Anda di halaman 1dari 43

Keperawatan Medikal Bedah

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. B DENGAN


KASUS TOTAL ATRIOVENTRIKULER BLOK DI CVCU
RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO

Oleh :
Indah Lestari, S. Kep
NIM: 70900121029

PERSEPTOR LAHAN PERSEPTOR INSTITUSI

(Ns. Nasirah, SKM.,S.Kep) (Maria Ulfah Azhar, S. Kep., Ns., M. Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XX


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2022
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
HARI/TANGGAL : Senin, 18 April 2022
JAM PENGKAJIAN : 09.00 WITA
PENGKAJI : Indah Lestari, S. Kep
RUANG : CVCU, Bed 13

I. IDENTITAS
A. KLIEN
Nama : Ny. B
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 47 tahun
Agama : Kristen
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : IRT
Pendidikan terakhir : SMA/Sederajat
Alamat : Pinrang
No. RM : 974670
Diagnostik Medis : Total AtrioVentrikuler Blok
Tgl masuk RS : Rabu, 13 April 2022

II. RIWAYAT KEPERAWATAN


A. RIWAYAT KESEHATAN KLIEN
1. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan sering merasa lelah

b. Kronologi Penyakit Saat Ini


Klien mengatakan sering merasa lelah saat beraktivitas sejak 1 bulan
yang lalu dan merasa sesak jika beraktivitas, kemudian memberat 2
minggu terakhir.

c. Pengaruh Penyakit Terhadap Klien


Klien mengatakan sakit yang dialaminya sangat mengganggu
aktivitasnya sehari-hari karena sering merasa lelah saat beraktivitas.

d. Apa yang Diharapkan Klien dari Pelayanan Kesehatan?


Klien mengatakan sangat berharap agar kondisinya bisa seperti dulu
lagi dan sakitnya bisa segera hilang. Klien mengatakan ingin sembuh

2. Riwayat Penyakit Masa Lalu


a. Penyakit Masa Anak-Anak
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun ketika
masih pada masa anak-anak.
b. Imunisasi
Klien mengatakan tidak mengetahui dengan pasti apakah
imunisasinya ketika masa anak-anak lengkap atau tidak.

c. Alergi
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi apapun, baik
makanan ataupun obat-obatan.

d. Pengalaman Sakit/Dirawat Sebelumnya


Klien mengatakan sudah pernah di rawat di RS Pinrang dan RS
siloam dengan penyakit yang sama. Klien mengatakan ada riwayat
hipertensi

e. Pengobatan Terakhir
Klien mengatakan rutin mengkonsumsi obat tekanan darah tinggi

B. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


1. Genogram (minimal 3 generasi)
a. Dengan siapa klien tinggal dan berapa jumah keluarga?
Klien mengatakan tinggal bersama suaminya.
Ny.
B 46

Keterangan:

: Laki-laki : Meninggal : Garis keturunan

: Perempuan : Garis Pernikahan ?: umur tidak diketahui

: Klien : Tinggal bersama

G1: kakek dan nenek klien telah meninggal akibat faktor usia
G2: ayah dan ibu klien telah meninggal dan, tidak memiliki riwayat penyakit
menurun, ayah klien adalah anak kedua dari lima bersaudara, sedangkan ibu klien
adalah anak kedua dari enam bersaudara
G3: klien tinggal bersama suaminya
b. Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit serupa?
Klien mengatakan keluarga tidak ada yang menderita penyakit serupa

c. Apakah ada keluarga yang mempunyai penyakit menular atau


menurun?
Klien mengatakan keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit
menurun

d. Bagaimana efek yang terjadi pada keluarga bila salah satu


anggota keluarga sakit?
Keluarga klien mengatakan sangat sedih jika ada salah satu anggota
keluarga yang sakit dan akan segera membawanya berobat dan
menjalani perawatan sampai sembuh di fasilitas pelayanan kesehatan.

C. PENGKAJIAN BIOLOGIS (Dikaji sebelum dan sesudah sakit)


1. RASA AMAN DAN NYAMAN
a. Apakah ada rasa nyeri? Di bagian mana? Jelaskan secara rinci:
PQRST.
klien mengatakan mengalami nyeri pada bagian bahu kiri post ppm .
Saat dikaji,
P: Klien mengatakan nyeri pada bagian post ppm
Q: Klien mengatakan nyeri terasa nyut-nyut
R: Klien mengatakan nyeri pada post ppm di bahu kiri
S: Skala nyeri 3 (nrs)
T: Klien mengatakan nyeri hilang timbul

b. Apakah mengganggu aktifitas?


Klien mengatakan penyakit yang dialaminya mengganggu dalam
aktifitasnya karena seluruh aktifitasnya masih dibantu oleh keluarga
klien.

c. Apakah yang dilakukan untuk mengurangi/menghilangkan


nyeri?
Klien mengatakan mengonsumsi obat anti nyeri.

d. Apakah cara yang digunakan untuk mengurangi nyeri efektif?


Klien mengatakan nyerinya perlahan-lahan berkurang setelah minum
obat anti nyeri.

e. Apakah ada riwayat pembedahan?


Keluarga klien mengatakan klien belum pernah di operasi.

2. AKTIFITAS ISTIRAHAT – TIDUR


a. AKTIFITAS
1) Apakah klien selalu berolahraga? Jenis OR?
Sebelum sakit, klien mengatakan jarang berolahraga. Saat di RS,
keluarga klien mengatakan ada beberapa aktifitas klien yang
dibantu.

2) Apakah klien menggunakan alat bantu dalam beraktifitas?


Sebelum dirawat di RS, klien mengatakan tidak menggunakan
alat bantu apapun dalam beraktifitas. Saat dirawat di RS,
keluarga klien mengatakan klien hanya bisa terbaring di atas
tempat tidur karena merasa lelah.

3) Apakah ada gangguan aktifitas?


Klien mengatakan agak sulit bergerak

4) Berapa lama melakukan kegiatan per hari? Jam berapa


mulai kerja?
Klien mengatakan setiap pagi membersihkan selama ± 30 menit.
Kemudian dilanjutkan dengan memasak. Klien beristirahat
sejenak dari rutinitas sekaligus makan siang pukul 12.00 siang.
Pada malam hari, klien nonton TV dan tidur pukul 21.00 malam.

5) Apakah klien mampunyai keterampilan khusus?


Keluarga klien mengatakan klien tidak mempunyai keterampilan
khusus.

6) Bagaimana aktifitas klien saat sakit sekarang ini? Apakah


perlu bantuan? Jelaskan secara rinci.
Klien mengatakan belum mampu melaksanakan aktivitas secara
mandiri.

b. ISTIRAHAT
1) Kapan dan berapa lama klien beristirahat?
Klien kadang tidur siang pukul 13.00 dan tidur pada malam hari
pukul 21.00 malam. Klien sebelum dirawat di RS selalu bangun
pagi pukul 06.00 pagi.

2) Apa kegiatan untuk mengisi waktu luang?


Sebelum dirawat di RS, klien mengisi waktu luang pada malam
hari diisi dengan menonton TV. Saat dirawat di RS, klien
mengisi waktu luang dengan beristirahat atau mengobrol
bersama anak dan saudaranya.

3) Apakah klien manyediakan waktu khusus untuk istirahat?


Klien mengatakan sebelum dirawat di RS, klien menyediakan
waktu beristirahat pukul 13.00 siang dan pukul 21.00 malam.
4) Apakah pengisian waktu luang sesuai hobi?
Klien mengatakan tidak mempunyai hobi.

5) Bagaimana istirahat klien saat sakit sekarang ini?


Klien mengatakan saat dirawat di RS lebih banyak beristirahat
dari biasanya.

c. TIDUR
1) Bagaimana pola tidur klien? (jam, berapa lama,
nyenyak/tidak?)
Lama Tidur Siang : Sebelum dirawat di RS, klien mengatakan
hanya tidur pada siang hari ± 1 jam. Saat sakit, klien mengatakan
lama tidur siangnya ± 1-2 jam.
Lama Tidur Malam : Klien mengatakan tidurnya pada malam
hari sebelum dirawat di RS ± 8-9 jam. Klien tidur pukul 21.00
malam dan bangun pukul 06.00 pagi.

2) Apakah kondisi saat ini mengganggu klien?


Klien mengatakan kondisinya saat ini sangat mengganggu
aktifitasnya karena belum bisa melakukan aktifitas secara
mandiri.

3) Apakah klien terbiasa menggunakan obat penenang sebelum


tidur?
Klien mengatakan tidak pernah menggunakan obat penenang
sebelum tidur.

4) Kegiatan apa yang dilakukan menjelang tidur?


Klien mengatakan membaca doa sebelum tidur.

5) Bagaimana kebiasaan tidur?


Kebiasaan tidur : Klien mengatakan kebiasaan tidurnya baik dan
teratur selama ini.

6) Berapa jam klien tidur? Bagaimana kualitas tidurnya?


Lama Tidur Siang : Sebelum dirawat di RS, klien mengatakan
biasanya tidur pada siang hari ± 1 jam. Saat masuk RS, klien
mengatakan lama tidur siangnya ± 1-2 jam.
Lama Tidur Malam : Klien mengatakan tidurnya pada malam
hari sebelum dirawat di RS ± 8-9 jam. Klien tidur pukul 21.00
malam dan bangun pukul 06.00 pagi.

7) Apakah klien sering terjaga saat tidur?


Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur, hanya saja
post ppm klien biasa tiba-tiba terbangun karena merasakan nyeri

8) Pernahkah mengalami gangguan tidur? Jenisnya?


Klien mengatakan pernah mengalami gangguan tidur pada saat
post ppm saat merasakan nyeri.

9) Apa hal yang ditimbulkan akibat gangguan tersebut?


Klien mengatakan sulit tidur saat itu.

3. CAIRAN
a. Berapa banyak klien minum per hari?
Keluarga klien mengatakan sebelum sakit klien menghabiskan air
putih sebanyak 1000 ml/hari, kemudian pada saat sakit klien
mengkonsumsi sebanyak 550 ml/hari.

b. Minuman apa yang disukai klien dan yang biasa diminum


klien?
Klien mengatakan hanya menyukai air putih. Klien mengatakan
rutin mengonsumsi air putih sebelum sakit. Saat dirawat di RS, klien
mengonsumsi air mineral.

c. Apakah ada minuman yang disukai/dipantang?


Klien mengatakan hanya menyukai air putih.

d. Apakan klien terbiasa minum alkohol?


Klien mengatakan tidak pernah mengonsumsi minuman beralkohol.

e. Bagaimana pola pemenuhan cairan per hari?


Klien mengatakan rutin mengonsumsi air putih sebelum dirawat di
RS. Saat dirawat di RS, klien mengatakan mengonsumsi air mineral.

f. Ada program pembatasan cairan?


Keluarga klien mengatakan klien tidak ada program pembatasan
cairan..

g. Bagaimana balance cairan klien?


Input
Input cairan (makan + minum): 1582 cc
Cairan Infus: 500 cc
Intravena: 482 cc
Output
Urine:1100 cc
Feces: 619 cc
IWL: 519 cc
CK: 1719cc + 519cc= 2238 cc
BC: 2564cc - 2238cc = 326/24 jam

4. NUTRISI
a. Apa yang biasa dimakan klien tiap hari?
Keluarga klien mengatakan klien biasa makan nasi putih, lauk
bervariasi, sayur bervariasi dan buah-buahan bervariasi.

b. Bagaimana pola pemenuhan nutrisi klien? Berapa kali per hari?


Klien makan 2-3x/hari dan porsi makan selalu dihabiskan. Saat
dirawat di RS, klien makan nasi, ikan, dan lauk pauk 2-3x/hari, dan
jus buah 1x sehari.

c. Apakah ada makanan kesukaan, makanan yang dipantang?


Klien mengatakan suka semua jenis makanan. Klien mengatakan
tidak ada pantangan dalam mengkonsumsi makanan.

d. Apakah ada riwayat alergi terhadap makanan?


Keluarga klien mengatakan klien tidak ada riwayat alergi terhadap
makanan apapun.

e. Apakah ada kesulitan menelan? Mengunyah?


Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam menelan dan
mengunyah.

f. Apakah ada alat bantu dalam makan? Sonde, infus?


Klien terpasang infus. Klien tidak menggunakan NGT

g. Apakah ada yang menyebabkan gangguan pencernaan?


Klien mengatakan BAB lancar

h. Bagaimana kondisi gigi geligi klien? Jumlah gigi? Gigi palsu?


Kekuatan gigi?
Klien mengatakan tidak menggunakan gigi palsu.

i. Adakah riwayat pembedahan dan pengobatan yang berkaitan


dengan sistem pencernaan?
Keluarga klien dan klien mengatakan tidak ada riwayat pembedahan
dan pengobatan yang berkaitan dengan sistem pencernaan.

j. Adakah program DIET bagi klien? Jenis? Jelaskan secara


RINCI!
klien saat ini mengikuti program diet jantung + DASH diet

5. ELIMINASI: URINE DAN FESES


a. Eliminasi feses:
1) Bagaimana pola klien dalam defekasi? Kapan, pola dan
karakteristik feses?
Klien mengatakan sebelum sakit, frekuensi BAB klien 1x/hari.
BAB klien padat, feses yang keluar banyak. Saat sakit, klien
mengatakan biasa BAB 1x/2 hari.

2) Apakah terbiasa menggunakan obat pencahar?


Klien mengatakan tidak pernah menggunakan obat pencahar.
Klien tidak pernah mengonsumsi minuman pelancar BAB.

3) Apakah ada kesulitan?


Klien mengatakan tidak kesulitan dalam BAB.

4) Usaha yang dilakukan klien untuk mengatasi masalah?


Klien mengatakan tidak melakukan usaha apapun dalam
mengatasi masalah BAB-nya.

5) Apakah klien menggunakan alat bantu untuk defekasi?


Klien mengatakan tidak menggunakan alat bantu untuk defekasi.

b. Eliminasi Urin:
1) Apakah BAK klien teratur?
Klien mengatakan sebelum sakit, BAK klien teratur. Klien
mengatakan buang air kecil ±5-6x/hari.

2) Bagaimana pola, frekuensi, waktu, karakteristik serta


perubahan yang terjadi dalam miksi?
Sebelum sakit, klien mengatakan BAK 2x pada pagi hari,
biasanya pada saat bangun dan setelah sarapan. BAK 3x pada
siang hari, biasanya sebelum dan setelah bangun dari tidur siang.
BAK 2x pada malam Urin berwarna kuning jernih, tidak ada
darah, tidak berbusa dan bau khas urin.

3) Bagaimana perubahan pola miksi klien?


Klien mengalami perubahan buang air kecil.

4) Apakah ada riwayat pembedahan, apakah menggunakan


alat bantu dalam miksi?
Klien terpasang kateter urin.

5) Berapa volume air kemih?


Keluarga klien mengatakan banyaknya urin klien yang keluar
sebanyak 1100cc / 24 jam

6. KEBUTUHAN OKSIGENASI DAN KARBONDIOKSIDA


a. PERNAPASAN
1) Apakah ada kesulitan dalam bernapas? Bunyi napas?
Dyspneu?
Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam bernapas.
Tidak terdapat suara bunyi napas tambahan

2) Apakah klien menggunakan alat bantu pernapasan? (Ya,


jelaskan apa jenisnya)
Klien tidak menggunakan menggunakan alat bantu pernapasan.

3) Apakah klien terbiasa merokok? Obat-obatan untuk


melancarkan pernapasan?
Klien mengatakan tidak pernah merokok. dan tidak pernah
mengonsumsi obat-obatan untuk pernapasan.

4) Apakah ada alergi terhadap debu, obat-obatan dll?


Klien mengatakan tidak ada alergi.

5) Apakah pernah dirawat dengan gangguan pernapasan?


Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah dirawat dengan
masalah gangguan pernapasan

6) Apakah klien pernah punya riwayat gangguan pernapasan


dan mendapat pengobatan?
Keluarga klien mengatakan tidak pernah punya riwayat
gangguan pernapasan dan mendapat terapi oksigen.

b. KARDIOVASKULER
1) Apakah klien cepat lelah?
Klien mengatakan sering meras cepat lelah pada saat
beraktivitas.

2) Apakah ada keluhan berdebar-debar? Nyeri dada yang


menyebar? Pusing? Rasa berat di dada?
Klien mengatakan tidak ada keluhan berdebar-debar, hanya
saja nyeri pada dada muncul terutama saat beraktivitas

3) Apakah klien menggunakan alat pacu jantung?


Klien menggunakan alat pacu jantung / PPM.

7. PERSONAL HYGIENE
a. Bagaimana pola personal hygiene? Berapa kali mandi, gosok
gigi dll?
Sebelum sakit, klien mengatakan mandi 1x sehari. Klien
mengatakan klien mandi pada pagi hari secara teratur tiap hari.
Saat sakit, klien mengatakan dilap basah menggunakan sabun dan
waslap.
b. Berapa hari klien terbiasa cuci rambut?
Sebelum sakit, klien mengatakan mencuci rambut menggunakan
sampo 1x/hari tiap mandi pagi. Saat sakit, klien mengatakan dicuci
rambutnya oleh keluarga klien 1x dalam 2 hari.

c. Apakah klien memerlukan bantuan dalam personal hygiene?


Keluarga klien mengatakan klien memerlukan bantuan dalam
melakukan personal hygiene.

8. SEX
a. Apakah ada kesulitan dalam hubungan seksual?
Tidak dikaji, Karena tidak ada kelainan

D. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


1. Psikologi
a. Status Emosi
1) Apakah klien dapat mengekspresikan perasaannya?
Ya. Klien merasa sedih sejak masuk RS.

2) Bagaimana suasana hati klien?


Klien merasa sedih karena sakit yang dialaminya.

3) Apa yang dilakukan bila suasana hati sedih, marah,


gembira?
Klien mengatakan bila sedih ataupun gembira, klien akan
menceritakan pada istrinya. Klien mengatakan bila suasana
hatinya marah, klien pergi meninggalkan penyebab marahnya.

b. Konsep diri:
1) Bagaimana klien memandang dirinya?
Klien mengatakan sakit yang dialaminya sebagai penghapus
dosa-dosanya dan lebih mendekatkan klien dengan Tuhan.

2) Hal-hal apa yang disukai klien?


Klien sangat suka memasak.

3) Apakah klien mampu mengidentifikasi kekuatan,


kelemahan yang ada pada dirinya?
Klien mengatakan suami dan anak-anaknya menjadi
kekuatannya untuk sembuh.

4) Hal-hal apa yang dapat dilakukan klien saat ini?


Klien mengatakan hanya bisa berbaring di tempat tidur.

2. Hubungan sosial
a. Apakah klien mempunyai teman dekat?
Klien mengatakan memiliki seorang sahabat.

b. Siapa yang dipercaya klien?


Klien mengatakan sangat percaya pada suaminya.

c. Apakah klien ikut dalam kegiatan masyarakat?


Klien mengatakan biasa mengikuti kerja bakti.

3. Spiritual
a. Apakah klien menganut satu agama?
Klien hanya menganut satu agama, yaitu Kristen.

b. Saat ini apakah klien mengalami gangguan dalam


menjalankan ibadah?
Klien mengatakan mengalami gangguan dalam menjalankan
ibadah.

c. Bagaimana hubungan antara manusia dan Tuhan dalam


agama?
Sebelum sakit, klien mengatakan selalu beribadah di gereja.
Namun saat sakit, klien hanya bisa memanjatkan doa memohon
kesembuhan pada tuhan.

III. PEMERIKSAAN FISIK


A. KEADAAN UMUM
1. Kesadaran: Compos Mentis GCS: E=4 M=6 V=5
2. Kondisi klien secara umum: Klien tampak lemah
3. Tanda-tanda vital
TD : 149/80 mmHg P : 22x/menit
N : 60x/menit S : 36,7°C
4. Pertumbuhan fisik:
TB : 156 cm
BB sebelum sakit : 52 kg BB saat sakit : belum bisa dikaji
5. Keadaan kulit:
Kulit berwarna sawo matang, kulit tampak bersih, kulit teraba hangat,
tidak terdapat luka dan tidak terdapat pembengkakan.

B. PEMERIKSAAN CEPALO KAUDAL


1. Kepala
a. Bentuk kepala bulat dan simetris, tidak ada luka, tidak ada
pembengkakan, keadaan kulit kepala bersih, rambut menyebar
merata dan banyak uban, rambut lurus dan tidak lepek
b. Mata bersih, simetris, tidak ada secret, penglihatan baik, pupil
isokor, refleks pupil (+), sklera berwarna putih, konjungtiva pink

c. Telinga berbentuk normal dan simetris, tidak ada serumen/sekret,


tidak ada perdarahan, tidak ada kelainan bentuk daun telinga, fungsi
pendengaran baik dan tidak terdapat nyeri telinga

d. Hidung masih berfungsi penciumannya dengan baik, tidak terdapat


polip dalam hidung

e. Mulut tidak mengalami kelainan, keadaan bibir lembab, tidak


terdapat bercak putih pada lidah

2. Leher
Bentuk leher normal, tidak ada pembesaran thyroid, tidak ada
peradangan ataupun pembengkakan pada tonsil, vena jugularis tidak
ada pembesaran, tidak terdapat nyeri tekan

3. Dada
a. Inspeksi: bentuk dada normochest, tidak terdapat kelainan
bentuk, pola napas normal
b. Palpasi: pengembangan dada simetris, tidak terdapat nyeri tekan dan
massa
c. Perkusi: batas jantung dan paru ditandai dengan jantung saat
diperkusi terdengar redup dan paru terdengar sonor
d. Auskultasi: Suara pernapasan vesicular, ronkhi dan wheezing tidak
ada, bunyi jantung 1 dan 2 reguler dan murmur tidak terdengar

4. Abdomen
a. Inspeksi: simetris, tidak ada kelainan
b. Auskultasi: bunyi peristaltik normal (10x/menit)
c. Perkusi: tidak terdapat massa/tumor, timpani
d. Palpasi: tidak terdapat massa, tidak ada hernia, hepar dan lien tidak
teraba, tidak ada pembesaran

5. Genitalia, Anus dan rektum


Tidak dikaji, karena tidak ada kelainan
6. Ekstremitas:
a. Atas: alat ekstremitas lengkap, dapat menggenggam, simetris, tidak
ada edema dan klien mengatakan nyeri pada tangan kiri, kekuatan
otot tangan kiri menurun, tidak terdapat luka, kuku tangan ditekan
selama < 2 detik dan warnanya cepat kembali. Terpasang infus
NaCL 0.9% ditangan kanan.
Bawah: alat ekstremitas lengkap, kekuatan otot kaki kanan dan kiri
mampu menahan dorongan dan gravitasi, tidak ada varises, tidak
ada bengkak dan nyeri tekan.
5 1

5 5

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Laboratorium Patologi Klinik
Dilakukan pada tanggal 13-04-2022 di RSUP Wahidin Sudirohusodo
Nama Item Hasil Unit Referensi
HEMATOLOGI
Koagulasi
PT 10,7 Detik 10-14
INR 1,03 --
APTT 26,3 Detik 22.0-30.0
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 97 mg/dl 140
Fungsi Ginjal
Ureum 33 mg/dl 10-50
Kreatinin 0,83 mg/dl L (< 1.3) ; P (< 1.1)
Fungsi Hati
SGOT 26 U/L <38
SGPT 24 U/L <41
Laboratorium Hematologi Darah Lengkap
Dilakukan pada tanggal 13-04-2022 di RSUP Wahidin Sudirohusodo

Nama Item Hasil Satuan Nilai Rujukan


WBC 7,9 10^3/ul 4.00-10.00
RBC 5,07 10^6/Ul 4.50-6.50
HGB 13,6 gr/dl 13.0-17.0
HCT 42 % 40.0-54.0
MCV 82 fL 80.0-100.0
MCH 27 Pg 27.0-32.0
MCHC 33 gr/dl 32.0-36.0
PLT 312 10^3/uL 150-500
RDW-SD - - 39-52
RDW-CV 13.9 fL 11.0-16.0
PDW 10.0 fL 11.0-18.0
MPV 9.8 fL 6.50-11.0
PCT 0.30 % 0.15-0.50
NEUT 47.9 % 52.0-75.0
LYMPH 40.8 % 20.0-40.0
MONO 8.3 10^3/ul 2.00-8.00
EO 2.7 10^3/ul 1.00-3.00
BASO 0.3 10^3/ul 0.0-1.5
Hasil Echocardiogram
14-04-2022
1. Cardiac valves
- Mitral: Mild MR (MR VC 0.2 cm. MR ERO 0.1 cm2, MR RV 18.3 ml,
Regurgitant jet length <25% LA with central jet). Mitral Annulus diameter
29 mm.
- Aorta: 3.cuspis, calcification (-).Mild AR (AR VC 0.2 cm, AR PHT ms,
AR ERO 0.1 cm2, AR RV 16 ml, regurgitan jet length <35%LVOT wih
central jet). Aortic root diameter (Annulus aorta 1.8 cm, sinus of Valsava
2.6 cm, Sinotubular Junction 2,1 m, Aoascenden 2,4 cm)
2. Dimension of cardiac chambers: Normal cardiac chambers
- LA: Normal, LA major 4.7 cm, LA minor 3.3 cm
- LV: Normal,LVEDd 4.62 cm, LVIDs 3.13 cm
- RA: Normal RA mayor 3.8cm, RA minor 2.8 cm
- RV: Normal, RVDB 2.2 cm
- Aorta: Ao2.6 cm, LA 2.7 cm, LA/Ao 1.04 cm
3. Normal LV systolic function, EF 60% (TEICH), EF 57 % (BIPLANE)
Normal RV systolic function, TAPSE 2.0 cm, S\´ lateral 12 cm/s
4. Left Ventricular Hypertrophy (+) Concentric (+) (LVMI 104 g/m2, RWT 0.5)
5. Regional Wall Motion: Global normokinetic
6. eRAP 8 mmHg (IVC cxp: 1.8 cm, IVC insp: 1.6 cm)
7. E/A >1, E\´ med 7 cm/s, E\´ Lat 11cm/s, E/E\´13.2
Conclusion :
- Normal LV systolic function, EF 60% (TEICH), EF 57 % (BIPLANE)
- Normal RV systolic function, TAPSE 2.0 cm, S\´ lateral 12 cm/s
- Mild Mitral Regurgitation
- Mild Aorta Regurgitation
- Normal cardiac chambers
- Consentric LVH
- Global normokinetic
- Normal LV diastolic function
HASIL EKG
19-04-2022
V. TERAPI YANG DIBERIKAN
Nama Obat Dosis Frekuensi Rute Indikasi
Sodium 500 ml 24 jam IV Jenis cairan infus elektrolit yang memiliki
Chloride 0,9% fungsi mengontrol kadar air dalam tubuh,
mencegah dan mengatasi kehilangan
sodium dalam darah yang disebabkan oleh
kekurangan cairan tubuh dan
mengembalikan keseimbangan elektrolit
pada dehidrasi
Amlodipin 10 mg 24 jam Oral Untuk menurunkan tekanan darah tinggi
Lansoprazole 30 mg 24 jam Oral Untuk mengatasi kondisi yang berkaitan
dengan asam lambung
Ceftriaxone 2 gr 24 jam IV Antibiotic untuk mengobati infeksi bakteri
Domperidon 10 mg 8 jam Oral Meredakan rasa mual dan muntah
jika
mual
Paracetamol 8 jam IV Meredakan rasa nyeri dalam tubuh

KLASIFIKASI DATA

DATA OBJEKTIF DATA SUBJEKTIF


1. Klien menggunakan alat pacu jantung / 1. Klien mengatakan sering merasa lelah
PPM.
2. Klien mengatakan sering merasa lelah saat
2. Compos Mentis beraktivitas sejak 1 bulan yang lalu dan merasa
sesak jika beraktivitas
3. GCS: E=4 M=6 V=5
3. Klien mengatakan ada riwayat hipertensi
4. Klien tampak lemah
4. Klien mengatakan rutin mengkonsumsi obat
5. Tanda-tanda vital tekanan darah tinggi

TD : 149/80 mmHg 5. P: Klien mengatakan nyeri pada bagian post


ppm
P : 22x/menit
6. Q: Klien mengatakan nyeri terasa nyut-nyut
N : 60x/menit
7. R: Klien mengatakan nyeri pada post ppm di
S : 36,7°C bahu kiri
6. TB : 156 cm 8. S: Skala nyeri 3 (nrs)
7. BB : 52 kg 9. T: Klien mengatakan nyeri hilang timbul
8. kekuatan otot tangan kiri menurun 10. Klien mengatakan pernah mengalami
gangguan tidur pada saat post ppm saat
5 1 merasakan nyeri.

11. Klien mengatakan penyakit yang dialaminya


mengganggu dalam aktifitasnya karena seluruh
aktifitasnya masih dibantu oleh keluarga klien.
6 5
12. Saat dirawat di RS, keluarga klien mengatakan
9. CRT <2 klien hanya bisa terbaring di atas tempat tidur
karena merasa lelah.
10. Terpasang infus NaCL 0.9% ditangan
kanan. 13. Klien mengatakan belum mampu
melaksanakan aktivitas secara mandiri.
11. Terpasang kateter
14. Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan
12. MONO : 8.3 tidur, hanya saja post ppm klien biasa tiba-tiba
terbangun karena merasakan nyeri
13. Consentric LVH
15. Klien mengatakan sering meras cepat lelah
14. Mild Mitral Regurgitation
pada saat beraktivitas
15. Mild Aorta Regurgitation
16. Klien mengatakan tidak ada keluhan berdebar-
16. Global normokinetic debar, hanya saja nyeri pada dada muncul
terutama saat beraktivitas

17. Klien mengatakan nyeri pada tangan kiri

18. Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan


tidur, hanya saja post ppm klien biasa tiba-tiba
terbangun karena merasakan nyeri

KATEGORISASI DATA
KATEGORI SUB KATEGORI DATA OBJEKTIF DATA SUBJEKTIF

FISIOLOGI Respirasi - -

Sirkulasi 1. Klien menggunakan alat1. Klien mengatakan sering


pacu jantung / PPM. merasa lelah
2. Klien tampak lemah
3. Tanda-tanda vital 2. Klien mengatakan sering
meras cepat lelah pada saat
TD : 149/80 mmHg
beraktivitas
P : 22x/menit
N : 60x/menit 3. Klien mengatakan sering
S : 36,7°C merasa lelah saat beraktivitas
4. Consentric LVH sejak 1 bulan yang lalu dan
5. Mild Mitral Regurgitation merasa sesak jika beraktivitas
6. Mild Aorta Regurgitation 4. Klien mengatakan tidak ada
7. Global normokinetic keluhan berdebar-debar,
hanya saja nyeri pada dada
muncul terutama saat
beraktivitas

5. Klien mengatakan ada


riwayat hipertensi

Nutrisi Dan Cairan - -

Eliminasi - -

Aktivitas & 1. Klien tampak lemah 1. Klien mengatakan sering


Istirahat 2. kekuatan otot tangan kiri merasa lelah
menurun
5 1 2. Klien mengatakan sering
meras cepat lelah pada saat
beraktivitas
5 5
3. Terpasang kateter 3. Klien mengatakan penyakit
4. Terpasang infus NaCL yang dialaminya
0.9% ditangan kanan. mengganggu dalam
aktifitasnya karena seluruh
aktifitasnya masih dibantu
oleh keluarga klien.

4. Saat dirawat di RS, keluarga


klien mengatakan klien
hanya bisa terbaring di atas
tempat tidur karena merasa
lelah.

5. Klien mengatakan sering


meras cepat lelah pada saat
beraktivitas

Neurosensory - -
Reproduksi dan - -
Seksualitas
PSIKOLOGIS Nyeri dan 1. Klien tampak lemah 1. P: Klien mengatakan nyeri
Kenyamanan pada bagian post ppm

2. Q: Klien mengatakan nyeri


terasa nyut-nyut
3. R: Klien mengatakan nyeri
pada post ppm di bahu kiri

4. S: Skala nyeri 3 (nrs

5. T: Klien mengatakan nyeri


hilang timbul

6. Klien mengatakan nyeri


pada bagian tangan kiri

7. Klien mengatakan pernah


mengalami gangguan tidur
pada saat post ppm saat
merasakan nyeri

Integritas Ego - -

Pertumbuhan dan - -
Perkembangan
PERILAKU Kebersihan Diri -

Penyuluhan dan - -
Pembelajaran
RELASIONAL Interaksi Sosial - -

LINGKUNGAN Keamanan/ - -
Proteksi
ANALISA DATA

MASALAH
DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DS Hipertensi Penurunan Curah

1. Klien mengatakan sering merasa lelah Melambatnya aliran darah Jantung


2. Klien mengatakan sering meras cepat lelah
pada saat beraktivitas
3. Klien mengatakan sering merasa lelah saat suplai O2 ke miokardium
beraktivitas sejak 1 bulan yang lalu dan menurun
merasa sesak jika beraktivitas
4. Klien mengatakan tidak ada keluhan
berdebar-debar, hanya saja nyeri pada Infark miokardium
dada muncul terutama saat beraktivitas
5. Klien mengatakan ada riwayat hipertensi
system konduksi jantung
DO menurun
1. Klien menggunakan alat pacu jantung /
PPM.
2. Klien tampak lemah memblok hantaran SA
3. Tanda-tanda vital
TD : 149/80 mmHg
potensial aksi melalui atrium
P : 22x/menit
kanan menuju simpul AV
N : 60x/menit terganggu
S : 36,7°C
4. Consentric LVH tidak ada gelombang SA yang
5. Mild Mitral Regurgitation diteruskan
6. Mild Aorta Regurgitation
7. Global normokinetic
simpul SA gagal mengirim ke
AV

kegagalan transmisi impuls

kontraksi otot-otot ventrikel


menurun

Gangguan fungsi sistolik


menurun

Lemahnya miokardium
mendorong volume darah
kejantung

Cardiac output

Penurunan Curah Jantung


DS Hipertensi Nyeri Akut

1. P: Klien mengatakan nyeri pada bagian Melambatnya aliran darah


post ppm
2. Q: Klien mengatakan nyeri terasa nyut-
nyut suplai O2 ke miokardium
3. R: Klien mengatakan nyeri pada post ppm menurun
di bahu kiri
4. S: Skala nyeri 3 (nrs)
Infark miokardium
5. T: Klien mengatakan nyeri hilang timbul
6. Klien mengatakan nyeri pada tangan kiri
7. Klien mengatakan pernah mengalami system konduksi jantung
gangguan tidur pada saat post ppm saat menurun
merasakan nyeri
DO
memblok hantaran SA
1. Klien tampak lemah

potensial aksi melalui atrium


kanan menuju simpul AV
terganggu

tidak ada gelombang SA yang


diteruskan

simpul SA gagal mengirim ke


AV

kegagalan transmisi impuls

perubahan elektrofisiologi sel


miokardium
Tindakan PPM

Prosedur pembedahan

Luka insisi tertanam pace


maker

Terputusnya kontinuitas
jaringan

Pelepasan mediator kimia

Merangsang nociceptor

Nyeri di persepsikan

Nyeri Akut

DS Hipertensi Intoleransi

1. Klien mengatakan sering merasa lelah Melambatnya aliran darah Aktivitas


2. Klien mengatakan sering meras cepat lelah
pada saat beraktivitas
3. Klien mengatakan penyakit yang suplai O2 ke miokardium
dialaminya mengganggu dalam menurun
aktifitasnya karena seluruh aktifitasnya
masih dibantu oleh keluarga klien.
4. Saat dirawat di RS, keluarga klien Infark miokardium
mengatakan klien hanya bisa terbaring di
atas tempat tidur karena merasa lelah
system konduksi jantung
5. Klien mengatakan sering meras cepat lelah
menurun
pada saat beraktivitas
DO
memblok hantaran SA
1. Klien tampak lemah
2. kekuatan otot tangan kiri menurun
5 1 potensial aksi melalui atrium
kanan menuju simpul AV
6 5 terganggu
3. Terpasang kateter
tidak ada gelombang SA yang
4. Terpasang infus NaCL 0.9% ditangan
diteruskan
kanan.
simpul SA gagal mengirim ke
AV

kegagalan transmisi impuls

kontraksi otot-otot ventrikel


menurun

Gangguan fungsi sistolik


menurun

Lemah miokardium
mendorong volume darah
keluar ke jantung

Penurunan suplai O2 pada otot


dan jaringan

Kelemahan otot

Intoleransi Aktivitas
Penyimpangan KDM
Perubahan elektrofisiologi
hipertensi
sel miokardium
Potensial aksi melalui atrium kanan
menuju simpul AV terganggu
Melambatnya aliran darah Tindakan PPM

Tidak ada gelombang SA yang


Penyumbatan pembuluh darah koroner diteruskan Prosedur pembedahan

Simpul SA gagal mengirim ke AV


Suplai O2 kemiokardium Luka insisi tertanam pace
menmenurun maker

Hipoksia Miokardium Kegagalan transmisi impuls Terputusnya kontinuitas jaringan

Total AV Blok Pelepasan mediator kimia


Infark Miokardium

Ventrikel sendiri yang Merangsang nociceptor


Sistem konduksi jantung
berkontraksi tanpa adanya aliran
menurun
listrik SA
Nyeri di persepsikan
Memblok
hantaran SA
Nyeri Akut
Kontraksi otot ventrikel
menurun

Gangguan fungsi sistolik


menurun

Penurunan suplai O2 Lemahnya miokardium


pada jaringan dan otot mendorong volume darah
ke jantung

Kelemahan otot
Cardiac output

Intoleransi Aktivitas Penurunan curah


jantung
PERUMUSAN PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

No Diagnosis Keperawatan

1 Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan Perubahan afterload


2 Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi)
3 Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No Diagnosis Keperawatan

1 Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan Perubahan afterload dibuktikan


dengan:
DS:
1. Klien mengatakan sering merasa lelah
2. Klien mengatakan sering meras cepat lelah pada saat beraktivitas
3. Klien mengatakan sering merasa lelah saat beraktivitas sejak 1 bulan yang lalu dan merasa
sesak jika beraktivitas
4. Klien mengatakan tidak ada keluhan berdebar-debar, hanya saja nyeri pada dada muncul
terutama saat beraktivitas
5. Klien mengatakan ada riwayat hipertensi

DO:
1. Klien menggunakan alat pacu jantung / PPM.
2. Klien tampak lemah
3. Tanda-tanda vital
TD : 149/80 mmHg
P : 22x/menit
N : 60x/menit
S : 36,7°C
4. Consentric LVH
5. Mild Mitral Regurgitation
6. Mild Aorta Regurgitation
7. Global normokinetic
2 Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi) dibuktikan
dengan:
DS:
1. P: Klien mengatakan nyeri pada bagian post ppm
2. Q: Klien mengatakan nyeri terasa nyut-nyut
3. R: Klien mengatakan nyeri pada post ppm di bahu kiri
4. S: Skala nyeri 3 (nrs)
5. T: Klien mengatakan nyeri hilang timbul
6. Klien mengatakan nyeri pada bagian tangan kiri
7. Klien mengatakan pernah mengalami gangguan tidur pada saat post ppm saat merasakan
nyeri
DO:
1. Klien tampak lemah

3 Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan dibuktikan dengan:


DS:

1. Klien mengatakan sering merasa lelah


2. Klien mengatakan sering meras cepat lelah pada saat beraktivitas
3. Klien mengatakan penyakit yang dialaminya mengganggu dalam aktifitasnya karena
seluruh aktifitasnya masih dibantu oleh keluarga klien.
4. Saat dirawat di RS, keluarga klien mengatakan klien hanya bisa terbaring di atas tempat
tidur karena merasa lelah
5. Klien mengatakan sering meras cepat lelah pada saat beraktivitas

DO:
1. Klien tampak lemah
2. kekuatan otot tangan kiri menurun
5 1

7 5
3. Terpasang kateter
4. Terpasang infus NaCL 0.9% ditangan kanan.
RENCANA KEPERAWATAN

Rencana Tindakan Keperawatan


No Diagnosis Keperawatan
Luaran Keperawatan Intervensi Rasional
1 Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Perawatan Jantung
Perubahan afterload dibuktikan dengan: keperawatan kepada Ny. B Observasi -Untuk mengetahui adanya
DS: selama 3x24 jam, diharapkan  Identifikasi tanda/gejala primer tanda/gejala primer penurunan
1. Klien mengatakan sering merasa lelah curah jantung meningkat Penurunan curah jantung (meliputi curah jantung
2. Klien mengatakan sering meras cepat lelah pada saat dengan kriteria hasil : dispenea, kelelahan, adema
beraktivitas  Gambaran EKG aritmia ortopnea paroxysmal nocturnal
3. Klien mengatakan sering merasa lelah saat beraktivitas menurun dyspenea, peningkatan CPV) -Untuk mengetahui adanya
sejak 1 bulan yang lalu dan merasa sesak jika beraktivitas  Lelah menurun  Identifikasi tanda /gejala sekunder tanda/gejala sekunder penurunan
4. Klien mengatakan tidak ada keluhan berdebar-debar, hanya  Tekanan darah membaik penurunan curah jantung (meliputi curah jantung
saja nyeri pada dada muncul terutama saat beraktivitas peningkatan berat badan,
5. Klien mengatakan ada riwayat hipertensi hepatomegali, distensi vena
jugularis, palpitasi, ronkhi basah,
DO:
oliguria, batuk, kulit pucat) -Untuk mengetahui tekanan darah
1. Klien menggunakan alat pacu jantung / PPM.
 Monitor tekanan darah (termasuk
2. Klien tampak lemah
tekanan darah ortostatik, jika
3. Tanda-tanda vital
perlu)
TD : 149/80 mmHg
 Monitor keluhan nyeri dada (mis. -Untuk mengetahui ada nyeri dada
P : 22x/menit
Intensitas, lokasi, radiasi, durasi, atau tidak
N : 60x/menit
presivitasi yang mengurangi nyeri)
S : 36,7°C
4. Consentric LVH
5. Mild Mitral Regurgitation
6. Mild Aorta Regurgitation
7. Global normokinetic  Periksa tekanan darah dan
frekwensi nadi sebelum dan
sesudah aktifitas
Terapeutik -Untuk membantu pengembangan
 Posisikan pasien semi-fowler atau paru dan mengurangi tekanan dari
fowler dengan kaki kebawah atau abdomen pada diafragma
posisi nyaman -Agar tidak memperberat kerja
 Berikan diet jantung yang sesuai jantung
(mis. Batasi asupan kafein,
natrium, kolestrol, dan makanan
tinggi lemak) -Untuk mengurangi stress atau
 Berikan terapi relaksasi untuk kecemasan
mengurangi stres, jika perlu
Edukasi -Agar tidak memperberat kerja
 Anjurkan beraktivitas fisik secara jantung
bertahap -Untuk tidak melebihi batasan cairan
 Ajarkan pasien dan keluarga sesuai anjuran
mengukur intake dan output cairan
harian

Manajemen Alat Pacu Jantung


Permanen
Observasi - Untuk mengetahui indikasi alat
 Identifikasi indikasi pemasangan pacu jantung
alat pacu jantung permanen - Untuk mengetahui apakah alat
 Monitor tanda-tanda alat pacu bekerja dengan baik
jantung bekerja dengan baik - Untuk mengetahui batas normal
 Monitor nadi perifer nadi
 Monitor irama jantung, gejala - Untuk menghindari tanda-tanda
aritmia, iskemia, atau gagal jantung irama jantung tidak normal
 Monitor komplikasi pemasangan - Untuk mengetahui adanya
alat pacu jantung (mis. komplikasi pemasangan alat
Pneumotoraks, hemothoraks, pacu jantung
perforasi miokard, temponade
jantung, hematoma, PVC, infeksi,
cegukan, kedutan otot). - Mengetahui jenis dan modus alat
Terapeutik pacu jantung yang sesuai dengan
 Tentukan jenis dan modus alat pasien
pacu jantung - Agar keluarga dapat mengetahui
 Libatkan keluarga dalam perawatan perawatan alat pacu jantung
alat pacu jantung - Agar mengetahui kondisi alat
Edukasi pacu jantung dalam tubuh
 Anjurkan melakukan pemeriksaan - Agar terhindar dari kejadian
rutin alat pacu jantung permanen yang tidak diinginkan
 Anjurkan memantau alat pacu
jantung secara teratur
2 Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
(prosedur operasi) dibuktikan dengan: keperawatan kepada Ny. B  Observasi
DS: selama 3x24 jam, diharapkan - Agar mengetahui lokasi, derajat
- Identifikasi lokasi, karakteristik, dan tingkat nyeri yang dialami dan
1. P: Klien mengatakan nyeri pada bagian post ppm tingkat nyeri menurun dengan
durasi, frekuensi, kualitas, dapat melakukan intervensi
2. Q: Klien mengatakan nyeri terasa nyut-nyut kriteria hasil :
intensitas nyeri selanjutnya
3. R: Klien mengatakan nyeri pada post ppm di bahu kiri  Keluhan nyeri menurun
4. S: Skala nyeri 3 (nrs) - Identifikasi skala nyeri - Untuk mengidentifikasi skala
 Gelisah menurun
5. T: Klien mengatakan nyeri hilang timbul  Kesulitan tidur menurun
6. Klien mengatakan nyeri pada bagian tangan kiri  Tekanan darah membaik nyeri
7. Klien mengatakan pernah mengalami gangguan tidur
pada saat post ppm saat merasakan nyeri  Terapeutik - Untuk menurunkan atau
- Berikan teknik nonfarmakologis mengalihkan perhatian klien dari
DO: untuk mengurangi rasa nyeri nyerinya
1. Klien tampak lemah
- Berikan posisi nyaman
- Untuk menunjang penurunan
nyeri
 Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan - Agar pasien dapat mengontrol
nyeri nyerinya
- Pendidikan kesehatan dapat
meningkatkan pemahaman klien
sehingga klien mengetahui strategi
yang diberikan Untuk
- Ajarkan teknik non farmakologis mempercepat proses
untuk mengurangi rasa nyeri penyembuhan
 Kolaborasi - Untuk mempercepat proses
- Kolaborasi pemberian analgetik, penyembuhan
jika perlu

- Obat analgetik dapat


mengurangi/meminimalisir rasa
nyeri
3 Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan Setelah dilakukan tindakan Manajemen energy
dibuktikan dengan: keperawatan kepada Ny. B Observasi
DS: selama 3x24 jam, diharapkan - Identifikasi gangguan fungsi tubuh - Mengetahui faktor penyebab
toleransi aktivitas meningkat yang mengakibatkan kelelahan kelelahan agar dapat menentukan
1. Klien mengatakan sering merasa lelah dengan kriteria hasil : intervensi yang sesuai
2. Klien mengatakan sering meras cepat lelah pada saat - Monitor pola dan jam tidur - Pola tidur yang kurang baik dapat
 Kemudahan dalam
beraktivitas mempengaruhi tingkat kelelahan
melakukan aktivitas sehari-
3. Klien mengatakan penyakit yang dialaminya mengganggu hari meningkat
dalam aktifitasnya karena seluruh aktifitasnya masih - Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
 Kecepatan berjalan - Mengetahui hambatan selama
dibantu oleh keluarga klien. selama melakukan aktivitas
meningkat melakukan aktivitas
4. Saat dirawat di RS, keluarga klien mengatakan klien hanya
 Jarak berjalan meningkat Teraupetik
bisa terbaring di atas tempat tidur karena merasa lelah
 Kekuatan tubuh bagian atas - Sediakan lingkungan nyaman dan - Mengurangi paparan stimulus yang
5. Klien mengatakan sering meras cepat lelah pada saat
meningkat rendah stimulus dapat mempengaruhi kondisi pasien
beraktivitas
DO:  Keluhan lelah menurun - Berikan aktivitas distraksi yang - Mengalihkan pasien dari kelelahan
1. Klien tampak lemah  Perasaan lemah menurun menyenangkan
 Tekanan darah membaik
2. kekuatan otot tangan kiri menurun - Fasilitasi duduk disisi tempat tidur jika - Meningkatkan aktivitas pasien
5 1 tidak dapat berpindah atau berjalan

8 5 Edukasi
- Anjurkan tirah baring
3. Terpasang kateter
- Ajarkan melakukan aktivitas secara - Meningkatkan istirahat
4. Terpasang infus NaCL 0.9% ditangan kanan.
bertahap - Agar dapat beradaptasi dalam
- Ajarkan strategi koping untuk melakukan aktivitas sederhana
mengurangi kelelahan - Mengurangi kelelahan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. DX.
No Waktu Implementasi Tindakan Keperawatan Nama Jelas
Kep
1 1 Senin, 18 Perawatan Jantung Indah Lestari
April 2022 Observasi
- mengidentifikasi tanda/gejala primer Penurunan
10.00 curah jantung (meliputi dispenea, kelelahan, adema
WITA ortopnea paroxysmal nocturnal dyspenea,
peningkatan CPV)
Hasil: klien mengatakan merasa lelah, klien tampak
lemas
- mengidentifikasi tanda /gejala sekunder penurunan
curah jantung (meliputi peningkatan berat badan,
hepatomegali, distensi vena jugularis, palpitasi,
ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
Hasil: tidak terdapat tanda/gejala sekunder
penurunan curah jantung
- memonitor tekanan darah (termasuk tekanan darah
ortostatik, jika perlu)
Hasil: TD: 149/80
N : 60x/menit
S : 36,7
P : 22x/menit
- memonitor keluhan nyeri dada (mis.
Intensitas, lokasi, radiasi, durasi, presivitasi yang
10:30 mengurangi nyeri)
WITA Hasil: klien mengatakan tidak mengalami nyeri
dada
- memeriksa tekanan darah dan frekwensi nadi
sebelum dan sesudah aktifitas
Hasil: TD: 149/80
N : 60x/menit
Terapeutik
- memposisikan pasien semi-fowler atau fowler
dengan kaki kebawah atau posisi nyaman
10:40 Hasil: pasien posisi semi fowler
WITA - memberikan diet jantung yang sesuai (mis. Batasi
asupan kafein, natrium, kolestrol, dan makanan
tinggi lemak)
Hasil: klien diet jantung + DASH diet
- memberikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres
Hasil: klien melakukan relaksasi napas dalam
Edukasi
 menganjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
Hasil: klien mau melakukan aktivitas fisik secara
bertahap
 mengajarkan pasien dan keluarga mengukur intake
dan output cairan harian
Hasil: keluarga klien belum memahami mengenai
mengukur intake dan iutput cairan

2 3 Senin, 18 Manajemen energy Indah Lestari


April 2022 Observasi
- mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang
12.00 mengakibatkan kelelahan
WITA Hasil: klien mengatakan sering merasa lelah pada
saat beraktivitas
- memonitor pola dan jam tidur
Hasil: klien mengatakan pola tidurnya baik dan tidak
mengalami sulit tidur
12:15
WITA Teraupetik
- menyediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
Hasil: klien mengatakan merasa nyaman
- memberikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
Hasil: relaksasi napas dalam
- memfasilitasi duduk disisi tempat tidur jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
12:20 Hasil: klien posisi semifowler
WITA
Edukasi
- menganjurkan tirah baring
Hasil: klien mau berbaring ditempat tidur

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. DX.
No Waktu Implementasi Tindakan Keperawatan Nama Jelas
Kep
1 2 Selasa , 19  Observasi Indah Lestari
April 2022
- mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
09.00
Hasil: klien mengatakan nyeri pada bahu kiri
WITA
- mengidentifikasi skala nyeri
Hasil: skala nyeri 3 (nrs)
09.15
 Terapeutik
WITA
- memberikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Hasil: klien melakukan tehnik relaksasi napas
dalam
09:20 - memberikan posisi nyaman
WITA Hasil: klien posisi semifowler
 Edukasi
- menjelaskan strategi meredakan nyeri
09: 30 Hasil: klien mau melakukan tehnik relaksasi napas
WITA dalam secara mandiri
 Kolaborasi
- Penatalaksana pemberian analgetik
Hasil: paracetamol/ 8 jam/ IV

2 1 Selasa, 19 Manajemen Alat Pacu Jantung Permanen Indah Lestari


April Observasi
2022  mengidentifikasi indikasi pemasangan alat pacu
jantung permanen
10.00 Hasil: klien dipasangkan alat pacu jantung permanen
WITA pada dada sebelah kiri
 memonitor tanda-tanda alat pacu jantung bekerja
dengan baik
Hasil: alat pacu jantung bekerja dengan baik
 memonitor nadi perifer
Hasil: N:69x/menit
TD: 167/89
S: 36,4
P : 20x/menit
 memonitor irama jantung, gejala aritmia, iskemia,
atau gagal jantung
Hasil: EKG menunjukkan aritmia
 memonitor komplikasi pemasangan alat pacu jantung
(mis. Pneumotoraks, hemothoraks, perforasi
miokard, temponade jantung, hematoma, PVC,
infeksi, cegukan, kedutan otot).
Hasil: tidak terdapat komplikasi pemasangan alat
10:15
pacu jantung
WITA
Terapeutik
 meneentukan jenis dan modus alat pacu jantung
Hasil: terpasang pacemaker oval chamber
10:20 medrotonik mode DDDR
WITA Edukasi
 menganjurkan memantau alat pacu jantung secara
teratur
Hasil: keluarga klien mengerti mengenai memantau
alat pacu jantung
10:30
WITA
Perawatan Jantung
- mengidentifikasi tanda/gejala primer Penurunan
curah jantung (meliputi dispenea, kelelahan, adema
ortopnea paroxysmal nocturnal dyspenea,
peningkatan CPV)
Hasil: Klien mengatakan sudah merasa nyaman
- memonitor tekanan darah (termasuk tekanan darah
ortostatik, jika perlu)
Hasil: TD: 167/89
- memposisikan pasien semi-fowler atau fowler
dengan kaki kebawah atau posisi nyaman
Hasil: klien mengatakan posisi nyaman dengan
terlentang tanpa memakai bantal
- memberikan diet jantung yang sesuai (mis. Batasi
asupan kafein, natrium, kolestrol, dan makanan
tinggi lemak)
Hasil: klien Diet Jantung + Diet DASH
- memberikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres
Hasil: klien mengatakan sering melakukan relaksasi
napas dalam
3 3 11:00 Manajemen Energi Indah Lestari
WITA
- mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
Hasil: klien mengatakan sudah merasa nyaman
- menyediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus
Hasil: Klien mengatakan merasa nyaman
- memberikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
Hasil: klien mengatakan sering melakukan relaksasi
napas dalam
- menganjurkan tirah baring
Hasil: klien posisi terlentang tanpa memakai bantal

EVALUASI KEPERAWATAN
No No. DX.
Waktu Evaluasi (SOAP) Nama Jelas
Kep
1 Senin, 18 S: klien mengatakan lelah Indah Lestari
April 2022 O: klien tampak lemas
TD: 155/67 mmhg
14:00
N : 64x/menit
WITA
S : 36
P : 20x/menit
A: penurunan curah jantung belum teratasi
1
P: Lanjutkan Intervensi
- Identifikasi tanda/gejala primer Penurunan curah jantung
(meliputi dispenea, kelelahan, adema ortopnea paroxysmal
nocturnal dyspenea, peningkatan CPV)
- Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik,
jika perlu)
- Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki
kebawah atau posisi nyaman
- Berikan diet jantung yang sesuai (mis. Batasi asupan kafein,
natrium, kolestrol, dan makanan tinggi lemak)
- Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres
- Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output
cairan harian

2 3 Senin, 18 S: klien mengatakan masih merasa lelah Indah Lestari


April 2022 O: klien tampak lemas
A: Intoleransi Aktivitas belum teratasi
14:00 P: Lanjutkan intervensi
WITA - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
kelelahan
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
- Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
- Anjurkan tirah baring

EVALUASI KEPERAWATAN
No No. DX.
Waktu Evaluasi (SOAP) Nama Jelas
Kep
1 Selasa , 19 S: klien mengatakan nyeri sudah berkurang Indah Lestari
April 2022 O: Skala nyeri 2 (nrs)
TD: 162/83
14:00 N : 69x/menit
WITA S :36,5
P : 20

2 A: Nyeri akut belum teratasi


P: Pertahankan Intervensi

- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,


kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik
2 1 Selasa, 19 S: Klien mengatakan sudah merasa nyaman Indah Lestari
April 2022 O: TD: 162/83
14:00 N : 69x/menit
WITA S :36,5
P : 20
A: Penurunan Curah Jantung belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

- Monitor tanda-tanda alat pacu jantung bekerja dengan


baik
- Monitor nadi perifer
- Monitor irama jantung, gejala aritmia, iskemia, atau gagal
jantung
- Anjurkan memantau alat pacu jantung secara teratur
- Monitor tekanan darah

3 3 Selasa, 19 S: Klien mengatakan sudah merasa nyaman


April 2022 O: TD: 162/83
N : 69x/menit
S :36,5
P : 20
A: Intoleransi Aktivitas teratasi
P: Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai