Anda di halaman 1dari 2

Nama : Devi Fitriyani

NIM : 1198030059

Kelas : Sosiologi B Semester 2

Mata Kuliah : Filsafat Sosial

Materi : Fundamentalisme

Apa Itu Fundamentalisme?


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Fundamentalisme adalah paham yang
cenderung untuk memperjuangkan sesuatu secara radikal. Fundamentalisme bukan hanya
berkembang pada komunitas agama tertentu saja melaikan berkembang ke bentuk trans-
national karena bisa dijumpai hampir di seluruh dunia.

Menurut Jalaluddin Rahmat, fundamentalisme itu dapat dilihat dari empat sudut pandang:
Pertama, fundamentalisme dipandang sebagai gerakan taqlid. Kedua, fundamentalisme
dipandang sebagai reaksi terhadap kaum modernis. Ketiga, fundamentalisme dipandang
sebagai reaksi terhadap modernisasi. Keempat, fundamentalisme dipandang sebagai
keyakinan kepada suatu agama sebagai ideologi alternatif .

Sesungguhnya, secara sosio-historis, istilah fundamentalisme berasal dari dunia Kristen-Barat


khususnya Amerika Serikat, sekitartahun 1910-an. istilah ini merupakan gambaran tentang
gerakan aliran keagamaan Kristen-Protestan yang bertujuan ingin meluruskan kepercayaan
orang Kristen yang hanya berdasarkan pada kebenaran kitab suci, Bibel. Bagi aliran ini, kitab
suci Bibel merupakan satu-satunya sumber segala gagasan dan inspirasi bagi umatnya,
terutama dalam upaya mempertahankan pengaruh dari gerakan liberalisme dan modernisme.

Rasisme yang marak terjadi di Amerika, yang bahkan kini kasus kematian yang dialami
Georg Foyd menjadi perbincangan banyak pihak dan menimbulkan kemarahan, merupakan
sikap yang memperjuangkan penindasan atas kaum fundamen atas rasisme yang dialami oleh
masyarakat berkulit hitam. Hal itu berkaitan dengan sejarah di masa lalu yang menganggap
bahwa kaum kulit putih itu istimewa.
Gerakan memperjuangkan kesetaraan ras ini menjadi demo besar- besaran di seluruh
negarabagian di Amerika Serikat. Bahkan di media sosial pun gerakan ini sangat populer
dengan tagar “ #Blackouttuesday” yang diikuti oleh banyak selebriti- selebriti dunia dengan
memposting foto hitam polos tanpa caption atau lainnya.

Bahkan sesungguhnya tidak dipungkiri juga bahwa sebagian masyarakat Indonesia rasis
terhadap masyarakat Indonesia bagian timur karena di latar belakangi oleh anggapan bahwa
cantik itu putih yang sebenarnya merupakan strategi marketing produk kosmetik.

Anda mungkin juga menyukai