Anda di halaman 1dari 4

Asma'ul husna (bahasa Arab: ‫األسماء الحسنى‬, translit.

 al-asmā’ al-ḥusnā) adalah nama-nama Allah,


Tuhan dalam Islam, yang indah dan baik. Asma berarti nama (penyebutan) dan husna berarti
yang baik atau yang indah, jadi asma'ul husna adalah nama nama milik Allah yang baik lagi

Pengertian Tentang Asmaul Husna


Al-Asma’u Al-Husna terdiri dari dua kata, yaitu asma yang berarti nama-nama, dan
husna yang berarti baik atau indah. Jadi, al-Asma’u al-Husna dapat diartikan sebagai
nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki oleh Allah SWT. Sebagai bukti
keagungan-nya. Kata al-asma’u al-husna diambil dari ayat al-qur’an Q.S. Taha/20:8.
Yang artinya, “Allah SWT. Tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia memiliki al-Asma’u al-
Husna (nama-nama baik).”.
Firman Allah SWT, dalam Q.S. Al – Hasyr ayat 24

Artinya : “Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa,
Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi.
Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Dalam ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT yang meciptakan segala apapun yang ada
di Bumi, dan Allah SWT lah yang wajib kita sembah.
Firman Allah SWT, dalam Q.S. Al – Isra ayat 100

Artinya : ” Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu
seru, Dia mempunyai al asmaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu
mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah
jalan tengah di antara kedua itu”.
Dalam ayat ini menjelaskan bahwa nama-nama yang terbaik atau asmaul husna ini kita
harus menyerukan nama-nama yang terbaik ini untuk menjadikan kita lebih dekat kepada
Allah SWT.

1. Al-Aziz

 
 
 
 
 

 
 
 
Salah satu nama Allah adalah Al-Aziz (Yang Maha Perkasa). Allah Maha
Perkasa atas segala makhluk –nya. Segala yang dikehendaki Allah pasti
terlaksana, tidak ada satupun yang bisa menghendakinya. Semua makhluk yang
diciptakan Allah akan taat, tunduk, dan patuh terhadap hukum alam yang
berjalan secara tetap dan otomatis (sunnatullah) yang dikehendaki oleh Allah
swt. Tidak ada mkhluk ciptaan-nya yang dapat menghindar atau meloloskan diri
dari sunnatullah tersebut.
Allah menjelaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Maidah ayat 118:
‫ك أَ ْنتَ ْال َع ِزي ُز ْال َح ِكيم‬ َ ‫إِ ْن تُ َع ِّذ ْبهُ ْم فَإِنَّهُ ْم ِعبَا ُد‬
َ َّ‫ك َوإِ ْن تَ ْغفِرْ لَهُ ْم فَإِن‬
Artinya :“Jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah
AlAziz dan alHakim (yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana)”. (Q.S. Al-Maidah
ayat 118)
 

2. Al-Gaffar

Allah memiliki sifat Al-Gaffar yang artinya Maha Pengampun. Allah adalah zat
memberikan keluasan ampunan kepada setiap hamba- nya yang mau bertobat.
Seberapa pun dosa yang telah di perbuat oleh seseorang, asalkan ia mau
bertobat dan kembali pada jalan yang benar, maka Allah tidak keberatan
mengampuninya.
Allah berfirman dalam Q.S Nuh ayat 10:
ُ ‫فَقُ ْل‬
)١٠( ‫ت ا ْستَ ْغفِرُوا َربَّ ُك ْم إِنَّهُ َكانَ َغفَّارًا‬
Artinya:”Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,
-sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun (Q.S Nuh: 10)

3. Al-Basit

Kata Al-Basit secara bahasa artinya melapangkan, membentangkan, atau


membuka lebar-lebar. Allah memiliki sifat Maha Melapangkan Rezeki. Allah
adalah pencipta semua makhluk hidup di alam semesta ini, maka Allah pula
yang menjamin rezeki bagi setiap makhluknya. Allah tidak menciptakan sesuatu
pun dengan sia-sia.Allah swt. berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Isra’ ayat 30 :
ْ ‫ق نَحْ نُ نَرْ ُزقُهُ ْم َوإِيَّا ُك ْم إِ َّن قَ ْتلَهُ ْم َكانَ ِخ‬
)31-30 :‫طئًا َكبِيرًا (اإلسراء‬ ٍ ‫َواَل تَ ْقتُلُوا أَوْ اَل َد ُك ْم خَ ْشيَةَ ِإ ْماَل‬
Artinya :“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut
kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga
kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang
besar.” (Q.S.Al-Isra’: 30-31)
Firman Allah di atas memberikan penjelasan kepada kita tentang adanya dua
bukti yang bahwa Allah itu membentangkan rahmat-nya dan menyempitkan atau
memberikan batasan rahmatnya kepada orang-orang yang dikehendaki.
Al-Basit adalah nama Allah yaang menyertai bahkan tak terpisahkan dengan
nama sebelumnya, yaitu Al- Qabid. Jika Al-Qabid bermakna menyempitkan,
maka Al-Basit berarti sebaliknya, Maha Melapangkan. Kata al-basit sendiri dari
kata basata yang berarti keterhamparan, kemudian dikembangkan menjadi
memperluas atau melapangkan.

4. An-Nafi’

Allah memiliki sifat An-Nafi’ yang artinya Allah Maha Memberi Manfaat. setiap
sesuatu yang Dia ciptakan pasti memiliki manfaat tertentu. Tidak satupun dari
ciptaan Allah yang tidak membawa manfaat apa-apa. Asalkan kita mau
berfikir,maka kita akan menemukan manfaat dari benda-benda yang kita anggap
tidak berguna sekalipun. Allah berfirman dalam surat Ali Imran: 190-191:
‫)الَّ ِذينَ يَ ْذ ُكرُونَ هَّللا َ قِيَا ًما َوقُعُودًا‬١٩٠( ‫ب‬ ْ ‫ت ألولِي‬
ِ ‫األلبَا‬ ِ َ‫الف اللَّي ِْل َوالنَّه‬
ٍ ‫ار آليَا‬ ِ ِ‫اخت‬ ْ ‫ض َو‬
ِ ْ‫ت َواألر‬ ِ ‫اوا‬ َ ‫ق ال َّس َم‬ِ ‫إِ َّن فِي خَ ْل‬
)١٩١( ‫ار‬ ِ َّ‫اب الن‬ َ ‫اطال ُسب َْحانَكَ فَقِنَا َع َذ‬ ِ َ‫ض َربَّنَا َما َخلَ ْقتَ هَ َذا ب‬
ِ ْ‫ت َواألر‬ ِ ‫اوا‬ َ ‫ق ال َّس َم‬ ْ ‫َو َعلَى ُجنُوبِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُونَ فِي‬
ِ ‫خَل‬
Artinya:“sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, pergantian malam
dan siang sungguh ada tanda-tanda ayat Allah bagi insane ulil albab. Yaitu
orang-orang yang berdzikir pada Allah dalam keadaan berdiri, duduk, berbaring,
dan mereka berfikir pada penciptaan langit dan bumi, lalu berkata: ya Rabb
kami, tidaklah Engkau cipta ini semua sia-sia. Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa api neraka. (Q.S Ali Imran 190-191)
 

5. Ar-Ra’uf

Allah swt. adalah Zat Yang Maha Pengasih untuk seluruh hamba-nya. Rasa
kasih dan Sayang Allah terhadap seluruh hamba-nya
Allah berfirman dalam Q.S at-Taubah ayat : 128
ٌ ‫َزي ٌز َعلَ ْي ِه َما َعنِتُّ ْم َح ِريصٌ َعلَ ْي ُك ْم بِ ْال ُم ْؤ ِمنِينَ َر ُء‬
)١٢٨( ‫وف َر ِحي ٌم‬ ِ ‫لَقَ ْد َجا َء ُك ْم َرسُو ٌل ِم ْن أَ ْنفُ ِس ُك ْم ع‬
Artinya:“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu
sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan
dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-
orang mu’min.” (Q.S. At-Taubah 9 ayat:128)
Allah swt. menjadikan umat Islam menjadi umat yang adil
dan pilihan, karena mereka akan menjadi saksi atas perbuatan orang yang
menyimpang dari kebenaran, baik di dunia maupun di akhirat. Ayat di atas juga
menjelaskan kasih sayang Allah swt. kepada hambanya dan tidak akan menyia-
nyiakan iman hamba-Nya.
 

Anda mungkin juga menyukai