Anda di halaman 1dari 13

Makalah Kerangka Karangan

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok 11


Mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu :
Yusuf Wibisono. M.Pd.

Disusun Oleh :
Mugi Raharjo
Siska Yanita Rachma

Ilmu Pendidikan Matematika

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Kerangka Karangan.
Pembuatan makalah ini merupakan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang di kerjakan
secara kelompok.
Makalah ini berisi tentang Pengertian Kerangka Karangan, Fungsi dari Kerangka
Karangan, Jenis-jenis Kerangka Karangan, Syarat-syarat dalam Membuat Kerangka Karangan,
dan Langkah-langkah dalam membuat Kerangka Karangan; yang mana penyusun telah berusaha
semaksimal mungkin dan pastinya bantuan dari berbagai pihak, sehingga penyusun mampu
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Dengan itu penyusun sangat berterima kasih
banyak kepada semua belah pihak yang telah membantu terselesainya makalah ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa banyak kekurangan baik dari dalam susunan
bahasa maupun penulisan. Oleh sebab itu terbuka bagi penyusun saran dan kritik dari pembaca
kepada penyusun, sehingga penyusun dapat memperbaiki karya tulis ini.
Penyusun berharap semoga makalah ini memberikan manfaat dan inpirasi kepada
pembaca.

Paguyangan, Maret 2020

Penyusun

DAFTAR ISI
G. Pola Penyusunan kerangka karangan.....................................................................6

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Dalam membuat karya tulis, maka dibutuhkan suatu kerangka dalam sebuah karangan.
Didalam makalah ini penyusun menyajikan tentang bagaimana atau apa saja syarat-syarat dalam
membuat sebuah karangan.

B.     Permasalahan

Yang menjadi permasalahan dalam makalah ini adalah :


1.      Apa yang dimaksud kerangka karangan ?
2.      Apa fungsi kerangka karangan ?
3.      Apa saja jenis-jenis kerangka karangan ?
4.      Apa saja syarat-syarat dalam membuat kerangka karangan ?
5.      Bagaimana cara membuat kerangka karangan yang baik dan benar ?

C.     Tujuan Penulisan Makalah

Makalah ini dimaksud untuk:


1.      Menjelaskan maksud dari kerangka karangan.
2.      Menjelaskan fungsi-fungsi dari kerangka karangan.
3.      Menjelaskan jenis-jenis kerangka karangan.
4.      Menjelaskan syarat-syarat dalam membuat kerangka karangan.
5.      Menjelaskan tentang tata cara dalam membuat kerangka karangan.

BAB II

PEMBAHASAN

A.     Pengertian Kerangka Karangan


Kerangka atau outline adalah suatu rencana yang memuat garis-garis besar dari suatu
susunan yang akan dibuat dan berisi rangkaian ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas,
terstruktur, dan teratur. Sedangkan karangan adalah sebuah karya tulis yang digunakan untuk
menyampaikan suatu gagasan kepada pembaca.
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu
karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis,
logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan
agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka
karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis
tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu
karangan yang akan digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis,
logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
Jadi kerangka karangan adalah suatu suatu rencana atau rancangan yang memuat garis
besar atau ide suatu kaya tulis yang disusun dengan sistematis dan terstruktur.

B.     Fungsi Kerangka Karangan

1.      Untuk memudahkan penulisan sebuah karya tulis agar menjadi lebih sistematis dan rapih.
2.      Untuk mencegah penulis keluar dari ide awal yang akan dibahas dalam suatu karangan yang
akan digarap.
3.      Untuk mencegah penulis membahas suatu ide atau topik bahasan yang sudah dibahas
sebelumnya.
4.      Untuk memudahkan penulis mencari informasi pendukung suatu karangan yang berupa data
atau fakta.
5.      Untuk membantu penulis mengembangkan ide-ide yang akan ditulis di dalam suatu karangan
agar karangan menjadi lebih variatif dan menarik.

C.     Manfaat kerangka Karangan


Adapun manfaat kerangka karangan secara umum adalah untuk menyusun karangan
secara teratur. Selain itu ada beberapa manfaat kerangka karangan, antara lain :
1.      Mempermudah pembahasan tulisan.
2.      Menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal.
3.      Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
4.      Memudahkan penulis mencari materi tambahan.
5.      Menjamin penulis bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
6.      Memudahkan penulis mencapai klimaks yang berbeda-beda.

D.     Jenis-jenis Kerangka Karangan


Menurut Kutanto, jenis-jenis karangan ada lima yaitu Narasi, deskripsi, eksposisi,
persuasi, dan argumentasi. Berikut penjelasan dari masing-masing karangan tersebut
berdasarkan pengertian dan ciri-cirinya:

1. Karangan narasi
adalah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun  menurut 
urutan  waktu. Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah
perjalanan. Ciri-ciri / karakteristik karangan Narasi
    a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
    b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal
sampai       akhir
    c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
    d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci

Contoh karangan narasi:


        Minggu, 23 April, Pukul 08.00 pagi, peserta perjalanan ”Susur Sungai
Cikapundung” sudah mulai berkumpul di sekretariat KMPA di Sunken Court W–03. Satu
jam kemudian, rombongan berangkat menuju Curug Dago, dengan sedikit naik ke arah
hulu di mana perjalanan itu dimulai. Tanpa ragu, peserta mulai menyusuri Cikapundung
meskipun ketinggian air hampir mencapai sebatas pinggang. Ketinggian air pun
meningkat sekitar 50 cm setelah hujan deras mengguyur Bandung hampir sehari penuh
kemarin, Sabtu 22 April 2006. Hari tersebut bertepatan dengan Hari Bumi.
Derasnya air Sungai Cikapundung tidak mengecilkan hati para peserta yang mengikuti
acara ”Susur Sungai Cikapundung”.  Acara ”Susur Sungai Cikapundung” ini merupakan
salah satu acara dari serangkaian kegiatan Pekan Hari Bumi se–ITB yang diadakan oleh
Unit Kegiatan KMPA (Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam) yang bekerja sama dengan
PSIK (Perkumpulan Studi Ilmu Masyarakat).  Acara ”Susur Sungai Cikapundung” ini
diikuti oleh 24 orang  yang terdiri atas berbagai unit kegiatan ITB seperti PSIK,  KMPA,
Teknik Pertambangan, Nymphea, Planologi dan 3 orang pelajar dari SMP al-Huda dan
satu pelajar dari SMK Dago. (Somad, 2007).

2. Karangan Deskripsi        
Karangan Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu
seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.

Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi:


     a.  Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
     b.  Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar  seolah-olah
mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang  dideskripsikan
     c.  Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa 
tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
     d.  Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis
(subjektif), atau sikap penulis
Contoh karangan deskripsi:
Lapangan sekolah kami berada tepat di tengah-tengah gedung sekolah. Di setiap sisi
lapangan terdapat taman-taman kecil dengan aneka bunga dan tumbuhan lainnya.
Lapangan tersebut berukuran setengah 100 x120 meter. Lumayan luas, bukan? Selain
untuk upacara penaikan bendera, kadang kami menggunakan lapangan tersebut untuk
bermain basket atau sepak bola. Di sebelah utara, tepatnya di dekat kelas kami, terdapat
tiang bendera. Adapun di sebelah timur dan barat terdapat ring basket. Di bagian-bagian
tertentu ada lubang yang berguna sebagai pancang tiang untuk net voli atau net sepak
takraw. (Somad, 2007).
 
3.  Karangan Eksposisi
Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi
keterangan, menjelaskan,memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
  
Ciri-ciri / karakteristik karangan Eksposisi:
        a.  Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
        b.  Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
        c.  Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
        d.  Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
        e.  Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu

Contoh karangan eksposisi:


Flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus inluenza yang
ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia. Nama lain dari penyakit ini
antara lain avian inluenza. Adapun definisi dari berbagai kasusnya adalah sebagai
berikut. 
1. Kasus Suspect
Kasus suspect adalah kasus seseorang yang menderita ISPA dengan gejala demam
(temperatur 38°C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau beringus serta dengan salah
satu keadaan. Hal ini terjadi biasanya karena seminggu terakhir mengunjungi peternakan
yang sedang berjangkit flu burung. Kemudian, orang tersebut kontak dengan virus lu
burung yang dalam masa penularan. Hal lainnya jika orang yang bekerja pada suatu
laboratorium dan sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang dicurigai
menderita flu burung.
2. Kasus Probable
Kasus  probable adalah kasus  suspect disertai salah satu keadaan bukti laboratorium
terbatas yang mengarah kepada virus inluenza A (H5N1). Misalnya, test HI yang
menggunakan antigen H5N1 dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonial gagal
pernapasan atau meninggal dan terbukti tidak adanya penyebab lain. (Somad, 2007).
 
4.  Karangan Persuasi
Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar
mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.

E.      Syarat-syarat dalam Membuat Kerangka Karangan


Adapun syarat-syarat kerangka karangan yang baik antara lain :
1.      Pengungkapan maksudnya harus jelas.
2.      Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.
3.      Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.
4.      Harus menggunakan pasangan simbol yang konsisten.

F.      Langkah-langkah dalam Membuat Kerangka Karangan


Pada dasarnya, untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk
kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan,
berikut langkah-langkahnya, antara lain :

1.      Menentukan tema dan judul


Sebelum anda mau melangkah, pertama kali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan? lalu
bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok
pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah
kepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang
diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan
ditulis. Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. Semakin banyak penulis
membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis
memperoleh tema. Namun, bagi pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema
yang diangkat mudah dikembangkan. diantaranya :
a.       Jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.
b.      Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c.       Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.
Terkadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan syarat-syarat
diatas. Contohnya saat lomba mengarang, tema sudah disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa
memakainya.Ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu
bentuk karangan yang terarah dan sistematis. Salah satu caranya dengan menentukan judul
karangan. Judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita.

2.      Mengumpulkan bahan


Setelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? Sebelum melanjutkan menulis,
perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan
inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa
ide muluk-muluk kalau tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.
Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik
penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika
dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai
bidangnya. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai juga
dengan tujuan tulisannya.

3.      Menyeleksi bahan


Setelah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? agar tidak terlalu bias
dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui
klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini
petunjuk-petunjuknya :
a.       Catat hal penting semampunya.
b.      Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
c.       Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.

4.      Membuat kerangka


Ada 2 macam karangan yaitu karangan yang bersifat fiksi dan karangan yang bersifat nonfiksi.
Fiksi lebih kearah khayalan sedangkan nonfiksi lebih ke arah kejadian nyata (benar-benar
terjadi). Penulisan karya tulis merupakan salah satu contoh karangan nonfiksi karena kejadiannya
yang benar-benar dialami, atau dikerjakan. Sedangkan karangan fiksi contoh nyatanya adalah
cerita pendek yang terkadang berupa cerita yang tidak mungkin terjadi. Bekal ada, terpilih lagi,
terus melangkah yang mana dulu? Perlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal
kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan. Kerangka karangan menguraikan
tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka
karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan
catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang
sempurna.
Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :
a.       Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang
menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul).
b.      Mengatur urutan gagasan.
c.       Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab.
d.      Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap
Merangkai karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. Bila terdapat ide yang
bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir)

5.      Mengembangkan kerangka karangan


Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap
materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan
dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang
kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan. Pengembangan
karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu
pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara
teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin
berbobot pula tulisan yang dihasilkan.

G. Pola Penyusunan Kerangka Karangan

1. Pola Alamiah.
Pola Alamiah adalah suatu urutan kerangka karangan dengan keadaan nyata dialam yang
Didasari tiga atau empat dimensi dalam kehidupan manusia atas-bawah,melintang menyeberang,
sekarang-nanti,dulu-sekarang,timur-barat.Pola alamiah dapat dibag imenjadi
tiga bagian:
a. Urutan Berdasarkan Waktu(Kronologis)
Urutan kronologis adalah urutan yang didasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap
Kejadian berdasarkan kronologinya. Peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain.
b. UrutanRuang(Spasial)
Yaitu urutan yang didasarkan pada ruang atau tempat.yang biasanya digunakan dalam tulisan
yang bersifat deskriptif.
c. Topik yang ada.
Yaitu untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap pada bagian-bagian tertentu.
2. PolaLogis.
Macam-macam urutan logis:
a. Urutan klimaks dan antiklimaks.
Posisi suatu rangkaian yang penting berada pada akhir rangkaian disebut urutan klimaks.
Sedangkan posisi yang penting berada diawal karangan disebut urutan antiklimaks.
b. Urutankausal.
Urutan kausal mencakup dua pola dari sebab keakibat dan urutan akibat kesebab pola yang
pertama di sebutsebab.Polas elanjutnya disebut akibat.
c. Urutan pemecahan masalah.
Urutan pemecahan masalah dimulai dari suatu masalah tertentu kemudian berkembang
menuju kesimpulan umum atau pemecahan suatu masalah tersebut.
Landasan pemecahan masalah terdiri atas tiga bagian:
1).Deskripsi :mengenai persoalan atau masalah
2).Analisa :mengenai sebab akibat sari persoalan
3).Alternatif : untuk jalan keluar suatu masalah

d. Urutan umum khusus.


Suatu masalah yang dimulai dari suatu kelompok kecil disebut urutan umum-khusus,tapi
Sebaliknya jika persoalan itu memaparkan peristiwa dari kelompok kecil sehingga menelusuri
kelompok besar disebut khusus-umum.
e. Urutan familiaritas.
Adalah mengemukakan sesuatu yang sudah dikenal kemudian berangsur pindah kepadahal-hal
yang kurang dikenal.
f. Urutan akseptabilitas.
Adalah mempersoalkan apakah suatu gagasan diterima atau tidak oleh pembaca ataukah
disetujui atau tidak.

BAB III

PENUTUP

A.     Kesimpulan
kerangka karangan adalah suatu suatu rencana atau rancangan yang memuat garis besar
atau ide suatu kaya tulis yang disusun dengan sistematis dan terstruktur. Dalam membuat
kerangka karangan hal yang harus diperhatikan adalah: menentukan tema dan judul;
mengumpulkan bahan; menyeleksi bahan;membuat kerangka; dan mengembangkan kerangka.
Dalam membuat kerangka karangan harus memperhatikan hal-hal yang menjadi syarat
dalam membuat kerangka karangan,yaitu pengungkapan maksud yang jelas, tiap unit dalam
kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan, pokok-pokok dalam kerangka karangan
harus disusun secara logis, dan juga harus menggunakan pasangan simbol yang konsisten.
B.     Saran
Untuk kesempurnaan dan perbaikan dari makalah ini maka disarankan kepada kita semua
untuk memberikan tanggapan dan kritik terhadap pembahasan dalam makalah ini.
Daftar Pustaka

https://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com/2013/01/pengertian-
manfaat-dan-fungsi-kerangka.html?m=1

https://misbahusurur24.blogspot.com/2018/01/makalah-kerangka-
karangan.html?m=1

http://blogpendidikanindonesia31.blogspot.com/2016/11/kerangka-
karangan.html?m=1

http://filipuslodwick.blogspot.com/2013/06/kerangka-karangan.html?m=1

http://kumpulanmakalahkuliahlengkap.blogspot.com/2017/02/makalah-
kerangka-karangan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai