Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pulpa gigi adalah suatu jaringan lunak yang terletak di daerah tengah pulpa.
Jaringan pulpa membentuk, mendukung, dan dikelilingi oleh dentin. Fungsi utama
 pulpa adalah formatif, yaitu membentuk odontoblast yang akan membentuk dentin
 pada tahap awal perkembangan gigi. Selain itu, odontoblast juga berinteraksi
dengan sel-sel dari epitel dentin dan membentuk email. Setelah gigi terbentuk,
 pulpa menyelenggarakan sejumlah fungsi sekundernya yang berkaitan dengan
sensivitas gigi, hidrasi, dan pertahanan.
Pulpa berasal dari jaringan mesodermal dan membangun dentin primer
selama perkembangan gigi, dentin sekunder setelah erupsi, dan dentin reparative
sebagai respon terhadap stimulasi selama odontoblas masih utuh. Pulpa bereaksi
terhadap stimuli panas dan dingin yang hanya dirasakan sebagai rasa sakit. Pulpa
mempunyai hubungan dengan jaringan periradikuler gigi dan dengan keseluruhan
 jaringan tubuh. Oleh karena itu, jika ada penyakit pada pulpa, jaringan
 periodontium juga akan terlibat. Demikian juga perawatan pulpa yang dilakukan,
akan dapat mempengaruhi jaringan disekitar gigi.
Perawatan endodontic adalah suatu usaha menyelamatkan gigi terhadap
tindakan pencabutan agar gigi dapat bertahan dalam soket. Mempertahankan gigi
dalam keadaan vital adalah usaha perawatan yang dilakukan untuk melindungi
 pulpa yang terluka dari peradangan dan kerusakan lebih lanjut. Secara mendasar
 pulpa memberi rangsangan bakteri, kemis, toksin, dan termis serta hal lain, dengan
mengadakan peradangan local. Selama perawatan, semua jaringan pulpa harus
dikeluarkan, saluran akar dibersihkan dan diirigasi, permukaan saluran disterilkan
sebagai yang ditentukan oleh pemeriksaan bakteriologik, dan saluran diobturasi
dengan baik untuk mencegah kemungkinan infeksi kembali.
Sebelum penempatan restorasi, pulpa mungkin mengalami iritasi atau
kerusakan dari berbagai sumber, misalnya karies dan pengeboran gigi. Sifat fisik
dan kimia dari berbagai restorasi permanen sendiri dapat menyebabkan iritasi atau
memperparah kondisi yang sudah ada.
Vernis, pelapik, dan basis dirancang sebagai pelengkap bahan restorasi untuk
melindungi pulpa dari trauma kimia dan panas. Selain berfungsi sebagai barier
 perubahan panas, iritan di dalam bahan, serta kebocoran antarmuka yang berkaitan
dengan invasi bakteri, beberapa bahan ini juga memberikan manfaat pada pulpa.
Secara teknis, vernis dan pelapik dapat diklasifikasikan sebagai bahan pelapik
kavitas, karena digunakan sebagai lapisan pelindung untuk struktur gigi yang baru
dipotong dari kavitas yang dipreparasi. Sedangkan, basis berfungsi juga sebagai
 penahan panas untuk restorasi logam.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud pulapa?
2. Apa fungsi dari bahan pelindung pulpa?
3. Bagaimana cara memanipuliasi bahan?

1.3 Tujuan
Untuk memberi tahukan kepada pembaca:
1. Pengertian dari pulpa dan fungsi bahan pelindung pulpa
2. Jenis dan bahan yang digunakan untuk melindungi pulpa
3. Cara manipulasi bahan
4. Merek dagang dari bahan pelindung pulpa
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Pulpa Gigiadalah struktur gigi terdalam atau dibawah lapisan dentin berupa rongga yang berisi jaringan pulpa, didalamnya ada jaringan limfe atau cai
 bening, jaringan ikat dan pembuluh darah arteri dan vena

u bahan untuk perawatan di atas pulpa yang terbuka, misalnya hidroksida kalsium yang akan merangsang pembentukan dentin reparatif (Harty, 1995). Sed
eksi
g digunakan adalah Ca(OH)2yang berkhasiat merangsang odontoblas untuk membentuk dentin sekunder. Teknik perawatan pulp capping dapat

2.2 Manfaat Bahan Pelindung Pulpa


panas. Selain berfungsi sebagai barier
han ini juga memberikan manfaat pada pulpa. Secara teknis, vernis dan pelapik dapat diklasifikasikan sebagai bahan pelapik kavitas, karena digunakan seba

2.3 Jenis-jenis Bahan Pelindung Pulpa


A. VERNIS KAVITAS / CAVITY VARNISH
Vernis digunakan pada tambalan amalgam atau emas. Vernis kavitas
 pada dasarnya adalah karet alam (copal), gala (rosin), atau resin sintetis yang
dilarutkan dalam suatu larutan, seperti aseton, eter atau kloroform. Pelarut
tersebut akan menguap dan meninggalkan lapisan tipis pada preparasi kavitas. Lapisan tipis ini merupakan ba
Restorasi amalgam
Restorasi emas

Kontra-Indikasi :

Restorasi resin komposit


Restorasi resin nirpasi
Restorasi semen ionomer kaca

B. PELAPIK KAVITAS / CAVITY LINERS

dan fungsi utamanya adalah memberikan suatu perlindungan terhadap iritasi kimiawi. Bahan ini tidak berfungsi sebagai penyekat panas. Yang termasuk p

C. BASIS SEMEN

1.Kalsium Hidroksida (Ca (OH)2)

Kalsium hidroksida adalah suatu bahan yang secara ekstensif


digunakan untuk perlindungan pulpa tidak hanya untuk resin, tetapi untuk
seluruh bahan restoratif. Kalsium hidroksida sangat efektif dalam meningkatkan pembentukan dentin sekunder.

Bahan ini memiliki kekerasan dan kekuatan yang cukup untuk


digunakan sebagai fondasi untuk bahan penambalan. Karena itu,
merupakan bahan-bahan yang efektif memperbaiki kerusakan yang diakibatkan untuk lesi karies profunda.
Glass slab yang dingin dan tebal akan menghilangkan panas yang timbul akibat
reak

Dan ada bebarapa contoh merek dagang untuk bahan eplindung pulpa adalah dycal,
hydrex, MPC, copalite, dan cavity liners.

Anda mungkin juga menyukai