Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

Email, Dentin, dan Pulpa

drg. Nanda Kamila Salim

Disusun Oleh :
Danang Saputra

(702013062)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2015

1. Email
a. Definisi
Email adalah jaringan terkeras dari gigi dan merupakan sistem biologis
kompleks yang dibentuk oleh sel-sel ameloblast. Email gigi berguna untuk memotong
makanan menjadi partikel yang kecil agar dapat dicernakan secara efektif oleh enzim
pencernaan. Ketebalan dan kepadatannya mempengaruhi permukaan mahkota gigi.
Hal ini membentuk lapisan pelindung dengan ketebalan yang berbeda (1,0-2,5 mm)
pada setiap area gigi. Lapisan email yang paling tebal terdapat pada permukaan insisal
dan oklusal gigi dan semakin menipis hingga ke pertemuan cementoenamel junction.
Kepadatan email adalah sekitar 2,9 g/cm3. Email mengandung hidroksiapatit yang
memberikan kekerasan pada gigi, sehingga gigi dapat bertahan lebih lama apabila
dijaga dengan baik. Kekerasan email juga semakin berkurang apabila mendekati ke
arah dentin. Hal ini disebabkan komponen anorganik pada dentin dan sementum lebih
rendah dari email. Struktur prismatik email yang terbentuk dari ameloblast
mengandung jutaan prisma email atau rod yang memanjang dari arah perbatasan
email dan dentin ke permukaan email, serta satu dengan yang lainnya saling mengikat.
Arah prisma ke permukaan tidak lurus melainkan bergelombang untuk mempertinggi
ketahanan terhadap gaya yang datang. Di bagian kepala prisma terdapat selubung
prisma atau dikenal prisma sheath yang didalamnya terdapat kristal hidroksiapatit
Diantara kristal terdapat celah yang terisi oleh air dan komponen organik.
b. Komposisi
Email gigi adalah jaringan yang paling termineralisasi dan merupakan struktur
kristalin yang terdiri dari komponen anorganik 93-95%, komponen organik 1% dan
air sekitar 4% yang diukur dari beratnya. Secara mikroskopis, sebagian besar struktur
email tersusun oleh kristalit anorganik yaitu kristal hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2)
dengan pola orientasi yang khas. Komposisi ini membuat sifat email gigi mirip seperti
keramik. Secara rinci Carlstom (1964) menyusun komposisi mineral anorganik dalam
jumlah terbesar yaitu Ca, PO4, CO2, Na, Mg, Cl dan K sedangkan dalam jumlah kecil
yaitu F, Fe, Mn, Ag, Zn. Ion kalsium dan fosfat merupakan komponen anorganik yang
penting dalam kristal hidroksiapatit.

2. Dentin
a. Definisi

Dentin adalah zat antara email (zat di mahkota) atau semen (zat di akar)
dari gigi dan ruang

pulpa.

Dentin

disekresikan

oleh odontoblastpulpa

gigi.

Pembentukan dentin dikenal sebagai dentinogenesis. Yang menyerap, bahan warna


kuning tersusun atas 70% bahan anorganik, 20% bahan organik, dan 10% air. Karena
lebih lembut daripada email, dentin membusuk lebih cepat dan menjadi sasaran
lubang hebat jika tak dirawat sebagaimana mestinya. Namun tetap berlaku sebagai
lapisan protektif dan menyokong mahkota gigi.Dentin merupakan jaringan konektif
termineralisasi dengan matrik organik protein berkolagen. Komponen anorganik
dentin terdiri atasdahllite. Dentin mengandung struktur mikroskopis yang disebut pipa
dentin yang merupakan kanal berukuran kecil yang menyebar ke luar melalui dentin
dari lubang pulpa pada batas semen luar. Kanal-kanal itu memiliki konfigurasi
berbeda antara lain dalam jarak diameter antara 0,8 dan 2,2 mikrometer. Panjangnya
tergantung radius gigi. 3 konfigurasi dimensional pipa dentin di bawah kontrol genetis
dan kemudian ciri khas urutan. Dentin juga merupakan bahan keras yang menyusun
sisik ikan hiu. Secara mendasar, sisik merupakan gigi yang kecil sekali. Menunjuk ke
belakang, maka menggerakkan dari kepala ke ekor menciptakan rasa licin
bagaimanapun, stroking kulit di arah berbeda menunjukkan tekstur kasar. Studi telah
menunjukkan bahwa sisik dentin berlaku sebagai baju baja buat ikan hiu dan juga
menciptakan vortice yang kecil yang mengurangi tarikan untuk membuatnya lebih
cepat. Sisik juga memungkinkan ikan hiu berenang dengan tenang dibandingkan ikan
lain yang menghasilkan suara saat membelah air.

3. Pulpa
a. Definisi
Pulpa gigi adalah suatu jaringan lunak yang terletak di daerah tengah pulpa.
Jaringan pulpa membentuk, mendukung, dan dikelilingi oleh dentin. Fungsi utama
pulpa adalah formatif, yaitu membentuk odontoblast yang akan membentuk dentin
pada tahap awal perkembangan gigi. Selain itu, odontoblast juga berinteraksi dengan
sel-sel dari epitel dentin dan membentuk email. Setelah gigi terbentuk, pulpa
menyelenggarakan sejumlah fungsi sekundernya yang berkaitan dengan sensivitas
gigi, hidrasi, dan pertahanan.
Pulpa berasal dari jaringan mesodermal dan membangun dentin primer selama
perkembangan gigi, dentin sekunder setelah erupsi, dan dentin reparative sebagai

respon terhadap stimulasi selama odontoblas masih utuh. Pulpa bereaksi terhadap
stimuli panas dan dingin yang hanya dirasakan sebagai rasa sakit. Pulpa mempunyai
hubungan dengan jaringan periradikuler gigi dan dengan keseluruhan jaringan tubuh.
Oleh karena itu, jika ada penyakit pada pulpa, jaringan periodontium juga akan
terlibat. Demikian juga perawatan pulpa yang dilakukan, akan dapat mempengaruhi
jaringan disekitar gigi. Dalam kedokteran gigi restorative, kedalaman kavitas yang
harus dibuat ditentukan oleh ukuran dan bentuk jaringan pulpanya. Ukuran dan
bentuk ini, kelak akan dipengaruhi pula oleh usia pasien dan tahap perkembangan
gigi.

Prosedur

yang

biasa

dilakukan

terhadap

gigi

yang

telah

selesai

perkembangannya tidak selalu dapat diterapkan pada gigi yang apeksnya belum
berkembang sempurna.
b. Fungsi pulpa secara umum yaitu:
a. Pulpa dan dentin mempunyai fungsi kesatuan. Pulpa mempunyai kewajiban
membentuk odontoblas bersama ekornya, dimana odontoblas akan masuk ke
dentin dan menghasilkan cairan yang terdapat pada tubulus dentin. Cairan yang
berupa intratubular dan ekstraselular inilah yang menjadi pemasok makanan pada
dentin, cairan dentin ini miskin protein, tetapi kaya fosfat, dan selalu
berhubungan dengan organ.
b. Membentuk dentin primer pada masa pembentukan gigi.
c. Pada fungsi pulpa yang normal setelah pertumbuhan gigi terhenti, odontoblas
secara terus-menerus membentuk dentin sekunder.
d. Jika terjadi kerusakan odontoblas, sel pulpa dapat membentuk sel yang hampir
serupa dengan odontoblas, yang fungsinya dapat mengganti dentin yang rusak.
e. Jika ada rangsangan yang kuat baik termis, mekanis, toksin, maupun bakteri, akan
terjadi reaksi radang akut atau radang kronis pada pulpa.

Anda mungkin juga menyukai