Anda di halaman 1dari 16

ENDODONTIK (PERAWATAN SALURAN AKAR

E N D O D O N T I K ( P E R A W A T A N S A L U R A N
A K A R )
Mahkota gigi terdiri dari lapisan keras gigi yakni email dan dentin. Kedua lapisan keras gigi ini
melindungi jaringan lunak gigi yang disebut pulpa yang memanjang dari mahkota sampai ujung
akar gigi . Jaringan lunak pulpa terdiri dari pembuluh darah dan pembuluh syaraf yang
menyuplai makanan dan memberikan rasa pada gigi. Perawatan saluran akar dilakukan dengan
cara mengangkat jaringan pulpa yang mengalami radang atau terinfeksi. Jaringan pulpa dapat
mengalami peradangan atau infeksi karena adanya karies (keropos) gigi yang dalam,tambalan
yang sangat dalam sehingga mengiritasi saluran pulpa, gigi pecah/patah sampai mendekati
saluran pulpa karena trauma, atau kadang karena peradangan gusi yang sudah parah. Kerusakan
jaringan pulpa dapat ditandai dengan rasa nyeri, sensitif yang berlangsung lama saat
makan/minum panas atau dingin,diskolorasi gigi,pembengkakan gusi. Kadangkala tanpa keluhan
sama sekali. Dan bila kondisi ini dibiarkan maka akan menimbulkan nyeri dan bengkak serta
kerusakan tulang penyangga gigi.
KEUNTUNGAN PERAWATAN SALURAN AKAR
Apabila kerusakan sudah mencapai jaringan pulpa maka daripada harus dilakukan pencabutan
,dokter gigi akan mempertahankan gigi dengan melakukan perawatan saluran akar. Sesudah
perawatan, gigi menjadi non vital ( tanpa saluran pulpa), meski demikian masih ada jaringan
vital disekeliling gigi seperti gusi,jaringan penyangga gigi dan tulang. Gigi yang telah dirawat
akan tetap bisa digunakan berfungsi dan dijaga kebersihannya seperti gigi gigi vital lainnya
BAGAIMANA PENATALAKSANAAN PERAWATAN SALURAN AKAR?
- Langkah pertama adalah pengambilan jaringan pulpa yang terinfeksi. Kadang dilakukan
anestesi,apabila gigi masih vital atau rasa nyeri yang berlebihan. Pembukaan akses dari mahkota
ke ruang pulpa dilakukan untuk membuang jaringan pulpa yang terinfeksi - Dengan
menggunakan instrumen khusus, saluran akar dibersihkan dan dibentuk agar dapat ditutup
dengan bahan pengisi saluran akar. Kotoran di dalam saluran akar dikelurkan dengan cara
menyemprot saluran dengan cairan anti bakteri. - Saluran akar akan diisi dengan bahan pengisi
saluran akar. - Tambalan sesudah perawatan gigi dapat berupa resin komposit,crown atau onlay
dengan atau tanpa post/pasak tergantung dari sisa jaringan keras gigi yang tersisa agar tidak
patah/pecah saat berfungsi

Perawatan saluran akar dapat dilakukan sekali kunjungan atau lebih tergantung dari kondisi gigi.
Apabila diperlukan, selama antar kunjungan,saluran akar akar diberi obat/medikasi untuk
sterilisasi saluran akar dan lubang ditutup dengan tambalan sementara. Pengambilan radiograf
seringkali diperlukan untuk menentukan panjang akar dan memonitor tahap-tahap perawatan
saluran akar.
APAKAH PERAWATAN TERSEBUT MENIMBULKAN RASA SAKIT?
Prosedur perawatan saluran akar diusahakan untuk dilakukan senyaman mungkin bagi pasien,
sehingga kadang dilakukan anestesi sebelumnya. Sesudah perawatan kadang timbul rasa
sensitive untuk beberapa hari karena peradangan yang sebelumnya telah terjadi. Rasa tidak
nyaman ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi obat penahan sakit,misalnya Paracetamol.
Apabila rasa sakit terus berlanjut,bahkan makin parah dan timbul pembengkakan, maka anda
harus menghubungi dokter yang merawat.
PEMELIHARAAN GIGI SESUDAH PERAWATAN SALURAN AKAR.
Selama perawatan,hindari menggigit makanan keras di daerah gigi yang sedang dirawat untuk
menghindari gigi pecah/retak kecuali gigi dilindungi dengan mahkota sementara. Gigi yang telah
dirawat,relatiflebih rapuh dari gigi vital,oleh karena itu restorasi gigi yang sesuai dengan kondisi
gigi harus segera dilakukan. Pemeliharaan kebersihan gigi seperti sikat gigi dan flossing pada
gigi paska perawatan saluran akar tetap harus dilakukan untuk menghindari infeksi ulang.
Lakukan pemeriksaan berkala tiap 6 bulan secara teratur.

BAHAN PENGISI SALURAN AKAR


Bahan tambalan pengisian akar
Pengisian saluran akar dilakukan untuk mencegah masuknya mikro-organisme ke dalam saluran
akar melalui koronal, mencegah multiplikasi mikro-organisme yang tertinggal, mencegah
masuknya cairan jaringan ke dalam pulpa melalui foramen apikal karena dapat sebagai media
bakteri, danmenciptakan lingkungan biologis yang sesuai untuk proses penyembuhanjaringan.
Hasil pengisiansaluran akar yang kurang baik tidak hanyadisebabkan teknik preparasi dan teknik
pengisianyang kurang baik, tetapi juga disebabkan oleh kualitas bahan pengisi saluran akar. Pasta
saluran akar merupakan bahan pengisi yang digunakan untuk mengisi ruangan antarabahan
pengisi (semi solid atau solid) dengan dinding saluran akar serta bagian-bagian yang sulit terisi
atau tidak teratur. Kalsium hidroksida [Ca(OH)2] merupakan bahan yang sering digunakan
dalam perawatan resorbsi dan perforasi akar (Harty. FJ, 2003). Ada beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan sebelum dilakukan tindakan, yaitu :

Pengisian saluran akar yaitu gigi bebas dari rasa sakit

Saluran akar bersih dan kering

Tidak terdapat nanah

Tidak terdapat bau busuk Pada umumnya bahan pengisi saluran akar digolongkan menjadi :

Golongan padat Termasuk golongan padat ialah guttap silver point dan acrilic cone. Silver point
digunakan untuk saluran akar yang sempit, bulat mengecil, dan bengkok. Kontraindikasinya gigi
anterior, premolar akar tunggal, dan molar akar tunggal yang besar.

Golongan pasta Bahan ini tidak mengeras dalam saluran akar, mudah dimasukkan tapi mudah
keluar melalui foramen apikal, dan porus kebbocoran lebih besar. Contoh : pasta dengan bahan
dasar ZnO, bahan dasar Ca(OH)2, dan bahan dasar resin. 1. ZnO. Merupakan serbuk amorf yang
halus, rapuh, mudah larut dalam asam, tidak larut dalam air/alkohol, antiseptik, dan toksisitasnya
rendah. ZnEO bersifat non toksik dan digunakan untuk perawatan pulpektomi. 2. Ca(OH)2,
bersifat : - Mempunyai efek bakteriostatik atau bakterisid

Golongan semen Bahan ini setelah beberapa waktu dalam saluran akar akan mengeras, sukar
dimasukkan dalam saluran akar yang sempit, mudah terdesak keluar melalui foramen apikal,
iritasi, dan sulit dikeluarkan. Contoh : oxycloride, oxysulfate, zinc oxyfosfat, zinc oxyeugenol.

Golongan plastis 1. Amalgam Amalgam dalam bidang kedokteran gigi disebut dental amalgam,
yaitu suatu paduan antara merkuri (Hg) dan suatu alloy. Menurut Charbeneau dkk. (1981)
amalgam pertama kali diperkenalkan oleh Taveau pada tahun 1826 di Paris. Pada waktu pertama
kali diperkenalkan, amalgam disebut silver amalgam, karena bagian terbesar komponennya
adalah perak. Black adalah orang yang pertama kali memperkenalkan amalgam dengan bentuk
partikel lathe cut. Dalam publikasinya pada tahun 1896, komposisi alloy amalgam adalah : - Ag
(perak) 68,50% - Sn (Timah putih) 25,50% - Au (emas) 5% - Zn (seng) 1% Amalgam telah
dikenal sebagai bahan pengisi retrograde sejak lama. Dewasa ini para peneliti terus berusaha
mencari alternatif bahan pengisi retrograde selain amalgam. Tidak ada bahan pengisi retrograde
yang ideal.

Amalgam sebagai bahan pengisi retrograde memiliki Kekurangan: yaitu kebocoran marginal,
korosi, kontaminasi merkuri pada jaringan periapikal, beberapa alloy sensitif terhadap
kelembaban, memerlukan preparasi untuk undercut dan dapat mewarnai jaringan lunak dan
jaringan keras. (Heptorina, 2007). 2. Gutta percha Gutta percha point memiliki biokompatibilitas
yang baik terhadap jaringan periradikuler dengan kombinasi semen saluran akar (siler) yang
dapat menginduksi pembentukan jaringan keras (respon osteogenic) den merangsang penutupan
apeks. Gutta percha tersedia
dalam dua bentuk yang mengalami dua fase yaitu: fase dan fase . Struktur isomer gutta percha
adalah trans
-7, 4- polyisoprene, dimana memiliki struktur yang teratur yang dapat mengalami kristalisasi
sehingga tampak keras dan kaku. Untuk mendapatkan kualitas bahan pengisian saluran akar yang
baik dan memiliki sifat plastis maka gutta percha dalam pembuatannya selalu

dikombinasikan dengan wax, zinc oxide, calsium hidroxide. Untuk mendapatkan suatu pengisian
yang hermetis sangat perlu diketahui sifat-sifat material gutta percha point (Tamba, 2010). Pasta
dan semen dapat dibagi dalam lima kelompok, berbahan dasar zinc okside eugenol, resin
komposit, guttap perca, bahan adhesif dentin, dan bahan yang ditambah obat

obatan.
1.

Zinc oxide eugenol


Semen oksida dan seng eugenol adalah suatu semen tipe sedative yang lembut. Biasanya
disediakan dalam bentuk bubuk dan cair, dan berguna untuk basis insulatif (penghambat). Bahan
ini juga sering digunakan untuk balutan sementara. PH-nya mendekati 7 yang membuatnya
menjadi salah satu semen dental yang paling sedikit mengiritasi. Eugenol memiliki efek paliatif
terhadap pulpa gigi dan ini adalah salah satukelebihan jenis semen tersebut. Kelebihan lainnya
adalah kemampuan semen untukmeminimalkan kebocoran micro, dan memberikan perlindungan
terhadap pulpa. Bahan ini paling sering digunaakan ketika merawat lesi-lesi karies yang besar.
Campuran konvensional dari oksida seng dan eugenol relatif lemah. Di tahun tahun terakhir ini
mulai diperkenalkan semen-semen oksida seng eugenol yang telahdisempurnakan. Salah satu
produk OSE (Oksida Seng Eugenol) yang diperkuat dan cukup terkenal adalah produk yang
menggunakan polimer sebagai penguat. Selain itu, partikel-
partikel bubuk oksida seng telah dirawat permukaan untuk
menghasilkan ikatan partikel-partikel ke matriks yang lebih baik. Hal ini menghasilkan kekuatan
yang lebih besar dan durabilitas (masa pakai) yang lebih lama digunakan sebagai bahan tambalan
sementara. Sejumlah bahan lain, seperti resin hidroginase, dapat juga dijumpai dalam beberapa
produk. Kegunaan seng oksida eugenol : - restorasi sementara dan menengah - bahan
perekat/pengikat sementara dan permanen untuk restorasi
2.

Resin komposit
Kelebihan Bahan Komposit Bahan komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan
bahan konvensional seperti logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat dari
beberapa sudut yang penting seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal, keupayaan (reliability),
kebolehprosesan dan biaya. Seperti yang diuraikan dibawah ini : a. Sifat-sifat mekanikal dan
fisikal Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan penting dalam
menentukan sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. Gabungan matriks dan serta dapat
menghasilkan komposit yang mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi dari bahan
konvensional seperti keluli. - Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah
berbanding dengan bahan konvensional. Ini memberikan implikasi yang penting dalam konteks
penggunaan karena komposit akan mempunyai kekuatan dan kekakuan spesifik yang lebih tinggi
dari bahan konvensional. Implikasi kedua ialah produk komposit yang dihasilkan akan
mempunyai kerut yang lebih rendah dari logam. Pengurangan berat adalah satu aspek yang
penting dalam industri pembuatan seperti automobile dan angkasa lepas. Ini karena
berhubungan dengan penghematan bahan bakar. - Dalam industri angkasa lepas terdapat
kecendrungan untuk menggantikan komponen yang diperbuat dari logam dengan komposit
karena telah terbukti komposit mempunyai rintangan terhadap fatigue yang baik terutamanya
komposit yang menggunakan serat karbon. - Kelemahan logam yang agak terlihat jelas ialah
rintangan terhadap kakisa yang lemah terutama produk yang kebutuhan sehari-hari.
Kecendrungan komponen logam untuk mengalami kakisan menyebabkan biaya pembuatan yang
tinggi. Bahan komposit sebaiknya mempunyai rintangan terhadap kakisan yang baik. - Bahan
komposit juga mempunyai kelebihan dari segi versatility (berdaya guna) yaitu produk yang
mempunyai gabungan sifat-sifat yang menarik yang dapat dihasilkan dengan mengubah sesuai
jenis matriks dan serat yang digunakan. Contoh dengan menggabungkan lebih dari satu serat
dengan matriks untuk menghasilkan komposit hibrid. b. Proses pembuatan

Kebolehprosesan merupakan suatu kriteria yang penting dalam penggunaan suatu bahan untuk
menghasilkan produk. Ini karena dikaitkan dengan produktivitas dan mutu suatu produk.
Perbandingan antara produktiviti dan kualiti adalah penting dalam konteks pemasaran produk
yang dipabrikasi. Selain dari itu kebolehprosesan juga dikaitkan dengan keberbagai teknik
fabrikasi yang dapat digunakan untuk memproses suatu produk. Adalah jelas bahwa bahan
komposit dibolehprosesan dengan berbagai teknik fabrikasi yang merupakan daya tarik yang
dapat membuka ruang luas bagi penggunaan bahan komposit. Contohnya untuk komposit
termoplastik yang mempunyai kelebihan dari segi pemrosesan yaitu ianya dapat diproses dengan
berbagai teknik fabrikasi yang umum yang biasadigunakan untuk memproses termoplastik tanpa
serat (Hendri Ginting, 2002). Pada umumnya bentuk dasar suatu bahan komposit adalah tunggal
dimana merupakan susunan dari paling tidak terdapat dua unsur yang bekerja bersama untuk
menghasilkan sifat-sifat bahan yang berbeda terhadap sifat-sifat unsur bahan penyusunnya.
Dalam prakteknya komposit terdiri dari suatu bahan utama (matrik

matrix) dan suatu jenis penguatan (reinforcement) yang ditambahkan untuk meningkatkan
kekuatan dan kekakuan matrik. Penguatan ini biasanya dalam bentuk serat (fibre, fiber).
Sekarang, pada umumnya komposit yang dibuat manusia dapat dibagi kedalam tiga kelompok
utama : - Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites

PMC) - Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites

MMC) - Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites

CMC) - Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites

PMC) Bahan ini merupakan bahan komposit yang sering digunakan disebut, Polimer
Berpenguatan Serat (FRP

Fibre Reinforced Polymers or Plastics)

bahan ini menggunakan suatu polimer-berdasar resin sebagai matriknya, dan suatu jenis serat
seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar) sebagai penguatannya. Komposit Matrik Logam (Metal
Matrix Composites

MMC) Ditemukan berkembang pada industri otomotif, bahan ini menggunakan suatu logam
seperti aluminium sebagai matrik dan penguatnya dengan serat seperti silikon karbida.
Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites

CMC) Digunakan pada lingkungan bertemperatur sangat tinggi, bahan ini menggunakan
keramik sebagai matrik dan diperkuat dengan serat pendek, atau serabut-serabut (whiskers)
dimana terbuat dari silikon karbida atau boron nitrida Komposit Matrik Polimer Sistem resin
seperti epoksi dan poliester mempunyai batasan penggunaan dalam manufaktur strukturnya,
dikarenakan sifat-sifat mekanik tidak terlalu tinggi dibandingkan sebagai contoh sebagian besar
logam. Bagaimanapun, bahan tersebut mempunyai sifat-sifat yang diinginkan, sebagian besar
khususnya kemampuan untuk dibentuk dengan mudah kedalam bentuk yang rumit. Bahan seperti
kaca, aramid dan boron mempunyai kekuatan tarik dan kekuatan tekan yang luar biasa tinggi
tetapi dalam
bentuk padat sifat
-sifat ini tidak muncul. Hal ini berkenaan dengan kenyataan ketika ditegangkan, serabut retak
permukaan setiap bahan menjadi retak dan gagal dibawah titik tegangan patah teoritisnya. Untuk
mengatasi permasalahan ini, bahan diproduksi dalam bentuk serat, sehingga, meskipun dengan
jumlah serabut retak yang terjadi sama, serabut retak tersebut terbatasi dalam sejumlah kecil
serat dengan memperlihatkan sisa kekuatan teoritis bahan. Oleh karena itu seikat serat akan
mencerminkan lebih akurat kinerja optimum bahan. Bagaimanapun juga satu serat dapat hanya
memperlihatkan sifat-sifat kekuatan tarik sesuai panjang serat, seperti halnya serat dalam suatu
tali. Jika sistem resin dikombinasikan dengan serat penguat seperti kaca, karbon dan aramid,
sifat-sifat yang luarbiasa dapat diperoleh. Matrik resin menyebarkan beban yang dikenakan
terhadap komposit antara setiap individu serat dan juga melindungi serat dari kerusakan karena
abrasi dan benturan. Kekuatan dan kekakuan yang tinggi, memudahkan pencetakan bentuk yang
rumit, ketahanan terhadap lingkungan yang tinggi dengan berat jenis rendah, membuat
kesimpulan komposite lebih superior terhadap logam dalam banyak aplikasi. Bila Komposit
Matrik Polimer mengabungkan sistem resin dan serat penguat, sifat-sifat yang dihasilkan bahan
komposit akan memadukan beberapa hal sifat-sifat yang dimiliki oleh resin dan yang dimiliki
oleh serat. Secara umum, sifat-sifat komposit ditentukan oleh : - Sifat-sifat serat - Sifat-sifat resin
- Rasio serat terhadap resin dalam komposit (Fraksi Volume Serat

Fibre Volume Fraction)
Seharusnya dicatat dimana ketika suatu komposit di bebani tarik, untuk mencapai sifat-sifat
mekanis yang optimal dari komponen serat, resin harus mampu berubah panjang paling tidak
sama dengan serat. Gambar dibawah ini memberikan regangan terhadap kegagalan yang dimiliki
untuk serat kaca-E, serat kaca-S, serat aramid, dan serat karbon berkekuatan tinggi (yaitu bukan
dalam bentuk komposit). Disini terlihat, sebagai contoh, serat kaca-S dengan perpanjangan 5,3%,
akan membutuhkan resin dengan perpanjangan paling tidak sama dengan nilai tersebut untuk
mencapai sifat tarik yang maksimum. Sifat-sifat Daya rekat Sistem Resin Daya rekat yang tinggi
antara resin dan serat penguat diperlukan untuk apapun jenis sistem resin. Hal ini akan menjamin
bahwa beban dipindahkan secara efisiensi dan akan menjaga pecahnya atau lepasnya ikatan
serat dan resin ketika ditegangkan. Sifat Ketangguhan Sistem Resin
sehingga mengurangi terdorongnya cairan irigasi ke dalam jaringan apikal. Kecelakaan seperti
ini dapat menyebabkan pasien merasa sakit pada terapi endodontic. Saluran akar segera diisi
setelah pengeringan. Pada kasus pulpektomi vital, pengisian saluran segera dilakukan setelah
preparasi dan pembersihan, hal ini dapat mengurangi resiko kontaminasi saluran akar, waktu
yang diperlukan untuk perawatan dan menghasilkan tingkat keberhasilan yang tinggi. Ada
berbagai macam teknik pengisian saluran akar, yang dapat dibagi menjadi teknik sementasi cone,
teknik guttapercha hangat, teknik preparasi dentin. Hasil penelitian belum dapat membuktikan
keunggulan teknik tersebut walaupun memang ada beberapa teknik yang kemungkinan
kebocorannya lebih besar dari yang lain. (Trimurni & Darwis aswal, 2004)
PENGUKURAN PANJANG GIGI DENGAN TEKNIK DIAGNOSTIC WIRE FOTO (DWF)
Berikut adalah teknik mengukur panjang gigi dengan menggunakan Diagnostic Wire Foto
(DWF) : 1. Jarum miller atau file dimasukkan ke dalam saluran akar panjang gigi rata-rata
dikurangi 2 mm. 2. Untuk gigi yang mahkotanya patah, panjang alat yang dimasukkan ke dalam
saluran akar dikurangi lagi dengan panjang mahkota yang patah tersebut (dalam arah cervico-
insisal). 3. Jarum tersebut diberi STOP sebagai batas panjang alat. STOP sebaiknya terbuat dari
Guttap (guttap stopping) karena akan memberikan gambaran radiopag pada hasil foto yang
diambil. 4. Posisi film, phantom diatur sedemikian rupa dan alat cone sinar X diatur sedemikian
rupa pada waktu pengambilan foto. Dari hasil foto dilakukan pengukuran , dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut : Pgs =
Pgf x Paf

Paf
Keterangan : Pgs adalah panjang gigi sebenarnya Pgf adalah panjang gigi dalam foto Pas adalah
panjang alat sebenarnya Paf adalah panjang alat dalam foto (Staf Konservasi Gigi, 2009 ; 19)
DAFTAR PUSTAKA

Ginting, Hendri. 2002.


Pengendalian Bahan Komposit
. Sumatra Utara : Fakultas Teknik USU.

Heptorina, Y. 2007.
Case Report : Perawatan Bedah Apeks Reseksi pada Gigi yang Direstorasi Mahkota Pasak
dengan Granuloma Periapeks.
Dikutip dari : http://yusiheptorina.multiply.com.

Harty. FJ. alih bahasa Lilian Yuono. 1992.


Endodontik Klinis
. Jakarta :Hipokrates. 184-213.

Ray.H.Seltzer. 1991.
A New Glass Ionomer Root Canal Sealer
, J.Endodon.

Satu mulut sejuta makna. 2008.


Panduan Untuk Komposit
. Dikutip dari :http://www.scienticdirect/net.com

Staf Konservasi Gigi. 2009.


Buku Petunjuk Praktikum Preklinik Endodontia
.Jember : FKG UNEJ.

Tamba, Parulina. 2010.


Barbagai Sifat dan Penggunaan Gutta Percha Point diBidang kedokteran Gigi.
Dikutip dari : http://www.researchgate.net/com

Trimurni, Darwis aswal.


Preparasi Saluran Akar Biomekanikal Teknik Double

Flated
. Sumatra Utara : Lab. Konservasi FKG-USU.

Bahan Pengisi Saluran Akar


PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Perawatan endodontik adalah suatu usaha menyelamatkan gigi terhadap tindakan pencabutan
agar gigi dapat bertahan dalam socket. Karena itu sebaiknya seorang klinisi (Dokter Gigi, red)
harus mengetahui prinsip-prinsip ilmu endodontik secara benar yaitu pengetahuan mendiagnosis,
cara merestorasi jaringan gigi yang hilang dan mempertahankan sisa jaringan, sehingga gigi
tersebut dapat bertahan selama mungkin di dalam mulut dan menghindari tindakan pencabutan
agar gigi dapat bertahan dalam soketnya sehingga dapat memperlambat resorbsi tulang alveolar
gigi terkait. Keuntungan secara psikologis yang diperoleh adalah gigi dapat bertahan secara
alamiah. Pasien tetap memiliki gigi asli dalam kedaan sehat, karena gigi dapat berfungsi seperti
semula, dan gigi dapat dipakai sebagai tumpuan gigi tiruan lepasan. Dalam setiap melakukan
perawatan endodontik, prinsip prinsip perawatan endodontik harus selalu diperhatikan, yaitu
teknik asepsis, akses langsung saluran akar, pembersihan dan pembentukan saluran akar,
pengisian saluran akar, dan pembuatan restorasi (penambalan, pembuatan onlay atau mahkota)
yang benar, sehingga didapatkan jaringan periodondal yang sehat. Umumnya kualitas restorasi
sangat bergantung pada tiga faktor, yaitu klinisi/Dokter Gigi, bahan restorasi, Laboratorium Gigi,
dan pasien. Tetapi dari keempat faktor penyebab kegagalan tersebut, yang sangat memegang
peranan adalah faktor klinisi/Dokter Gigi tersebut. Sedang bahan restorasi adalah faktor terakhir
kegagalan restorasi (penambalan, pembuatan onlay atau mahkota). B. TUJUAN 1. Dapat
mengetahui bahan

bahan pengisi saluran akar 2. Dapat mengetahui indikasi bahan

bahan pengisi saluran akar 3. Dapat mengetahui komposisi bahan

bahan pengisi saluran akar C. MANFAAT 1. Dapat membedakan jenis bahan pengisi saluran
akar 2. Dapat mengetahui fungsi bahan dan proses pengisian bahan pada saluran akar
PEMBAHASAN D. IDENTIFIKASI BAHAN Bahan

bahan pengisi saluran akar hendaknya mempunyai beberapa syarat sebagai berikut ; 1. Tidak
mengiritasi pulpa 2. Tidak mengiritasi jaringan periodonsium 3. Tidak mengiritasi gingival 4.
Tidak mengiritasi mucosa 5. Mudah dimasukan pada ruang pulpa 6. Dapat menutup saluran
pulpa 7. Tidak boleh menyusut pada saluran pulpa 8. Tidak dapat ditembus air 9. Bakteriostatik
E. Macam

macam bahan pengisi pulpa 1. Gutta perca 2. Cresophate 3. N2 4. Endometason 5. Putridomors
6. Triplex pasta 7. Triopasta gysi 8. Triodin 9. Trioxy 10. Cemen ZOE 11. Calcium hydroxide

F. ANALISIS BAHAN 1. Gutta Perca Sifat fisik : batang berwarna jingga Komposisi : cairan
getah murni Indikasi : - bahan pengisi saluran akar - mempertahankan gigi selama mungkin Sifat
: plastis, keras dan kaku Kemasan : botol kecil Cara penyimpanan : simpan di tempat tertutup 2.
Cresophate Sifat fisis : berwarna putih Komposisi : a. Parachlorophenol 7.36 gram b. Champor
11.75 gram c. Dry zinc sulfate 10.00 gram d. Excipient q.s.ad 100.00 gram Indikasi : a. Bahan
pengisi untuk perawatan saluran akar b. Antiseptic untuk saluran gigi dan dindingnya. Kontra
indikasi : Pada penggunaan cresophate sebagai bahan pengisi saluran akar gigi tidak boleh
dilakukan dalam keadaan gigi yang lembab atau basah karena dapat mengganggu proses
pemasukan bahan yang bias berakibat gagal perawatan saluran akar gigi. Dan dapat membuat
daya tahan dentin menurun sehingga bakteri akan mudah masuk ke dalam pulpa. Cara
penyimpanan : Wadah harus tertutup rapat di ruang bersuhu 5 Celcius dan terlindung dari
paparan sinar matahari langsung. 3. N2 Sifat fisik : a. Powder : bubuk halus warna merah muda
berbau cengkeh ( menyengat ) bermassa 7 gram b. Liquid : bening warna merah tak ada endapan.
Komposisi : a. Paraformaldehyde b. Bismuts salts c. Zinc oxide d. Eugenol e. Rose oil Indikasi :
a. Perawatan saluran akar gigi, baik yang masih vital maupun gigi yang gangrene. b.
Menstimulasi penyembuhan granuloma pada sekitar apexs. c. Haeomoragie pada pulpa akibat
penggunaan instrument. Kontra indikasi : a. Diagnosisi pasti belum ditegakan. b. Pada gigi vital
tidak boleh mengenai region apical. c. Tidak boleh digunakan untuk pengobatan endodontic
karena bacterial N2 hanya sebentar dan kira

kira 10 hari akan hilang.

Efek samping : a. Iritasi pada jaringan disekitar apex oleh N2 pada gigi yang masih vital jika ada
diperforasi apex. b. Dapat timbul nyeri setelah pengisian saluran akar gigi. Cara penyimpanan :
Bahan disimpan dalam wadah tertutup, di tempat yang kering dalam ruangan yang sejuk dan
terhindar dari paparan sinar matahari secara langsung. PENUTUP G. KESIMPULAN Dalam
tugas ini didapatkan contoh

contoh bahan pengisi saluran akar, tetapi dalam pembahasan kami tidak mencakup semua bahan
yang telah disampaikan. Hal ini karena media informasi yang kami himpun sulit didapatkan.
Hendaknya dalam prosedur perawatan endodontic, bahan pengisi saluran akar harus mempunyai
detail analisis yang dapat memberikan efek positif selama perawatan. Dalam tugas ini kami juga
mengetahui macam

macam bahan pengisi saluran pulpa. Oleh karena itu kami selaku penyusun tugas ini
mengarapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kemajuan pengetahuan kami.
DAFTAR PUSTAKA
Ebook Perawatan saluran pulpafiletype:
PDF Google.com/ilmu endodontic Combe . E.C . SARI DENTAL MATERIAL.1992.Balai
Pustaka.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai