PENGKAJIAN DILAKUKAN
Nama : Kelompok 6
Hari : Rabu
Tanggal : 4 Januari 2012
Waktu : 17.00 WIB
Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.
B. Komposisi Keluarga
N Hubungan dg Pendidika Status Status
Nama Umur Sex Pekerjaan
o KK n imunisasi Kesehatan
1. W 40 Th P Istri SD IRT Sehat
Imunisasi tak Sehat
2. F 11 Th P Anak SLTP Pelajar
lengkap
Blm Imuisasi tak Tidak sehat
3. A 4 Th L Anak -
sekolah lengkap
Imunisasi tak Sehat
4. R 12 Th P Ponakan SLTP Pelajar
lengkap
C. Genogram
B. Kebutuhan Eliminasi
o Pola BAB : 1 kali sehari dan tidak ada penggunaan laksatif
o Pola BAK : 5 – 6 kali per hari dan tidak terjadi inkotinensia
C. Istirahat Tidur
o Waktu Tidur : Siang ½ jam dan malam 6 – 7 jam
o Waktu Bangun : bangun umumnya/seringnya jam 04.30 WIB
D. Kebersihan Diri
o Mandi : 2 kali sehari
o Gosok gigi : 2 kali sehari
E. Rekreasi/waktu senggang
Keluarga mempunyai kegiatan (aktifitas) rekreasi (melihat TV untuk hiburan keluarga).
V. FAKTOR LINGKUNGAN
A. Karakteristik rumah
1. Karakteristik Rumah
o Rumah bentuk permanen dengan atap dari genteng, dan seng, lantai sudah diplester, tetapi
dapur masih berlantai tanah.
o Ukuran rumah 6,5 x 8 m2 menghadap ke barat.
o Tiap kamar mempunyai jendela, namun sebagian tidak dibuka sehingga siang hari tampak
gelap ruangan yang lain tidak ada ventilasi (jendela).
o Penerangan sudah menggunakan listrik tetapi kurang terang.
o Barang yang tak terpakai,sepeda dll disimpan di gudang.
2. Persediaan air bersih
Persediaan air bersih untuk minum dan memasak diambil dari sumur. Air untuk minum dimasak
terlebih dahulu, mandi, mencuci selalu di sumur tetapi bila BAB disungai dengan jarak 12 meter
dari rumah.
3. Pembuangan sampah
Sampah yang terkumpul dibuang ke sungai.
4. Pembuanganair limbah
Keluarga Tn.N membuang di belakang rumah, air limbah yang dihasilkannya dan dibiarkan
meresap ke dalam tanah.
5. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah cukup luas dengan perabotan yang cukup jendela dan meja kursi tampak
banyak debu. Halaman rumah dan ruangan selalu disapu. Banyak pakaian yang bergantungan di
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
kamar dan ruang makan (di tembok). Jendela kamar jarang dibuka, sehingga siang hari tampak
gelap. Tn. N mengatakan mereka nyaman dengan kondisi rumah yang sekarang. Kebiasaan Ny W
memasak dengan kayu bakar di dalam rumah dan asap pembakaran keluar lewat pintu.
6. Jamban keluarga
Keluarga Tn. N tidak memiliki jamban, sehingga bila BAB selalu di sungai (kali) yang tidak jauh
dari rumah sekitar 12 meter dari rumah.
B. Denah Rumah
8m
Dapur dan gudang R. Tamu dan R.Keluarga
Sumur R.makan
2m
12m
6,5m kamar tidur kamar tidur kamar tidur
gudang
T B
U
C. Karakteristik tetangga dan Komunitas
Sebagian tetangga bekerja sebagai buruh, ibu rumah tangga dan pedagang. Hubungan dengan
anggota masyarakat tidak ada masalah. Setiap bulan keluarga Tn. N mengikuti arisan yang diadakan
oleh RT dan setiap bulan sekali mengikuti rapat RT dan ronda malam seminggu sekali.
Ny.R yaitu tetangga (belakang rumah) Tn.N menderita penyakit TBC.
VI. PSIKOLOGIS
A. Status Emosi
1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang.
a. Jangka Pendek
Sementara tidak mempunyai masalah berat.hanya an.A sedang batuk.
B. Konsep Diri
o Body Image : Tn. N melihat dirinya sebagai kepala keluarga bagi Ny.W, An.
A, An F dan An. R. Persepsi dan perasaan Tn. terhadap bentuk
tubuh, postur tubuh, fungsi dan penampilan diri, Tn N merasa
lebih dari cukup terhadap gambaran dirinya.
o Personal Identity : Tn. N seorang kepala keluarga dengan 2 orang anak dan
mempunyai istri Ny.W, juga keponakan An.R
o Peran : Tn. N berperan sebagai kepala rumah tangga dari Ny. W dan
anaknya serta sebagai penanggungjawab dalam mencari nafkah
keluarga
Ny.W sebagai ibu rumah tangga dan istri dari Tn. N yang selalu
menyiapkan dan memenuhi kebutuhan keluarga, juga sebagai
pengelola keuangan keluarga.
An. F sebagai anak sulung dan sedang memasuki tahap
sekolah,sedang anak A memasuki tahap pra sekolah
An.R sebagai keponakan Tn.N sedang mengikuti tahap sekolah.
o Ideal Diri : Tn. N mengharapkan dan selalu berdoa kepada Allah SWT agar
diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi
ujian/masalah dan dikabulkan cita-citanya untuk dapat
menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya.
o Harga Diri : Tn. N menerima setiap ujian/masalah yang dihadapi
keluarganya dengan ikhlas.
C. Pola Komunikasi
o Telinga
Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Telinga
o Mulut
Keadaan Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab
Bibir
Keadaan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tdk ada Tdk ada
Gusi perdarahan perdarahan gusi perdarahan gusi perdarahan gusi perdarahan
gusi dan gigi dan gigi dan gigi dan gigi gusi dan gigi
Keadaan Tidak ada Tidak ada tanda Tidak ada tanda Tdk ada tanda Tdk ada tanda
Lidah tanda perdarahan perdarahan perdarahan perdarahan
perdarahan
o Leher
Tyroid Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tdk ada Tdk ada
X. ANALISA DATA
N
DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
O
1. Data Subyektif: Ketidakefektifan Ketidakmampuan
o Ny. w mengatakan bahwa An. A sekarang bersihan jalan nafas keluarga mengambil
ini sedang batuk dan pilek sudah 5 hari. An. A pada keluarga keputusan yang tepat
Sudah dibelikan obat diapotik dan diminum Tn N untuk mengatasi
kan tetapi belum sembuh ISPA
Data Obyektif:
o An. A batuk dan pilek
o Badan tak panas, suhu badan 36,5 ºC
o Tampak mengeluarkan ingus dari hidung
o Pada pemeriksaan auskultasi paru An.A
terdengar ronchi basah (+)
o RR 28 kali/menit
o Nadi 96 kali/menit
o BB 14 kg
o TB 97 cm
N
KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
O
1. Sifat masalah aktual 3/3 x 1 1 An. A sudah 5 hari sakit batuk dan
(tidak sehat) pilek atau tidak sehat dan
memerlukan tindakan mencegah
komplikasi
3. Potensi masalah dapat dicegah 3/3 x 1 1 ISPA adalah penyakit yang dapat
(tinggi) dicegah dan diobati bila keluarga
mengetahui
5. Total Skore 4
2. Diagnosa II
Resiko terjadinya penyakit TBC berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan yang mendukung kesehatan
N
KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
O
Setelah 1. Setelah dilaksanakan Respon verbal ISPA adalah penyakit saluran pernafasan o Gali pengetahuan tentang ISPA
dilaksanakan 2 kali tindakan keperawatan akut dengan batuk dan pilek. o Beri motivasi keluarga untuk
kunjungan ISPA selama 2 x 15 mnt Tn. Penyebab ISPA : mengemukakan pendapatnya
yang diderita An. A N dapat mengenal o Kurang gizi tentang ISPA.
sembuh dan jalan masalah kesehatan o Imunisasi tidak lengkap o Diskusikan bersama keluarga
nafas kembali dengan menjelaskan o Lingkungan yang tidak sehat mengenai pengertian penyebab dan
lancar. masalah kesehatan. Tanda dan gejala ISPA gejala ISPA.
o Batuk o Bimbing keluarga untuk
o Pilek menjelaskan ulang pengertian
o Demam penyebab tanda dan gejala ISPA.
o Nyeri tenggorokan
Merawat anggota Psikomotor Cara membuat obat tradisional batuk dan o Demonstrasikan cara pembuatan
keluarga yang sakit pilek (Jeruk-Kecap): obat tradisional.
ISPA o Siapkan baki dan pengalas o Beri kesempatan keluarga untuk re
o Potong jeruk nipis, kemudian jeruk demonstrasi.
diperas dan ainya disaring.
o Ambil kecap sebanyak 1 sendok
makan, kemudian dituang kedalam
gelas.
o Ambil 1 sendok makan air jeruk nipis,
kemudian tuangkan kedalam gelas
berisi kecap.
o Aduk hingga merata
o Berikan pada anak untuk diminum
o Debu dibersihkan.
5. Keluarga mampu Respon verbal Fasilitas kesehatan untuk berobat ISPA: o Jelaskan pada keluarga tentang
memanfaatkan fasilitas o Puskesmas fasilitas kesehatan yang biasa
kesehatan. o Rumah sakit digunakan.
o Bidan o Motivasi keluarga untuk
2. Diagnosa Keperawatan II
Tujuan Jangka EVALUASI
Tujuan Jangka Pendek Intervensi
Panjang Kriteria Standar
o Gali pengetahuan tentang TBC
Resiko/komplikasi Setelah penyuluhan 1 x Respon verbal Tanda-tanda TBC o Beri motivasi keluarga untuk
dari TBC tidak 15 menit : o Batuk disertai darah. mengemukakan pendapatnya
terjadi. 1. Keluarga mengenal o Batuk berdahak lebih dari 3 minggu tentang TBC
tanda-tanda TBC o Sesak nafas o Diskusikan bersama keluarga
o Berkeringat pada malam hari mengenai pengertian penyebab dan
o BB turun gejala TBC
parah.
o Bawa anak yang sakit ke pelayanan
kesehatan yang lengket bila kondisi
memburuk.
5. Setelah 1 x 15 Respon verbal Lingkungan yang mendukung kesembuhan : o Diskusikan tentang hal yang
menit pertemuan o Sarana sanitasi yang memadai mendukung perawatan dan
dapat memodifikasi o Udara lingkungan rumah yang bersih penyembuhan.
lingkungan. dari asap. o Beri kesempatan untuk bertanya
o Pengobatan dan perawatan yang baik. tentang hal-hal yang belum
o Ventilasi memadai dengan membuka diketahui.
jendela tiap hari. o Tanyakan kembali hal-hal yang
telah disampaikan.
E. Materi
o Pengertian ISPA
o Penyebab ISPA
o Tanda dan Gejala
o Penatalaksanaan ISPA
o Cara Pembuatan obat tradisional untuk ISPA (Jeruk-Kecap)
F. Media
Latar belakang
ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan
balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.Setiap anak diperkirakan
mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya.40 % -60 % dari kunjungan diPuskesmas adalah oleh
penyakit ISPA.Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % -30 %. Kematian yang
terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan .
Program pemberantasan ISPA secara khusus telah dimulai sejak tahun 1984, dengan tujuan
berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian khususnya pada bayi dan anak balita yang
disebabkan oleh ISPA, namun kelihatannya angka kesakitan dan kematian tersebut masih tetap tinggi
seperti yang telah dilaporkan berdasarkan penelitian yang telah disebutkan di atas.
Definisi ISPA
ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar ISPA merupakan
singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan
saluran pernapasan bagian bawah.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan
saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ
disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.
Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak
memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumoni bila infeksi
paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung
kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.
Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila
terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene. Risiko terutama
terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu
Penatalaksanaan ISPA
Pedoman penatalaksanaan kasus ISPA akan memberikan petunjuk standar pengobatan penyakit
ISPA yang akan berdampak mengurangi penggunaan antibiotik untuk kasus-kasus batuk pilek biasa, serta
mengurangi penggunaan obat batuk yang kurang bermanfaat. Strategi penatalaksanaan kasus mencakup
pula petunjuk tentang pemberian makanan dan minuman sebagai bagian dari tindakan penunjang yang
penting bagi pederita ISPA. Penatalaksanaan ISPA meliputi langkah atau tindakan sebagai berikut :
Klasifikasi ISPA
Program Pemberantasan ISPA (P2 ISPA) mengklasifikasi ISPA sebagai berikut:
Pneumonia berat: ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam (chest
indrawing).
Pneumonia: ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.
Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan
dinding dada kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan
pneumonia.
Pengobatan
Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral, oksigendan sebagainya.
1. Fase Persiapan
Mencuci Tangan
2. Fase Kerja/Persiapan Alat
o Siapkan baki dan pengalas
o Potong jeruk nipis, kemudian jeruk diperas dan ainya disaring.
o Ambil kecap sebanyak 1 sendok makan, kemudian dituang kedalam gelas.
o Ambil 1 sendok makan air jeruk nipis, kemudian tuangkan kedalam gelas berisi kecap.
o Aduk hingga merata
o Berikan pada anak untuk diminum
3. Berikan pada anak untuk diminumFase Terminasi
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
o Merapikan alat yang sudah digunakan
o Mencuci tangan
D. Materi
o Pengertian Demam
o Penyebab Demam
o Patofisiologi Demam
o Tanda dan Gejala
o Pendekatan Diagnostik
o Penatalaksanaan Demam
o Kesimpulan
E. Media
o Tanya jawab
o Diskusi
o Booklet
o Leaflet
1. Pengertian
Mengukur suhu badan dengan menggunakan thermometer yang ditempatkan diketiak.
2. Tujuan
Untuk mengetahui suhu badan anak
3. Persiapan Alat
o Termometer
o Tisu/Kain
4. Prosedur
o Siapkan alat
o Cuci tangan
o Bersihkan ujung thermometer sebelum digunakan dengan menggunakan tisu atau kain bersih
o Pencet tombol on/off pada thermometer
o Pasangkan thermometer pada ketiak anak hingga berbunyi
o Bila thermometer sudah berbunyi kemudian thermometer diambil dari ketiak anak dan dilakukan
pembacaan pada thermometer dengan melihat angka yang tertera di thermometer tersebut
o Angka yang tertera menunjukan suhu badan anak
o Setelah selesai pengukuran, matikan thermometer dengan memencet tombol on/off pada
thermometer
o Bersihkan thermometer dengan menggunakan tisu atau kain pada ujungnya
o Simpan kembali thermometer pada tempat yang aman dari jangkauan anak-anak