Anda di halaman 1dari 2

PROGRAM DIPLOMA SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN 2018/2019


Mata Ujian : PIK Anorganik
Jurusan : T. Kimia
Hari /Tanggal : Rabu/15 – 6 – 2020
Waktu : 90 menit
Dosen : M. Endy Yulianto, ST, MT
Ir. Wahyuningsih, MSi
Sifat : Buku Terbuka

1. Asam sulfat (H2SO4) merupakan cairan yang bersifat korosif, tidak berwarna, tidak
berbau, sangat reaktif dan mampu melarutkan berbagai logam. Asam sulfat (H2SO4)
dapat dibuat dari belerang (S), pyrite (FeS) dan juga beberapa limbah logam (CuS,
ZnS, NiS). Proses pembuatan asam sulfat secara garis besar meliputi (Gambar 1 dan
2): sulphur handling atau pencairan belerang padat dan pemurnian belerang cair, SO2
generation atau pembakaran belerang cair dengan udara kering menjadi gas SO 2, SO2
convertion atau mengubah gas SO2 menjadi gas SO3 dengan bantuan katalis V2O5, air
drying atau pengeringan udara dan SO3 absorption atau penyerapan gas SO3 dengan
H2SO4, dan H2SO4 storage atau penyimpanan asam sulfat dan distribusi.

Gambar 1. Diagram alir proses pembuatan asam sulfat


a. Jika proses produksi H2SO4 tersebut tiba-tiba mengalami trouble shooting yaitu
stack gas yang berasal dari menara absorpsi berwarna hitam legam seiring waktu,
jelaskan kemungkinan apa saja yang menyebabkan trouble shooting tersebut.
b. Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut agar supaya kondisi operasi secara
normal tercapai.
(Bobot 30 %)

2. Gambar 1 dan 2 menyajikan diagram alir proses pembuatan asam sulfat .


Kedua gambar tersebut terlihat ada perbedaan pada fungsi menara absorber. Jelaskan
perbedaannya.
(Bobot 15 %)
Gambar 2. Diagram alir proses pembuatan asam sulfat

3. Gambar 3 menyajikan diagram alir proses pembuatan NaOH dan HCl. Jelaskan
masing-masing fungsi alat dan fenomena yang terjadi serta kondisi operasinya.
Garam dapur

PU-1151
SP-1101 A, B, C, D TW-1201 A, B, C

VE-1101
A, B, C
VE-1102

PU-1101 SP-1121A SP-1121B


VE-1103
VE-1104
Cl2 H2

VE-1105

SP-1141 PIT-1101
PU-1102
VE-1141
PU-1110
+ -
DW
PU-1140 DW
EM-1301/2/3
PIT-1201 HE-1303
VE-1106 VE-1107
VE-1122 VE-1121
VE-1201 VE-1201 VE-1203
PU-1104 PU-1103 PU-1122 PU-1121 PU-1106 PU-1105
VE-1140 STEAM
VE-1108 HE-1302
SP-1201 SP-1202 PU-1201
PU-1140
PU-1107 PIT-1102 HE-1402 HE-1401
Cl2
HE-1403

VE-1301 VE-1405 VE-1402 VE- 1404 VE-1401 VE- 1403


TW-1151
VE-1133 VE-1131 VE-1135 STORAGE
PU-1302 PU-1405
PU-1404
VE-1134 VE-1132 VE-1136

VE-1302
PU-1132 PU-1131 PU-1133 SATURATOR VE-1151 VE-1301 HE-1404 STORAGE
PU-1402 HE-1405 PU-1401 HE-1403

PU-1151 PU-1301

Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Pembuatan Soda Kaustik di PT. ISI Waru Sidoarjo

Gambar 3. Diagram alir proses pembuatan NaOH dan HCl


(Bobot 15 %)
4. Untuk produksi HCl salah satu cara dengan mereaksikan antara gas H2 dengan gas Cl2
dalam reaktor venturi bersirkulasi tanpa melalui zona mixing. Sedangkan untuk
mendapatkan produk oleokimia berupa biodisel melalui metanolisis RPO dengan
katalis sodium metilate melalui zona mixing sebelum direaksikan di dalam reaktor
seri CSTR dan reaktor plug flow. Jelaskan perbedaan pada fenomena kedua reaksi
tersebut dan kapan zona mixing diperlukan dalam industri kimia sebelum dilakukan
reaksi di dalam reaktor?
(Bobot 20 %)

5. Produk oleokimia berupa biodisel dapat diperoleh diantaranya melalui metanolisis


RPO dengan katalis sodium metilate dalam reaktor CSTR dan reaktor plug flow
(Tranesterifikasi 1) dan reaktor CSTR (Tranesterifikasi 2). Gambarkan diagram alir
proses pembuatan produk samping gliserin dari bahan baku RPO dan bagaimana cara
untuk memproduksi produk samping Fatty Mater?
(Bobot 20 %)

Anda mungkin juga menyukai