Anda di halaman 1dari 5

Pencegahan dan Pengobatan Hepatitis A

Hepatitis A memang sering kali tidak berbahaya, tetapi lamanya proses

penyembuhan dapat membuat kerugian baik dari segi ekonomi dan sosial.

Penyakit ini juga tidak memiliki pengobatan secara spesifik yang dapat

mengurangi lamanya penyakit, sehingga dalam penatalaksanaan Hepatitis A,

tindakan pencegahan adalah yang hal yang paling utama. Suplai air bersih yang

adekuat dengan pembuangan kotoran yang baik dan benar didalam komunitas,dikombinasikan dengan
praktik higiene personal yang baik, seperti teratur

mencuci tangan, dapat mengurangi penyebaran dari HAV. Pencegahan Hepatitis

A dapat dilakukan baik dengan pencegahan non – spesifik(perubahan perilaku)

maupun dengan pencegahan spesifik (imunisasi) (Kemenkes RI, 2012).

Pengobatan Hepatitis A

    

Pengobatan hepatitis A hanya bertujuan untuk meredakan gejala yang dirasakan. Obat antivirus tidak
dibutuhkan karena virus hepatitis A akan dibasmi oleh sistem kekebalan tubuh penderita sendiri.

Untuk meredakan gejala, dokter akan meminta pasien untuk:

Beristirahat total.
Sering minum air putih untuk menjaga kecukupan cairan tubuh.

Tetap makan walaupun nafsu makan menurun.

Makan dengan porsi sedikit dan menghindari makanan berlemak, untuk mencegah mual dan muntah.

Menghindari minuman beralkohol.

Menggunakan pakaian longgar untuk mengurangi rasa gatal.

Untuk meredakan gejala, dokter dapat memberikan obat pereda nyeri dan obat penurun panas. Gejala
mual dan muntah juga bisa diredakan dengan minum obat mual metoclopromide.

Pengobatan Hepatitis B

    
Metode pengobatan untuk hepatitis B ditentukan berdasarkan jenis infeksi yang diderita oleh pasien,
apakah hepatitis B akut atau hepatitis B kronis.

Langkah Pengobatan Hepatitis B Akut

Tidak ada langkah penanganan khusus untuk mengobati hepatitis B akut, karena penyakit dan gejala
yang muncul dapat hilang dengan sendirinya setelah 2-3 minggu tanpa harus menjalani perawatan di
rumah sakit. Namun jika gejala yang muncul cukup parah, dokter akan meresepkan obat antivirus,
seperi lamivudine.

Penderita hepatitis B akut dianjurkan untuk banyak istirahat, serta mengonsumsi banyak cairan dan
makanan bernutrisi untuk mempercepat masa penyembuhan. Hepatitis B akut dapat berlangsung
hingga 6 bulan.

Penderita hepatitis B akut yang sudah merasa sehat, belum tentu terbebas dari virus. Dokter
menganjurkan agar pasien tetap menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin guna memastikan
bahwa penderita sudah benar-benar terbebas dari virus.

Langkah Pengobatan Hepatitis B Kronis

Jika setelah enam bulan virus hepatitis B masih terdeteksi melalui tes darah, maka penderita dinyatakan
memiliki hepatitis B kronis. Langkah penanganan yang diberikan untuk kondisi ini berbeda-beda sesuai
dengan penilaian dokter.

Penderita hepatitis B kronis akan diberikan obat antivirus guna melawan virus, menurunkan risiko
kerusakan hati, dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi. Obat antivirus yang dapat diberikan untuk
melawan virus hepatitis B adalah:
Entecavir

Tenofovir

Lamivudine

Adefovir

Telbivudine

Obat antivirus tidak dapat digunakan untuk menghilangkan infeksi hepatitis B, tetapi hanya mencegah
perkembangan virus.

Pengobatan hepatitis B kronis membutuhkan kepatuhan penderitanya untuk kontrol secara berkala ke
dokter untuk melihat perkembangan penyakit dan mengevaluasi pengobatan. Hal tersebut karena
hepatitis B kronis dapat menyebabkan kerusakan organ hati. Jika kerusakan hati cukup parah, dokter
mungkin akan menganjurkan prosedur transplantasi hati.

# Dapus

Kemenkes RI. 2012. Pedoman Program Pencegahan Hepatitis.


Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Hepatitis A.

Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Hepatitis B.

https://www.alodokter.com/hepatitis-a/pengobatan

https://www.alodokter.com/hepatitis-b/pengobatan

Anda mungkin juga menyukai