Matriks sebuah operator linier T:V V bergantung pada basis yang di pilih untuk V,
salah satu permasalahan mendatar yang di hadapi dalam aljabar linier adalah memilih sebuah
basis ntuk V yang dapat menjadikan matriks untuk T sesederhanan mungkin sebuah matriks
diagonal atau matriks segitiga, misalnya dalam subab ini kita akan mengkaji permasalahan
ini.
Matriks sederhana untuk operator linier basis standar tidak selalu menghasilkan matriks
yang paling sederhana untuk operator linier T:R2R2 yang di definisikan oleh
x1 x1 x2
x
T 2
2 x1 4 x 2
[1]
1 0
e1 , e 2
0 1
Berdasarkan teorema 8.4.1, matriks untuk T berkenaaan dengan basis ini adalah matriks
standar untuk T, yaitiu,
T B T T e1 T e2
1 1
T e1 T e2
2 4
sehingga
1 1
T B
2 4
pg. 1
Keserupaaan
[2]
sebagai perbandingan, kita telah menunjukkan pada contoh 4 subbab 8.4 bahwa jika
1 1
u1 , u 2
1 2
[3]
B , u1 , u 2
Maka matriks untuk T berkenaan dengan basis adalah matriks diagonal
1 1
T B ,
2 4
2 [4]
ingat kembali dari Rumus (8) Subbab 6.5 bahwa jika himpunan B =[u1, u2,…….un] dan
B , u , 1 , u , 2 .....u , n
himpunan adalah basis- basis untuk sebuah ruang vector V, maka
,
B B
matriks transisi dari ke di definisikan oleh rumus
P u1
u
,
B 2
,
B
.... u n
,
B
[5]
P v B . v B
[6]
pg. 2
Keserupaaan
B,
Yaitu perkalian dengan P memetakan matriks koordinat untuk v relative terhadap ke
matriks koordinat untuk v rekatif terhadap B [lihat rumus ke {7} subbab 6.5]. kita telah
P 1
menunjukkan dalam teorema 6.5.4 bahwa P dapat di balik dan adalah matriks transisi
,
B B
dari ke .
Teorema berikut ini memberikan sudut pandang alternatif yang sangat berguna
mengenai matriks transisi; teorema ini menunjukkan bahwa matriks transisi dari suatu basis
B,
dapat di pandang sebagai matriks sebuah operator identitas.
TEOREMA B , 8.5.1
Jika B dan adalah basis-basis untuk sebuah ruang vector berdimensi
terhingga V. dan jika I:VV adalah operator identitas, maka [I]B,B adalah
B,
matriks transisi dari ke B
Sekarang kita telah siap untuk membahas masalah utama dalam subbab ini.
Jawaban untuk pertanyaan ini dapat di peroleh dengan memperhatikan komposisi dari ketiga
operator linier pada V yang di tunjukkan pada gambar 8.5.2 di bawah ini.
I T I
v T(v) T(v)
v
V V V V
Basis = B’ Basis = B Basis = B Basis = B
pg. 3
Keserupaaan
B,
Masalah, misalkan B dan adalah dua basis untuk sebuah ruang vector berdimensi
sehingga V, dan misalkan T:VV adalah sebuah operator linier ,hubungan apakah, jika
T B T B ,
Dalam gambar ini, V pertama di petakan ke dirinya sendiri oleh operator identitas,kemudian
T v T v
V di petakan ke oleh T, selanjutnya di petakan kedirinya sendiri oleh operator
identitas. Keempat runang vector yang terlihat di dalam komposisi ini adalah sama ( yaitu
V ); akan tetapi , basis untuk ruang ini berbeda-beda. Karena vector awalnya adalah V dan
T v
vector akhirannya adalah , komposisi ini dapat di katakana sama dengan T,jelasnya:
Jika, sebagaimana di ilustrasikan dalam gambar 8.5.2. ruang vector pertama dan ruang vector
B,
terakhir di tetapkan memiliki basis dan dua ruang vector di pertengahan di tetapkan
memiliki basis B, maka dari rumus (7) dan rumus (15) subbab 8.4 ( dengan sedikit
penyesuaian pada nama basis-basisnya) kita akan memperoleh
T B , B
, ,
B,
Namun dari teorema 8.5.1 kita mengetahui bahwa [I] B,B adalah matriks transisi dari ke B
IB B ,
B,
dan sebagai konsekuensinya adalah matriks transisi dari B ke . Oleh karena itu, jika
P I B, B P 1 I B , B
misalkan , maka , sehingga (9) dapat di tuliskan sebagai
T B , P 1 T B P
Teorema
Jika T:V-V adalah sebuah operator linear pada suatu ruang vektor
berdimensi terhingga V, dan jiika B dan B ’ adalah basis-basis untuk V,
pg. 4
maka
Keserupaaan
{T}B = p-1[T]BP [10]
x x1 x2
T 1
x2
2 x1 4 x 2
Tentukan matriks untuk T berkenaan dengan basis standar B =[e1,e2] untuk R2, kemudian
gunakan teorema 8.5.2 untuk menentukan matriks untuk T berkenaan dengan basis B
=[e1,e2], dimana
1 1
u ,1 u,2
1 2
dan
Pennyelesaian
T B
1 1
2 4
Untuk menentukan [T]B’ dari (10), kita harus menentukan matriks transisi
pg. 5
Keserupaaan
P T b, B , u u
,
1 B
,
2
B
U ’1 = e1 + e2
U’2 = e1 + 2e2
Sehingga
1 1
1 2
[u’1]B = dan [u’1]B =
1 1
P
1 2
2 1
P 1
1 1
'
−1
[T ]B =P [T ]B P= [ 2 −1 1 1 1 1
−1 1 −2 4 1 2 ][
=
2 0
0 3 ][ ] [ ]
pg. 6
Keserupaaan