Anda di halaman 1dari 5

PENGGUNAAN TRAKSI

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

NAMA : SUHARNITA
NPM : 17.11.181
KELAS : PSIK 3.2

DOSEN PENGAMPU:
ELSA NEAYA BR. BARUS, S.KOM

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS KEPERAWATAN
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA
TAHUN AJARAN 2020/2021
1 Pengertian Traksi

Traksi adalah suatu tindakan untuk memindahkan tulang yang patah / dislokasi ke
tempat yang normal kembali dengan menggunakan daya tarik tertentu atau dengan kata lain
suatu pemasangan gaya tarikan pada bagian tubuh, yang diindikasikan pada pasien dengan
fraktur dan atau dislokasi.

2 Tujuan Traksi

Tujuan dari pemasangan traksi pada klien yang mengalami gangguan muskuloskeletal
adalah mobilisasi tulang belakang servikal, reduksi dislokasi / subluksasi, distraksi
interforamina vertebrae, mengurangi deformitas, dan mengurangi rasa nyeri.

Tujuan lain dari pemasangan traksi adalah untuk dapat mempertahankan panjang
ekstermitas kegarisan (aligment) maupun keseimbangan (stability) pada patah tulang,
memungkinkan pergerakan sendi dan mempertahankan kesegarisan fragmen- fragmen patah
tulang, kejang-kejang otot pada tulang / sendi akibat patah tulang dapat diatasi, dan
mengurangi pembengkakan-pembengkakan pada tungkai.

Prosedur Penggunaan Traksi


1.Persiapan alat
 Skin traksi kit
 k/p pisu cukur
 k/p balsam perekat
 k/p alat rawat luka
 katrol dan pulley
 beban
 K/p Bantalan conter traksi
 k/p bantal kasur
 gunting
 bolpoint untuk penanda/ marker
a.    Traksi kulit
 Bantal keras (bantal pasir )
 Bedak kulit
 Kom berisi air putih

1
 Handuk
 Sarung tangan bersih
b.    Traksi skeletal
 Zat pembersih untuk perawatan pin
 Set ganti balut
 Salep anti bakteri (k/p)
 Kantung sampah infeksius
 Sarung tangan steril
 Lidi kapas
 Povidone Iodine (k/p)
 Kassa steril
 Piala ginjal

2. Persiapan pasien
 Mengatur posisi tidur pasien supinasi
 Bila ada luka dirawat dan ditutup kassa
 Bila banyak rambut k/p di cukur
 Anestesi
 Ukur TD, nadi dan RR

3. Persiapan lingkungan
 Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan.
 Menyiapkan posisi pasien sesuai kebutuhan.
 Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman

4. Langkah-langkah prosedur
 Mencuci tangan
 Memakai handscone
 Beri tanda batas pemasangan plester gips menggunakan  bolpoint
 k/p beri balsam perekat
 Ambil skintraksi kit lalu rekatkan plester gips pada bagian medial dan lateral kaki
secara simetris dengan tetap  menjaga immobilisasi  fraktur

2
 Pasang katrol lurus dengan kaki bagian fraktur
 Masukkan tali pada pulley katrol
 Sambungkan tali pada beban ( 1/7 BB = maksimal 5 kg
 k/p pasang bantalan contertraksi  atau bantal penyangga kaki
 Atur posisi pasien nyaman dan rapikan
 Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai dan pesankan  untuk manggil
perawat bila ada keluhan 
 Buka tirai/ pintu
 Alat dikembalikan, dibersihkan  dan dirapikan
 Sarung tangan dilepas
 Mencuci tangan
a.    Traksi Kulit
 Cuci tangan dan pasang sarung tangan
 Cuci, keringkan dan beri bedak kulit sebelum traksi dipasang kembali
 Lepas sarung tangan
 Anjurkan klien untuk menggerakkan ekstremitas  distal yang terpasang traksi
 Berikan bantalan dibawah akstremitas yang tertekan
 Berikan penyokong kaku (foot plates) dan lepaskan setiap 2 jam lalu anjurkan
klien latihan ekstremitas bawah untuk fleksi, ekstensi dan rotasi
 Lepas traksi setiap 8 jam atau sesuai instruksi
b.    Traksi Skeletal
 Cuci tangan
 Atur posisi klien dalam posisi lurus di tempat tidur untuk mempertahankan tarikan
traksi yang optimal
 Buka set ganti balut, cairan pembersih dan gunakan sarung tangan steril
 Bersihkan pin serta area kulit sekitar pin, menggunakan lidi kapas dengan teknik
menjauh dari pin (dari dalam ke luar)
 Beri salep anti bakteri jika diperlukan sesuai protokol RS
 Tutup kassa di lokasi penusukan pin
 Lepas sarung tangan
 Buang alat – alat yang telah dipakai ke dalam plastik khusus infeksius
 Cuci tangan

3
 Anjurkan klien menggunakan trapeze untuk membantu dalam pergerakan di
tempat tidur selama ganti alat dan membersihkan area punggung/ bokong
 Berikan posisi yang tepat di tempat tidur

5 . Perawatan
 Berikan tindakan kenyamanan (contoh: sering ubah posisi, pijatan punggung) dan
aktivitas terapeutik
 Berikan obat sesuai indikasi contoh analgesik relaksan otot.
 Berikan pemanasan lokal sesuai indikasi.
 Beri penguatan pada balutan awal/ pengganti sesuai dengan indikasi, gunakan
teknik aseptic dengan tepat.
 Pertahankan linen klien tetap kering, bebas keriput.
 Anjurkan klien menggunakan pakaian katun longgar.
 Dorong klien untuk menggunakan manajemen stress, contoh: bimbingan
imajinasi, nafas dalam.
 Kaji derajat imobilisasi yang dihasilkan
 Identifikasi tanda atau gejala yang memerlukan evaluasi medik, contoh: edema,
eritema

Anda mungkin juga menyukai