Anda di halaman 1dari 30

BAB 2

RELASI DAN FUNGSI


Kelompok 2 :
1. Siti Nurul Wafiroh (221001018)
2. Rita Putriana (221001020)

Dosen Pengampu Mata Kuliah Matematika Diskrit:


Astrid Chandra Sari, S. Pd., M. Pd.
RELASI :

Representasi Sifat-sifat Operasi Kombinasi Relasi


Relasi Relasi Relasi Relasi Ekivalen &
Terurut
Relasi
 Relasi biner R antara himpunan A dan B adalah himpunan bagian dari A x
B. Title text
Notasi: R (A x B).
addition
 a R b adalah notasi untuk (a,b) R, yang artinya a dihubungkan dengan b
oleh R.
 a R b adalah notasi untuk (a,b) R, yang artinya a tidak dihubungkan
dengan b oleh R.
Representasi Relasi

Diagram Panah Tabel Graf Berarah

01 03 05
02 04
06
Pasangan Terurut Matriks
1. Diagram Panah
A B
Misalkan A = {2,3,4} dan B = {2,4,8,9,15}.
• 2
2 •
Jika relasi R dari A ke B dengan aturan : • 4
(a,b) R jika a faktor prima dari b
3 • • 8

• 9
4 •
• 15
2. Pasangan Terurut 3. Tabel
Kolom I tabel = Daerah asal (domain)
Contoh relasi pada (diagram panah)
Kolom II tabel = Daerah hasil
dapat dinyatakan dalam bentuk
(Kodomain)
pasangan berurutan, yaitu:
A B
R = {(2,2),(2,4),(2,8),(3,9),(3,15)} 2 2
2 4
2 8
3 9
3 15

03
4. Matriks
Misalkan R merupakan relasi yang menghubungkan himpunan A= {a1,a2,...,am} dan
himpunan B={b1,b2,…,bn}. Relasi tersebut dapat disajikan dalam bentuk matriks berikut:

Contoh : Nyatakan Relasi R = {(1,1),(1,2),(2,3),(3,2)} dalam bentuk matriks

02 01 03
5. Graf Berarah
Relasi pada sebuah himpunan dapat disajikan secara grafis dengan graf berarah.
Graf berarah didefinisikan hanya untuk merepresentasikan relasi pada satu
himpunan. Tiap unsur himpunan dinyatakan dengan sebuah titik dan tiap pasangan
terurut dinyatakan dengan busur. Jika (a,b) maka sebuah busur dibuat dari simpul
a ke simpul b. Simpul a disebut simpul asal dan simpul b disebut simpul tujuan.
Pasangan terurut (a,a) dinyatakan dengan busur dari simpul a ke simpul a sendiri.
Busur semacam itu disebut loop.

2
3
Sifat-Sifat Relasi

Anti
Refleksif Simetris Transitif
Simetris

Jika (a,a) R untuk Jika (a,b) R maka


setiap a R (b,a)R
Jika (a,b) R maka Jika (a,b) R dan
(b,a) R (b,c) R, maka (a,c)
R
Operasi pada Relasi
Misalkan A = {a,b,c} dan B = {a,b,c,d}.
Relasi R1 = {(a,a),(b,b),(c,c)}
Relasi R2 = {(a,a),(a,b),(a,c),(a,d)}

 R1 R2 = {(a,a)}
 R1 R2 = {(a,a),(b,b),(c,c),(a,b),(a,c),(a,d)}
 R1 R2 = {(b,b),(c,c)}
 R2 R1 = {(a,b),(a,c),(a,d)}
 R1 R2 = {(b,b),(c,c),(a,b),(a,c),(a,d)}
Kombinasi Relasi
Jika relasi R1 dan R2 masing-masing dinyatakan dengan matriks MR1 dan MR2, maka
matriks yang menyatakan gabungan dan irisan dari kedua relasi tersebut adalah :
MR1 R2 = MR1 MR2 MR1 R2 = MR1 MR2

Contoh: Misalkan relasi R1 dan R2 pada himpunan A dinyatakan oleh matriks


Relasi Ekivalen & Terurut

 Sebuah relasi pada himpunan A dinamakan ekivalen jika relasi tersebut


reflektif, simetris dan transitif.
Title text
 Dua unsur yang berelasi ekivalen disebut equivalent.
addition

 Sebuah relasi R pada himpunan S dikatakan relasi terurut jika relasi


tersebut bersifat reflektif, antisimetri dan transitif.
FUNGSI
Fungsi :
Misalkan A dan B himpunan. Fungsi dari A ke B adalah
suatu aturan yang menghubungkan setiap anggota
A dengan tepat satu elemen di dalam B.
yang artinya memetakan A ke B.
Aturan : setiap anggota A harus terpasang habis
dengan anggota B.
Fungsi adalah relasi yang
khusus :

• Tiap elemen di dalam himpunan A harus digunakan


oleh prosedur atau kuadrat atau kaidah yang
mendefinisikan .
• Frasa “dihubungkan tepat satu elemen di dalam B “
berarti bahwa jika (a,b) dan (a,c)
maka b = c.
Fungsi dalam berbagai cara penyajiannya :

1. Himpunan pasangan terurut.


Misalkan adalah fungsi kuadrat pada {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10} maka fungsi
itu dapat dituliskan dalam bentuk :

2. Formula pengisian nilai (assigment).


Contoh 2.27 :
+1
3. Kata-kata
“ adalah fungsi yang memetakan jumlah bilangan bulat menjadi
kuadratnya”.
4. Kode Program (source code)
JENIS FUNGSI :

ONE-TO-ONE/INTO(INJEKTIF)
Fungsi dikatakan satu-ke-satu (one-to-one) atau injektif jika tidak ada dua elemen
A B
himpunan A yang memiliki bayangan yang sama pada himpunan B.
• Jika untuk setiap , dimana , maka
Contoh 2.31 :
Misalkan a. .1
.2
Tentukan apakah dan merupakan fungsi satu-ke-satu? b.
Jawab : .3
c. .4
a. bukan fungsi satu-ke-satu,
karena padahal -2 2. d. .5
b. adalah fungsi satu-ke-satu karena untuk
Misalnya untuk x = 1, Sementara itu, untuk x = 2,
PADA / SURJEKTIF (SURJECTIVE)
Fungsi dikatakan surjektif (surjetive) jika setiap elemen himpunan B merupakan
bayangan dari satu atau lebih elemen himpunan A. A B
Dengan kata lain seluruh elemen B merupakan jelajah dari . Fungsi disebut fungsi
.
pada himpunan B.
Contoh 2.32 a. .1
Misalkan
b.
Tentukan apakah dan merupakan fungsi pada? .2
Jawab : c.
a. bukan fungsi pada, karena tidak semua nilai bilangan bulat merupakan jelajah d. .3
dari yaitu bilangan bulat negatif.
b. adalah fungsi pada karena untuk setiap bilangan Riil selalu ada nilai x yang
memenuhi, yaitu
BIJEKSI (BIJECTION)

Fungsi dikatakan berkoresponden satu-ke-satu atau


bijeksi jika ia fungsi satu-ke-satu dan juga fungsi pada
(surjetive).
• Jika adalah fungsi berkoresponden satu-ke-satu dari A ke B, maka kita dapat menemukan
balikan (invers) dari .
• Balikan fungsi dilambangkan dengan . Misalkan adalah anggota himpunan A dan b adalah
anggota himpunan B, maka (b) = jika
• Fungsi yang berkoresponden satu-ke-satu sering dinamakan juga fungsi yang
invertible (dapat dibalikkan)
• Sebuah fungsi dikatakan not invertible (tidak dapat dibalikkan) jika ia bukan fungsi
yang berkoresponden satu-ke-satu, karena fungsi balikannya tidak ada.
KOMPOSISI DARI
DUA BUAH FUNGSI
Misalkan adalah fungsi dari himpunan A ke himpunan B, dan adalah fungsi dari himpunan B
ke himpunan C. Komposisi dan , dinotasikan dengan adalah fungsi dari A ke C yang
didefinisikan oleh

Contoh 2.30:
Misalkan dan diberikan fungsi dan , tentukan
BEBERAPA FUNGSI KHUSUS
1. FUNGSI FLOOR DAN CEILING
Misalkan x adalah bilangan riil, berarti x berada di antara dua bilangan bulat.
Fungsi floor dari x:
menyatakan nilai bilangan bulat terbesar yang lebih kecil atau sama dengan x
Fungsi ceiling dari x:
menyatakan bilangan bulat terkecil yang lebih besar atau sama dengan x
Dengan kata lain, fungsi floor membulatkan x ke bawah, sedangkan fungsi ceiling
membulatkan x ke atas.
2. FUNGSI REKRUSIF
Fungsi dikatakan fungsi rekrusif jika definisi fungsinya
mengacu pada dirinya sendiri.
Komponen penyusun fungsi rekrusif, meliputi:
1. Nilai basis
2. Rekurens
Contoh fungsi rekursif yang sederhana adalah fungsi
faktorial.
Perhatikan kembali rumus faktorial.
3. Nilai basis
untuk n = 0
2. Rekurens
untuk n 1
3. FUNGSI DIVISIOR &MODULUS
Berikut ini disampaikan definisi umum dari fungsi divisior (DIV) dan modulus
(MOD)
Misalkan N dan adalah dua bilangan real dengan tidak sama dengan nol,
terdapat pasangan bilangan an yang memenuhi pernyataan dasar dari
prinsip pembagian, yakni :
D=
dimana adalah bilangan bulat dan
Selanjutnya, fungsi and ditulis dalam bentuk persamaan berikut :
q=
r =
Secara matematis, kaitan dengan fungsi ceiling yang disampaikan
sebelumnya dapat disajikan dalam bentuk sebagai berikut :
dan
SOAL
1. Jika relasi R1 dan R2 disajikan pada bentuk Matriks berikut:
R1 : dan R2 :
Maka berapakah MR1 MR2 Title textMR2 dan
= MR1
MR1 MR2 = MR1 MR2addition ?
2. Gambarkanlah dalam bentuk grafh terurut dari relasi berikut!
R = {(1,1),(1,2),(1,3),(1,4),(1,5),(1,6),(2,2),(2,4),(2,6),(3,3),(3,6),
(4,4),(5,5),(6,6)}
3. Misalkan Tentukan apakah dan merupakan fungsi injektif?
Jawaban:
1. MR1 MR2 = MR1 MR2 = dan MR1 MR2 = MR1 MR2 =
2.

Title text
addition
3.
Sumber Materi:
[1] Dr. Adiwijaya, Matematika Diskrit Dan Aplikasinya, Bandung:
Alfabeta, 2016 Title text
[2] Ismanto, S.Si., M.Pd., Modul Belajar Struktur Aljabar 1
addition
[3] AA Channel MathVenture, “Matriks & Relasi | Matematika Diskrit &
Logika (2022) #6”, 29 Septemper 2022. [Online]. Tersedia :
https://youtu.be/yeibAtZFLWQ?si=Qi1fSB4n-aB0PM_S
[diakses pada 27 September 2023]
[4] https://youtu.be/pEaruHUaStY?si=QI3UwNV4udw4vgbL
[diakses pada 26 September 2023]
Thank You For
Your Attention

Anda mungkin juga menyukai