1. Jenis Kelamin.
Perempuan lebih mudah terkena AR daripada laki-laki. Perbandingannya
adalah 2-3:1.
2. Umur.
Artritis reumatoid biasanya timbul antara umur 40 sampai 60 tahun. Namun
penyakit ini juga dapat terjadi pada dewasa tua dan anak-anak (artritis
reumatoid juvenil)
3. Riwayat Keluarga.
Jika terdapat anggota keluarga yang terkena RA, maka resiko terjadinya
penyakit ini lebih tinggi.
4. Merokok.
Merokok dapat meningkatkan risiko terkena artritis reumatoid.
2. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot.
5. Terjadi splenomegali.
Kolaborasi: Berikan obat-obatan sesuai petunjuk Sensitivitas pada panas dapat dihilangkan
Berikan kompres dingin jika dibutuhkan Meningkatkan relaksasi/ mengurangi nyeri
Meningkatkan realaksasi, mengurangi
tegangan otot/ spasme, memudahkan
untuk ikut serta dalam terapi
Sebagai anti inflamasi dan efek analgesik
ringan dalam mengurangi kekakuan dan
meningkatkan mobilitas.
Rasa dingin dapat menghilangkan nyeri
dan bengkak selama periode akut
Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan Evaluasi/ lanjutkan pemantauan tingkat inflamasi/ Tingkat aktivitas/ latihan tergantung dari
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam rasa sakit pada sendi perkembangan/ resolusi dari peoses
deformitas skeletal, nyeri, diharapkan mobilitas fisik baik Pertahankan istirahat tirah baring/ duduk jika inflamasi
penurunan, kekuatan otot. dengan kriteria : diperlukan jadwal aktivitas untuk memberikan periode Istirahat sistemik dianjurkan selama
Mempertahankan fungsi posisi istirahat yang terus menerus dan tidur malam hari eksaserbasi akut dan seluruh fase penyakit
dengan tidak hadirnya/ yang tidak terganmggu. yang penting untuk mencegah kelelahan
pembatasan kontraktur. Bantu dengan rentang gerak aktif/pasif, demikiqan mempertahankan kekuatan
Mempertahankan ataupun juga latihan resistif dan isometris jika memungkinkan Mempertahankan/ meningkatkan fungsi
meningkatkan kekuatan dan Ubah posisi dengan sering dengan jumlah personel sendi, kekuatan otot dan stamina umum.
fungsi dari dan/ atau cukup. Demonstrasikan/ bantu tehnik pemindahan Catatan : latihan tidak adekuat
kompensasi bagian tubuh dan penggunaan bantuan mobilitas, mis, trapeze menimbulkan kekakuan sendi, karenanya
Mendemonstrasikan tehnik/ Posisikan dengan bantal, kantung pasir, gulungan aktivitas yang berlebihan dapat merusak
perilaku yang memungkinkan trokanter, bebat, brace sendi
melakukan aktivitas Gunakan bantal kecil/tipis di bawah leher. Menghilangkan tekanan pada jaringan dan
Dorong pasien mempertahankan postur tegak dan meningkatkan sirkulasi.
duduk tinggi, berdiri, dan berjalan Mempermudah perawatan diri dan
Berikan lingkungan yang aman, misalnya menaikkan kemandirian pasien. Tehnik pemindahan
kursi, menggunakan pegangan tangga pada toilet, yang tepat dapat mencegah robekan abrasi
penggunaan kursi roda. kulit
Kolaborasi: Berikan matras busa/ pengubah tekanan. resiko cidera ) dan memerptahankan posisi
Kolaborasi: berikan obat-obatan sesuai indikasi sendi yang diperlukan dan kesejajaran
(steroid). tubuh, mengurangi kontraktor
Mencegah fleksi leher
Memaksimalkan fungsi sendi dan
mempertahankan mobilitas
Menghindari cidera akibat kecelakaan/
jatuh
Berguna dalam memformulasikan program
latihan/ aktivitas yang berdasarkan pada
kebutuhan individual dan dalam
mengidentifikasikan alat
Menurunkan tekanan pada jaringan yang
mudah pecah untuk mengurangi risiko
imobilitas
Mungkin dibutuhkan untuk menekan sistem
inflamasi akut
Gangguan Citra Tubuh / Setelah dilakukan tindakan Dorong pengungkapan mengenai masalah tentang Berikan kesempatan untuk
Perubahan Penampilan keperawatan selama 3x24 jam proses penyakit, harapan masa depan. mengidentifikasi rasa takut/ kesalahan
Peran berhubungan dengan diharapkan gangguan citra Diskusikan arti dari kehilangan/ perubahan pada konsep dan menghadapinya secara
perubahan kemampuan tubuh berkurang dengan pasien/orang terdekat. Memastikan bagaimana langsung
untuk melaksanakan tugas- criteria: pandangaqn pribadi pasien dalam memfungsikan Mengidentifikasi bagaimana penyakit
tugas umum, peningkatan Mengungkapkan peningkatan gaya hidup sehari-hari, termasuk aspek-aspek mempengaruhi persepsi diri dan interaksi
penggunaan energi, rasa percaya diri dalam seksual. dengan orang lain akan menentukan
ketidakseimbangan kemampuan untuk Diskusikan persepsi pasienmengenai bagaimana kebutuhan terhadap intervensi/ konseling
mobilitas. menghadapi penyakit, orang terdekat menerima keterbatasan. lebih lanjut
perubahan pada gaya hidup, Akui dan terima perasaan berduka, bermusuhan, Isyarat verbal/non verbal orang terdekat
dan kemungkinan ketergantungan. dapat mempunyai pengaruh mayor pada
keterbatasan Perhatikan perilaku menarik diri, penggunaan bagaimana pasien memandang dirinya
Menyusun rencana realistis menyangkal atau terlalu memperhatikan perubahan sendiri
untuk masa depan. Susun batasan pada perilaku mal adaptif. Bantu Nyeri konstan akan melelahkan, dan
pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yang perasaan marah dan bermusuhan umum
dapat membantu koping terjadi
Ikut sertakan pasien dalam merencanakan perawatan Dapat menunjukkan emosional ataupun
dan membuat jadwal aktivitas metode koping maladaptive, membutuhkan
Bantu dalam kebutuhan perawatan yang diperlukan intervensi lebih lanjut
Berikan bantuan positif bila perlu. Membantu pasien untuk mempertahankan
Kolaborasi: Rujuk pada konseling psikiatri, mis: kontrol diri, yang dapat meningkatkan
Kolaborasi: Berikan obat-obatan sesuai petunjuk, Meningkatkan perasaan harga diri,
mis; anti ansietas dan obat-obatan peningkat alam mendorong kemandirian, dan mendorong
perasaan. berpartisipasi dalam terapi
Mempertahankan penampilan yang dapat
meningkatkan citra diri
Memungkinkan pasien untuk merasa
senang terhadap dirinya sendiri.
Menguatkan perilaku positif. Meningkatkan
rasa percaya diri
Pasien/orang terdekat mungkin
membutuhkan dukungan selama
berhadapan dengan proses jangka
panjang/ ketidakmampuan
Mungkin dibutuhkan pada sat munculnya
depresi hebat sampai pasien
mengembangkan kemapuan koping yang
lebih efektif
Defisit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan Diskusikan tingkat fungsi umum (0-4) sebelum timbul Mungkin dapat melanjutkan aktivitas umum
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam awitan/ eksaserbasi penyakit dan potensial dengan melakukan adaptasi yang
kerusakan musculoskeletal, diharapkan klien dapat perubahan yang sekarang diantisipasi. diperlukan pada keterbatasan saat ini
penurunan kekuatan, daya mengatur kegiatan sehari-hari, Pertahankan mobilitas, kontrol terhadap nyeri dan Mendukung kemandirian fisik/emosional
tahan, nyeri pada waktu dengan criteria hasil: program latihan. Menyiapkan untuk meningkatkan
bergerak, depresi. Melaksanakan aktivitas Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan kemandirian, yang akan meningkatkan
perawatan diri pada tingkat diri. Identifikasi /rencana untuk modifikasi lingkungan harga diri
yang konsisten dengan Kolaborasi: Konsul dengan ahli terapi okupasi. Berguna untuk menentukan alat bantu
kemampuan individual Kolaborasi: Atur evaluasi kesehatan di rumah untuk memenuhi kebutuhan individual. Mis;
Mendemonstrasikan perubahan sebelum pemulangan dengan evaluasi setelahnya. memasang kancing, menggunakan alat
teknik/ gaya hidup untuk Kolaborasi : atur konsul dengan lembaga lainnya, bantu memakai sepatu, menggantungkan
memenuhi kebutuhan mis: pelayanan perawatan rumah, ahli nutrisi. pegangan untuk mandi pancuran
perawatan diri. Mengidentifikasi masalah-masalah yang
Mengidentifikasi sumber-sumber mungkin dihadapi karena tingkat
pribadi/ komunitas yang dapat kemampuan actual
memenuhi kebutuhan Mungkin membutuhkan berbagai bantuan
perawatan diri. tambahan untuk persiapan situasi di rumah
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, Arthur C., Hall, John E., 2007. BUKU AJAR FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi 11.
Alih bahasa : Irawati, et al. Jakarta : EGC
Harris ED Jr., 1993, Etiology and Pathogenesis of Reumatoid Arthritis. Dalam: Textbook of
Rheumatology.Philadhelpia:Saunders Co
Hirmawan, Sutisna., 1973. PATOLOGI. Jakarta : Bagian Patologi Anatomik Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, pp : 437, 1
Hollmann DB. Arthritis & musculoskeletal disorders. In: Tierney LM, McPhee, Papadakis
MA (Eds): Current Medical Diagnosis & Treatment, 34 th ed., Appleton & Lange,
International Edition, Connecticut 2005, 729-32.
Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta : EGC. 2002.
Kumar, V., Cotran, R. S., Robbins, S. L., 2007. BUKU AJAR PATOLOGI Edisi 7. Jakarta :
EGC
Mansjoer, A., Suprohaita, Wardhani, Wahyu I., Setiowulan, W., 2000. KAPITA SELEKTA
KEDOKTERAN Edisi Ketiga Jilid Kedua. Jakarta : Media Aesculapius
Nasution..1996.Aspek Genetik Penyakit Reumatik dalam Noer S (Editor) Buku Ajar
Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta: Balai penerbit FKUI.
Price, SA. Dan Wilson LM., 1993, Patofisiologi: Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit bag
2. Jakarta: EGC