Anda di halaman 1dari 3

Hari/ Tanggal : Sabtu/ 06 Juni 2020

HASIL DISKUSI MAKALAH 9

Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling


Judul Materi : Strategi dan Intervensi Konseling
Pemakalah : Sovia Marlina dan Vini Nur Zikra

Pertanyaan
1. Pak Mustofa
Apa maksud dan tujuan serta target dari intervensi konseling?
Dijawab oleh :
 Sovia Marlina
Jadi, maksud daripada strategi dan intervensi konseling adalah salah
satu faktor penting dalam keberhasilan konseling yaitu sikap dan pemahaman
konselor sikap, dan keterampilan konselor dalam mengimplementasikan strategi
dan intervensi, sebagai inti dari proses konseling. Intervensi konseling adalah
strategi/rencana/cara/campur tangan yang dilakukan oleh konselor dalam
menghadapi masalah yang dialami seseorang atau peserta didik di sekolah, sesuai
dengan masalah yang dihadapi oleh orang tersebut.
Secara khusus, membahas hal-hal yang berkaitan dengan konseling
sebagai profesi bantuan, hubungan bantuan konseling, attending terhadap klien,
pemahaman pola-pola komunikasi, pengolahan kegiatan konseling, responding
terhadap isi kognitif, responding terhadap afektif, membedakan pesan kognitif dan
afektif, konseptualisasi (perumusan) masalah dan penyusunan tujuan, menyeleksi
strategi dan intervensi, menyeleksi strategi dan intervensi dan penerimaan dan
penggunaan supervisi. Tujuannya adalah bagaimana untuk cara untuk
menyelesaikan masalah tersebut secara profesional melalui implementasi strategi
dan intervensi ilmiah yang teruji.

 Vini Nur Zikra


Menurut saya pak, maksud dan tujuan intervensi konseling tidak lain
dan tidak bukan hanya utk bagaimana konseling tersebut bisa berhasil. dengan
berbagai penjelasan point-point di makalah sebagai isi dari proses konseling.
2. Pak Tarsupon
Bagaimana kita memberikan konseling kepadaorang yang introvert? Dia
punya masalah tapi sulit untuk membuka permasalahannya. Dan dia ikut
konseling karena ikut orang lain, jadi bagaimana tekniknya itu ?

Dijawab oleh :
 Vini Nur Zikra
okay pak, saya akan mencoba menjawab pertanyaannya. sepertinya ini
berada di pon ketiga yaitu attending terhadap klien. tahap mula konseling adalah
komunikasi antara konselor dan klien. nah bagaimana jika kliennya introvert?
menurut saya, konselor tetap seperti biasa berkomunikasinya kepada klien
introvert td. bisa diawali dengan pendekatan yang bisa membuat si klien td
nyaman. lama kelamaan si klien juga akan terbiasa. si konselor juga bisa
mengamati klien selama proses komunikasi td pak. seperti gerak postur tubuh,
maupun respon terhadap perilaku verbal yang dilakukan konselor. yg biasanya si
konselor menyimak dan mendengarkan, namun utk si klien, konselor yg lebih
aktif bertanya dan berkomunikasi secara verbal maupun non verbal. hanya ini
yang bisa saya jawab pak. afwan.
 Sovia Marlina
Sudah benar bahwasanya pola komunikasi sangat penting agar klien
nyaman utk bercerita tentang permasalahannya terhadap apa yang dirasakannya.
Namun dalam rangka pengembangan profesionalisme konseling, secara
keseluruhan sangat relevan untuk mengimplementasikan dalam praktek konseling.
Strategi ini dapat dimodifikasi dengan menyesuaikan dengan kondisi budaya serta
dipadukan dengan konsep yang diajukan oleh ahli-ahli lain sehingga lebih tepat
akurat dan komprehensif. Jadi pola komunikasi tadi dipadupadankan agar klien
merasa nyaman, mengingat dari latar belakang budaya, kebiasaan, keluiarga dan
lain sebagainya.
KESIMPULAN
Proses Konseling yang berhasil ditentukan dari pemahaman, sikap
danketerampilan konselor dalam mengimplementasikan strategi dan intervensi.
Tentu saja dibutuhkan strategi dan intervensi dalam konseling, khususnya sebagai
profesi bantuan, hubungan bantuankonseling, attending terhadap klien,
pemahaman pola-pola komunikasi, pengolahan kegiatan konseling, responding
terhadap isi kognitif, responding terhadap afektif, membedakan pesan kognitif
dan afektif, konseptualisasi (perumusan) masalah dan penyusunan tujuan,
menyeleksi strategi dan intervensi, dan penerimaan dan penggunaan supervisi.
Terutama sekali, profesionalitas menjadi kunci dalam keberhasilan
kegiatan konseling. Proses konseling mesti dilakukan dengan profesional melalui
implementasi dan intervensi yang ilmiah dan teruji, serta dilaksanakan oleh
orang-orang yang memang profesional di bidang tersebut, yaitu mereka yang
benar-benar menguasai strategi dan intervensi konseling yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah, serta memenuhi persyaratan dankualifikasi
tertentu yang telah ditetapkan, baik scecara formal maupun informal.
Selain itu, dalam rangka pengembangan profesionalisme konseling,
secara keseluruhan sangat relevan untuk diimplementasikan dalam praktek
konseling. Strategi ini dapat dimodifikasi dengan menyesuaikan dengan kondisi
budaya, serta dipadukan dengan konsep-konsep yang diajukan oleh ahli lain,
sehingga lebih tepat, akurat dan komprehensif.

Anda mungkin juga menyukai