Anda di halaman 1dari 2

A.

Study case of Stroke

Tn.R, 65 Tahun menderita stroke hemoragik. 4 jam sebelum masuk


rumah sakit, pasien ditemukan oleh istri terjatuh dalam posisi terlentang di
sawah. Pasien ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri. Sebelum
ditemukan terjatuh disawah, diakui oleh istri, penderita mengeluh kesemutan,
mual, kejang, sesak, nyeri kepala, dan pusing.

Kemudian langsung dibawa ke RS Bina kasih dan dirujuk ke RS Ken


Saras untuk dilakukan pemeriksaan CT Scan, pemeriksaan darah dan
Rontgen thoraks kemudian pasien dibawa ke RSUD Ambarawa. dalam
perjalanan ke RSUD Ambarawa, pasien sadarkan diri dan diakui mengalami
muntah secara tiba-tiba sebanyak satu kali. Didapatkan pasien mengalami
bicara pelo / berbicara tidak jelas dan terdapat kelemahan pada anggota
gerak kanan.

Setelah jatuh, pasien mengeluh nyeri kepala, sesak, mual, kejang dan
penglihatan kabur. Anggota gerak kanan terasa berat untuk digerakkan.
Bicara pelo tidak jelas dan mulut sedikit perot. Tidak ada riwayat kepala
terbentur sebelum kejadian. Pada saat masuk rumah sakit penderita
mengalami kelemahan anggota gerak kanan. Bicara pelo tidak jelas. Terdapat
1x muntah proyektil.

Setelah dilakukan pengkajian pasien didiagnosa menderita stroke hemoragik


dan harus menjalani rawat inap. Selama dirawat di RS pasien mendapatkan terapi
infus RL 20 tpm, Citicolin 2 x 500 mg, Piracetam 3x 3 gr, Ranitidin 2×1,
Metilcobalamin 1×1, Manitol 4|3|2|2|1 x 125 mg, Ceftriakson 2 x 1 gr, Furosemid
1×1. Perawat menganjurkan pada keluarga dan pasien untuk mengatur pola makan
yang sehat (kurangi garam), Melakukan olah raga yang teratur, Hindari konsumsi
rokok, Menhindari minum alkohol dan penyalahgunaan obat, Memelihara berat badan
yang layak, Penanganan stres dan beristirahat yang cukup, Pemeriksaan kesehatan
teratur dan taat pada nasihat dokter dalam hal diet dan obat

B. Nursing Report
Klasifikasi Stroke
Berdasarkan etiologi Hinton (1995) membagi stroke menjadi dua :

 Stroke hemoragik / perdarahan yaitu suatu gangguan fungsi saraf yang disebabkan
kerusakan pembuluh darah otak sehingga menyebabkan pendarahan pada area
tersebut.
 Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
 Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang
sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
 Stroke nonhemoragik / iskemik, yaitu gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh
tersumbatnya pembuluh darah otak sehingga distribusi oksigen dan nutrisi ke area
yang mendapat suplai terganggu.
 Stroke Trombotik
 Stroke Embolik
 Hipoperfusion Sistemik

Kesadaran kualitatif : somnolen à GCS  E3 Vx M6

Citicolin berperan untuk perbaikan membran sel saraf melalui peningkatan


sintesis phosphatidylcholine dan perbaikan neuron kolinergik yang rusak melalui
potensiasi dari produksi asetilkolin. Citicoline juga menunjukkan kemampuan untuk
meningkatkan kemampuan kognitif, Citicoline diharapkan mampu membantu
rehabilitasi memori pada pasien dengan luka pada kepala dengan cara membantu
dalam pemulihan darah ke otak. Studi klinis menunjukkan peningkatan kemampuan
kognitif dan motorik yang lebih baik pada pasien yang terluka di kepala dan
mendapatkan citicoline. Citicoline juga meningkatkan pemulihan ingatan pada
pasien yang mengalami gegar otak.

Anda mungkin juga menyukai