Anda di halaman 1dari 9

TUGAS SOSPOL 13 SISTEM POLITIK

TASIA VERONICA 2018031091

1. Apakah yang dimaksud dengan system politik?

Sistem adalah keseluruhan bagian-bagian (unsur-unsur) yang berhubungan satu


sama lain. Hubungan secara fungsional itu berarti hubungan yang saling
berinteraksi. Sistem itu bekerja dalam suatu lingkungan (environment) yang lebih
luas, dan bahwa ada perbatasan antara satu sistem dengan lingkungannya. Yang
dimaksud lingkungan disini adalah sistem-sistem lain yang ada di luar dan di sekitar
sistem tertentu (Halking, 2011: 1).

Sedangkan yang dimaksud dengan politik adalah segala kegiatan yang berkenaan
dengan proses pembuatan keputusan yang mengikat untuk masyarakat umum.
Keputusan itu dapat mengangkut kenijakan yaitu program-program perilaku dan
dapat pula berupa personil (aktor politik).

Sistem politik merupakan mekanisme interaksi fungsional dari seperangkat fungsi


atau peranan dari struktur-struktur politik. Sistem Politik Indonesia merupakan
gambaran antara pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam menjalankan praktik
ketatanegaraan di Indonesia, dimana pemerintah dalam hal inin sangat erat
kaitannya dalam melaksanaka dukungan-dukungan

2. Jelaskan ciri-ciri sistem politik!

 Ciri-ciri identifikasi

Yaitu unit-unit dasar yang berwujud tindakan-tindakan politik yang membentuk


peranan politik. Suatu sistem politik adalah semua tindakan yang berkaitan
dengan pembuatan keputusan yang mengikat masyarakat.

 Input dan output

sistem politik memiliki konsekwensi yang penting bagi masyarakat, yaitu


keputusan yang sah (otoritatif). Konsekwensi ini disebut output. Untuk menjamin
suatu sistem diperlukan, maka diperlukan input-input, untuk itu perlu usaha
mengubah input menjadi output melalui proses transformasi

 Diferensiasi dalam suatu system


Lingkungan memberikan energi untuk mengaktifkan suatu sistem serta informasi
tentang arah penggunaan energi, dengan cara ini sistem dapat melakukan
pekerjaannya

 Integrasi dalam suatu system

fakta tentang difrensiasi mengatur kekuatan yang selalu berubah yang dapat
merusak integrasi sistem, sisitem harus memiliki mekanisme yang bisa
mengintegrasi atau memaksa anggotanya untuk bekerja sama walaupun dalam
kadar minimal sehingga mereka dapat membuat keputusan-keputusan yang sah
( otoritas)

3. Jelaskan tuntutan sebagai salah satu bentuk input terhadap system politik!

Input memberikan bahan mentah atau informasi yang harus di proses dalam sistem
dan energi yang dibutuhkan untuk kelangsungan sistem. Bagaimana tuntutan itu
timbul sebagai ciri dalam masyarakat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Sistem ekologi, ekonomi, kebudayaan, kepribadian, struktur sosial dan demografi
adalah kumpulan yg mempengaruhi pembentukan jenis tuntutan yg masuk ke dalam
sistem politik. Tuntutan timbul dengan tujuan mengubah hubungan politik dengan
anggotanya sendiri sebagai akibat dari ketidakpuasan dari hubungan itu sendiri

4. Jelaskan 2 macam tingkah laku dari dukungan sebagai salah satu bentuk input
terhadap system politik!

 Berwujud tindakan yang mendorong pencapaian tujuan, kepentingan, dan


tindakan orang lain. Memberikan suara yang mendukung dalam pemilu atau
membela keputusan badan yang berwenang, dukungan ini menyatakan diri
dalam bentuk tindakan nyata dan terbuka (over action).

 Tidak berwujud ( batiniah) yang disebut pandangan atau suasana pikiran ,


seperti seseorang setia pada partai tertentu. Suasana pemikiran yang bersifat
mendukung merupakan input vital bagi bekerjanya suatu sistem politik.

5. Bagaimana struktur system politik?

Struktur yang umum dimiliki oleh sistem politik meliputi kelompok-kelompok


kepentingan, partai politik, badan legislatif, eksekutuf, birokrasi dan badan peradilan.
6. Jelaskan tentang definisi budaya politik.

Budaya politik adalah aspek politik dari nilai-nilai yg terdiri atas pengetahuan, adat
istiadat, tahayul dan mitos.

Budaya politik dapat dilihat dari aspek doktrin dan aspek generiknya , aspek doktrin
menekankan pada isi dan materi seperti sosialisme, demokrasi atau nasionalisme,
aspek generiknya menganalisis bentuk, peranan, dan ciri-ciri budaya politik, seperti
militan, utopis, terbuka, dan tertutup.

Hakikat dan ciri budaya politik yang menyangkut masalah nilai-nilai adalah prinsip
dasar yang melandasi suatu pandangan hidup yang berhubungan dengan masalah
tujuan

Bentuk budaya politik menyangkut sikap dan norma, yaitu sikap terbuka dan
tertutup, tingkat militasi seseorang terhadap orang lain dalam pergaulan
masyarakat, pola kepemimpinan ( konformitas atau mendorong inisiatif kebebasan),
sikap terhadap mobiltas ( mempertahankan status quo atau mendorong mobilitas ),
prioritas kebijakan ( menekankan pada ekonomi atau politik)

7. Jelaskan tentang piramid partisipasi politik

1. Kelompok yang paling sedikit jumlahnya aktivis pejabat partai,kelompok


kepentingan

2. Kelompok lebih banyak dari yang pertama partisipan petugas kampanye,


anggota aktif partai, kelompok kepentingan dalam proyek sosial

3. Kelompok yang lebih banyak dari yang ke dua pengamat menhagdiri rapat
umum partai / kelompok kepentingan mengkuti perkembangan politik,
memberikan suara dalam pemilu

4. Kelompok yang paling banyak jumlahnya orang-orang yang apolitis


8. Jelaskan mengenai macam-macam orientasi warga negara terhadap kehidupan
politk dan pemerintahannya.

Berdasarkan sikap, nilai-nilai, informasi dan kecakapan politik yang dimiliki, kita dapat
menggolongkan orientasi-orientasi warga negara terhadap kehidupan politk dan
pemerintahannya:

1. Budaya politik partisipan orang yang melibatkan diri dalam kegiatan politik,
sekurangnya dalam pemberian suara (voting) dan mencari informasi tentang
kehidupan politik

2. Budaya politik subjek orang/warga secara pasif patuh kepada pemerintah


dan undang-undang dengan tidak ikut pemilu

3. Budaya politik parokial orang yg sama sekali tidak menyadari adanya


pemerintahan dan politik

9. Jelaskan mengenai 4 tahap dalam sosialisasi politik dari anak menurut Easton
Dan Hess.

Easton Dan Dennis mengutarakan 4 tahap dalam sosialisasi politik dari anak, yaitu

 Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua anak,


presiden dan polisi.
 Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu
antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
 Pengenalan mengenai institusi politik yang impersonal , seperti kongres
(parlemen), mahkamah agung dan pemungutan suara pemilu.
 Perkembangan pembedaan antara institusi politik dan mereka yang terlibat
dalam aktivitas yang diasosiasikan dengan institusi-instittusi ini.

10. Jelaskan tentang 3 faktor penting dalam sosialisasi politik menurut Robert Le
Vine , dalam masyarakat berkembang.
Ada 3 faktor penting dalam sosialisasi politik, dalam masyarakat berkembang
(Robert Le Vine):

1. Pertumbuhan penduduk di Negara-negara berkembang dapat melampaui


kapasitas mereka untuk memordenisasi keluarga tradisonal lewat industrialisasi
dan pendidikan

2. Sering terdapat perbedaan yang besar dalam pendidikan dan nilai-nilai


tradisional antara jenis-jenis kelamin, sehingga kaum wanita lebih erat terikat
pada nilai tradisional, namun si ibu dapat memainkan satu peranan penting pada
saat sosialisasi dini pada si anak

3. Adalah mungkin pengaruh urbanisasi, yang selalu dianggap sebagai satu


kekuatan perkasa untuk menumbangkan nilai-nilai tradisional. Paling sedikit
secara parsial juga terimbangi oleh peralihan dari nilai-nilai ke dalam daerah-
daerah perkotaan, khususnya dengan pembentukan komunitas-komunitas
kesukuan dan etnis di daerah-daerah.

11. Apa yang dimaksud partai politik menurut Carl Frederich?


Menurut Carl Frederich, partai politik merupakan kelompok manusia yang terorganisasi
secara stabil dengan tujuan untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan dalam
pemerintahan bagi pemimpin partainya dan berdasarkan kekuasaan itu akan memberikan
kegunaan materil dan idiil kepada anggotanya.
12. Apa sajakah fungsi partai politik?
Fungsi-fungsi partai politik baik dalam negara demokrasi ataupun dalam negara otoriter,
adalah melaksanakan fungsi sosialisasi , rekrukmen politik, partisispasi politik, pemandu
kepentingan, komunikasi politik, pengendalian konflik, dan sebagainya
13. Bagaimana pengelompokkan partai politik di Indonesia menurut Alfian?
Menurut Alfian, partai politik di Indonesia dikelompokkan ke dalam, yang tidak lepas dari
pengaruh kekuatan Jepang.

 Aliran nasionalis PNI,PNR,PARINDRA, Partai Buruh, SKI, PIR Wongsonegoro


dll
 Partai Islam Masyumi, NU,PSSI, Perti
 Aliran Komunis PKI, SOBSI, BTI
 Aliran sosialis PSI, GTI,
 Aliran Kristen/ Nasrani Partai Katolik dan Parkindo
14. Jelaskan pengertian system distrik dan system proposional dalam system pemilu.

Sistem distrik adalah sistem pemilu yg paling tua dan didasarkan pada kesatuan
geografis, mempunyai satu wakil di parlemen, sering dipakai dalam negara yg
mempunyai sistem dwi partai (di Inggris, India, malaysia, Amerika), namun dapat juga
dilaksanakan pada negara yg menganut sistem multipartai (malaysia) yg mendorong
partai berkoalisi.

system proposional adalah presentase kursi di DPR dibagi kepada tiap-tiap partai politik,
sesuai dengan jumlah suara yg diperolehnya dalam pemilu.
Jadi jumlah kursi yg diperoleh suatu partai sesuai dengan jumlah suara yg diperoleh
dalam masyarakat

Sistem proporsional ini sering di dikombinasikan dengan beberapa prosedur lain seperti
sistem daftar (list sistem), dimana setiap partai mengajukan daftar calon dan si pemilih
memilih satu partai dengan semua calon yg diajukan oleh partai itu untuk bermacam-
macam kursi yg sedang diperebutkan.

15. Jelaskan asas-asas pelaksanaan pemilu yang telah disepakati bersama.


Pelaksanaan pemilu harus berdasarkan asas-asas yg telah disepakati bersama:
1. langsung warga negara yg sudah berhak memilih dapat langsung memilih partai atau
wakilnya
2. Umum penyerahan hak yg disimbolkan dengan menusuk harus dilandasi oleh
pemikiran dan segala konsekwensinya, mengerti apa dan untuk apa pemilu.
3. Bebas tidak ada pemaksaan dan tekanan dalam memilih
4. Rahasia tidak seorangpun yg boleh tahu apa yg mejadi pilihan seseorang
5. Jujur dan adil petugas pemilu harus jujur dan adil kepada semua peserta pemilu

16. Bagaimana doktrin pemisahan kekuasaan ( separation of power) oleh John


Locke?
Doktrin pemisahan kekuasaan ( separation of power) oleh John Locke
 Kekuasaan legislative artinya kekuasaan membuat UU
 Kekuasaan eksekutif artinya kekuasaan yang melaksanakan UU dan mengadili
pelanggaran UU
 Kekuasaan federative artinya kekuasaan yang menyatakan hubungan dengan
negara luar serta menyatakan perang dan damai, membuat perserikatan dan
segala tindakan tindakan badan di luar negeri

17. Bagaimana pemisahan kekuasaan ( separation of power) oleh Montesquieu?

Montesquieu, seorang filsuf Prancis (1748), dalam bukunya “the Spirit of the
Laws” mengemukakan pemisahan kekuasaan yaitu

 legislatif, yaitu kekuasaan membuat segala UU

 Eksekutif, yaitu kekuasaan melaksanakan UU dan hubungan luar negeri

 Yudikatif, yaitu kekuasaan mengadili segala bentuk pelanggaran UU

18. Bagaimana kriteria lembaga negara dalam melaksanakan demokrasi?

Lembaga negara yang melaksanakan demokrasi harus memenuhi kriteria, yakni:

 Pemerintahan yang bertanggungjawab, bersih, dan berdedikasi tinggi

 DPR (parlemen) yang mewakili semua golongan dan kepentingan dipilih melalui
pemilu yg luber dan jurdil dan atas dasar sekurang-kurangnya 2 calon untuk
setiap kursi

 Organisasi politik sistem dwi partai dan multipartai serta ormas yang diinginkan
masyarakat sebagai hubungan sosial

 Pers yang bebas dan terbuka untuk umum

 Lembaga peradilan yang independen agar lebih menjamin HAM secara adil

19. Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia?

a) Demokrasi parlementer ( 1945-1959)


a. menonjolkan peranan parlemen serta partai politik,

b. menggunakan UUD 1945,

c. Konstitusi RIS 1949, dan UUDS 1950,

d. pemerintahan kurang stabil.

b) Demokrasi terpimpin (1959-1965)

a. menonjolkan demokrasi rakyat serta dominasi presiden,

b. TAP MPRS No III/1963 mengangkat presiden Soekarno seumur hidup,

c. memberi peluang penyimpangan dan penumpukan kekuasaan di


tangannya , namun sekaligus menjadi incaran kesempatan pihak komunis
untuk mempengaruhi kekuasaan Presiden

c) Demokrasi Pancasila (1965-1998)

a. menjadikan Pancasila sebagai landasan ideal dan UUD 1945,

b. Ketetapan MPR sebagai landasan formal/material untuk meluruskan dan


koreksi penyelenggaraan kehidupan dmokrasi di Indonesia,

c. dilakukan peninjauan kembali produk legislatif lama seperti pengangkatan


ketua MA,

d. menampakkan dirinya secara khas, pancasila dan UUD 1945 dijabarkan


menurut pemahaman pemerintah orba

20. Sebutkan 5 kebebasan dasar manusia yang berasal dari pidato kenegaraan
Franklin D Roosevelt!

Dalam pidato kenegaraan oleh Franklin D Roosevelt, yang ditujukan kepada semua
manusia di dunia pada bulan Juli 1940, disebutkan ada 5 kebebasan dasar
manusia, yaitu:

1. Freedom from fear ( bebas dari rasa takut)

2. Feedom of religion ( bebas memeluk agama)


3. Freedom of expression ( bebas menyatakan pendapat/perasaan)

4. Freedom from information ( bebas pemberitaan)

5. Freeedom from want ( bebas dari kekurangan/kemelaratan)

Anda mungkin juga menyukai