PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Undang-Undang Nomor 44 Tahun
2009). Dalam rangka menyediakan pelayanan kesehatan yang adil dan merata
Jaminan Sosial (BPJS). Sejak tanggal 1 Januari 2014 telah dilaksanakan sistem
JKN oleh BPJS yang terdiri dari peserta JKN Penerima Bantuan Iuran (JKN PBI)
dan peserta JKN non Penerima Bantuan Iuran (JKN non PBI) yang bertujuan
Pada era JKN saat ini perkembangan rumah sakit di Indonesia semakin pesat.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan tahun 2014, rumah
sakit di Indonesia berjumlah 2.032 rumah sakit. Hal ini menyebabkan semakin
pelayanan, biaya perawatan dan tenaga medis yang ditawarkan. Rumah sakit
yang mampu menyediakan pelayanan yang baik dan bermutu, itulah rumah sakit
yang dapat bertahan. Dampak dari persaingan yang ketat ini, rumah sakit dituntut
1
untuk membuat inovasi dan strategi pemasaran yang baik untuk mendapatkan
pasien.
Di tengah laju pertumbuhan ekonomi yang pesat sekarang ini dan makin
maka terjadi persaingan ketat pada pengelolaan rumah sakit, baik rumah sakit
swasta maupun rumah sakit pemerintah. Persaingan tersebut terjadi dalam hal
penawaran berbagai layanan kesehatan yang menjadi andalan mutu dan daya tarik
tersendiri bagi konsumen. Chadhiq (2007) mengatakan bahwa dalam upaya untuk
memiliki strategi pemasaran yang berbeda dengan pesaing, dengan harapan dapat
bertahan dan memiliki keunggulan dibanding produk pesaing yang ada di pasar.
Untuk membuat suatu strategi pemasaran, rumah sakit terlebih dahulu harus
untuk memuaskan konsumen dengan produk atau jasa (Prasetijo dan Ihalaw,
2005). Rumah sakit, sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan
kunjungan pasien maka keberadaan rumah sakit tersebut akan semakin baik.
2
Agar kunjungan pasien meningkat maka rumah sakit harus mampu memahami
rawat inap. Rumah sakit perlu memahami hal-hal yang mendasari konsumen
adalah biaya pengobatan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kustiati (2012)
Muhammadiyah Semarang.
pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi) dan rangsangan lain (ekonomi,
3
teknologi, politik, dan budaya) membentuk kesadaran pembeli. Dimana
karakteristik pembeli seperti budaya, sosial, pribadi, dan psikologi serta proses
tertentu.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Khudori (2012) menunjukkan bahwa ada
rumah sakit dan pelayanan dokter dengan keputusan memilih tempat persalinan di
Rumah Sakit IMC Bintaro. Faktor yang paling berpengaruh adalah penghasilan
dan fasilitas rumah sakit dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fauzia (2014)
produk perlu dianalisis. Selain itu juga perlu dianalisis aspek eksternal seperti
budaya, kelas sosial, kelompok rujukan, keluarga, dan lain-lain yang semuanya
4
tidur sebanyak 200 TT. Pada tahun 2012-2014 angka penggunaan tempat tidur /
Bed Occupancy Rate (BOR) RSUD Kota Makassar terus mengalami penurunan
yakni pada tahun 2012 sebesar 88,6%, tahun 2013 sebesar 58,13%, dan tahun
2014 sebesar 54,02%. Efisiensi pemanfaatan tempat tidur RSUD Kota Makassar
belum memenuhi standar DEPKES yakni 60-85%. Angka ini juga jauh dari target
pemanfaatan tempat tidur RSUD Kota Makassar sebesar 75-85%. Hal ini
ruang rawat inap RSUD Kota Makassar belum mencapai target yakni 75-85%.
rumah sakit berpengaruh pada angka penggunaan tempat tidur (BOR). Menurut
DEPKES RI, BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu
tertentu. Dari persentasi BOR dapat terlihat sejauh mana rumah sakit
Kota Makassar yang berstatus milik pemerintah kota Makassar dari tahun ke
Melihat hal ini, penelitian tentang perilaku konsumen pada suatu instansi
pasien sehingga dimasa yang akan datang rumah sakit mampu bersaing dengan
5
rumah sakit lain dan meningkatkan nilai indikator angka penggunaan tempat tidur
(BOR)nya.
Makassar”.
B. Rumusan Masalah
6
7. Bagaimana gambaran aspek promosi dalam keputusan memilih pelayanan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Kota Makassar.
2. Tujuan Khusus
memilih pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah kota makassar?
memilih pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah kota makassar?
Makassar?
Makassar?
7
g. Untuk mengetahui gambaran aspek promosi dalam keputusan memilih
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis
rumah sakit khususnya Rumah Sakit Umum Kota Makassar, Dinas Kesehatan
dan instansi terkait lainnya untuk mengenali dan menganalisa perilaku pasien
2. Manfaat Ilmiah
dan dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat menjadi bahan acuan bagi
peneliti selanjutnya.
sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pada Fakultas