Anda di halaman 1dari 43

KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA

DISUSUN OLEH :

1. NURMIATI 70300117002
2. KHAERATUNNAFISAH 70300117005
3. ISMAWATI 70300117006
4. GITA LESTARI AMIN 70300117015
5. NURUL FADHILAH IHZAN 70300117027
6. SLAMET RUDIYANTO 70300117030

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Kegawatdaruratan

Tujuan suatu pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,


membentuk sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing, membentuk watak
dan jiwa sosial, berbudaya, berakhlak dan berbudi luhur, serta berwawasan
pengetahuan yang luas dan menguasai teknologi.Makalah ini dibuat oleh penyusun
untuk membantu memahami materi tersebut. Mudah-mudahan makalah ini memberikan
manfaat dalam segala bentuk kegiatan belajar, sehingga dapat memperlancar dan
mempermudah proses pencapaian yang telah direncanakan.

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh


karena itu, segala kritikan dan saran yang membangun akan kami terima dengan
lapang dada sebagai wujud koreksi atas diri tim penyusun yang masih belajar. Akhir
kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

30 april 2020

Kelompok 2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik yang dilakukan
perawat untuk mengetahui keadaan suatu keluarga, baik yang sehat maupun
sakit yang berada dalam satu rumah. Keluarga adalah sekumpulan orang yang
berikatan dengan tali perkawinan yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya
baik anak kandung maupun adopsi (Kholifah dan Widagdo, 2016).
Keluarga membentuk unit dasar dari masyarakat kita, maka lembaga
sosial yang paling banyak memiliki efek-efek yang paling menonjol tehadap
anggotanya. Unit dasar ini memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap
perkembengan seorang individu yang dapat menetukan berhasil-tidaknya
kehidupan individu tersebut.Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar
fisik, pribadi dan sosial.Keluarga harus berfungsi menjadi perantara bagi
tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan dari semua individu yang ada dalam
unit tersebut.Sebuah keluarga diharapkan dapat bertanggungjawab untuk
memenuhi kebutuhan dan tuntutan dari orang tua dan anak-anak, ini menjadi
satu tugas yang sulit karena harus memprioritaskan kebutuhan individu yang
beraneka ragam pada saat tertentu. Di lain pihak, masyarakat mengharapkan
setiap anggotanya memenuhi kewajiban-kewajibannya dan tuntutannya.
Sebab itu keluarga harus menjadi perantara bagi kebutuhan dan
tuntutan dari anggota keluarganya dengan kebutuhan dan tuntutan dari
masyarakat.Dalam suatu keluarga tentunya terdapat orang dewasa dan anak-
anak.Di dunia yang semakin modern ini, yang kita kenal dengan era post
modern, ada begitu banyak tantangan yang harus dihadapi oleh setiap individu
dan keluarga.Apalagi bicara soal kesehatan.Kesehatan sangat penting bagi
kelangsungan hidup keluarga, termasuk kesehatan anak-anak, terutama anak-
anak yang berusia 5 tahun ke bawah. Di usia ini anak-anak rentan dengan sakit
penyakit, karena itu orang tua perlu ekstra waspada dengan situasi dan kondisi
anak-anaknya.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk memberikan informasi mengenai teori/konsep dasar mengenai
keperawatan keluarga dengan Balita.
2. Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan keluarga dengan Balita.
3. Untuk mengetahui bagaimana proses keperawatan berperan dalam
kehidupan keluarga dengan Balita.
4. Untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan apa saja yang sering
muncul pada anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah (Balita).
5. Untuk mengetahui tentang bagaimana memberikan bimbingan pada
anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah (Balita).
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian keluarga
Pengertian keluarga berdasarkan asal-usul kata yang dikemukakan oleh
Ki Hajar Dewantara (Abu&Nur, 2001: 176), bahwa keluarga berasal dari bahasa
Jawa yang terbentuk dari dua kata yaitu kawula dan warga. Didalam bahasa
Jawa kuno kawula berarti hamba dan warga artinya anggota.Secara bebas
dapat diartikan bahwa keluarga adalah anggota hamba atau warga saya.Artinya
setiap anggota dari kawula merasakan sebagai satu kesatuan yang utuh
sebagai bagian dari dirinya dan dirinya juga merupakan bagian dari warga yang
lainnya secara keseluruhan.Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa
orang yang masih memiliki hubungan darah dan bersatu.Keluarga didefinisikan
sebagai sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah yang masih
mempunyai hubungan kekerabatan/hubungan darah karena perkawinan,
kelahiran, adopsi dan lain sebagainya.Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anakanak yang belum menikah disebut keluarga batih. Sebagai unit pergaulan
terkecil yang hidup dalam masyarakat, keluarga batih mempunyai peranan-
peranan tertentu, yaitu (Soerjono, 2004: 23):
a) Keluarga batih berperan sebagi pelindung bagi pribadi-pribadi yang
menjadi anggota, dimana ketentraman dan ketertiban diperoleh dalam
wadah tersebut.
b) Keluarga batih merupakan unit sosial-ekonomis yang secara materil
memenuhi kebutuhan anggotanya.
c) Keluarga batih menumbuhkan dasar-dasar bagi kaidah-kaidah
pergaulan hidup.
d) Keluarga batih merupakan wadah dimana manusia mengalami proses
sosialisasi awal, yakni suatu proses dimana manusia mempelajari dan
mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Keluarga pada dasarnya merupakan suatu kelompok yang terbentuk dari
suatu hubungan seks yang tetap, untuk menyelenggarakan hal-hal yang berkenaan
dengan keorangtuaan dan pemeliharaan anak. Adapun ciri-ciri umum keluarga
yang dikemukakan oleh Mac Iver and Page (Khairuddin, 1985: 12), yaitu:
1) Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
2) Susunan kelembagaan yang berkenaan dengan hubungan
perkawinan yang sengaja dibentuk dan dipelihara.
3) Suatu sistim tata nama, termasuk perhitungan garis keturunan.
4) Ketentuan-ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh anggotaanggota
kelompok yang mempunyai ketentuan khusus terhadap kebutuhan-
kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan kemampuan untuk
mempunyai keturunan dan membesarkan anak.
5) Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga yang
walau bagaimanapun, tidak mungkin menjadi terpisah terhadap
kelompok kelompok keluarga.
2. Ciri – ciri keluarga
Ciri-ciri keluarga adalah sebagai berikut:
a) Suatu keluarga terdiri dari orang-orang yang mempunyai hubungan
darah atau adopsi.
b) Semua anggota keluarga hidup bersama dalam satu rumah dan mereka
membentu suatu rumah tangga.
c) Memiliki satu kesatuan orang yang berinteraksi dan berkomunikasi dan
memainkan peran sebagai suami istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.
d) Mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar
berasal dari kebudayaan umum yang luas.
3. Fungsi keluarga
Dalam sebuah keluarga fungsi yang dilakasanakan adalah antara lain:
a) Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan dapat dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa
depan anak.
b) Fungsi Sosialisasi Anak
Yaitu fungsi yang melihat bagaimana keluarga dalam mempersiapkan
anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
c) Fungsi Perlindungan
Yaitu fungsi yang melihat keluarga melindungi anak sehingga anggota
keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
d) Fungsi Perasaan
Adalah fungsi yang melihat keluarga secara intuitif merasakan perasaan
dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan
berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga akan saling
pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam
keluarga.
e) Fungsi Agama
Yaitu fungsi keluarga untuk memperkenalkan dan mengajak anak dan
anggota keluarga lainnya yang diajarkan oleh kepala keluarga dalam
menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan
setelah dunia (diakherat)
f) Funsi Ekonomi
Yaitu fungsi yang melihat bagaimana kepala keluarga mencari
penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga terpenuhi
kebutuhan keluarganya.
g) Fungsi Rekreatif
h) Adalah fungsi yang melihat keluarga menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga, seperti menonton acara TV bersama,
bercerita dan lainnya.
i) Fungsi Biologi
Adalah fungsi bagaimana keluarga meneruskan keturunan generasi
selanjutnya.Memberikan kasih sayang, rasa aman, diantara keluarga
dan perhatian dalam membina pendewasaan kepribadian anggota
keluarga.

4. Hubungan dalam keluarga


Hubungan keluarga merupakan suatu ikatan dalam keluarga yang
terbentuk melalui masyarakat. Ada tiga jenis hubungan keluarga yang
dikemukakan oleh Robert R. Bell (Ihromi, 2004: 91), yaitu:
a) Kerabat dekat (conventional kin) yaitu terdiri dari individu yang terikat
dalam keluarga melalui hubungan darah, adopsi dan atau perkawinan,
seperti suami istri, orang tua-anak, dan antar-saudara (siblings). Kerabat
deka Kerabat jauh ( Orang yang
b) Kerabat jauh (discretionary kin) yaitu terdiri dari individu yang terikat
dalam keluarga melalui hubungan darah, adopsi dan atau perkawinan,
tetapi ikatan keluarganya lebih lemah daripada keluarga dekat. Anggota
kerabat jauh kadang-kadang tidak menyadari adanya hubungan
keluarga tersebut. Hubungan yang terjadi di antara mereka biasanya
karena kepentingan pribadi dan bukan karena adanya kewajiban
sebagai anggota keluarga. Biasanya mereka terdiri atas paman dan bibi,
keponakan dan sepupu. c) dianggap kerabat (fictive kin) yaitu seseorang
dianggap anggota kerabat karena ada hubungan yang khusus, misalnya
hubungan antar teman akrab.
c) Dianggap kerabat (fictive kin) yaitu seseorang dianggap anggota kerabat
karena ada hubungan yang khusus, misalnya hubungan antar teman
akrab.
Erat-tidaknya hubungan dengan anggota kerabat tergantung dari
jenis kerabatnya dan lebih lanjut dikatakan Adams, bahwa hubungan
dengan anggota kerabat juga dapat dibedakan menurut kelas sosial
(Ihromi, 2004: 99).Hubungan dalam keluarga bisa dilihat dari Pertama,
hubungan suami-istri. Hubungan antar suami-istri pada keluarga yang
institusional ditentukan oleh faktor-faktor di luar keluarga seperti: adat,
pendapat umum, dan hukum. Kedua, Hubungan orangtua-anak.Secara
umum kehadiran anak dalam keluarga dapat dilihat sebagai faktor yang
menguntungkan orangtua dari segi psikologis, ekonomis dan
sosial.Ketiga, Hubungan antar-saudara (siblings).hubungan antar-
saudara bisa dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, jumlah anggota
keluarga, jarak kelahiran, rasio saudara laki-laki terhadap saudara
perempuan, umur orang tua pada saat mempunyai anak pertama, dan
umur anak pada saat mereka ke luar dari rumah.
Hubungan keluarga yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah hubungan orang tua dan anaknya.Secara umum kehadiran anak
dalam keluarga dapat dilihat sebagai faktor yang menguntungkan orang
tua dari segi psikologis, ekonomis dan sosial. Secara psikologis orang
tua akan bangga dengan prestasi yang di miliki anaknya, secara
ekonomis, orangtua menganggap anak adalah masa depan bagi
mereka, dan secara sosial mereka telah dapatdikatakan sebagai orang
tua.
B. KONSEP BALITA
Pada usia Toddler dan prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan
yang menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan
emosional. Anak usia toddler dan prasekolah ini sedang dalam proses awal
pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang dulunya tidak ada, sekarang
muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yang rentan berbagai
penyakit yang akan mudah menyerang anak usia ini dan menimbulkan masalah
yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang jika kondisi kesehatan anak tidak
ditangani secara baik oleh para praktisi kesehatan yang juga usaha-usaha
pencegahan adalah usaha yang tetap paling baik dilakukan. Berkaitan dengan
uraian diatas maka dalam makalah ini penulis menguraikan beberapa masalah
kesehatan yang banyak dijumpai pada anak usia ini serta usaha pencegahan
dan penanganannya terutama yang berkaitan dengan tindakan keperawatan
dan menyangkut satu masalah yang paling menonjol sehingga muncul satu
diagnosa keperawatan.
1. Konsep Dasar Periode Eraly Childhood yaitu sejak umur 1 tahun
sampai dengan 6 tahun dibagi atas :
a. Toddler : umur 1 /sd 3 tahun
b. Preschool : umur 3 s/d 6 tahun
2. Perkembangan Fungsi Mental dan personality
a. Fase oral (0-1 tahun) Positif
 Memberikan kepuasan/kesenangan
 Menghisap, menelan, memainkan bibir
 Makan kenyang, tidur
Negatif
 Mengigit, mengeluarkan air liur
 Marah, menangis.
b. Fase anal (1-3 tahun) Dengan tubuh memberi kepuasan berkisar
sekitar anus
Positif :
 BAB/BAK dan senang melakukannya sendiri
Negatif :
 Anak akan menahan dan mempermainkannya
c. Fase phalic (3-6 tahun) - Memegang genetalia - Oedipus
complex
Positif :
 Egosentris : sosial interaksi.
 Mempertahankan keinginanya.
3. Perkembangan Psikosial (Ericson)
a. Percaya vs tidak percaya (0-1 tahun)
 Semua kebutuhan mutlak tergantung pada orang lain
 Rasa aman dan percaya mutlak pada lingkungan
b. Otonomi vs rasa malu-malu/ragu-ragu (1-3 tahun)
 Alat gerak dan rasa, telah matang
 Perkembangan otonomi berfokus pada peningkatan
kemampuan mengontrol tubuhnya, diri dan lingkungan.
 Menyadari bahwa ia dapat menggunakan kekuatannya
untuk bergerak dan membuat sesuatu sesuai dengan
keinginannya.
c. Inisiatif vs rasa bersalah (3-6 tahun)
 Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi
lingkungan
 Rasa inisiatif mulai menguasai anak
 Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas
 Kemampuan anak berbahasa meningkat
 Rasa kecewa dan bersalah.
4. Perkembangan Kongnitif (Piaget)
a. Sensori motorik (lahir ± 2 tahun
 Menggunakan sistem pengindera, motorik dan benda-
benda untuk mengenal lingkungan.
b. Pre operasional (2-7 tahun)
 Anak mampu menggunakan simbol kata-kata, mengingat
masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
5. Pertumbuhan dan Perkembangan Usia Toddler
 Masa mengeksplorasi lingkungan
 Tugas tahap ini sukses membutuhkan trust pada saat
bayi dan bimbingan orang tua.
6. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pra Sekolah ( 3-5 Tahun)
 Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan
semakin besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya.
 Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri : mandi,
makan, minum, mengosok gigi, BAB dan BAK, dll.
C. Tahap perkembangan keluarga dengan BALITA
1. Tahap Keluarga dengan Childbearing/melahirkan:
a) Dimulai dengan kelahiran s/d umur 30 bln
b) Orang tua menjalankan peran baru
c) Peran ini awalnya sulit karena :
 Perasaan ketidakadekuatan menjadi orang tua baru
 Kurangnya bantuan dari keluarga
 Nasehat yang menimbulkan konflik
 Tidur kurang karena anak rewel
Faktor yang menyulitkan (Bradt 1988)
d) Banyaknya wanita yang bekerja
e) Naiknya angka perceraian dan masalah perkawinan
f) Penggunaan alat kontrasepsi dan aborsi yang sudah lazim
g) Meningkatnya biaya perawatan anak ,
Masalah yang sering terjadi :
 Kesulitan dalam perawatan anak suami merasa diabaikan
 Terdapat peningkatan perselisihan
 Interupsi dalam jadwal yang terus menerus
 Kehidupan sosial dan seksual terganggu.
Tugas perkembangan keluarga dengan tahap Childbearing/
melahirkan :
a) Membentuk keluarga muda yang bahagia
b) Penyesuaian tugas baru
c) Mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan
d) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar/teman
e) Mendidik anak berdasar agama
Masalah kesehatan pada keluarga dengan Childbearing :
a) Perawatan bayi yang baik
b) Imunisasi
c) KB
d) Penyakit infeksi
e) Masalah transisi pada orangtua
f) Sibling rivalry
g) Tempertantrum
h) Negativisme
i) Tumbuh kembang
Tahap Keluarga dengan Anak Pra Sekolah
a) Anak I berumur 2,5 th s/d 5 th
b) Keluarga menjadi majemuk
c) Kesibukan orangtua meningkat
d) Kelompok bermain sangat membantu dalam perkembangan
anak
Tumbuh Kembang Balita
a) Toddler (1-3)
b) Biologis ( BB, TB)
c) Motorik (berjalan, lari,memegang benda)
d) Psikososial : otonomi vs ragu ± ragu negativism dari otonomi
e) tempertantrum, Sibling S Kognitif : prekonseptual, egosentris
f) Psikoseksual : fase anal; toilet training
g) Sosial : bermain,
h) sosialisasi Pra sekolah (3 ± 5 tahun) rasa takut anak, seperti
terhadap gelap dan suara-suara tertentu.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian
I. Data Umum
Tanggal Pengkajian : Minggu, 28 Desember 2014 jam 09.00 WIB
Nama Perawat : Arief Setiyo Pambudi

a. Identitas Kepala Keluarga


1) Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. F
2) Usia : 25 tahun
3) Pendidikan : SMA
4) Pekerjaan : Karyawan Pabrik
5) Alamat : RT.10/RW.01 Kelurahan Karangroto

b. Tabel Komposisi Keluarga


Status Imunisasi
N Pen
Nama JK Hub Umur BCG Polio DPT Hepatitis Camp Ket
o d
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 ak
1 Tn.F L Orangt 25 Th SMA V v v v v v v v v v V v
ua
2 Ny.J P Orangt 24 Th SMA V v v v v v v v v v V v
ua
3 An.S L Anak 2,5 - V v v v v v v v v v V v
Th
c. Genogram

F J

Keterangan :
= Laki-laki = Perempuan

= Anggota keluarga yang sakit = Dalam satu rumah

d. Tipe Keluarga
Jenis type keluarganya adalah the nuclear family: keluarga yang terdiri dari
suami, istri dan anak (kandung ataupun anak angkat)
e. Suku dan Bangsa
Asal suku bangsa : Jawa, An.M minum ASI ekslusif selama 4 bulan dan pada
umur 4 bulan itu neneknya memberi An.M makan bubur dari umur 4 tahun
pemberian ASI nya tidak ASI ekslusif lagi tapi terkadang dicampur dengan
susu formula, An.M setiap hari senin sampai jumat di asuh oleh neneknya,
karena kedua orang tuanya bekerja berangkat jam 6 pagi pulang sampai jam
5 sore. Pada umur 10 bulan An.M pernah dibawa ke dokter dan
puskesmas.Bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa.
f. Agama dan Kepercayaan
Anggota keluarga Tn.F menganut agama islam, namun keluarga Tn.F jarang
solat dimasjid hanya solat dirumah, keluarga Tn.F jarang ikut pengajian rutin
warga-warga, dikarenakan tuntuan pekerjaan.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Yang memenuhi kebutuhan keluarga adalah suaminya tetapi istrinya juga ikut
bekerja, pendapatan keluarga hanya 1.350.000,- /bulannya. Pendapatan
dengan pengeluarkan hampir imbang namun masih bisa menabung untuk
kebutuhan mendadak walaupun tidak banyak.Jika ada anggota keluarga
yang sakit mereka membawanya ke puskesmas karena biayanya yang masih
terjangkau.Pernah juga anaknya dibawa ke dokter anak biayanya pun dari
milik sendiri.
h. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Jika ada waktu liburan hanya digunakan untuk berkumpul bersama keluarga
dan nonton tv, terkadang si anak juga ingin jalan-jalan naik odong-odong.
Keluarga tidak mengetahui bahwa rekreasi sangat penting untuk tumbuh
kembang anaknya.

II. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap Perkembangan Saat Ini
Keluarga Tn.F baru mempunyai satu anak laki-laki yang berusia 2,5 tahun.
Dalam tahap tumbuh kembangnnya An.M mengalami masalah dalam
usianya yang sudah mencapai 2,5 tahun An.M belum bisa berjalan, dalam
pengucapan kata-katanya juga belum jelas hanya bisa mengucap kata mama
dan bapak. An.M hanya baru bisa merangkak dan berdiri sembari
berpegangan dengan orang tua / yang mengasuhnya. Keluarga Tn.F
termasuk dalam tipe keluarga produktif tahap perkembangan anaknya adalah
usia balita.
b. Tahap Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah masalah tumbuh
kembang anaknya, keluarga Tn.F khawatir dalam usia yang sudah dua tahun
lebih anaknya belum bisa berjalan. Dulu pada waktu umur 1 tahun lebih
anaknya pernah dibawa ke dinas kesehatan semarang dan rumah gizi dan
mendapatkan terapi pijat namun stelah mengikuti program tersebut anaknya
belum bisa berjalan juga dan akhirnya tidak membawanya lagi. Kemampuan
berbicaranya juga masih belum berkembang banyak.Tn.F mengatakan
pernah membawa anaknya ke dokter spesialis anak, dari keterangan dokter
anaknya menderita resiko kekurangan gizi.
c. Riwayat Kesehatan Inti
Riwayat Kesehatan Kepala Keluarga: sebelumnya Tn.F tidak pernah
menderita penyakit berat hanya batuk pilek dan demam saja. Tn.F juga
mengerti jika dirinya sakit dia tidak bisa bekerja maka dari itu dia juga
menjaga kondisi kesehatannya. Dia tidak pernah mendapat penyuluhan
kesehatan dari dinas kesehatan atau puskesmas, hanya dari dokter saja
ketika dia dan anaknya sakit.
Riwayat Kesehatan Istri: Ny.J juga tidak menderita riwayat penyakit berat,
hanya batuk pilek dan demam saja. Dia juga mengerti bahwa menjaga
kesehatan agar tidak sakit itu penting karenanya dia selalu makan teratur.
Riwayat Kesehatan Anak: penyakit yang pernah diderita An.M adalah diare
demam batuk pilek dan pernah dibawa ke rumah gizi pada umur satu tahun.
Tumbuh kembang An.M tidak baik karena belum bisa berjalan berbicaranya
pun hanya bisa menyebut mamah dan papah namun An.M suka dengan
permainan puzzel dia belum bisa menulis atau menggambar. Pada usia 4
bulan An.M diberi makan bubur tim oleh neneknya dan sampai saat ini An.M
masih diberikan susu formula.
III. Lingkungan
a. Karakteristik Lingkungan Rumah
Data Objektif
Luas rumah 80 M², tipe rumah semi permanen, lantai keramik dan tidak licin,
status kepemilikan rumah adalah kontrak, jumlah kamar tidur 1, ventilasi dan
penerangan cahaya udara cukup, septic tank ada di belakang rumah, sumber
air untuk kebutuhan sehari-harinya berasal dari artetis, WC dan kamar mandi
jadi satu, tidak ada tempat sampah di depan rumah, terdapat got saluran
pembuangan air, dalam keluarga yang merokok cuma Tn.F saja, tidak ada
bau yang menyengat di dalam rumah.
Data Subjektif
Tn. F mengatakan dia dan istrinya mengalami kesulitan dalam mengurus
kebersihan rumah, tuntutan kerja menjadi salah satu alasan kurang
terawatnya perawatan rumah.
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Tempat tinggal kelurga Tn.F adalah di Kelurahan Karangroto RW.01, jenis
huniannya adalah semi permanen, jalan dikelurahan terbuat dari cor-coran
atau semen dan paping blok namun ada juga sebagian yang masih
berbentuk jalan setapak dari tanah, sebagian besar jalannya termasuk dalam
kategori layak. Saluran pembuangan air limbah pada lingkungan Tn.F ada
disepanjang jalan.Terkadang setiap sebulan sekali warga sekitar gotong
royong membersihkan selohkan. Di RW.01 terdapat satu balai RW yang
digunakan untuk pertemuan warga-warga dan posyandu baik balita ataupun
lansia, terdapat satu puskesmas pembantu tetapi berada di RW lain.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn.F tinggal disini semenjak 3,5 tahun yang lalu, Tn.F belum
pernah pindah-pindah tempat. Sebelum Tn.F mengontrak tempat tinggal
disini dahulunya dia tinggal di daerah sawah besar kemudian pindah kesini
setelah menikah.
d. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Tn.F mengatakan bahwa bersosialisasi sangatlah penting namun karena dia
bekerja dari pagi sampai sore dia jarang ketemu dengan warga, Tn.F dan
Ny.J bisa bertemu dengan warga hanya pada waktu jam pulang kerja/jam 6
sore dan hari libur (sabtu minggu).
e. System Pendukung Keluarga
Yang menjaga An.M ketika kedua orang tuanya bekerja adalah neneknya
(Ny.S) ketika An.M sakitpun kadang yang mengantar dia. Tempat Ny.S
memeriksaan anggota keluarga yang sakit yaitu di puskesmas
Bangetayu.Terkadang dari kader kesehatan kelurahan juga sering
menyarankan agar An.M rutin ikut posyandu balita setiap bulannya.
IV.Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi berjalan dengan baik antar sesama angota keluarga namun
komunikasi kepada anaknya belum berjalan dengan baik karena An.M belum
bisa bicara banyak.Bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa kromo dan
terkadang bahasa Indonesia.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Yang berperan mengambil keputusan dalam menghadapi masalah adalah
Tn.F dia lebih dominan tetapi dia juga bermusyawarah dengan ibu mertua
dan istrinya sebelum pengambilan keputusan tersebut.sedangkan yang
mengatur keuangan keluarga adalah Ny.J.
c. Struktur Peran (Formal & Informal)
Peran formal keluarga Tn.F :
1) Tn.F sebagai kepala keluarga
2) Ny.J sebagai Ibu Rumah tangga
3) An.M anak pertama dan baru berusia 2,5 tahun.
4) Ny.S adalah nenek dari An.M dia yang mengasuh An.M ketika kedua
orang tuanya bekerja.
Peran informal keluarga Tn.F :
1) Menurut Ny.J, Tn.F adalah orang yang baik dia menjadi penutan
keluarganya
2) Ny.J adalah ibu yang selalu memberikan kasih sayang pada anaknya,
Ny.S juga selalu setia menemani anaknya berusaha agar tumbuh
kembang anaknya normal.
d. Nilai dan Fungsi Norma Keluarga
Keluarga Tn.F memegang erat norma-norma yang berlaku dimasyarakat,
seperti selalu menghormati yang lebih tua, tidak boleh berbohong dan selalu
berusaha menjaga kebersihan.
V. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Sesama anggota keluarga saling menyayangi, ketika salah satu anggota
keluarga mereka ada yang sakit, maka perhatian lebih akan tertuju pada
anggota yang sakit tersebut. Orang tua Keluarga Tn.F juga selalu mensuport
anak-anaknya agar semangat dalam mendidik dan merawat anaknya.
b. Fungsi Sosial
An.M adalah anak pertama yang baru berusia 2,5 th tetapi kedua orang
tuanya juga sudah melatih anak agar anak bisa berteman dengan anak-anak
yang lain namun hal ini belum bisa berjalan baik karena An.M belum bisa
berjalan dengan normal. Keluarga Tn.F mengatakan bahwa rumah yang
dihuninya tidak begitu besar jadi tempat bermain anaknya juga sempit.
c. Fungsi Perawatan Keluarga
1) Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan
a) Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah
Keluarga Tn.F tidak mengerti tentang masalah kesehatan yang ada,
ketika ada anggota keluarga yang sakit keluarga Tn.F akan langsung
membawa ke puskesmas atau ke RS terdekat dan menyerahkan
semua masalah kesehatan kepada petugas yang menanganinya.
b) Kemampuan keluarga Mengambil keputusan
Keluarga Tn.F tidak tahu apa yang harus dilakukan agar anaknya bisa
tumbuh sehat, yang dilakukan keluarga adalah selalu membawa
anggota keluarga yang sakit ke puskesmas atau dokter terdekat.
c) Kemampuan keluarga Merawat anggota yang sakit
Keluarga Tn.F sering melakukan rangsangan untuk berjlana pada
anaknya seperti melakukan titah dan membelikan kursi
berjalan.Sebelumnya juga An.M pernah di bawa ke rumah gizi selama
kurang lebih 1 tahun terjadi peningkatan gizi tetapi An.M masih belum
bisa berjalan dan akhirnya An.M Cuma di rawat oleh neneknya saja
dirumah.
d) Kemampuan keluarga dalam Memelihara lingkungan yang sehat
Tempat tinggal Tn.F adalah kelurahan yang tata letak rumahnya cukup
bagus seperti perumahan, setiap sebulan sekali Tn.F ikut warga sekitar
kerja bakti membersihkan saluran got.
e) Kemampuan keluarga Menggunakan fasilitas kesehatan
Setiap sebulan sekali An.M selalu rutin dibawa neneknya untuk
mengikuti posyandu balita.
2) Kebutuhan Nutrisi Keluarga
Umur An.M adalah 2,5 th namun berat badanya masih 8,5 kg. setiap hari
An.M selalu mengkonsumsi susu formula. Frekuensi makan An.M tidak
teratur, An.M tidak suka sayuran dia lebih suka ngemil.Terlihat tanda-
tanda kekurangan gizi pada An.M seperti bentuk kaki yang kecil, bentuk
kepala yang lebih besar.
3) Kebiasaan Tidur Istirahat Dan Latihan
Untuk masalah Tidur, An.M sering tidur siang dan malam harinya pun
tidur kembali, An.M tidak pernah berolahraga setiap pagi An.m diajak
untuk berjemur di matahari pagi oleh nenek atau orang tuanya. Tn.F atau
Ny.J juga tidak pernah berolahraga karena kesibukan bekerja.
d. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn.F termasuk keluarga produktif, Keluarga Tn.F menginginkan
ingin punya dua anak nantinya, ketika terjadi menstruasi Ny.J tidak
mengalami sakit berlebih dan Tn.F juga tidak ada keluhan untuk masalah
reproduksinya.
e. Fungsi Ekonomi
Tn.F dan Ny.J bekerja sebagai karyawan pabrik penghasilan yang
didapatkan sudah bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, setiap
bulannya keluarga Tn.F mengaku bisa menabung uang walapun cuma
sedikit.Pengeluran dan pendapatan masih besar pendapatannya.
VI.Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor Jangka Pendek Dan Panjang
Masalah yang sedang dihadapi keluarga Tn.F adalah berfokus pada anaknya
yang belum bisa berjalan, ini menjadi kekawatiran yang besar karena Tn.F
takut terjadi apa-apa dengan anaknya.
b. Kemampuan Keluarga Dalam Merespon Situasi Dan Stressor
Ketika mengetahui anaknya belum bisa bejalan Tn.F berusaha membawa
anaknya ke balai kesehatan yang ada, namun sampai saat ini beum bisa
berjalan juga.Tn.F hanya bisa pasrah, bersabar dan berharap anaknya bisa
dapat tumbuh kembang secara normal.
c. Strategi Koping Yang Digunakan
Keluarga Tn.F biasanya bermusyawarah kepada orang tua mereka untuk
pengambilan keputusan yang harus dilakukan Tn.F.namun terkadang jika
masalahnya mendadak dan penting Tn.F mengambil keputusan sendiri
karena tidak ingin masalahnya menjadi semakin parah jika tidak segera
ditangani.
d. Strategi Adaptasi Disfungsional
Ketika An.M sakit Tn.F tidak pernah memarahi istri atau mertuanya, tidak
pernah menggunakan kekerasan atau ancaman jika sedang da masalah,
yang terjadi sekarang adalah karena orang tua mungkin kurang banyak
waktu dengan anaknya.
VII. Pemeriksaan Fisik
No Jenis Nama Anggota Keluarga
Pemeriksaan Tn.F Ny.J An.M
1. Kesadaran CM CM CM
2. TTV :
a. TD 120/90 mmHg 120/80mmHg -
b. Suhu 37˚C 36,7 ˚C 36,7˚C
c. Nadi 77 kali/menit 85 kali/menit 102 kali/menit

d. Pernafasan 20 kali/menit 22 kali/menit 28 kali/menit

3. BB dan TB BB : 55 kg BB : 47 kg BB : 8,5 kg
TB : 160 cm TB : 155 cm TB : 60 cm
4. Kepala Mesochepal, Mesochepal, Sedikit lonjong
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
5. Mata Konjungtiva an Konjungtiva an Konjungtiva an
anemis, sclera non anemis, sclera non anemis, sclera non
ikterik, ikterik ikterik
7. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
tiroid tiroid tiroid
8. Telinga Bersih, bentuk Bersih, bentuk Bersih, bentuk
simetris, fungsi simetris, fungsi simetris, fungsi
pendengaran baik pendengaan baik pendengaran baik
9. Mulut Mukosa bibir lembab Mukosa bibir lembab Mukosa bibir lembab,
gigi ompong pada
bagian depan
10. Hidung fungsi penciuman baik fungsi penciuman baik fungsi penciuman baik
11. Paru-paru Inspeksi: bentuk Inspeksi: bentuk Inspeksi: bentuk
simetris simetris simetris
palpasi: taktil fremitus palpasi: taktil fremitus palpasi: taktil fremitus
sama sama sama
perkusi : sonor perkusi: sonor, perkusi : sonor
auskultasi : vesikuler auskultasi : vesikuler auskultasi : vesikuler
12. Jantung Inspeksi: kedua belah Inspeksi: kedua belah Inspeksi: kedua belah
dada simetris,ictus dada simetris,ictus dada simetris,ictus
kordis tampak. kordis tampak. kordis tampak.
Palpasi: terdapat Palpasi: terdapat Palpasi: terdapat
pulsasi, ictus kordis pulsasi, ictus kordis pulsasi, ictus kordis
teraba teraba teraba
Perkusi: redup (pekak) Perkusi: redup (pekak) Perkusi: redup (pekak)
Auskultasi:tidak ada Auskultasi: tidak ada Auskultasi: tidak ada
suara tambahan suara tambahan suara tambahan

13. Abdomen Inspeksi: tidak ada Inspeksi: tidak ada Inspeksi: tidak ada
bekas luka bekas luka bekas luka
Auskultasi :bising Auskultasi: bising Auskultasi: bising
usus 16x/menit usus 18x/menit usus 23x/menit
Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Perkusi: timpani Perkusi: timpani Perkusi: timpani
14. Kulit dan kuku Turgor kulit < 3 detik, Turgor kulit < 3 detik, Turgor kulit < 3 detik,
CRT < 3 detik, kuku CRT< 3 detik, kuku CRT < 3 detik, kuku
bersih dan tidak bersih dan tidak bersih dan tidak
panjang panjang panjang
15 Ekstremitas Alat ekstremtias Alat ekstremtias Alat ekstremtias
lengkap, Tidak ada lengkap, Tidak ada lengkap,
masalah, tidak ada masalah, tidak ada Bentuk kaki kecil
oedema oedema
16 Keadaan mampu melakukan mampu melakukan Tumbuh kembang
Umum aktifitas mandiri aktifitas mandiri terganggu,
bisa berdiri tetapi
Belum bisa berjalan
VIII. Harapan Keluarga
Keluarga Tn.F berharap bisa mengetahui penyebab anaknya belum bisa
berjalan, Ny.J juga berharap ada bantuan kesehatan dari pemerintah dalam
hal keringanan biaya dan segera mendapatkan jalan keluar atas masalah
yang terjadi pada anaknya.
ANALISA DATA

No Data Diagnosa Keperawatann

1. Ds : Keterlambatan Pertumbuhan
- Tn. F mengatakan anaknya belum bisa Dan Perkembangan pada
berjalan, An.M cumba bisa berdiri dan Keluarga Tn.F khususnya pada
merangkak saja. An.M
- Tn.F mengatakan anaknya pernah dibawa
ke rumah gizi dan dirawat jalan oleh
petugas kesehatan disana.
- Ny.J mengatakan pemberian ASI ekslusif
pada anak selama empat bulan setelah itu
pemberian ASInya dicampur dengan susu
formula.
- Ny.J mengatakan sering melatih anaknya
untuk berjalan tetapi ketika anaknya
menangis latihan itupun dihentikan.
- Tn.F dan Ny.J mengatakan setiap hari
senin sampai jumat anaknya diasuh oleh
neneknya itu dilakukan karena tuntuan
kerja. Dan pulang kerja pada jam 17.00
WIB.
- Tn.F mengatakan pernah membawa
anaknya ke dokter spesialis anak, dari
keterangan dokter anaknya menderita
resiko kekurangan gizi.
- Ny.J mengatakan pada usia empat bulan
anaknya pernah dikasih bubur tim-tim oleh
neneknya.
- Ny.F mengatakan anaknya tidak suka
makan sayur.
- Tn.F mengatakan anaknya belum bisa
ngomong hanya bisa mengucapkan
mamah dan bapak.
Do :
- An.M terlihat merangkak
- An.M tidak mampu berjalan
- BB : 8,5Kg
- TB: 70 cm
- Kaki terlihat kecil
- Kepala terlihat besar dan lonjong
- Gigi tampak ompong
- Anak tidak bisa bicara lancar

2. Ds : Kurang Pengetahuan Informasi


- Tn.F mengatakan tidak mengerti apa yang Kesehatan Pada Keluarga Tn.F
harus dilakukan ketika anaknya sakit, yang
dia lakukan adalah langsung membawa
ke puskesmas.
- Keluarga Tn.F mengatakan tidak tahu
penyakit yang diderita anaknya.
- Keluarga Tn.F mengatakan tidak tahu cara
menstimulus tumbuh kembang anak.
- Ny.F mengatakan Perkembangan An.M
lebih lambat daripada anak seusianya.
Do :
- Saat diwawancara tentang gizi keluarga
Tn.F tidak bisa menjawab.
- Keluarga Tn.F juga tidak mengetahui apa
yang harus dilakukan ketika mengetahui
anaknya belum bisa berjalan, dia hanya
melatih anaknya dengan cara di titah.
- An.M mengalami keterlambatan tumbuh
kembang dalam sector berjalan dan
berbicara

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN :


1. Keterlambatan Pertumbuhan Dan Perkembangan pada Keluarga Tn.F khususnya
pada An.M.
2. Kurang Pengetahuan Informasi Kesehatan Pada Keluarga Tn.F.
SKORING PRIORITAS MASALAH

1. Keterlambatan Pertumbuhan Dan Perkembangan pada Keluarga Tn.F khususnya pada An.M
No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat Masalah 3x1=1 Keterlambatan pertumbuhan dan
a. Aktual (Tidak/Kurang Sehat) 3 3 perkembangan kurang sehat karena
1
b. Resiko (Ancaman Kesehatan) 2 seharusnya usia 2,5 tahun sudah bisa
c. Wellness (Keadaan sejahtera) 1 berjalan dan berbicara.

2 Kemungkinan masalah untuk diubah 1x2=1 Keterlambatan pertumbuhan dan


a. Mudah 2 2 perkembangan Kemungkinan
b. Sebagian 1 masalah untuk diubah sebagian
2
c. Tidak dapat Diubah 0 karena masalah tumbang
memerlukan penanganan waktu yang
cukup lama.
3 Potensi masalah untuk dicegah 2 x 1 = 2/3 Keterlambatan pertumbuhan dan
a. Tinggi 3 3 perkembangan potensi masalah untuk
b. Cukup 2 1 dicegah cukup karena umur An.M
c. Rendah 1 masih sangat muda jadi masih bisa di
cegah.
4 Menonjolnya Masalah 2x1=1 Keterlambatan pertumbuhan dan
a. Masalah berat harus ditangani 2 2 perkembangan menonjolnya masalah
b. Masalah diraskan tidak harus 1 1 sangat berat dan harus cepat
ditangani 0 ditangani mengingat dalam umur
c. Masalah tidak dirasakan segini sudah sangat terlambat
tumbangnya

TOTAL 3 2/3

2. Kurang Pengetahuan Informasi Kesehatan Pada Keluarga Tn.F


No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat Masalah 2x 1 = 2/3 Kurang Pengetahuan Keluarga resiko
d. Aktual (Tidak/Kurang Sehat) 3 3 karena ada sebagian yang sudah tahu
1
e. Resiko (Ancaman Kesehatan) 2 penyakit An.M ada sebagian yang
f. Wellness (Keadaan sejahtera) 1 tidak tahu

2 Kemungkinan masalah untuk diubah 1x2=1 Kurang Pengetahuan Keluarga


d. Mudah 2 2 Kemungkinan masalah untuk diubah
e. Sebagian 1 2 sebagian karena kedua orang tuanya
f. Tidak dapat Diubah 0 yang jarang dirumah, An.M
kebanyakan di asuh oleh neneknya
3 Potensi masalah untuk dicegah 2 x 1 = 2/3 Kurang Pengetahuan Keluarga
d. Tinggi 3 3 potensi masalah untuk dicegah cukup
1
e. Cukup 2 karena Keluarga Tn.F termasuk
f. Rendah 1 keluarga usia dewasa
4 Menonjolnya Masalah 1 1 x 1 = 1/2 Kurang Pengetahuan Keluarga
d. Masalah berat harus ditangani 2 2 menonjolnya masalah tidak harus
e. Masalah diraskan tidak harus 1 ditangani cepat ditangani mengingat
ditangani 0 dalam umur segini sudah sangat
f. Masalah tidak dirasakan terlambat tumbangnya
TOTAL 2 5/6
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Keperawatan


Keperawatan
Umum Khusus Kriteria Standart

1. Keterlambatan Setelah dilakukan - Setelah dilakukan Keluarga Tn.F 1. Ajarkan cara menstimulasi tingkat
Pertumbuhan tindakan 6x pertemuan mampu perkembangan sesuai dengan
Dan keperawatan diharapkan mengetahi cara- usia klien.
Perkembangan selama 2 minggu, keluarga Tn.F : cara 2. Ajarkan kepada orang tua
pada Keluarga pertumbuhan dan 1. Tahu dan Psikomotor menstimulasi tentang standar pertumbuhan
Tn.F khususnya perkembangan mampu tumbuh kembang fisik dan tugas-tugas
pada An.M. pada keluarga menstimulasi anak khusunya perkembangan sesuai usia anak.
Tn.F khususnya tumbung dalam hal cara 3. Berikan makanan sedikit tapi
An.M membaik kembang anak berjalan dan sering dengan menu makanan
sesuai dengan khusunya berbicara yang menarik anak.
tingkat usia dalam hal 4. Berbicara sambil bermain dengan
berjalan alat untuk mempercepat persepsi
anak tentang suatu hal
2. Tahu tentang Kognitif 5. Lakukan scrining lanjutan dengan
standar Keluarga Tn.F memperkenalkan test Denver II
pertumbuhan tahu tentang
6. Anjurkan keluarga untuk selalu
fisik menurut informasi dan
datang pada pos pelayanan
usianya standar kesehatan balita secara rutin
pertumbuhan dan
7. Lakukan komunikasi secara
perkembangan komprehensif baik verbal maupun
anak usia 1-5 non verbal
tahun

3. Keluarga bisa Psikomotor


berkreasi Keluarga Tn.F
dalam bisa membuat
pemberian menu makanan
menu makanan yang menarik
yang menarik untuk anaknya.
pada anaknya

4. Keluarga bisa Psikomotor


menstimulasi Keluarga Tn.F
komunikasi tahu cara
An.M menstimulasi
agar anak bisa
berbicara lebih
banyak kata.
2. Kurang Setelah dilakukan Setelah dilakukan Keluarga Tn.F 1. Kaji pengetahuan klien dan
Pengetahuan tindakan 6x pertemuan mengetahui diskusi bersama tentang masalah
Informasi keperawatan diharapkan tentang nutrisi kesehatan yang sedang
Kesehatan Pada selama 2 minggu keluarga Tn.F : yang baik,cara dialaminya.
Keluarga Tn.F pengetahuan 1. Mengetahui Kognitif meningkatkan 2. Berikan penkes tentang nutrisi
tentang informasi informasi gizi, akibat dan gizi yang baik untuk balita
kesehatan pada tentang gizi kurang gizi. 3. Jelaskan kepada keluarga
keluarga Tn.F dan nutrsisi tahapan tumbuh kembang pada
bertambah atau pada balita An.M seharusnya dicapai oleh
meningkat An.M
Keluarga Tn.F 4. Ajarkan keluarga tentang cara
mengerti standar menstimulasi tumbuh kembang
2. Mengetahui Kognitif tumbuh kembang anak (motoric dan kemampuan
informasi yang normal, berbicara)
tubuh penyebab tumbuh
kembang kembang tidak
yang normal normal, cara
pada anak penanganan dan
mengerti cara
menstimulasi
anak agar cepat
berjalan.

Keluarga Tn.F
mengetahui
penyebab
3. Mengetahui Kognitif anaknya telat
tentang apa dalam hal
yang terjadi tumbangnya
pada anaknya
Keluarga Tn.F
tahu cara
menstimulasi
kemampuan
motoric dan
4. Keluarga
Kognitif kemampuan
mengetahui
berbicaranya
cara
menstimulasi
kemampuan
berbicara dan
kemampuan
motoriknya
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO DX IMPLEMENTASI RESPON KELUARGA

1 Keterlambatan 1. Memberikan pendidikan kesehatan S :


Pertumbuhan nutrisi dan tumbuh kembang pada
- Keluarga Tn.F mengatakan sangat senang bisa
Dan anak
diberi informasi kesehatan
Perkembangan
pada Keluarga - Keluarga Tn.F mengatakan sudah mulai tahu
Tn.F khususnya tentang konsep tumbuh kembang anak dan
pada An.M. nutrisi pada anaknya.

O:

- Keluarga Tn.F tampak memperhatikan


penjelasan yang diberikan pereawat

- Keluarga Tn.F kooperatif

2 Keterlambatan 2. Mengajarkan menstimulasi S :


Pertumbuhan perkembangan (berjalan) dengan cara
- Keluarga Tn.F mengatakan sangat senang
Dan pijat pada kaki
Perkembangan - Keluarga Tn.F mengatakan belum mengerti
pada Keluarga teknkik pijat bayi dan kegunaanya.
Tn.F khususnya
pada An.M.

O:

- Keluarga Tn.F tampak memperhatikan dan mau


melakukan terapi tersebut pada anaknya

- Keluarga Tn.F mendemonstrasikan ulang teknik


tersebut.

3 Keterlambatan 3. Mengajarkan kepada orang tua S :


Pertumbuhan tentang standar pertumbuhan fisik dan
- Keluarga Tn.F mengatakan sangat senang
Dan tugas-tugas perkembangan sesuai
diajarkan standar pertumbuhan pada anaknya
Perkembangan usia anak.
pada Keluarga -
Tn.F khususnya
O:
pada An.M.
- Keluarga Tn.F terlihat mau mempelajari lembar
Denver

- Keluarga Tn.F tampak memperahtikan


penjelasan perawat.

4. Kurang 1. Kaji pengetahuan klien dan diskusi S:


Pengetahuan bersama tentang masalah kesehatan - Keluarga Tn.F mengatakan senang sekali bisa
Informasi yang sedang dialaminya. berdiskusi masalah kesehatan dengan perawat
Kesehatan Pada
- Keluarga Tn.F mengatakan belum ada petugas
Keluarga Tn.F
kesehatan yang berdiskusi langsung seperti ini.

O:
- Keluarga Tn.F aktif bertanya seputar masalah
kesehatan yang berkaitan dengan anaknya

5. Kurang 2. Memberikan pendidikan kesehatan S:


Pengetahuan terkait masalah kesehatan yang - Keluarga Tn.F mengatakan merasa senang bisa
Informasi dialami An.M diberi informasi kesehatan
Kesehatan Pada
O:
Keluarga Tn.F
- Keluarga Tn.F tampak memperhatikan
penjelasan dri perawat

6. Kurang 3. Menjelaskan kepada Keluarga Tn.F, S :


Pengetahuan penyebab terlambatnya tumbuh - Keluarga Tn.F
Informasi kembang, cara memperbaiki status gizi
O:
Kesehatan Pada dan cara menstimulasi agar anak
-
Keluarga Tn.F cepat berjalan.
EVALUASI KEPERAWATAN

NO TANGGAL DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN

1 Keterlambatan Pertumbuhan Dan S :


Perkembangan pada Keluarga
- Keluarga Tn.F mengatakan sangat senang sudah
Tn.F khususnya pada An.M.
mengerti standar pertumbuhan pada anaknya

- Keluarga Tn.F mengatakan sangat senang

- Keluarga Tn.F mengatakan belum mengerti teknkik pijat


bayi dan kegunaanya.

- Keluarga Tn.F mengatakan sangat senang bisa diberi


informasi kesehatan

- Keluarga Tn.F mengatakan sudah mulai tahu tentang


konsep tumbuh kembang anak dan nutrisi pada anaknya.

O:

- Keluarga Tn.F terlihat mau mempelajari lembar Denver

- Keluarga Tn.F tampak memperahatikan


- Keluarga Tn.F tampak memperhatikan penjelasan yang
diberikan pereawat
- Keluarga Tn.F kooperatif

- Keluarga Tn.F tampak memperhatikan dan mau


melakukan terapi pijat pada anaknya

- Keluarga Tn.F mendemonstrasikan ulang teknik tersebut

A : Masalah Belum Teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

2 Kurang Pengetahuan Informasi S :


Kesehatan Pada Keluarga Tn.F - Keluarga Tn.F mengatakan merasa senang bisa diberi
informasi kesehatan

- Keluarga Tn.F mengatakan senang sekali bisa berdiskusi


masalah kesehatan dengan perawat

- Keluarga Tn.F mengatakan belum ada petugas kesehatan


yang berdiskusi langsung seperti ini

O:
- Keluarga Tn.F tampak memperhatikan penjelasan dri
perawat

- Keluarga Tn.F aktif bertanya seputar masalah kesehatan


yang berkaitan dengan anaknya

A : Masalah Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Keluarga pada dasarnya merupakan suatu kelompok yang terbentuk dari suatu
hubungan seks yang tetap, untuk menyelenggarakan hal-hal yang berkenaan
dengan keorangtuaan dan pemeliharaan anak.
2. Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik yang dilakukan perawat untuk
mengetahui keadaan suatu keluarga, baik yang sehat maupun sakit yang berada
dalam satu rumah. Keluarga adalah sekumpulan orang yang berikatan dengan tali
perkawinan yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya baik anak kandung
maupun adopsi
3. Balita yaitu anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular
dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun
4. Kemampuan motorik balita meliputi kemampuan motorik halus dan kasar, dan
perubahan pada balita meliputi ukuran tubuh, tinggi tubuh, dan berat tubuh. Selain
itu pada balita yang tidak diperhatikan dengan benar tumbuh kembangnya akan
menimbulkan gangguan-gangguan fisik maupun mental pada balita
DAFTAR PUSTAKA

Dion, Y., Betan, Y. (2013). AsuhanKeperawatanKeluargaKonsepdanPraktik. Yogyakarta:


NuhaSalemba

iedman, M M., Bowden, V R., Jones, E G.(2010). Buku Ajar KeperawatanKeluargaRiset,


Teori, danPraktik, Edisi 5. EGC: Jakarta

Ali, Zainidin. 2010. ”PengantarKeperawatanKeluarga”. Jakarta: EGC. Diaksestangal 30


MARET 2020

Friedman, M.M. (2010) KeperawatanKeluarga. Jakarta :EGC

Muhlisin, Abi. (2012) KeperawatanKeluarga.Yogyakarta :GosyenPublishing

Maryunani, A. (2010). IlmuKesehatanAnakdalamKebidanan. Jakarta: Trans Info Media.

Dewi, R. C., Oktiawati, A., &Saputri, L. D. (2015).TeoridanKonsepTumbuhKembangBayi,


Toddler, AnakdanUsiaRemaja. Yogyakarta: NuhaMedika. Irene, S. (2011)

Anda mungkin juga menyukai