LOGARITMA

KELOMPOK 2
KHORIDATUL BAHIYAH 40319003
MAYNUR SHABRINA 40319005
DELLA KARISMA RAMADANI 40319013
FAUZIAH RAHMAWATI 40319017
 SEJARAH SINGKAT LOGARITMA

• KATA “LOGARITMA” BERASAL DARI KATA YUNANI YAITU LOGOS (BERPANGKAT)

DAN ARITMHOS (BILANGAN). LOGARITMA DITEMUKAN KURANG LEBIH ABAD
KE-17 OLEH JOHN NAPIER (1550-1617) DI SKOTLANDIA DALAM BUKUNYA YANG
BERJUDUL MINIFICI LOGARITHMORUM CANONIS DESCRIPTIO. BERSAMA JOOST
BURGI (1552-1632) DENGAN BUKUNYA ARIMETISCHE UND GEOMTERISCHE
PROGRESS TABULEN TAHUN 1620. BILA NAPIER PENDEKATAN LEWAT ALJABAR
MAKA BURGISS MENGGUNAKAN PENDEKATAN GEOMETRI
• PEMIKIRAN JOHN NAPIER TENTANG LOGARITMA KARENA INGIN MENCARI CARA
UNTUK MEMPERSINGKAT WAKTU
• IA MENEMUKAN METODE PERKALIAN BILANGAN DENGAN MENAMBAHKAN
LOGARITMANYA KEMUDIAN MENGGUNAKAN INVERS LOGARITMA UNTUK
MENDAPATKAN HASIL AKHIR
 LOGARITMA

1. PENGERTIAN
• MENURUT ABU JAFAR MUHAMMAD IBNU MUSA AL KHAWARIZMI:
ALGORITMA ADALAH SEBUAH METODE KHUSUS UNTUK MENYELESAIKAN SEBUAH MASALAH DENGAN
CARA YANG AKAN DIPAHAMI.
• MENURUT AMIKOM YOGYAKARTA
LOGARITMA ADALAH SEBUAH BENTUK INTRUKSI DALAM BENTUK CARA ATAU METODE YANG AKAN
MEMBANTU KAMU DALAM MENYELESAIKAN PROGRAM DENGAN CARA YANG LEBIH SISTEMATIS
• MENURUT KBBI (KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA)
ALGORITMA ADALAH URUTAN LOGIS PENGAMBILAN PUTUSAN UNTUK PEMECAHAN SEBUAH MASALAH
• SECARA UMUM
LOGARITMA ADALAH OPERASI MATEMATIKA YANG MERUPAKAN KEBALIKAN DARI EKSPONEN ATAU
PEMANGKATAN
•  RUMUS DASAR LOGARITMA : DENGAN SYARAT . PADA RUMUS TERSEBUT A
ADALAH BASIS ATAU POKOK DARI LOGARITMA TERSEBUT.
• RUMUS DASAR LOGARITMA :
•
•  
• KETERANGAN :
• A = BILANGAN POKOK LOGARITMA/ BASIS
• B = BILANGAN YANG DILOGARITMAKAN DAN C = HASIL LOGARITMA
 
 SIFAT-SIFAT LOGARITMA
•  

•
•
1. SIFAT LOGARITMA DARI PERKALIAN
SUATU LOGARITMA MERUPAKAN HASIL DARI PENJUMLAHAN DUA LOGARITMA YANG LAIN YANG NILAI KEDUA
NUMERUSNYA MERUPAKAN FAKTOR DARI NILAI NUMERUS AWAL. BERIKUT MODELNYA.

A LOG P.Q = A LOG P+ A LOG Q

YAITU DENGAN SYARAT : A>0,P>0,Q>0
2. PERKALIAN LOGARITMA
SUATU LOGARITMA DARI BILANGAN (A) DAPAT DIKALIKAN DENGAN LOGARITMA BILANGAN (B) APABILA
NILAI DARI NUMERUS LOGARITMA (A) SAMA DENGAN NILAI DARI BILANGAN POKOK LOGARITMA (B). HASIL
DARI PERKALIAN TERSEBUT MERUPAKAN BENTUK DARI LOGARITMA BARU DENGAN NILAI BILANGAN POKOK
SAMA DENGAN LOGARITMA (A)NYA DAN NILAI NUMERUSNYA SAMA DENGAN LOGARITMA (B).

MODEL DARI SIFAT LOGARIMANYA

A LOG B. B LOG C = A LOG C
YAITU DENGAN SYARAT = A>0
2. PERKALIAN LOGARITMA
SUATU LOGARITMA DARI BILANGAN (A) DAPAT DIKALIKAN DENGAN LOGARITMA
BILANGAN (B) APABILA NILAI DARI NUMERUS LOGARITMA (A) SAMA DENGAN NILAI
DARI BILANGAN POKOK LOGARITMA (B). HASIL DARI PERKALIAN TERSEBUT
MERUPAKAN BENTUK DARI LOGARITMA BARU DENGAN NILAI BILANGAN POKOK SAMA
DENGAN LOGARITMA (A)NYA DAN NILAI NUMERUSNYA SAMA DENGAN LOGARITMA (B).

MODEL DARI SIFAT LOGARIMANYA

A LOG B. B LOG C = A LOG C
YAITU DENGAN SYARAT = A>0
3. SIFAT LOGARITMA DARI PEMBAGIAN
SUATU LOGARITMA MERUPAKAN HASIL DARI PENGURANGAN ANTARA DUA LOGARITMA
LAIN YANG NILAI KEDUA NUMERUSNYA MERUPAKAN HASIL DARI PECAHAN ATAU
PEMBAGIAN DARI NILAI NUMERUS LOGARITMA AWALNYA. DIBAWAH INI ADALAH
MODELNYA
A LOG = A LOG P- A LOG Q
YAITU DENGAN SYARAT = A>0, P>0, Q>0
4. SIFAT LOGARITMA BERBANDING TERBALIK
SUATU LOGARITMA DAPAT BERBANDING TERBALIK DENGAN LOGARITMA LAINYA YANG
MEMILIKI NILAI BILANGAN POKOK DAN NUMERUSNYA SALING BERTUKARAN. BERIKUT
ADALAH MODELNYA :
A LOG B = 1/B LOG A
YAITU DENGAN SYARAT : A > 0
5. LOGARITMA BELAWANAN TANDA
SUATU LOGARITMA YANG BERLAWANAN TANDA DENGAN LOGARITMA YANG MEMILIKI
TANDA DENGAN NUMERUSNYA MERUPAKAN HASIL DARI PECAHAN YANG TEBALIK DAN
NILAI NUMERUS LOGARITMA AWAL. BERIKUT MODELNYA.
A LOG = - A LOG
YAITU DENGAN SYARAT: A > 0, P > 0, Q > 0
6. SIFAT LOGARITMA BERPANGKATAN
SUATU NILAI DARI LOGARITMA DENGAN NILAI NUMERUSNYA MERUPAKAN SUATU
EKSPONEN (PANGKAT) YANG DAPAT DI JADIKAN SEBAGAI LOGARITMA BARU DENGAN
MENGELUARKAN PANGKATNYA SEHINGGA DAPAT MENJADI BILANGAN PENGALI.
BERIKUT INI MODELNYA
A LOG B.P = P.A LOG B
YAITU DENGAN SYARAT A>0, B>0
7. PERPANGKATAN BILANGAN POKOK LOGARITMA
SUATU NILAI DARI LOGARITMA DAN DENGAN NILAI BILANGAN POKOKNYA MERUPAKAN
SUATU EKSPONEN (PANGKAT ) YANG DAPAT DI JADIKAN SEBAGAI BENTUK LOGARITMA
BARU DENGAN MENGELUARKAN PANGKATNYA SEHINGGA MENJADI BILANGAN
PEMBAGI. BERIKUT INI MODELNYA:
AP LOG B = 1A/P LOG B
DENGAN SYARAT A>0
8. BILANGAN POKOK LOGARITMA SEBANDING DENGAN PERPANGKATAN
NUMERUS
SUATU NILAI DARI SEBUAH LOGARITMA DENGAN NILAI NUMERUSNYA MERUPAKAN
SUATU EKSPONEN (PANGKAT) DARI NILAI BILANGAN POKOKNYA YANG MEMILIKI HASIL
YANG SAMA DENGAN NILAI PANGKAT NUMERUSNYA TERSEBUT.
MODEL SIFAT LOGARITMANYA
A LOG AP = P
YAITU DENGAN SYARAT = A>0
9. PERPANGKATAN LOGARITMA
SUATU NILAI DARI BILANGAN YANG MEMILIKI PANGKAT BERBENTUK LOGARITMA
HASIL PANGKATNYA TERSEBUT MERUPAKAN NILAI NUMERUS DARI LOGARITMA
TERSEBUT.
INI MODELNYA
AA LOG M = M
YAITU DENGAN SYARAT : A>0, DAN M>0
10. MENGUBAH BASIS LOGARITMA
SUATU NILAI DARI LOGARITMA DAPAT DI PECAH MENJADI PERBANDINGAN DUA BUAH
LOGARITMA SEPERTI BERIKUT:
P
LOG Q = ALOG P/ALOG Q
YAITU DENGAN SYARAT = A>0, P>0, M>0.
 RUMUSAN MASALAH LOGARITMA

•  TENTUKAN HASIL DARI !

1.
JAWAB :
•  TENTUKAN HASIL DARI
2.
JAWAB :
SEKIAN


SEMOGA BERMANFAAT