Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Simmel adalah anak bungsu dari seorang usahawan Yahudi.Ia ditinggal mati oleh ayahnya ketika dia
masih kanak-kanak. Sebagai seorang anak kota yang berorientasi kota pula, seluruh hidupnya ditandai
dengan petualangan. Berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Demikian juga dengan
ilmu pengetahuan yang dituntutnya. Orang yang lahir di Berlin pada 1 Maret 1858 ini belajar sejarah,
filsafat, sampai sosiologi. Bahkan ketika dia menjadi dosen privat pada 1885, ilmu yang diajarkannya
mulai dari ilmu logika, sejarah filsafat, etika, psikologi sosial, sampai sosiologi. Dan Simmel adalah
seorang dosen yang populer.

Simmel terkenal sebagai tokoh sosiologi formal. Termasuk ke dalam aliran ini juga Ferdinand
Tonnies. Sosiologi formal ini adalah sosiologi yang beranggapan bahwa dia harus mempelajari bentuk-
bentuk dari interaksi sosial dan bukan mempelajari isi dari hubungan atau interkasi sosial tersebut
(Siahaan, 1986).

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana biografi dari Georg Simmel?

b. Bagaimana pandangan Georg Simmel tentang masyarakat?

c. Apa teori-teori besar dari Georg Simmel?

d. Bagaimana implementasi teori Georg Simmel dalam masyarakat?

C. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui biografi Georg Simmel

b. Untuk mengetahui pandangan Simmel tentang masyarakat

c. Untuk mengetahui teori-teori besar dari Georg Simmel

d. Untuk mengetahui implementasi teori Georg Simmel dalam masyarakat.


BAB II

PEMBAHASAN

Dampak pemikiran Georg Simmel pada teori sosiologi Amerika, maupun teori sosiologi pada umumnya
sangat berbeda dengan dampak yang ditimbulkan pemikiran dari Marx, Durkheim, dan Weber. Simmel
lebih dikenal oleh sosiolog Amerika awal. Simmel tenggelam di bawah nama-nama Marx, Durkheim, dan
Weber, kendati kini jauh lebih berpengaruh daripada pemikir klasik seperti Comte dan Spencer.
Beberapa tahun terakhir kita menyaksikan meningkatnya pengaruh Simmel pada teori sosiologi sebagai
akibat dari meningkatnya pengaruh salah satu karya pentingnya, The Philosophy of money.

A. Biografi Georg Simmel

Georg Simmel lahir di pusat kota Berlin pada tanggal 1 Maret 1858. Ia belajar berbagai bidang studi di
Universitas Berlin. Namun, upaya pertamanya untuk menulis disertasi ditolak. Kendati demikian, Simmel
bersikukuh untuk memperoleh gelar doktornya dalam bidang filsafat pada tahun 1881. Ia tetap berada
di universitas sebagai pengajar sampai dengan tahun 1914, meskipun ia menduduki posisi yang tidak
penting sebagai privatdozent pada tahun 1885 sampai dengan 1900. Dalam posisi selanjutnya, Simmel
bekerja sebagai dosen yang tidak digaji negara dan hidupnya tergantung pada bayaran mahasiswa.
Kendati berada pada posisi pinggir, Simmel agak sukses menjalani kariernya, terutama karena ia adalah
seorang pemberi kuliah yang begitu cemerlang dan menarik perhatian mahasiswa.

Oleh beberapa orang ia digambarkan sebagai seorang yang tinggi dan langsing, sementara oleh orang
lain digambarkan sebagai seorang yang pendek dan menunjukkan ekspresi putus asa. Tampilan luarnya
dilaporkan sebagai tidak menarik, tipikal Yahudi, namun juga sangat intelektual dan teguh secara moral.
Ia dilaporkan sebagai seorang pekerja keras, namun juga penuh humor dan sangat lancar berbicara
ketika memberikan kuliah.

Simmel menulis begitu banyak artikel (“the metropolis and mental life”) dan buku (“the philosophy of
money”). Ia terkenal dikalangan akademisi Jerman dan bahkan memiliki pengikut internasional,
khususnya di Amerika Serikat, tempat karyanya memiliki arti sangat penting bagi kelahiran sosiologi.
Akhirnya, pada tahun 1900, Simmel memperoleh pengakuan penuh, satu gelar terhormat di Universitas
Berlin.

Salah satu alasan bagi kegagalan Simmel adalah karena ia seorang Yahudi yang hidup di Jerman abad ke-
19 yang sarat dengan anti-Semitisme(Kasier,1985). Jadi, dalam satu laporan tentang Simmel yang ditulis
kepada menteri pendidikan, Simmel digambarkan sebagai seorang “Israel sejati, dari tampilan luarnya,
dari gerak-geriknya dan dari cara berfikirnya”. Alasan lain adalah jenis jenis karya yang ditulisnya. Banyak
artikel yang terbit di surat kabar dan majalah; semua itu di tulis untuk audien yang lebih umum daripada
untuk para psiolog akademis. Selain itu, karena tidak memiliki jabatn akademi regular, ia terpaksa
mendapatkan penghasilan dengan kuliah umum. Audien simmel, bagi tulisan maupun kuliah-kuliahnya,
adalah khalayak intelektual ketimbang sosiolog professional, dan hal ini cenderung membawanya pada
penilaian bernada ejekan dari rekan-rekan seprofesinya.

Akhirnya pada tahun 1914 Simmel memperoleh pekerjaan akademik regulerr satu universitas kecil
(Strasbourg) namun sekali lagi ia merasa terkucil. Disatu sisi, ia menyesal karena meninggalkan
audiennya di kalangan Intelektual Berlin. Selanjutnya istrinya menulis surat kepada istri Max Weber.
“Georg telah meninggalkan auditorium dengan rasa sedih….. para mahasiswanya penuh kasih sayang
dan simpatik…. Ini adalah keberangkatan di puncak karier”. Sementara di sisi lain, Simmel tidak merasa
sebagai bagian dari kehidupan di Universitas barunya. Selanjutnya, Simmel menulis surat kepada
Nyonya Weber. “Nyaris tak ada satu pun yang dapat kulaporkan. Kami menjalani kehidupan yang…..
terpencil, tertutup, acuh, hampa dengan dunia luar. Aktivitas akademik = 0, orang-orang …. Begitu asing
dan penuh kebencian dari dalam dirinya”.

Perang Dunia 1 meletus beberapa waktu setelah kerja Simmel di Strasboug; ruang-ruang kuliah berubah
menjadi rumah sakit tentara, dan para mahasiswa pergi berperang. Jadi, Simmel tetap menjadi sosok
marginal di kalangan akademisi. Jerman sampai dengan ia wafat tahun 1918. Ia memang tidak pernah
menapaki karier akademis. Namun, Simmel menarik banyak pengikut akademik pada masa ini, dan
ketenarannya sebagai ilmuwan memang tumbuh pesat setelah beberapa tahun berselang.

B. Pandangan Georg Simmel Tentang Masyarakat

Menurut Simmel masyarakat adalah suatu bentuk interaksi sosial yang terpola seperti halnya jaring laba-
laba. Dan ini merupakan tugas dari sosiolog untuk meneliti bentuk interaksi sedemikian itu bagaimana
mereka terjadi dan mewujud di dalam kehidupan sejarah dan seiring budaya yang berbeda. Sosiologi
adalah “master science” dimana orang dapat menemukan hokum-hukum yang mengatur semua
perkembangan sosial. Simmel tidak melihat masyarakat sebagai bentuk organisme sebagaimana
menurut comte ataupun Spencer. Menurut Simmel masyarakat terdiri dari jaringan yang banyak liku-liku
nya. Masyarakat hanyalah sebuah nama untuk sejumlah individu-individu yang dihubungkan oleh
interaksi. Struktur super-individual yang lebih luas seperti halnya Negara, keluarga, klan, kota, atau
persekutuan dagang hanyalah merupakan kristalisasi interaksi.

Sekalipun Simmel memandang bahwa struktur kelembagaan yang lebih luas juga merupakan lapangan
yang sah bagi studi sosiologi dia lebih suka membatasi karyanya pada penyelidikan tentang apa yang
disebutnya interaksi diantara atom-atom masyarakat. terutama dia membatasi perhatian utamanya
pada pola-pola dasar dari interaksi antara individu-individu yang berada di bawah kelompok sosial yang
lebih luas (sekarang dikenal dengan mikro sosiologi). Perhatian Simmel pun hanya ditujukan pada
interkasi.

Dengan kerangka sosiologi inilah mengapa Simmel disebut sebagai tokoh sosiologi formal. Adapun
bentuk-bentuk dari hubungan sosial menurut Simmel antaralain: Dominasi (penguasaan), Subordinasi
(penundukan), kompetisi, imitasi, pembagian pekerjaan, pembentukan kelompok atau partai-partai dan
banyak lagi bentuk perhubungan sosial yang kesemuanya terdapat di dalam kesatuan-kesatuan sosial
seperti kesatuan agama, kesatuan keluarga, kesatuan organisasi dagang, sekolah dan lain-lain lagi.
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan haruslah dapat atau bertujuan untuk melajkukan deskripsi,
klasifikasi, analisa dan penyelidikan tentang bentuk-bentuk hubungan sosial itu. Simmel memang selalu
berusaha melakukan analisa, klasifikasi, dan interpretasi dari bentuk-bentuk hubungan sosial seperti
masalah isolasi, kontak-kontak sosial, diferensiasi sosial, superordinasi, oposisi dan sebagainya. Sehingga
Simmel mengibaratkan masyarakat seperti jarring laba-laba. Bagi simmel bentuk-bentuk yang
ditemukan di dalam kenyataan sosial tidak pernah bersifat murni. Setiap fenomena sosial merupakan
elemen formal yang bersifat ganda, antara kerja sama dan konflik, antara superordinasi dan subordinasi,
antara intimasi atau keakraban dan jarak sosial, yang kesemuanya dijalankan di dalam hubungan yang
teratur di dalam struktur yang kurang lebih bersifat birokratis.

Apa yang pada akhirnya sangat menarik perhatian dikemudian hari dari sosiologi Simmel ini adalah
uraianya yng begitu luas tentang konflik-konflik di dalam kehidupan sosial. Menurut Simmel,
perhubungan sosial selalu mencakup di dalam dirinya harmoni dan konflik, penarikan dan penolakan,
inta dan kebencian. Pendeknya Simmel melihat melihat bagaimana hubungan manusia selalu ditandai
oleh adanya ambivalensi atau sikap mendua. Simmel tidak pernah memimpikan suatu masyarakat yang
tanpa mengalami friksi terutama antara individu dengan masyarakat. Bagi Simmel konflik merupakan
suatu yang esensial dari kehidupan sosial sebagai komponen yang tidak dapat dihilangkan di dalam
komponen kehidupan sosial. Sebagian atau bahkan kebanyakan orang menganggap konflik merupakan
sesuatu yang negative sementara consensus merupakan sesuatu yang positif bagi kehidupan
masyarakat. Masyarakat yang baik bukanlah masyarakat yang bebas dari konflik, sebaliknya dalam
bentuk bersama dari berbagai konflik menyilang antara bagian-bagian dari komponen masyarakat.
Perdamaian dan permusuhan, konflik dan ketrtiban sebenarnya bersifat korelatif. Kedua-duanya sama-
sama mempertangguh dan juga menghancurkan bagian-bagian dari adat-istiadat yang ada sebagai
dialektika abadi dari kehidupan masyarakat. Oleh karena itu akan merupakan kesalahan sosiologi
apabila seseorang mencoba untuk memisahkan antara sesuatu yang teratur atau tertib dengan yang
tidak tertib, dengan masyarakat yang mencapai harmoni dengan yang mengalami konflik, sebab
keduanya merupakan realita yang berbeda, melainkan hanya berbeda, melainkan hanya berbeda di
dalam aspek formalnya belaka dari suatu realita yang sama.

Anda mungkin juga menyukai