Anda di halaman 1dari 18

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA AN. G DENGAN KENAKALAN REMAJA TENTANG NAPZA

Oleh :
Leny Setiawati, S. Kep., Ners
113063J119021

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN
2020
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SUAKA INSAN BANJARMASIN
Jl. H. Zafry Zam-Zam No. 08 Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Telp & Fax: 0511 – 3361654

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Hari/tanggal : Senin, 15 Juni 2020


Oleh : Leny Setiawati, S. Kep
Metode : Wawancara, observasi, dan pemeriksaaan fisik

A. Data keluarga
1. Identitas keluarga
a. Nama kepala keluarga : Tn. P
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Umur : 70 Tahun
d. Pendidikan : S1
e. Agama : Islam
f. Pekerjaan : Pensiunan PNS
g. Alamat : Jl. H. Jafri Zam-Zam Gg. XX
h. Jumlah anggota keluarga :4
2. Susunan keluarga
No Nama Umur Jenis Hub Pendidikan Pekerjaan Ket
(Inisial) Kelamin dengan KK
(Tahun)
1. Ny. H 69 Tahun Perempuan Istri SMA IRT Penderita
Hipertensi
2. An.A 21 Tahun Perempuan Anak D-III Karyawati Sehat
3. An.G 17 Tahun Laki-laki Anak SMA Siswa Pecandu napza
(jenis miras)

3. Tipe keluarga :
The nuclear family ( Ayah, Ibu, 2 anak )
4. Genogram

Tn.P Ny. H

An. A An.G

Keterangan :

: laki-laki
: perempuan
: garis perkawinan
: garis keturunan
: penderita hipertensi
: pecandu napza (jenis miras)
.
: tinggal dalam satu rumah
: klien
atau : meninggal
5. Suku bangsa dan agama
Tn. P dan keluarga merupakan warga negara Indonesia yang bersuku
banja dimana seluruh anggota keluarga beragama islam.
6. Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga Tn. P adalah cukup. Ny. H hanya
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mengurus keperluan suami, anak A
dan G. Tn. P merupakan pensiunan PNS. An. A bekerja disalah satu
perusahan swasta . Sedangkan anak G belum bekerja masih sekolah.
Uang dari pensiuanan Tn. P dan hasil bekerja An. A dapat untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kesehatan keluarga.
7. Aktivitas rekreasi
Kegiatan rekreasi keluarga Tn. P tidak menentu, terkadang keluarga
berlibur bersama ke suatu tempat untuk rekreasi seperti pantai atau
sekedar pergi ke siring atau DM (Duta Mall) pada akhir pekan. Tn. P
menyesuaikan waktu bersama agar bisa berkumpul bersama rekreasi.
Tetapi sudah beberapa bulan selama pandemi COVID-19 ini Tn. P dan
keluarga sudah tidak pernah melakukan rekreasi dan lebih memilih
kumpul nonton TV di rumah.

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tahap perkembangan keluarga dengan satu ibu dan satu bapak dengan anak
remaja pada An. A yang berumur 21 tahun dan An. G 17 Tahun.
2. Tahap keluarga yang belum terpenuhi
Tn. P mengatakan sudah cukup dengan 2 anak.
3. Riwayat keluarga inti
a. Tn. P
Ny. H mengatakan bahwa suaminya (Tn. P) tidak memiliki
keluhan ataupun penyakit selama ini, dan selalu dalam keadaan
sehat.
b. Ny. H
Ny. H mengatakan bahwa dirinya sudah 5 tahun terakhir
menderita hipertensi, tapi tidak memiliki keluhan apapun saat
tekanan darahnya naik.
c. An. A
An. A mengatakan tidak memiliki keluhan apapun dan tidak
memiliki riwayat penyakit apapun.
d. An. G
Ny. H mengatakan bahwa anaknya (An. G) sudah 2 tahun terakhir
selalu kecanduan nafza jenis minum-minuman keras.
4. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak suami dan istri)
Ny. H mengatakan jika ayah dan ibu mertuanya sudah meninggal
dunia karena kecelakaan dan tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
Sedangkan ayah dan ibu Ny. H sendiri telah meninggal dunia juga
dengan riwayat penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi).
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
(1) Luas : 8 X 20 M2
(2) Jenis : Kayu
(3) Sirkulasi udara : 2 pintu X 1.9 m X 0.9 m  = 3.42 m2
(4) Pencahayaan : 2 jendela X 1.2 m X 0.7 m  = 1.68 m2
3 jendela X 1m X 0.6 m2  = 1.8 m2 
Angin-angin 4 X 0.3 m2 = 1.2 m2
Angin-angin 3 X 0.3 X 0.6 m2 = 0.54 m2       +
Total                                                                            = 8.64 m2
a. Denah Rumah
WC KM
K. T 3 Rg.Tamu
T
Rg. E
D
M R
A
A A
P
K S
U
A K. T 2 K. T 1
R
N

b. Keadaan lingkungan rumah


Lingkungan dalam rumah Tn. P nampak bersih dan setiap perabot
rumah tersusun dengan rapi, dengan luas rumah 120 x 30 m , jendela
2 disetiap kamar, ventilasi tertutup oleh penyaring agar nyamuk
tidak masuk dan setiap kamar menggunakan AC, mempunyai 3
kamar tidur dengan kamar mandi didalam, ruang tamu tersendiri,
kamar mandi untuk tamu, dan teras rumah yang luas.
c. Keadaan lingkungan diluar rumah
(1) Pemanfaatan halaman :
Halaman Tn. P dimanfaatkan untuk menanam bunga-bunga
dan beberapa rempah.
(2) Sumber air minum :
Untuk kebutuhan minum Tn. P selalu membeli air galon di
pengisian air isi ulang.
(3) Pembuangan air kotor :
Pembuangan air limbah seperti cucian baju, piring maupun
mandi mempunyai irigasi tersendiri.
(4) Pembuangan sampah :
Tn. P mempunyai langganan pembuangan sampah , dia hanya
perlu meletakan diluar depan rumah dan kesorean harinya
petugas mengambil sampah tersebut
(5) Jamban :
Tn. P menggunakan WC jongkok berupa septic tank.
(6) Sumber pencemaran :
Sumber pencemaran terbanyak pada keluarga Tn. P adalah air
detergen atau air sabun.
(7) Sanitasi rumah :
Tn. P membuat irigasi tersendiri untuk membuang limbah air
cucian baju, piring maupun mandi.

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Tn. P mengatakan kebanyakan tetangganya hanya mengurusi masalah
pribadi keluarga masing-masing. Meskipun begitu, antar tetangga juga
tetap peduli jika ada tetangga lain yang sakit pasti akan dijenguk dan
saling membantu. Keluarga Tn. P mengatakan cukup sering berinteraksi
dengan tetangga.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga ini tinggal suatu gang, Tn. P mengatakan kendaraan yang digunakan
untuk kemana-mana adalah motor, jarak tempat kerja An. A dengan rumah
adalah 10 km, jarak  layanan kesehatan ±1 km, jarak layanan keamanan 5 km,
keluarga tidak pernah berpindah tempat tinggal.
4. Perkumpulan dengan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. H mengatakan tidak ada kebiasaan rutin untuk berkmpul dengan anggota
keluarga. Perkumpulan dengan warga RT biasanya rutin sebulan sekali dilakukan
gotong royong pada lingkungan gang tempat tinggal.
5. Sistem pendukung keluarga
Sistem pendukung keluarga Ny. H mengatakan pertolongan pertama saat sakit
yang dilakukan keluarga adalah ke puskesmas ataupun ke rumah sakit. Keluarga
Tn. P mengikuti progam pemerintah untuk membayar BPJS dan memiliki kartu
BPJS.

D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Tn. P dan Ny. H mengatakan setiap ada permasalahan selalu berdebat
(berargumen) sebelum mengambil keputusan.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. P mengatakan tidak pernah mengalami masalah besar
tentang ekonomi.
3. Struktur peran (formal dan informal)
1) Tn. P sebagai kepala keluarga, pendidik (untuk anak-anaknya) dan
anggota masyarakat
2) Ny. H sebagai istri Tn. P, ibu rumah tangga, pendidik (untuk anak-
anaknya) dan anggota masyarakat.
3) An. A sebagai anak, pencari nafkah, karyawati jika ditempat bekerja
dan sebagai anggota masyarakat.
4) An. G sebagai anak, siswa jika di sekolah dan sebagai anggota
masyarakat.
4. Nilai atau norma keluarga
Tn. P mengatakan keluarganya tidak begitu mengikuti budaya dulu.

E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Hubungan antar keluarga terjalin dengan kurang baik. Ketika ada
permasalahan keluarga selalu ada perdebatan dan pertengkaran dalam
menyelesaikan masalah.
2. Fungsi sosilisasi
a. Tingkat pendidikan :
Tn. P memiliki tingkat pendidikan S1, Ny. H memiliki tingkat
pendidikan SMA, An. A tingkat pendidikan D-III, beda halnya
dengan An. G yang masih kelas 2 SMA.
b. Hubungan antara anggota keluarga :
Tn. P mengatakan hubungan antar keluarga biasa saja, dalam arti
kata bahwa jarang sekali bertemu apalagi berkumpul.
c. Hubungan dengan orang lain :
Tn. P mengatakan hubungan dengan orang lain baik. Keluarga
Tn. P menghadiri pertemuan yang ada di wilayah RT seperti kerja
bakti atau gotong royong.
d. Kegiatan organisasi sosial :
Tn. P mengatakan tidak mengikuti organisasi sosial karena
kesibukan anggota keluarga masing-masing.

3. Fungsi reproduksi
Saat ini hubungan antara Tn. P dan Ny. H baik-baik saja. Tn. P dan
Ny. H mengaku masalah keintiman juga baik-baik saja.
4. Fungsi ekonomi
Tn.P mengatakan tidak memiliki masalah ekonomi. Ekonomi
keluarganya tercukupi untuk sehari-hari. Bahkan setiap bulannya ada
rutin selalu ada yang disisihkan untuk menabung.
5. Fungsi perawatan keluarga
a. Kemampuan mengenal masalah
Keluarga Tn. P mengetahui bahaya apa yang akan terjadi
pada An. G akibat dari kenakalan remaja yang suka rokok dan
mengonsumsi minuman keras. Selain dari merusak masa depan,
tentunya juga akan berdampak pada kesehatan mental dan fisik
An. G.
b. Kemampuan mengambil keputusan
Tn. P mengatakan pengambilan keputusan biasanya dilakukan
oleh dirinya, namun terkadang di musyawarahkan bersama Ny. H
dan kedua anaknya.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga
Keluarga Tn. P sudah berusaha membantasi anak dari pergaulan
yang kurang baik dengan cara memperingati, memarahi, memotong
uang jajan anak jika ketahuan merokok atau minum-minuman keras,
serta memberlakukan jam malam untuk An. G. Keluarga Tn. P juga
sudah berusaha menjelaskan kepada An. G tentang bahaya merokok
dan minum-minuman keras untuk masa depan dan kesehatan mental
dan fisik An. A.
d. Kemampuan memodifikasi lingkungan
Keluarga Tn. P memiliki kemampuan yang baik dalam
memoodifikasi lingkungan rumahnya, dimana bagian depan rumah
ditanam bunga, rempah-rempahan seperti serai, jahe, kunyit dan
laos.
e. Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan
Ny. H mengatakan apabila terdapat keluarga yang sakit, keluarga
membawa ke pelayanan kesehatan. Keluarga memanfaatkan puskesmas
terdekat yaitu Puskesmas Teluk Dalam dan ada RS Suaka Insan didekat
rumahnya. Ny. H menggunakan Puskesmas Teluk Dalam untuk kontrol
rutin hipertensinya. RS Suaka Insan terdekat juga dimanfaatkan keluarga
sebagai terapi seperti terapi jika dalam keadaan darurat tengah malam.

F. Stress dan koping keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga
a. Stressor jangka pendek
Keluarga Tn. P mencemaskan pergaulan An. G yang sudah
memasuki masa remaja. An.G sudah mulai ditawari untuk mencoba
merokok oleh teman-temannya, baik teman di sekolah maupun
teman di lingkungan rumahnya. An. G juga sering nongkrong tidak
jelas dengan teman sekolah maupun teman di sekitar rumahnya
tersebut bahkan sering ketahuan minum-minuman keras. An.G juga
mengatakan pernah ikut-ikutan tawuran dengan teman-teman
sekolahnya. An.G mengatakan sudah memiliki teman dekat wanita
(pacar).
b. Stressor jangka panjang
Tn. P dan Ny. H mengeluhkan dan mengkhawatierkan masa
depan An. G yang bisa terancam karena pertemanan yang tidak
sehat.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Ny. H mengatakan keluarga bisa merespon masalah dengan baik
walaupun sering terjadinya pertengkaran antara Tn. P dan Ny. H.
3. Strategi koping yang digunakan
Tn. P mengatakan bahwa selalu berdiskusi tentang hal-hal yang
dipikirkan (masalah), meskipun dalam berdiskusi sering bertengkar
karena beda pendapat dalam mencari penyelesaian masalah.

4. Strategi adaptasi fungsional


Tn. P mengatakan jika strategi adaptasi yang digunakan sudah dalam
keluarganya adalah menyesuaikan diri dengan keadaan.
G. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan fisik secara umum
Nama KU TTV Penglihatan Pendengaran Pencernaan Eliminasi Keluhan
(Inisial)

An. G Baik T= 36,80C Baik Baik Baik Baik An. G mengatakan bahwa
P= 74x/menit jika dia masih sanggup jika
R= 22x/menit tidak minum dalam sehari,
Bp= 130/80 mmHg tapi tidak sanggup jika
tidak merokok dalam sehari
(Kecanduan Napza)
2. Kepala
a. Rambut dan kulit kepala bersih, tidak ada lesi
b. Kedua mata simetris, konjungtiva tidak anemis, tidak ada ikterik
c. Hidung simetris, tidak ada secret
d. Mulut dan faring tidak ada stomatitis, tidak ada gigi yang tanggal atau berlubang.
e. Kedua telinga simetris, secara umum tidak terdapat keluhan
3. Leher
a. Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
4. Dada
a. Simetris tidak ada bekas luka
5. Abdomen
a. Tidak ada nyeri tekan
H. Harapan keluarga
1. Persepsi terhadap masalah
Tn. P dan Ny. H mengatakan bila ada masalah di dalam keluarga
dibicarakan secara bersama dan mencari jalan keluar saat ada masalah di
dalam keluarga.
2. Harapan terhadap masalah
Tn.P dan Ny.H mengatakan harapan keluarga untuk kesehatan terhadap
An.G yang suka meminum-minuman keras segera pulih terhadap
ketergantungan mengonsumsi miras agar dapat menjadi anak yang lebih
baik dari sebelumnya dan dapat beraktivitas seperti sediakala.
I. Analisis Masalah
No Data Masalah Keperawatan Keluarga Etiologi
DS : Ketidakefektifan performa peran Ketidak mampuan keluarga dalam
1. Ny. H mengatakan bahwa An. G sulit untuk remaja mengenal masalah tentang fungsi
diatur semenjak memasuki SMA perkembangan keluarga dengan anak
2. Ny. H mengatakan bahwa An. G lebih suka remaja
menghabiskan waktunya didalam kamar dari
pada berkumpul dengan keluarga
3. Ny. H mengatakan An. G merupakan seorang
anak yang pendiam dan jarang berbicara jika
tidak ditanya
4. Ny . H mengatakan di rumahnya tidak ada
peraturan yang jelas tentang apa saja tugas
setiap anggota keluarga
5. An. G mengatakan tidak mengetahui tugas
perkembangan maupun tanggung jawabnya
sebagai remaja
6. An. G mengatakan sebelumnya tidak pernah
mendapatkan informasi mengenai tugas
perkembangan maupun tanggung jawabnya
sebagai remaja
7. An. G mengatakan malas belajar dan jarang
mengerjakan tugas sekolahnya
8. An. G mengatakan saat ini sudah
tidakmengikuti kegiatan ekstrakulikuler
disekolahnya
9. An. G mengatakan pernah ikut-ikutan tawuran
dengan teman-teman sekolahnya
10. An. G mengatakan bahwa jika dia masih
sanggup jika tidak minum dalam sehari, tapi
tidak sanggup jika tidak merokok dalam sehari
(Kecanduan Napza)
11. An. G mengatakan sudah jarang (suka
membolos) dalam mengikuti pengajian.
12. An. G mengatakan sudah memilikiteman dekat
wanita (pacar)
13. An. G mengatakan lebih suka menceritakan
masalahnya kepada teman.

DO:
1. Tn. P terlihat jarang berada dirumah
2. An. G merupakan anak kedua dalam keluarga
3. An. G berusia 17 tahun, berada pada masa
remaja akhir. Di rumahnya tidak ada yang bias
mengajarkan peran dan tanggungjawab kepada
remaja (An. G)
4. Defisiensi pengetahuan tentang tugas
perkembangan maupun tanggung jawab
sebagai remaja
5. An. G merupakan anak yang pendiamdan
tertutup
DS : Ketidakefektifan koping keluarga Ketidakmampuan keluarga mengenal
1. Ny. H mengatakan urusan anaknya lebih masalah tentang pentingnya komunikasi
banyak diserahkan kepada dirinya. efektif antara orang tua dan remaja
2. Ny. H mengatakan An. G merupakan seorang
anak yang tertutup.
3. Ny. H mengatakan bahwa An. G lebih suka
menghabiskan waktunya didalam kamar dari
pada berkumpul dengan keluarga.
4. Ny. H mengatakan Tn. P memang keras untuk
mendidik anak-anaknya.
5. An. G mengaku tidak pernah menceritakan
masalah yang dihadapinya pada orang tua.
6. An. G mengatakan kadang percakapan dengan
orang tua akan berakhir dengan ketegangan.
7. An. G mengatakan lebih suka menceritakan
masalahnya kepada teman-temannya
dibandingkan kepada orang tua atau pun
keluarganya yang lain.
8. An. G mengatakan sudah memiliki teman
dekat wanita (pacar), dan orangtuanya tidak
mengetahui hal itu.

DO :
1. An.G merupakan anak yang pendiam dan
tertutup
J. SKORING
1. Ketidakefektifan performa peran remaja pada keluarga Tn. P khususnya An.G.
No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran
Saat ini An. G masih dalam tahap perkembangan remaja yang membutuhkan
1 Sifat actual masalah 3/3x1 1
perhatian dan komunikasi yang efektif dalam mengungkapkan masalahnya.
Orang tua biasanya hanya menanyakan kemana An. G pergi dan kadang
memarahi jika ada masalah dengan sekolah
An.G masih dapat diajak berkomunikasi dan menurut pada orang tuanya, melalui
2 Kemungkinan masalah 2/2x1 2
pendekatan komunikasi yang efektif akan pengenalan peran dan tanggung jawab
untuk diubah mudah remaja maka penerapan peran pada remaja di keluarga Tn. P akan efektif.
Potensial Masalah Adanya perhatian yang baik dari orang tua dan saudara An. G akan
3 2/3x1 2/3
Untuk di Cegah: perkembangan peran dan tanggung jawabnya.
Sedang
Menonjolnya Keluarga mengatakan ada masalah dan segera perlu ditangani karena mereka
4 2/2x1 1
Masalah: takut anaknya tidak bisa penerapkan peran dan tanggung jawab remaja di keluarga
Perlu segera ditangani
Total
4 2/3

2. Ketidakefektifan koping keluarga Tn. P


No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran
Timbul mekanisme koping negatif baik pada orangtua, keluarga maupun remaja
1 Sifat actual masalah 3/3x1 1
karena kurangnya kualitas komunikasi antara mereka.
Pola komunikasi antara remaja dan orang tua merupakan suatu proses yang harus
2 Kemungkinan masalah 2/2x1 2
dimulai dan dijaga keberlangsungannya, keluarga sudah memberikan respon
untuk diubah mudah positif dengan bertanya cara komunikasi yang baik dengan remaja.
Potensial Masalah Keluarga sudah mengetahustressor dan cara mencegahnya.
3 3/3x1 1
Untuk di Cegah: tinggi
Menonjolnya Keluarga menganggap masalah terjadi tetapi tidak menjadikan masalah ini
4 1/2x1 1/2
Masalah: prioritas utama.
Perlu segera ditangani
4 1/2
Total
K. PRIORITAS MASALAH
1. Ketidakefektifan performa peran remaja berhubungan dengan letidak
mampuan keluarga dalam mengenal masalah tentang fungsi
perkembangan keluarga dengan anak remaja.
2. Ketidakefektifan koping keluarga berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah tentang pentingnya komunikasi
efektif antara orang tua dan remaja

Anda mungkin juga menyukai