Aplikasi Kalkulus-Integral
dalam Fisika
i
Aplikasi Kalkulus-Integral dalam Fisika
Penulis: Muhammad Minan Chusni, M.Pd.Si
ISBN: 978-602-52919-3-7
Penerbit
CV. Pelita Gemilang Sejahtera (PGS)
Linggasari RT 1 RW 3
Wanadadi Banjarnegara Jawa Tengah
08562871824
E-mail: pelitagemilangsejahtera@gmail.com
M. Minan Chusni
Aplikasi Kalkulus-Integral dalam Fisika | iii
Daftar Isi
Kata Pengantar ....................................................................... iiiii
Daftar Isi .................................................................................. iv
Bagian 1. Integral Tentu............................................................ 1
1. Definisi Integral Tentu ................................................ 2
2. Kecepatan dan Posisi .................................................. 4
3. Sifat-Sifat Integral Tentu ............................................ 6
4. Teorema Dasar Kalkulus ............................................ 6
......................................................................................
5. Teorema-Teorema Nilai Mean Untuk Integral ....... 133
6. Teorema Fungsi Genap atau Ganjil ........................ 133
7. Teorema Nilai rata-rata ........................................... 144
Latihan Soal ................................................................... 155
Bagian 2. Usaha ...................................................................... 20
1. Aplikasi Pada Pegas .................................................. 22
2. Aplikasi Pada Pompa Cairan .................................. 244
3. Momen, Pusat Massa .............................................. 266
a. Momen dan Pusat Massa ............................... 266
b. Titik Berat Kawat/Benda Satu Dimensi ........ 288
c. Distribusi Massa Pada Bidang ....................... 299
d. Pusat Massa Keeping Homogen ...................... 30
e. Gaya Cairan (Fluida) ....................................... 33
Latihan Soal ..................................................................... 36
Bagian 3. Pertumbuhan Eksponensial .................................. 388
1. Pertumbuhan Eksponensial ..................................... 388
2. Peluruhan Eksponensial ............................................ 41
a. Peluruhan radioaktif ........................................ 41
b. Hukum Newton Pendinginan .......................... 44
Glosarium ......................................................................................... 88
Daftar Pustaka .................................................................................. 92
f ( x )x
i 1
i i A1 A2 A3 A4 A5 A6
f ( x )x
b
a
f ( x)dx lim
P n
i 1
i i
b
Secara umum, a
f ( x)dx menyatakan bahwa luas bertanda
daerah yang terkurung di antara kurva y f (x) dan sumbu x dalam
interval a,b, yangbberarti bahwa tanda positif dikaitkan untuk luas
f ( x )x
i 1
i i L
n
Untuk semua jumlah Riemann f ( x )x
i 1
i i
untuk f pada
f ( x)dx 0
a
b a
a
f ( x)dx f ( x)dx, a b
b
Jadi,
2 2 6
2
x 3 dx 0,
6
x 3 dx x 3 dx
2
f ( x )x
b
a
f ( x)dx lim
P 0
i 1
i i
n 0
i 1
2
x n ix
n i 1 n
x3 n
n3
i
i 1
2
x 3 n( n 1)(2n 1)
n3 6
Integral tentu adalah limit jumlah Riemann ini.
n
dt lim f (ti )t
x
t
2
0 n
i 1
x 3 n(n 1)(2n 1)
lim
n n 3 6
x 3
2n 3n 2 n
3
lim
6 n n3
x3 x3
2
6 3
3
Jadi, B( x) x , sehingga turunan B adalah
3
d x3
B ( x) x2
dx 3
Dengan lain
d x 2
dx 0
t dt x 2
Jadi, pada hasil tersebut dapat disiratkan bahwa turunan fungsi
kumulasi sama dengan fungsi yang sedang diakumulasi.
F ( x h) F ( x )
lim
h0 h
lim f (t )dt f (t )dt
1 xh x
h0 h a a
1 xh
lim f (t )dt
h0 h x
i 1
f ( x i )xi g ( x i )xi
i 1
n n
lim f ( xi )xi lim g ( xi )xi
P 0 P 0
i 1 i 1
b b
a
f ( x)dx g ( x)dx
a
a a a
a a a
Rumus teorema dasar kalkulus pertama
b
F ( x) f (t )dt
a
d x 3
dt 1
1. Carilah t dt
Penyelesaian:
d x 3
Menurut teorema dasar kalkulus pertama, t dt x 3
dx 1
d x t 3/ 2
dt 3 t 3 17
2. Carilah dt
A. 1 1
4
B. 2 3
4
C. 1 2
4
D. 2 4
2
E. 3 2
4
xdx
2. Hitunglah 1 x 4
….
1 1 2
sec ( x ) c
A. 2
1 1 2
sin ( x ) c
B. 2
1 1 2
tan ( x ) c
C. 2
1
cos 1 ( x 2 ) c
D. 2
1 1 2
cot ( x ) c
E. 2
A. 5 5
2
3
B. 5
4
6
C. 5
4
8
D. 5
4
E. 5
4
4
4. Hitunglah
3
x(2 x) 3 dx ….
A. 64 8
7
2
B. 54
3
C. 64 4
5
7
D. 76
8
5
E. 64
4
sin
3 2
5. Hitunglah x cos xdx.....
6
7
A.
24
8
B.
30
16 | Muhammad Minan Chusni
5
C.
16
1
D.
3
3
E.
2
1
6. Hitunglah x 0
x 2 1dx …
A. 1
3
2 2 1
B. 1 2 2 1
4
C. 1 2 1
2
D.
1
6
3 2 1
E. 1 2
3
7. Hitunglah 0
2 x sin xdx
A. 3
B. 5
C. 1
D. 8
E. 2
2
8. Hitunglah
1
ln xdx
Aplikasi Kalkulus-Integral dalam Fisika | 17
A. 2 ln 2 1
B. 3 ln 2 3
C. 2 ln 2 4
D. 4 ln 2 1
E. 5 ln 2 5
2
9. Hitunglah
1
( x 2 6 x 2 8x 2)dx
A. 12 1
4
1
B. 8
4
C. 6 3
4
D. 9 1
4
E. 3 3
4
3
4 x dx
3
10.
2
A. 65
B. 76
C. 55
D. 45
E. 66
B. Esai
Sekarang kita tinjau total kerja, yaitu kerja yang dilakukan oleh semua
gaya yang bekerja pada benda lebih dari 1 dimensi, dan kita jumlahkan
menurut komponen-komponen produk skalarnya:
1
k ( x2 2 x12 )
2
Sehingga kerja yang dilakukan oleh pegas adalah:
1
W k ( x2 2 x12 )
2
Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas di antara dua tempat
(posisi) tentu tidak bergantung pada lintasan yang ditempuh, tetapi
hanya bergantung pada posisi awal (simpangan x1 dari posisi
x (m1 m2 ) x1 m1 x 2 m2
Total massa m m
i 1
i
x m x 2 m2
n
x 1 1 Momen M 0 x m i i
m1 m2 i 1
M0
Pusat Massa x
m
(Buchanan, 2011)
Hasil kali massa dan jarak berarah dari suatu titik tertentu
dinamakan momen partikel (benda) terhadap titik tersebut. Momen ini
mengukur kecenderungan massa yang menghasilkan suatu putaran
pada titik tersebut.syarat agar supaya dua massa pada garis setimbang
pada titk garis apabila jumlah momen-momen terhadap titik itu sama
dengan nol.
M x m
Momen (jarak berrarah) (massa)
M xm i i
bila kita terapkan untuk x maka kita peroleh x i 1
n
m
m
i
i 1
2. Tentukan massa dan pusat massa dari sebuah benda yang memiliki
x
kerapatan ( x) 1 for 0 x 7 !
5
M 44926
x 45,290
m 992
c. Distribusi Massa Pada Bidang
Perhatikan n buah benda dengan
massa m1 , m2 ,...., mn yang terletak pada
bidang koordinat. ( x1, y1 ), ( x2 , y2 ),...( xn , yn ) .
Misalakan koordinat titik beratnya adalah
( x , y ) (perhatikan bahwa x adalah jarak
titik berat sumbu-y dan y adalah jarak
titik berat sumbu-x).
( f ( xi ) f ( xi )) b
2 a
M x ( f ( xi ) g ( xi ))xi Mx ( f 2 ( x) g 2 ( x)dx
2
My Mx
Pusat massanya x , y . Pusat massa keeping
m
m
homogeny ini tidak bergantung pada rapat massa , dan bias di sebut
sentroid (Djohan dan Budhi, 2007).
Penyelesaian:
Tepi-tepi piring digambarkan oleh garis-garis dengan Persamaan
y 2 2 x dan y 2 2 x
Lebar pelat adalah W ( y) 2 y
Kekuatan hidrostatik adalah
64
62,4( ) 1331,2 lb
3
2
4. Lima buah benda dengan massa 1, 4, 2, 3, dan 6 gram terletak pada
koordinat (6,−1), (2, 3), (−4, 2), (−7, 4) dan (2,−2). Tentukan titik
beratnya (pusat massanya).
5. Pada garis yang ada sitem koordinatnnya ada massa
m1 5, m2 6, m3 12, m4 9 yang terdapat pada titik-titik
x1 2, x 2 2, x3 1, m4 2 . Tentukan pusat massaya!
6. Tentukan sentroid daerah yang dibatasi oleh y x 3 dan y x !
7. Tangki berbentuk kerucut terbalik penuh berisi air. Tinggi tangki
2 meter dan jari-jari permukaan atasnya 1 meter. Bila besarnya
gaya gravitasi adalah g, tentukan kerja yang dilakukan untuk
memompa seluruh air sampai permukaan atas tangki.
1. Pertumbuhan Eksponensial
Misalkan suatu populasi bertambah sebesar y = k y t .
Dengan y = y(t) menyatakan jumlah populasi pada saat t dan k
konstanta. Jadi
dy y
lim ky kdt
dt t 0 x
Integralkan kedua ruas, kita peroleh :
ln y kt C
y e ktC Ae kt
Misalkan diketahui jumlah populasi awal y(0)= y 0 maka y0 Ae 0 A
sehingga
y y0 e kt
Nilai k dapat ditentukan apabila kita mempunyai informasi tambahan,
misalnya y(10) = 2y 0 (waktu melipat ganda= 10 satuan waktu).
Pertumbuhan eksponen ini dapat dilihat dari perkiraan-perkiraan
jumlah penduduk di dunia. Penduduk dunia diperkirakan sebanyak 6,4
ln y ln y0 kt atau ln y kt
y0
y
Perubahan ke bentuk eksponen menghasilkan e kt
y0
Atau, akhirnya : y y0 e
kt
2. Peluruhan Eksponensial
a. Peluruhan radioaktif
Tidak segala sesuatu tumbuh, beberapa berkurang menurut
waktu. Khususya zat-zat radioaktif mengalami peluruhan dan
berlangsung pada laju yang sebanding dengan banyaknya zat yang ada
sehingga laju perubahannya juga memenuhi persamaan diferensial.
dy
ky
dt
Tetapi sekarang k negatif. Adalah tetap benar bahwa y y0 e
kt
ln N t C
N Cet
2. Karbon 14, salah satu isotop karbon , adalah zat radioaktif dan
meluruh dengan laju yang sebanding dengan banyaknya zat yang
ada. Waktu paruhnya adalah 5730 tahun, artinya dalam waktu 5730
tahun , karb9on 1n, artinya dalam waktu 5730 tahun, karbon 14
akan meluruh hingga menjadi setengah massa awalnya . Jika pada
saat awal terdapat 10 gram, berapakah yang akan tersisa setelah
2000 tahun ?
Penyelesaian:
Dari waktu paruhnya 5730 tahun, dapat ditentukan k ,
1
1e kt
2
Atau setelah mengambil logaritma
Aplikasi Kalkulus-Integral dalam Fisika | 43
ln 2 5730k
ln 2
k 0,000121
5730
0, 000121t
Jadi, y 10e
0, 000121( 2000)
Pada t =2000 yaitu, y 10e 7,85 gram
k T 70
dT
dt
dT
kdt
T 70
dT
T 70 kdt
ln T 70 kt C
Karena suhu awal lebih besar daripada 70, nampaknya masuk akal
bahwa benda akan menurun ke arah 70; sehingga T-70 akan positif dan
tidak diperlukan nilai mutlak. Ini menuju ke persamaan:
T 70 e kt C
T 70 C1e kt
Dimana C1 e . Sekarang kita terapkan syarat awal , T(0)=350 untuk
c
mencari C1
350 T 0 70 C1e k 0
280 C1
Jadi penyelesaian persamaan diferensial adalah; T t 70 280e kt
Untuk mencari k , kita terapkan syarat bahwa pada waktu t 1 suhu
adalah T (1) 250
46 | Muhammad Minan Chusni
250 T 1 70 280e k 1
280e k 180
180
ek
280
180
k ln 0,44183
280
Ini memberikan
T t 70 280e 0, 44183t
Dan setelah 3 jam , suhunya adalah
T (3) 70 280e 0, 44183.3 144,4 F
B. Essay
1. Jika y x 1
2
sin x
, carilah
dy
dt
2
x3
2. Carilah x 2 dx
Kasus 1.
Apabila k ( x) Pn ( x) , polinomial tingkat ke-n dalam x .
Asumsikan solusinya memiliki bentuk
y p An xn An1 y n1x A1x A0
Dimana A j ( j 0,1,2, ..., n) adalah konstanta yang harus ditentukan.
Kasus 2.
Apabila k ( x) keax dimana k dan a adalah konstanta yang
diketahui. Asumsikan solusinya dalam bentuk
y p Aeax
Dimana A adalah konstanta yang harus ditentukan.
Kasus 3.
Apabila k ( x) k1 sin x k2 cos x dimana k1, k2 , dan
adalah konstanta yang diketahui. Asumsikan solusinya memiliki
bentuk.
y p A sin x B cos x
Dimana A dan B adalah konstanta yang harus ditentukan.
1. PD Linier Orde-2
Persamaan umum diferensial orde tinggi adalah:
dny d n1
an ( x) a ( x ) ... a1 y ' a0 y h( x)
dx n1
n 1
dx n
Untuk persamaan diferensial orde-2
d2y dy
a2 ( x) 2 a1 ( x) a0 ( x) y h( x)
dx dx
2
d y a1 ( x) d a0 ( x) h( x )
2
y
dx a2 ( x) dx a2 ( x) a2 ( x )
d2y d
2
p ( x) q ( x) y f ( x)
dx dx
a. Titik dimana a2 ( x) 0 disebut titik singular
b. f (x) disebut fungsi gaya
c. Bila f ( x) 0 , maka persamaan diferensial menjadi homogen.
(Tazi, 2008)
Teorema 3.
Apabila r1 dan r2 , merupakan pasangan akar bilangan
kompleks dengan b2 4ac 0 . Maka akar-akar dari pesamaan
r 2 a1r a0 0 harus muncul dalam pasangan konjugat. Jadi solusi
komplek umumnya adalah:
y c1eax cos bx c2eax sin bx
(Tazi, 2008)
(Bronson, 2007)
difaktorkan menjadi:
(r 2i)(r 2i) 0
Akar-akar ini merupakan pasangan konjugat komplek, dengan
a 0 dan b 2 Jadi solusi umumnya adalah:
y( x) c1 cos 2 x c2 sin 2 x
(Bronson, 2007)
2
5. Selesaikan: d 2I 20 dI 200 I 0
dt dt
Penyelesaian:
Persamaan karakteristiknya r 2 20r 200 0 Untuk mencari
akar-akarnya yaitu dengan menggunakan rumus persamaan
kuadrat sebagai berikut:
b b 2 4ac
r1,2
2a
20 202 4.1.200
r1,2
2.1
20 202 4.1.200
r1,2
2.1
r1,2 10 10i
Sehingga solusi umumnya adalah:
I c1e10t cos10t c2e10t sin10t
(Bronson, 2007)
Aplikasi Kalkulus-Integral dalam Fisika | 59
6. Selesaikan y' ' 0
Penyelesaian:
Persamaan karakteristiknya adalah r 2 0 yang memiliki akar-
akar r1 r2 0 . Sehingga solusi umumnya adalah:
y( x) c1e0 x c2 xe0 x c1 c2 x
d 2N dI
7. Selesaikan 100 2
20 N 0
dt dt
Penyelesaian:
d 2N dI
100 2
20 N 0 dengan membagi kedua sisi persamaan
dt dt
diferensial ini dengan 100, untuk membuat koefisien dari turunan
yang tertinggi menjadi satu maka diperoleh:
d 2N dN
100 2 20 N 0
dt dt
d 2N dN
2
0, 2 0, 01N 0
dt dt
Persamaan karakteristiknya adalah: r 0,2r 0,01 0 yang dapat
2
Teorema 2.
Solusi umum persamaan tak homogen dapat dinyatakan
sebagai berikut
y yh y p
Dimana y p melambangkan suatu solusi untuk pengganti persamaan
diferensial dan yh adalah solusi umum untuk persamaan homogen
yang berkaitan dengan y( x) 0
Melalui teorema-teorema tersebut menunjukkan bagaimana
cara menentukan solusi untuk persamaan tak homogen sebagai berikut.
a. Tentukan solusi umum untuk persamaan homogen
b. Temukan solusi untuk persamaan tak homogen
c. Jumlahkan hasil solusi dari persamaan homogen dan tak homogen
d. Temukan C1 dan C2 dari kondisi-kondisi awal yang telah
ditentukan.
g (t ) ekt Yp Aekt
g (t ) cos t atau sin t Yp A cos t +B sin t
g (t ) ant n . . . a2t 2 a1t a0 y p Ant n . . . A2t 2 At
1 A0
Persamaan geraknya
F kx
m.a kx
d 2x
m kx
dt 2
d 2x
m 2 kx 0
dt
d 2x
2 2 10 x 0
dt
2
d x
5x 0
dt 2
Persamaan karakteristiknya: r 2 5 0 dengan akar-akar murni
b. Getaran Teredam
Sejauh ini kita telah mengasumsikan sebuah situasi yang
disederhanakan, dimana tidak tersapat adanya friksi (gesekan), baik
didalam pegas maupun yang dihasilkan dari hambatan udara. Kita
dapat memperhitungkan gesekan dengan mengasumsikan sebuah gaya
dy
pelemahan (retarding force) yang sebanding dengan kecepatan .
dt
Maka persamaan differensial yang menggambarkan gerak akan
berbentuk.
Kasus 1.
Jika E 2 4B 2 0 (Under Damping)
mempunyai akar-akar bilangan
kompleks sehingga persamaan
solusinya
y e at (C1 cos bt C2 sin bt )
Kasus 3.
Jika E 2 4B 2 0 (over Damping)
teredam berlebih mempunyai akar-
akar yang negatif sehingga persamaan
solusinya adalah:
y C1e a1t C2e a2t
(Teschl, n.d: 78.)
c. Rangkaian Listrik
Tinjaulah rangkaian listrik pada gambar dengan sebuah
resistor (R ohm), sebuah induktor (L Henry), dan sebuah kapasitor (C
Farad) yang dihubungkan secara seri dengan sebuah sumber gaya
elektromotif (=gaya gerak listrik, ggl) yang menyediakan tegangan
E (t ) volt. Hukum Kirchoff menyatakan bahwa muatan Q pada
kapasitor diukur dalam coulomb, akan memenuhi persamaan:
d 2Q dQ 1
L 2 R Q E (t)
dt dt C …. (1)
dt
I (0) 400C1 300C2
400C1 300C2 0
400(2, 4.103 ) 300C2 0
300C2 0,96
C2 3, 2.103
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Q (C1e400t cos300t C2e400t sin 300t ) 2, 4.103
Q (2, 4.103 e400t cos300t 3, 2.103 e400t sin 300t ) 2, 4.103
(Edwin J. Purcell D. V., 2003, hal. 407)
Latihan Soal
A. Pilihan Ganda
1. Persamaan karakteristik untuk y ( 4) 9 y"20 y 0 adalah
A. r 3 9r 2 20r 0
B. r 4 9r 2 20 0
C. r 4 9r 2 20r 0
D. r 4 9r 3 20r 2 0
E. r 3 9r 2 20 0
A.
y e4 x (C1 cos 4 x C2 sin 4x)
y C1e4 x C2e4 x
B.
C.
y C1e4 x C2e4 x
D.
y C1e4 x C2 xe4 x
E.
y C1e4 x cos 4 x C2e4 x sin 4 x
adalah ...
A. y xe 2 x
B. y C1e
2x
C. y e e
2x 3x
D. y C1e C2 xe
2x 2x
E. y e 2 x xe 3 x
A. x x0 sin kt
B. x x0 cos kt
C. x v0 cos kt
D. x v0 cos kt x0 sin kt
E. x x0 cos kt x0 sin kt
9. Sistem gerak harmonik benda bergantung pada pegas. Jika massa
benda m 1/ 4 kg dan konstanta pegas k 16 N / m, redaman
0 . Pegas saat tertarik benda bertambah panjang 1 m dan mulai
bergerak ke atas dengan kecepatan 8 m / s . Sistem tidak diberi
gaya luar. berapaka persamaan gerak benda!
A. y(t ) cos 8t sin 8t
B. y(t ) C1 cos 8t C2 sin 8t
C. y(t ) e8t (C1 cos 8t C2 sin 8t )
D. y(t ) cos 8t sin 8t
80 | Muhammad Minan Chusni
E. y(t ) C1 cos 8t C2 sin 8t
10. Jika rangkaian LC dengan L 10 henry, C 0,004 farad , E 0Volt
maka persamaan diferensial yang sesuai adalah ...
A. I (t ) A cos 5t B sin 5t
B. I (t ) A cos 5t B sin 5t
C. I (t ) cos 8t sin 8t
D. I (t ) A cos 5t B sin 5t
E. I (t ) A cos 8t B sin 8t
B. Essai
1. Selesaikan persamaan y"2 y'3 y cos 2 x dengan menentukan
solusi umum dan solusi khusus jika y(0) 0 dan y' (0) 1
2. Sebuah sistem gerak benda pada pegas dengan peredaman
d2y dy
dimodelkan oleh persamaan berikut: 2
d y 0 dengan
dt dt
y (0) 1 dan y' (0) 0 . Jika d 1,4 dan 2,3 , tentukan
persamaan benda dan bagaimana pengaruh perubahan bilai
konstanta peredaman d pada gerak benda!
3. Sebuah rangkaian RLC yang dihubungkan secara seri memiliki
tahanan 5 , induktansi 0,05 henry, kapasitor 4.10-4 farrad, dan
diberikan emf bolak-balik 200 cos 100t volt . Tentukan ekspresi
matematis untuk arus yang mengalir melalui rangkaian ini jika
arus awal dan muatan awal pada kapasitor adalah nol!
t x
konduksi panas berdimensi satu. (Murray R.Spiegel, 1983, hal. 277)
b. Persamaan Getaran Tali 2y a 2 y2
2 2
t x
Persamaan ini digunakan untuk getaran transversal dari kabel,
tali lentur seperti senar biola, yang asalnya diletakkan pada sumbu x
dan tiba-tiba digerakkan. Fungsi y(x,t) adalah perpindahan disuatu titik
Istilah Penjelasan
Integral Mengenai keseluruhannya; meliputi seluruh
bagian yang perlu untuk menjadikan lengkap;
utuh; bulat; sempurna: masalah itu akan
diselesaikan secara integral, tidak secara
sebagian-sebagian.
Jari-jari Garis lurus dari titik pusat ke keliling bulatan
(lingkaran); radius.
Koordinat Bilangan yang dipakai untuk menunjukkan
lokasi suatu titik dalam garis, permukaan, atau
ruang.
Kurva Ggaris lengkung; grafik yang menggambarkan
variabel (misalnya yang memperlihatkan
perkembangan) yang dipengaruhi oleh
keadaan; garis yang terdiri atas persambungan
titik-titik.
Partisi Dinding pemisah; sekat.
Volume Isi atau besarnya benda dalam ruang; tingkat
kenyaringan atau kekuatan (tentang bunyi, suara,
dan sebagainya); banyaknya; besarnya; bobot
(tentang ekspor, pekerjaan, dan sebagainya).
Integral tentu Hasil perhitungan antiderivatif F(x), di x = a dan
x = b dan pengurangan F(b) – F(a). Secara
geometri, integral tertentu memberikan luas
bertanda untuk bidang datar antara f(x) dan sumbu
x dari x = a sampai x = b dengan luas bidang datar
di atas sumbu x bertanda positif dan luas bidang
datar di bawah sumbu x bertanda negatif.