BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
BAB III
KAJIAN ARTIKEL
Apple telah berdiri sebagai salah satu most valuable brand di dunia (Handley, 2019).
Perusahaan ini telah menerapkan aksi atas daur ulang dan pengurangan emisi atas aktivitasnya.
Mulanya, pernyataan ini terlihat seperti bagian dari marketing plan dari suatu perusahaan terkait
branding d ari Apple. Namun, sesuai dengan Environmental Responsibility Report (2019) Apple
dan sejumlah supplier yang dimiliki akan bersama-sama menginvestasikan jumlah sembilan digit
untuk menghubungkan pemasok di Cina dengan sumber energi terbarukan.
Selain itu, Apple juga merancang komponen internal dari produk terbarunya untuk
mengurangi jumlah silikon yang digunakan dalam chip. Berkat hal ini, carbon footprint yang
dimiliki Apple pada tahun 2018 berkurang 160.000 metrik ton. Selain itu, pada tahun 2018
MacBook Air dan Mac Mini diluncurkan dengan 100pc penutup aluminium daur ulang, secara
efektif mengurangi separuh foot print dari produk-produk ini. McGrenary (2019) juga
menyatakan bahwa Apple telah bermitra dengan perusahaan dan pemerintah untuk
menginvestasikan $144 juta gabungan ke dalam penelitian dan pengembangan peleburan
aluminium bebas karbon.
McGrenary mengatakan bahwa Apple juga memiliki robot daur ulang, Daisy. Robot ini
dapat membongkar berbagai iPhone menjadi komponen yang dapat digunakan dalam pembuatan
iPhone baru. Apple berharap dapat berbagi inovasi ini dengan perusahaan teknologi lainnya.
Mengenai kepuasan pelanggan, Clover (2019) mengatakan bahwa angka kepuasan
pelanggan berdasarkan ACSI (American Customer Satisfaction Index) yang diperoleh Apple
adalah 83. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan Samsung (81), Amazon (79), HP (78),
Acer (77), dan lainnya. Clover (2019) mengatakan bahwa menurut ACSI, Samsung adalah
industry leader jika berbicara mengenai desktop segment. Namun, ketika berbicara mengenai
Laptops dan Tablet, Apple masih memimpin. Pada akhirnya untuk overall score, Apple tetap
memimpin market.
Martin (2017) mengatakan bahwa Apple telah membangun basis pelanggan yang sangat
loyal sejak kembalinya Steve Jobs pada akhir 1990-an. Ini karena sejumlah alasan seperti:
- gairah Jobs yang sangat baik terhadap produk dan pengalaman pelanggan,
- inovasi berkelanjutan mereka dalam teknologi konsumen,
- kualitas tinggi yang dijamin dari semua produk mereka,
- dan bagaimana mereka memuaskan aspirasi konsumen mereka.
Keempat hal ini Ini telah memberi Apple basis untuk tumbuh menjadi perusahaan paling
berharga di dunia dari jurang kebangkrutan. Dalam beberapa tahun terakhir Apple menghadapi
persaingan yang semakin ketat dari Samsung dan pesaing lainnya. Mempertahankan dan
mengembangkan identitas merek mereka telah menjadi strategi yang efektif untuk
mempertahankan posisi pasar mereka ke depan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA