Anda di halaman 1dari 4

Pencemaran Dalam Lingkungan Hidup

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Lingkungan merupakan kesatuan antara abiotik dan biotik. Abiotik adalah kumpulan-
kumpulan benda mati. Sedangkan biotik adalah kumpulan benda hidup. Di dalam
komponen abiotik yaitu udara, air, cahaya matahari, tanah, suhu dan lain sebagainya.
Komponen biotik mencakup dekomposer atau pengurai, konsumen, dan produsen. Kedua
komponen ini sangat erat berkaitan (tak dapat dipisahkan).
Lingkungan hidup diartikan secara beragam. Menurut Kamus Ekologi, lingkungan hidup
disebut juga environment. Environment ialah kesatuan antara makhluk hidup (biotik) dan
non-hidup (abiotik) yang ada di bumi. Sedangkan, menurut Undang-Undang No. 32 Tahun
2009, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang seluruh benda. Baik makhluk hidup
termasuk manusia, keadaan hingga perilaku manusia.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa lingkungan hidup adalah gabungan antara
semua makhluk hidup dan faktor serta komponen sekelilingnya. Makhluk hidup yang ada
di bumi merupakan salah satu faktor keberhasilan lingkungan hidup. Makhluk hidup yang
dikhususkan yaitu manusia. Manusia adalah makhluk berakal yang diciptakan Tuhan
dengan sempurna dalam keadaan yang utuh pula.
Oleh sebab itu, kegagalan lingkungan hidup seperti pencemaran yang terjadi dapat
dikatakan ulah manusia. Tingkah laku manusia pada masa kini sudah melebihi batas
wajar. Salah satunya yaitu membuang sampah sembarangan. Banyak tempat yang
seharusnya bersih dari sampah justru tertimbun sampah. Tempat yang seharusnya rindang
dan asri, berubah menjadi tempat yang panas dan gersang.

2. Rumusan Masalah
a. Apa saja jenis pencemaran bagaimana penjelasannya?

3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui jenis pencemaran lingkungan hidup.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis Pencemaran
1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara tak selalu disebabkan oleh ulah manusia. Pencemaran udara dapat pula
disebabkan oleh kejadian alam contohnya gunung meletus. Hasil dari letusan gunung
berapi membawa partikel-partikel logam yang berbahaya. Namun, penyebab utama
pencemaran udara di Indonesia terjadi akibat polusi kendaraan bermotor roda dua, tiga
maupun empat.
Pencemaran udara disebabkan beberapa hal berikut, yaitu:
a. Asap Rokok
Seperti yang telah diketahui, sebagian besar orang-orang terkaya yang ada di Indonesia
ialah bos besar perusahaan rokok. Oleh sebab itu, tak heran bila asap rokok menjadi
penyumbang pencemaran udara yang terbesar. Kandungan-kandungan berbahaya ada di
dalam rokok seperti tar dan nikotin. Maka asap yang ditimbulkan berbahaya pula.
b. Ozon (O3)
Sudah menjadi rahasia publik bila lapisan ozon mulai menipis. Lapisan penghalang
buruknya sinar matahari ini justru menjadi boomerang bagi bumi. Polutan ozon
merupakan polutan yang paling berbahaya. Penangannya pun sangat sulit karena tak dapat
dideteksi. Perlu untuk diketahui, polutan ozon menyebabkan kerusakan paru-paru.
c. Karbonmonoksida (CO)
Gas CO juga merupakan salah satu polutan yang berbahaya. Gas ini dapat menimbulkan
kematian jika seseorang menghirupnya dalam waktu yang lama. Contoh dari polutan gas
CO yaitu ketika tidur di dalam mobil menggunakan AC. Gas-gas CO yang dihasilkan
kendaraan bermotor di luar dapat masuk ke dalam. Gas itulah yang mematikan.
2. Pencemaran Air
Air yang bersih yaitu air yang tidak berbau dan tidak berwarna. Sehingga bila diemui air
yang berbau, berwarna dan terdapat biota yang mati di dalamnya, air itu terindikasi telah
tercemar. Pencemaran pada air dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:
a. Limbah pabrik, nuklir dan industri
Limbah pabrik, nuklir dan industri mengandung zat-zat kimia berbahaya. Salah satu zat itu
ialah radioaktif. Pembuangan limbah secara sembarangan ke sungai sangat
membahayakan. Karena zat berbahaya akan tercampur dengan air sungai. Hal itu
mengancam keberadaan biota sungai dan lingkungan sekitar.
b. Bahan peledak untuk menangkap ikan
Penangkapan ikan menggunakan bahan peledak memang sudah dilarang. Namun, tetap
saja ada oknum “nakal” yang menggunakannya. Penangkapan dengan bahan peledak
dinilai efektif. Tidak akan memakan waktu yang lama dan akan mendapat hasil tangkapan
melimpah. Namun, hal ini adalah salah satu penyebab pencemaran air.
c. Pestisida
Limbah pertanian sebenarnya tidak membahayakan. Namun, penggunaan pestisida yang
berlebih dan pupuk kimia itulah yang menyebabkan pencemaran air. Limbah pertanian
yang di dalamnya terdapat pestisida berlebih dan pupuk kimia akan mengalir. Kemudian
hal tersebut menimbulkan pencemaran pada air.
d. Sampah
Sampah menjadi masalah utama di zaman sekarang. Kesadaran manusia akan lingkungan
nampaknya sudah sangat rendah. Sampah-sampah rumah tangga dibuang di sembarang
tempat. Mulai dari lorong air kecil (selokan) hingga ke sungai sudah dipenuhi sampah.
Padahal, sampah menjadi salah satu penyebab dari pencemaran air.
3. Pencemaran Tanah
Suatu tanah dikatakan sudah tercemar ketika tanah itu tak dapat lagi digunakan untuk
kebutuhan manusia. Kebutuhan yang dimaksud seperti bercocok tanam. Selain itu, tanah
yang gersang juga suatu ciri tanah sudah tercemar. Penyebab pencemaran tanah, yaitu:
a. Senyawa asam
b. Pestisida berlebih
c. Pupuk kimia
d. Limbah industri, pabrik dan nuklir
e. Limbah rumah tangga misalnya deterjen.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pencemaran dibagi menjadi tiga yaitu pencemaran air, tanah dan udara. Setiap pencemaran
memiliki ciri tertentu. Setiap pencemaran juga memiliki penyebab tertentu. Penyebab
pencemaran satu dan lainnya tidak jauh beda. Contohnya penggunaan pestisida berlebih.
Untuk itu, manusia sebagai makhluk berakal di bumi wajib mengurangi penggunaan
bahan-bahan penyebab pencemaran dan menjaga lingkungan.

ANALISIS

1. STRUKTUR TEKS AKADEMIK


A. Pendahuluan : Bagian pendahuluan berisikan dasar dasar penelitian ilmiah dilakuan,
masalah diangkat, dan mekanisme penyelesaian.
Pada teks diatas bagian pendahuluan berada pada BAB I
B. Isi dan pembahasan : Bagian isi dan pembahasan ini terdiri dari satu atau lebih bab.
Pada teks diatas bagian Isi dan pembahasan berada pada BAB II
C. Kesimpulan : Bagian kesimpulan yang disampaikan dari hasil analisis pada isi dan
pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan berupa penjelasan singkat dan padat
mengenai hasil analisis .
Pada teks diatas bagian kesimpulan berada pada BAB III
2. KAIDAH KEBAHASAAN
a. Logis, artinya mampu membentuk pernyataan yang dapat diterima akal, terutama
mengenai isi yang diungkapkan.

Contoh : Penyebab pencemaran satu dan lainnya tidak jauh beda. Contohnya penggunaan
pestisida berlebih. Untuk itu, manusia sebagai makhluk berakal di bumi wajib mengurangi
penggunaan bahan-bahan penyebab pencemaran dan menjaga lingkungan.

b. Lugas, artinya paparan langsung mengenai pokok persoalan (to the point ).

Contoh : Pencemaran udara tak selalu disebabkan oleh ulah manusia. Pencemaran udara
dapat pula disebabkan oleh kejadian alam contohnya gunung meletus. Hasil dari letusan
gunung berapi membawa partikel-partikel logam yang berbahaya. Namun, penyebab
utama pencemaran udara di Indonesia terjadi akibat polusi kendaraan bermotor roda dua,
tiga maupun empat.

c. Jelas, dapat segera dipahami karena dituangkan dalam kalimat-kalimat yang singkat
namun padat makna.

Contoh : Air yang bersih yaitu air yang tidak berbau dan tidak berwarna. Sehingga bila
diemui air yang berbau, berwarna dan terdapat biota yang mati di dalamnya, air itu
terindikasi telah tercemar. 

d. Beorientasi gagasan, artinya penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang
diungkapkan, bukan penulis.
Contoh : Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009, lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang seluruh benda. Baik makhluk hidup termasuk manusia, keadaan hingga perilaku
manusia.
e. Formal, artinya secara selektif menggunakan kata, bentukan kata, dan istilah teknis
yang baku, sesuai aturan yang berlaku
Contoh : Polutan ozon merupakan polutan yang paling berbahaya.

f. Obyektif, yakni tidak menggunakan kata-kata yang mengungkapkan pandangan


subyektif dan emosional penulis.

g. Ringkas dan padat, artinya tulisan (kata, kalimat, paragraf) tidak mengandung unsur-
unsur yang mubadzir.

h. Menggunakan kalimat efektif, yakni kalimat yang mudah dipahami, atau memiliki
kemampuan untuk menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pembaca
seperti yang dipikiran penulisnya.

Anda mungkin juga menyukai