PENCETAKAN DAN
TEKNIK MENCETAK
KELOMPOK 2 KELAS B
1. PERSIAPAN
PENCETAKAN
Untuk mencapai hasil optimal, seorang pasien, terutama yang baru
pertama kali mengalami pencetakan, perlu dipersiapkan secara teknis
maupun psikologis. Beragamnya alat-alat, banyaknya bahan cetak yang
diperkirakan akan masuk ke dalam mulutnya dan mungkin menyumbat
saluran pernafasan merupakan gambaran yang dipikirkan olehpasien.
Bahan yang tidak akan mengalami distorsi setelah dikeluarkan dari mulut
pada suhu kamar ini, dikenal dengan
nama Mouth Temperature Waxes. Contohnya Iowa dan Korecta Impression
Wax.
B. Bahan cetak elastik
Agar-agar
Bahan ini banyak digunakan sebagai bahan cetak untuk duplikasi model di
laboratorium. Walaupun pada awalnyadigunakan dalam pencetakan mulut,
bahan ini sudah tidak dipakai lagi karena memerlukan peralatan yang rumit.
Contohnya Surgident dan Hydrocoll.
Alginat
Ditemukan pada tahun 1930, bahan ini paling banyak digunakan dalam
pembuatan geligi tiruan. Pada umumnya dikenal dengan dua macam alginat
atau Irreversibel Hydrocoll:
1)Quick setting alginate, yang mengeras dalam 1 menit dan digunakan untuk
mencetak rahang anak-anak atau pasien yang mudah mual.
2)Regular setting ab. Sendok cetak perorangan
c. Sendok cetakmodifikasi
Sesuai dengan namanya, sendok jenis ini dimodifikasi dengan menempelkan modelling
compound atau malam sesuai bentuk yang diinginkan.
Sendok ini dipakai untuk pencetakan rahang yang bentuknya tidak beraturan, sehingga
tidak dapat dicetak dengan sendok cetak siap pakai biasa. Dibandingkan sendok
perorangan, dengan sendok modifikasi hanya perlu dilakukan satu kali pencetakan saja.
Dengan sendirinya bagian tepi tidak dapat dicetak secermat seperti pada sendok
perorangan.
3. BAHAN CETAK
Sampai saat ini banyak dikenal dan digunakan
bahan cetak dalam proses pembuatan geligi tiruan
sebagian lepasan. Setiap jenis bahan ini
mempunyai kelebihan dan kekurangan, dan karena
itu harus dilakukan seleksi dengan cermat, sesuai
dengan indikasinya.
Bahan cetak dapat digolongkan menurut beberapa pertimbangan. Berdasarkan
sifatnya, dikenal kelompok berikutini:
1)Bahan cetak tegar (rigid material), yang setelah mengeras konsistensinya kaku,
seperti Plaster of Paris dan MetallicOxydePaste.
3)Bahan cetak elastik (elastic material), yang tetap dalam keadaan elastis atau
fleksibel setelah dikeluarkan dari mulut, seperti agar-agar, alginat, Mercaptan dan
Silikon.
Bahan cetak tegar
Plaster of Paris
Bahan ini dipakai dengan indikasi membantu penentuan letak gigit dan pencetakan
seksional, sudah dikenal dalam dunia kedokteran gigi sejak 200 tahun lalu. Bahan cetak ini
terdiri dari bubuk yang dicampur dengan air. ContohnyaPlastigum, Calspar, dan Xanthano.
Modelling Plastic
Berbentuk cake dan stick, dalam warna hijau, merah, dan abu-abu, bahan cetak ini
digunakan pada pencetakankedua
untuk merekam bentuk fungsional dari lingir, pelapisan basis dan pembentukan tepi
(border molding). Pemanasan terlalu tinglginat, mengeras dalam 3 menit dan dipakai
untuk pemakaianrutin.
Teknik mencetak
1. Mukostatis / Open Mouth Technique
•Pencetakan batas bagian --> teknik yang digunakan untuk border moulding dengan greenstick
compound adalah teknik incremental atau sectional border moulding. Metode ini dilakukan dalam
beberapa bagian, yaitu:
•Bagian sayap labial
•Flensbukal
•Distobuccal
•Area palatal seal posterior
•Pasien diminta membuka mulut lebar-lebar sambil menggerakkan rahang bawah --> dengan itu,
kedalaman dan lebar flensa distobukal akan mengakomodasi perlekatan otot dan pergerakan proses
koronoid rahang bawah.
•Area segel posterior dicatat dengan meminta pasien untuk duduk condong ke depan saat mereka
melakukan manuver valsava
(a) Pencetakan batas bagian menggunakan tongkat hijau, (b) cetakan
body wash yang ringan di atas nampan cetakan garis tepi greenstick
•Teknik satu langkah (menggunakan silikon tipe dempul) :
1. seluruh tepi baki khusus diisi dengan silikon tipe dempul dan ditempatkan di
mulut.
2. Pembentukan tepi pasif dilakukan dengan menarik pipi dan bibir dengan
gerakan ke luar, ke bawah, dan ke dalam diikuti dengan pembatas fungsi dengan
meminta pasien untuk membuka dan menutup mulutnya, menyedot pipinya,
mencibir bibir, dan menggerakkan rahang bawah dengan gerakan kiri dan
kanan.
3. Dengan teknik ini, seluruh batas sulkus dapat direkam dengan satu penempatan
nampan