Anda di halaman 1dari 5

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan, Fungsi, Tujuan dan Tahapan

Penting dalam ASKEP Lengkap Dengan Contoh Kasus

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan – Asuhan Keperawatan atau askep


adalah proses atau tahapan kegiatan dalam perawatan yang diberikan
langsung kepada pasien dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan.
Pelaksanaan askep dilakukan berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan
sebagai suatu profesi yang didasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang
bersifat humanistic, dan berdasarkan kebutuhan objektif pasien untuk
mengatasi masalah yang dihadapi pasien serta dilandasi kode etik dan
etika keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab
keperawatan.

Dalam proses perawatan, asuhan keperawatan dilaksanakan dalam


beberapa tahap yang meliputi:

 Pengkajian
 Diagnosa keperawatan
 Perencanaan (Intervensi)
 Pelaksanaan (Implementasi)
 Evaluasi (formatif/proses dan sumatif)

Asuhan keperawatan dapat dilakukan atau diberikan kepada pasien


sebagai rangka untuk memenuhi kebutuhan pasien yang didasarkan
pada 5 kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan fisiologis meliputi
oksigen,cairan,nutrisi, kebutuhan rasa aman dan
perlindungan,kebutuhan rasa cinta dan saling memiliki,kebutuhan
akan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri. Hal tersebut sesuai
dengan pengertian asuhan keperawatan (Askep) menurut ahli berikut :

“Proses Keperawatan adalah metode asuhan keperawatan yang


ilmiah, sistematis, dinamis dan terus-menerus serta
berkesinambungan dalam rangka pemecahan masalah kesehatan
pasien / klien, dimulai dari Pengkajian (Pengumpulan Data, Analisis
Data dan Penentuan Masalah) Diagnosis Keperawatan, Pelaksanaan
dan Penilaian Tindakan Keperawatan (evaluasi). Menurut Ali (1997)”

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud


dengan asuhan keperawatan adalah seluruh rangkaian proses
keperawatan yang diberikan kepada pasien yang berkaitan dengan
kiat-kiat keperawatan yang dimulai dari pengkajian hingga evaluai
dalam usahan memperbaiki atau memelihara derajat kesehatan yang
optimal.

Contents [hide]
 1 Fungsi Proses Keperawatan
 2 Tujuan Asuhan Keperawatan
 3 Tahapan Asuhan Keperawatan
 4 Contoh Kasus Asuhan Keperawatan 
 5 Related posts:

Fungsi Proses Keperawatan

Fungsi proses keperawatan memiliki beberapa fungsi , antara lain:

 Memberikan pedoman dan bimbingan sistematis dan ilmiah bagi


tenaga keperawatan dalam memcahkan masalah klien melalui
asuhan keperawatan.
 Memberi ciri profesional dengan pemberian asuhan keperawatan
melalui pendekatan pemecahan masalah dan pendekatan
komunikasi yang efektif dan efisien.
 Memberikan kebebasan pada pasien untuk mendapatkan
pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhan dalam
kemandirian dalam bidang kesehatan.

Tujuan Asuhan Keperawatan

Tujuan dalam pemberian asuhan keperawatan, antara lain:

 Membantu individu agar dapat mandiri


 Mengajak individu untuk bisa berpartisipasi dalam bidang
kesehatan
 Membantu individu untuk mengembangkan potensi dalam
memelihara kesehatan secara optimal
 Membantu individu agar tidak tergantung pada orang lain dalam
memeliharan kesehatan
 Membantu individu untuk memperoleh derajat kesehatan yang
optimal.

Tahapan Asuhan Keperawatan


Secara resmi tahap Asuhan Keperawatan diberlakukan untuk
diterapkan pada seluruh rumah sakit melalui SK Direktur Jenderal
Pelayanan Medik No. YM.00.03.2.6.7637 tahun 1993. Tahapan asuhan
keperawatan meliputi :

1. Tahap Pengkajian
Asuhan keperawatan yang sempurna memerlukan data lengkap yang
dikumpulkan secara terus menerus yang berkaitan dnegan keadaan
untuk menentukan kebutuhan asuhan keperawatan. Data yang
dikumpulkan harus bermanfaar bagi semua anggota tim kesehatan.
Komponen data pengkajian keperawatan tersebut meliputi :

 Pengumpulan data dengan kriteria : menggunakan format yang


baku, sistematis, diisi sesuai dengan item yang tersedia, aktual
dan absah (valid).
 Pengelompokkan data dengan kriteria : data biologis, data
psikologis, data sosial, data spiritual.
 Perumusan masalah dengan kriteria : kesenjangan antara status
kesehatan dengan norma dan pola fungsi kehidupan, perumusan
masalah ditunjang oleh data yang telah dikumpulkan.

2. Tahap Diagnosa Keperawatan


Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan data status
kesehatan yang dianalisis dan dibandingkan dengan norma fungsi
kehidupan pasien dengan kriteria sebagai berikut:

 Diagnosa keperawatan dihubungkan dengan penyebab


kesenjangan dan pemenuhan kebutuhan pasien
 Diagnosa keperawatan dibuat sesuai dengan wewenang perawat

Komponen terdiri dari masalah, penyebab/gejala (PES) atau terdiri dari


masalah dan penyebab (PE), yang bersifat aktual apabila masalah
kesehatan pasien sudah nyata terjadi, bersifat potensial apabila
masalah kesehatan pasien kemungkinan besar akan terjadi, dapat
ditanggulangi oleh perawat.

3. Tahap Perencanaan (Intervensi)


Perencanaan keperawatan disusun berdasarkan diagnosa
keperawatan yang meliputi beberapa point seperti :
 Prioritas asuhan keperawatan dengan kriteria : Spesifik, bisa
diukur, bisa dicapai, realistik, ada batas waktu
 Tujuan asuhan keperawatan dengan kriteria : spesifik, bisa
diukur, bisa dicapai, realistik, ada batas waktu
 Rencana tindakan dengan kriteria yang disusun berdasarkan
tujuan asuhan keperawatan, melibatkan paien/keluarga,
mempertimbangkan latar belakang budaya pasien/keluarga,
menentukan alternative tindakan yang tepat, mempertimbangkan
kebijaksaan dan peraturan yang berlaku, lingkungan,
sumberdaya, dan fasilitas yang ada, menjamin rasa aman dan
nyaman bagi pasien, kalimat intruksi, ringkas, tegas dengan
bahasanya mudah dimengerti.

4. Pelaksanaan (Implementasi)
Tahap implementasi keperawatan adalah inisiatif dari rencana
tindakan untuk mencapai tujuan spesifik. Tahap pelaksanan dimulai
setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing order
untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Karena itu
rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien.

Tahap implementasi asuhan keperawatan meliputi 3 tahapan, antara


lain:

 Tahap 1 : Persiapan. Tahap ini menuntut perawat untuk


mengevaluasi yang akan di indentifikasi pada tahap
perencanaan.
 Tahap 2: Intervensi. Tahap ini berfokus pada tindakan perawatan
yaitu kegiatan dan pelaksanaan tindakna dari perencanaan untuk
memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan tindakan
keperawatan meliputi tindakan independen, dependen, dna
interdependen.

5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan dilakukan secara periodik, sistematis dan
berencana untuk menilai perkembangan pasien dengan kriteria : setiap
tindakan keperawatan dilakukan evaluasi terhadap indikator yang ada
pada rumusan tujuan, yang selanjutnya hasil evaluasi segera dicatat
dan dikomunikasikan, evaluasi melibatkan pasien, keluarga dan tim
kesehatan, evaluasi dilakukan sesuai standar.

Setelah proses tahapan awal hingga tahap evaluasi selesai, maka


seluruh tindakan harus didokumentasikan dengan benar dalam
dokumentasi keperawatan.  Dokumentasi keperawatan adalah segala
sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat diandalkan sebagai
catatan tentang bukti bagi individu yang berwenang (potter 2005).

Anda mungkin juga menyukai