara
Pembuatan Bahan Gypsum ........................................................................8
2.5 Proses Pengerasan Bahan Gypsum ............................................................10
2.6 Manipulasi Bahan Gypsum ........................................................................10
BAB III PENUTUP.........................................................................................13
3.1..................................................................................................................... Kesim
pulan...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari bahan Gypsum?
2. Apa saja komposisi dari bahan Gypsum?
3. Apa saja klasifikasi dari bahan Gypsum?
4. Bagaimana cara pembuatan bahan Gypsum?
5. Bagaimana memanipulasi bahan Gypsum?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari bahan Gypsum.
2. Untuk mengetahui komposisi bahan Gypsum.
3. Untuk mengetahui klasifikasi bahan Gypsum.
4. Untuk mengetahui cara pembuatan bahan Gypsum.
5. Untuk mengetahui manipulasi bahan Gypsum.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Komposisi Bahan Gypsum
4
Natrium sulfat bertindak sebagai akselerator dengan cara
mempercepat pembentukan larutan kalsium sulfat hemihydrate.
Retardus (bisa memperlambat waktu setting)
Contoh:
Natrium citrate, bahan ini mengurangi kecepatan pelarutan
hemihydrat dan juga terabsorbsi ke dalam inti kristalisasi
sehingga “meracuni” inti dan menyebabkannya tidak efektif.4
5
ortorombik yang lebih besar dan tidak beraturan dengan lubang-lubang kapiler
sehingga reaksi pengerasan partikel β-hemihidrat menyerap lebih banyak air
bila dibandingkan dengan α-hemihidrat.
Gipsum tipe II digunakan terutama untuk pengisian kuvet dalam
pembuatan gigi tiruan dimana ekspansi pengerasan tidak begitu penting dan
kekuatan yang dibutuhkan cukup, sesuai batasan yang disebutkan dalam
spesifikasi. Gipsum tipe II juga dapat digunakan untuk membuat model studi
dan penanaman model di artikulator. Gipsum tipe II ini mempunyai kekuatan
kompresi lebih rendah dari gipsum tipe III yaitu 9 MPa.7,8
6
lebih besar dibandingkan gipsum tipe II sehingga gipsum ini ideal digunakan
untuk membuat model kerja yang memerlukan kekuatan dan ketahanan
abrasif yang tinggi seperti pada model gigi tiruan dan model ortodonsi.
Kekuatan kompresi gipsum tipe III adalah 20,7 MPa (3000 psi) sampai 34,5
MPa (5000 psi). Setting time gipsum tipe III berkisar antara 12 ± 4 menit
dengan setting ekspansi antara 0,00 hingga 0,20%.4,5,7
7
Gipsum tipe V merupakan gipsum yang memiliki ekspansi yang lebih
besar yaitu sekitar 0,1%-0,3% yang digunakan sebagai die untuk
mengimbangi pengerutan casting logam pada saat pendinginan setelah
pemanasan pada suhu tinggi.8 Proses pembuatan gipsum tipe IV dan V adalah
sama, yang membedakannya adalah pada gipsum tipe IV dilakukan
penambahan garam tambahan untuk mengurangi setting ekspansinya. Gipsum
tipe V mempunyai kekuatan kompresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
gipsum tipe IV. Partikel gipsum tipe V sangat halus dan memiliki rasio air
bubuk yang lebih rendah sehingga dihasilkan kekuatan kompresi gipsum yang
lebih tinggi.8
8
β-kalsium sulfat hemihidrat. Proses kalsinasi ini menghasilkan gipsum tipe
III. Gipsum tipe IV dan V memiliki kekuatan tinggi. Gipsum tipe IV
dipanaskan dalam air dengan asam organik atau garam dalam autoklaf dengan
suhu 1400 C. Gipsum tipe IV merupakan α kalsium sulfat hemihidrat yang
sering disebut dengan kristakal. Gipsum tipe V yang sering disebut dengan
densit dihasilkan dari memanaskan mineral gipsum dalam larutan kalsium
klorida 30% kemudian dicuci dengan air panas 1000C dan dihancurkan sampai
tingkat kehalusan yang diinginkan. Gipsum tipe IV memiliki 11 kandungan
garam yang lebih banyak dari pada gipsum tipe V untuk mengurangi ekspansi
pengerasannya sehingga disebut High strength, low expansion dental stone.9,10
Tabel 1. Hidrasi
Kalsium Sulfat.9,10
9
yang terjadi dalam reaksi eksotermik setara dengan panas yang digunakan
sebelumnya saat pembentukan.7,10
CaSO4 . 1/2H2O + 11 /2 H2O → CaSO4 .2H2O + Panas
Reaksi hemihidrat dapat terjadi ketika hemihidrat diaduk dengan air,
akan terbentuk suspansi cair yang dapat dimanipulasi. Hemihidrat akan
melarut sampai terbentuk larutan jenuh, ketika larutan hemihidrat amat jenuh
dengan dihidrat, terjadilah pengendapan pada dihidrat. Pelarutan hemihidrat
dan pengendapan dihidrat terjadi baik dalam bentuk kristal baru untuk
pertumbuhan lebih lanjut. Reaksi akan terus berlanjut sampai tidak ada lagi
dihidrat yang mengendap dan telah terbentuk suatu bentuk dari dihidrat yang
sempurna. Perbandingan air dan bubuk hemihidrat akan mempengaruhi
pertumbuhan kristal gipsum, bila perbandingan air dan bubuk yang digunakan
lebih rendah maka kristal menjadi lebih lebar dan pertumbuhan kristal-kristal
tersebut menjadi kuat dan padat.7
10
namun bahan dental stone high strength hampir selalu dengan metode
pengadukan mekanis. Saat gipsum diaduk dengan tangan, bubuk dan air
diaduk menggunakan spatula dengan kecepatan sekitar 2 putaran per detik
selama sekitar 1 menit. Jika gipsum dicampur dengan mixer, operator harus
mengaduk bubuk dan air dengan tangan selama beberapa detik untuk
memastikan bahwa pengadukan mekanik akan bekerja secara efektif. Terlepas
dari metode yang digunakan untuk mencampur bahan, vibrator hampir selalu
digunakan untuk membantu menghilangkan gelembung yang terbentuk
selama pencampuran.
Biasanya, campuran tersebut digetarkan selama 10 sampai 15 detik
untuk memaksa gelembung ke atas campuran. Getaran juga digunakan untuk
memudahkan memindahkan gipsum ke bahan cetak atau wadah lainnya.4
Ada beberapa metode umum untuk menuangkan model atau cor.
Metode pertama, lembaran lilin lunak yang disebut boxing wax dilekatkan di
pinggir cetakan kira-kira 1 cm di luar sisi jaringan hasil cetakan untuk
memberikan dasar pada model.
Metode kedua dimulai dengan menuangkan gipsum pada gigi dan
permukaan jaringan lunak hasil cetakan. Cetakan yang telah diisi kemudian
dibuatkan basis modelnya dengan cara menempatkan cetakan pada tumpukan
campuran gipsum yang diletakkan di atas permukaan nonabsorbent seperti
kaca. Metode ketiga untuk menuangkan model ini mirip dengan metode kedua
tetapi menggunakan wadah yang disebut rubber base untuk membentuk dasar
cetakan.4
Model dan die dapat didesinfeksi dengan semprotan iodophor sesuai
instruksi pabrik atau dengan cara merendamnya dalam larutan natrium
hipoklorit 5% dengan pengenceran 1:10 selama 30 menit. Model yang telah
didesinfeksi harus diperiksa dengan cermat untuk melihat kerusakan
permukaan, karena tidak semua desinfektan kompatibel dengan produk
gipsum.4
11
Tabel 2. Efek beberapa variabel pada proses manipulasi terhadap
karakteristik
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
Gipsum merupakan produk dari beberapa proses kimia dan sering
digunakan dalam kedokteran gigi yaitu kalsium sulfat dihidrat (CaSO4.2H2O)
murni. Bidang kedokteran gigi menggunakan gipsum untuk membuat model
studi dari rongga mulut serta struktur maksilo fasial dan sebagai bahan
pembuatan protesa gigi pada pekerjaan laboratorium kedokteran gigi.
Gipsum dikategorikan menjadi beberapa jenis tergantung dari
penggunaan dan tujuan pemakaian. Menurut ADA No. 25 terdapat 5 jenis
gipsum yaitu: plaster of paris (tipe I), plaster of model (tipe II), dental stone
(tipe III), dental stone high strength low expantion (tipe IV) dan dental stone
high strength high expantion (tipe V).
Gipsum kedokteran gigi diproduksi dengan cara mengkalsinasi
kalsium sulfat dihidrat. Kalsinasi merupakan proses pemanasan gipsum untuk
mendehidrasinya sehingga membentuk kalsium sulfat hemihidrat. Manipulasi
yang tepat dari bahan gipsum dapat mempengaruhi kinerja dari gipsum.
Manipulasi dapat dibagi menjadi beberapa fase yaitu pengukuran bubuk dan
air, pengadukan, penuangan, dan desinfeksi. Setiap bahan gipsum memiliki
rasio air bubuk yang dianjurkan
DAFTAR PUSTAKA
1. Craig RG, Powers JM. Restorative dental material. 11th Ed. St. Louis: CV Mosby
Company, 2002
13
2. Anusavice, KJ. Phillip’s Science of Dental Materials. Ed. 12. Missouri: Elsevier.
2013
3. Anusavice KJ. Phillips’ Science of dental materials. Alih bahasa. Johan Arief
Budiman dan Susi Purwoko. Edisi ke-10, Jakarta: EGC, 2004
4. Mc. Cabe, John F and Walls, Angus W.G., Applied Dental Materials, 9th Ed.
Blackwell, 2008
5. Hatrick DC, Eakle WS, Bird WF. 2011. Dental materials clinical applications for
dental assistants and dental hygienists. 2nd Ed. Missouri: Saunders Elsevier
6. O’Brien WJ. Dental materials and their selection. 3rd Ed. Canada: Quintessence
Publishing, 2002
7. Anusavice KJ, 2003, Philips’ science of dental materials. 11th ed. St. Louis:
Elsevier Inc
8. Chandra S, Chandra R. 2000. A textbook of dental materials with multiple choice
questions. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers (P)
9. Combe EC. 1986. Notes on dental materials. 5th.Ed. New York: Churchill
livingstone
10. Power J.M, Sakaguchi R.L. 2006. Restorative dental materials. 11th ed.
Philadelphia: Mosby Elsevier
14